Pagi
Mama Tantri telah menyiapkan sarapan untuk Vanya.
"Nah, gitu dong Ma, Vanya putri kita satu-satunya jangan di omelin terus."ucap Papa Banu
Mama Tantri pun tersenyum "hm, iya Pa, Cara mama salah, anak kita butuh perhatian dan kasih bukan sikap keras seperti mama."
Mama membawa sarapan ke kamar Vanya.
Mama membangunkan Vanya dan membantu Vanya duduk.
"Mama"ucap Vanya lalu memeluk mamanya
"Sayang, sarapan ya, biar lekas sehat, nanti dokter Ridwan akan kemari, Mama sudah meminta ijin pada pihak sekolah untuk beberapa hari sampai kamu sembuh."ucap mama lalu menyuapi sarapan Vanya.
Vanya merasakan kehangatan dari mamanya, yang membuatnya bahagia, begitu juga dengan mamanya yang merasakan hal yang sama.
Dokter Ridwan dan Papa Banu menghampiri Vanya yang sedang disuapi mamanya.
"Silahkan Dok"ucap Mama Tantri
Dokter Ridwan tersenyum lalu memeriksa kaki dan kepala Vanya.
"Vanya, Vanya luka di jidat belum sembuh, ditambah luka di kaki."ucap Dokter
"Mau gimana lagi Dok, lagi apes."jawab Vanya santai
Vanya mendapat pengobatan dari Dokter Ridwan dan disarankan untuk istirahat sepekan.
Dokter Ridwan berpamitan lalu pergi sementara Papa Banu dan Mama Tantri tidak masuk kerja, mereka dirumah bersama Vanya.
Di Sekolah
Meta dan Vito sedang makan camilan di kantin
"Vanya sakit To, Dia ijin seminggu."ucap Meta lemas
"Sakit apa?nanti kita kerumahnya gimana?"tanya Vito
Meta pun menyetujuinya.
Bragi datang lalu turut duduk bersama mereka.
"Vanya mana?biasanya kalian bertiga?"tanya Bragi
"Sakit,ijin seminggu."jawab Meta
"Vanya sakit?sakit apa?"tanya Bragi kaget
"Kita gak tau bro, Nanti kita akan kesana, kamu mau ikut?"Jawab Vito dan Bragi pun menyetujuinya
Tanpa disadari Reta, Salsa dan Lili mendengar ucapan mereka.
"Sukurin kamu Vanya."ucap Reta lalu mengajak Salsa dan Lili pergi.
Bel berbunyi menandakan jam istirahat usai dan semua murid harus segera memasuki kelas mereka masing-masing.
Pak Heri masuk ke kelas dengan seorang pria berkacamata dengan postur tinggi dan berwajah tampan .
"Selamat siang anak-anak, hari ini Bapak akan mengenalkan wali kelas kalian yang baru, beliau adalah Bapak Anam Wijaya."ucap pak Heri antusias dan Anam pun tersenyum
"Mohon kerjasamanya."ucap Anam yang membuat murid murid perempuan terpesona akan parasnya.
Meta mengangkat tangan "Pak Heri mau kemana?Kenapa ganti wali kelas?"
"hm, Saya rolling ke kelas sebelah Meta, oh ya Vanya sedang sakit, semoga lekas sembuh, kelas ini tanpa Vanya sepi, tidak ada yang bikin ulah."jawab Pak Heri
Salah satu teman sekelas Vanya mengangkat tangan "Bapak ich, Vanya itu teman kita, ya meskipun memang matematikanya down, tapi kan Vanya baik, Bapak sih ngajarin matematikanya kebanyakan rumus, makanya kita juga gak paham."tambah salah satu muridnya yang membuat sekelas riuh.
Pak Heri tertawa " hahaha, Sekarang ada wali kelas baru sekaligus jadi guru matematika kalian, belajarlah dengan serius."
"Kalau gurunya model begini, Rela deh pak diberi materi matematika seharian penuh."ucap salah seorang siswa yang disetujui teman teman lainnya.
Pak Heri pun mempersilahkan pak Anam memberikan materi lalu pak Heri meninggalkan kelas tersebut.
Jam pelajaran selesai, semua siswa bersiap pulang.
Meta keluar kelas terakhir dlan sudah ditunggu Vito di depan kelas.
Mereka berjalan berdua lalu mengendarai mobil menuju rumah Vanya.
"Bragi mana?katanya mau ikut?"Tanya Meta
"Dia nunggu disana ."jawab Vito
Mereka pun kini memasuki halaman rumah Vanya, Rumah elit di perumahan dengan segala fasilitas keamanan yang mumpuni.
Sebelum memasuki rumah Vanya, ada kode verifikasi wajah di camera depan pintu.
"Dikenal"begitu kira kira tulisan di layar
Mbok membuka pintu dan mempersilahkan tamu masuk.
"Silahkan duduk non Meta ,mas Vito dan mas nya."ucap Mbok
Meta duduk di dekat Vito sementara Bragi duduk dikursi sendiri.
Mama Tantri dan Papa Banu menghampiri mereka lalu duduk bersama.
"Meta, Vito kalian sudah lama?"tanya Mama Tantri
"baru nyampe Tan"jawab Meta tersenyum
"Ini, nak Bragi ketua osis itu ya?"tanya papa Banu dan Bragi pun mengangguk.
"Vanya sakit apa Tan?" Tanya Vito
Mbok datang dengan membawa minum dan camilan untuk tamu dan tuannya.
"Vanya ,kemarin Tertabrak mobil karena menolong nenek tua hendak menyeberang, Tante tahunya dari mbok yang cerita dari belanja sayur di depan."jelas Mama Tantri
"Apa, lalu gimana keadaan Vanya Tan?" tanya Meta lalu berlari ke kamar Vanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
alhamdulillah ortu vanya tau apa yg terjadi ma vanya yg sebenernya,,,biar usil jail tp vanya berhati malaikat hlo mama tantri🤩😘😘
2021-11-22
1