episode 1

Ting tong!!!

Bel pintu hotel berbunyi zean menghampiri dan membukakan pintu sudah bisa di tebak pasti asistennya dan menyerahkan keperluan yang ia butuhkan .

"Kau tunggu disini selagi aku bersiap " ucap zean.

"Baik tuan " ucap zaki sambil membungkuk dan mengitari sekitar, ia ingin mencari kejanggalan di dalam hotel ini karna ini bukan hotel tuan ny pasti ad yang terjadi dengan tuan nya.

Ceklek pintu kamar mandi terbuka menampilkan tuan nya sudah siap dengan pakaian formalnya .

"Cari tau siapa yang membuat ku seperti ini" ucap zean to the points .

" Baik tuan, akan saya selidiki " ucap zaki, ia tau benar sifat dan watak tuan nya , siapa yang berani mengusik tuan nya ia tak akan tinggal diam bersiap lah kau sudah membangunkan singa yang tidur, Zaki bergidik ngeri membayangkan tuan nya akan mengamuk.

***

Sedangkan disebuah desa yang sangat asri Zahra memandang pemandangan yang sangat indah dan bersih jangan lupa kan udara yang sangar segar ia kan memulai nya disini seorang diri Zahra memandang langit yang cerah dan berkata.

"Bunda ayah apa kalian disana bahagia, jika kalian disana bahagia Zahra juga akan bahagia disini jangan khawatir kan Zahra akan baik-baik saja disini walau Zahra seorang diri" ucap Manda berkaca-kaca.

"Menangis lah jika itu membuat Tenang " ucap seseorang, Zahra mengalihkan intensi nya kepada sumber suara wanita paruh baya berhijab kisaran umur bunda nya, Zahra tak menjawab ia semangkin menangis tersedu-sedu jujur ia rindu bunda nya , bunda yang penuh kelembutan dan kasih sayang yang besar terhadapnya sekarang sudah tiada ia ditinggalkan seorang diri memikul beban yang berat ini.

"Keluarkan semua isi hatimu nak umi akan menunggumu " ucap umi sambil membawa Zahra kedalam pelukannya, ia tak tau apa yang terjadi tapi yang pasti dari tatapan matanya memancarkan kerinduan yang mendalam saat wanita ini memandangnya, nanti jika ia sudah tenang ia akan menanyakan nya .

"Apa yang terjadi dengan mu nak " ucap umi sekali lagi setelah ia melihat Zahra sedikit tenang, tak ada jawaban dari zahra.

"Sa,,ya rin,,du de,,nga,,n bunda" ucap zahra sesegukan.

"Memang bundanya sedang dimana nak "ucap umi lembut.

"Bunda sudah tiada nyonya , umi potong umi cepat "

"Maaf, umi tak tau jika bunda mu sudah tiada" ucap umi menyesal .

" Tidak apa-apa u,,umi " ucap zahra ragu,umi tersenyum ia tau wanita di depannya ini ragu memanggilnya umi.

"Kalau umi perhatikan kau baru datang kemari ya nak " ucap umi lembut, karna ia melihat gadis ini membawa tas besar seperti baru pindah pikir umi.

"Ia, terimakasih umi " ucap zahra, jujur ia nyaman berdekatan dengan wanita didepannya rindu dengan bundanya berkurang sedikit dari pelukan wanita didepannya.

"Terima kasih untuk apa nak " ucap umi bingung, bagaimana tidak dia tidak memberi apa-apa wanita didepan nya tapi mengucapkan terimakasih.

"Zahra tersenyum, Terima kasih sudah memberikan Zahra pelukan yang sangat nyaman setidaknya rindu Zahra kepada bunda berkurang sedikit " ucap zahra berkaca-kaca, Umi tersenyum dan membawa Zahra kedalam dekapannya, tes air mata yang umi tahan akhirnya jatuh juga cepat-cepat ia menghapusnya jujur ia juga bersedih melihat gadis dalam dekapannya ini malangsekli nasip nya kalau diperkirakan ia masih berumur belasan tahun .

"Jadi kemana tujuanmu sekarang nak " ucap umi, setelah berapa saat mereka melepaskan pelukannya. Dan gadis didepannya menggeleng kepala .

"Zahra masih tak tau mau kemana umi " ucap zahra sambil menunduk.

"Maksudnya tidak tau bagaimana nak " ucap umi bingung, bagaimana tidak seorang gadis sendiri bawa tas besar ingin ke tempat keluarganya atau bagaimana pikir umi.

"Zahra tidak tau mau ke mana karna ini pertama kali Zahra kemari " ucap zahra sedih.

"Jadi ke sini ingin kerumah saudara atau bagaimana nak " ucap umi sekli lagi, jujur umi bingung bagaimana tidak dari tadi banyak pertanyaan yang berkecemuk di kepalanya.

"Zahra tak punya saudara disini umi, Zahra ingin cari kontrakan disini " ucap zahra.

"Apa kau pergi dari rumah nak " ucap umi dan Zahra menggeleng .

" Tidak umi, zahra memang tidak punya tempat tinggal disana dan Zahra diusir dari rumah karna perusahaan ayah disana sedang penurunan dan bunda dan ayah pergi ingin memperjuangkan perusahaan yang ia bangun dari nol tapi Tuhan berkata lain , bunda dan ayah mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat tak hanya itu mahkota yang Zahra jaga direnggut oleh orang yang tak Zahra kenali " ucap zahra sedih. Umi shock mendengar cerita gadis di hadapannya bagaimana bisa gadis semua ini sudah menanggung beban seberat ini.

"Jadi sekarang kau tak tau mau kemana nak " ucap umi, Zahra hanya menggeleng kepala ia tak mampu membuka suara nya terasa tenggorokan nya ada batu besar .

"Apa kau mau ikut umi pulang nak " ucap umi sekali lagi, Zahra memanap umi sejenak, umi tau gadis dihadapannya pasti bingung dengan ucapannya.

"Begini umi sudah menikah 20 tahun lama nya tapi kami tak diberi keturunan apakah kau mau ikut umi pulang dan menjadi anak umi " ucap umi, Zahra semangkin menangis terharu disaat dia tak diharapkan dikota tempat dia dibesarkan ternyata disini ada seorang wanita yang dengan suka rela merentangkan tangannya menyambutnya.

"Tapi Zahra sudah kotor umi " ucap zahra sedih, umi tersenyum.

"Tak ada manusia yang sempurna nak " ucap umi, Zahra semangkin sesegukan .

"Ayo kita kerumah umi nak " ucap umi , dan Zahra mengangguk dan mereka membawa barang yang Zahra bawa tak banyak itu.

Mohon maaf untuk banyak nya kata kata typo mohon masukan dan saran nya 🙏

Terpopuler

Comments

Ireswati

Ireswati

saya juga mampir Thor...💪🏻💪🏻💪🏻

2022-03-24

1

A.0122

A.0122

cukup menarik untuk awal²

2022-03-24

0

Meylin

Meylin

manda siapa ya🤔

2022-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!