Maafin mama

Malam Hari

Vanya menyaksikan acara pentas seni dari ponselnya.

Meta melihat Vanya sedang sedih

"Nya, kamu jangan sedih dong."ucap Meta

"Gak lah Ta, ngapain aku Sedih, oh ya Ta, dah dulu ya Aku mau tidur, bye Meta."jawab Vanya lalu menutup ponselnya.

Meta pun mengerti akan kesedihan Vanya dan kembali menyaksikan pentas seni tanpa semangat.

Pentas selesai semua bersiap pulang, Vito menghampiri Meta

"Kenapa cemberut begini?"tanya Vito

"Kasihan Vanya."jawab Meta sambil jalan

"Sudah, Vanya itu kuat, Sekuat cintaku padamu."jawab Vito yang membuat Meta kesal

"Vanya itu sahabat kita, gimana kalau dia kenapa napa, memang Salsa keterlaluan."jawab Meta

Vito dan Meta pun pulang.

Pagi Hari

Vanya bersiap berangkat sekolah sementara mama dan papanya sudah menitipkan cek pada mbok dan mereka sudah berangkat kerja.

"Mama dan Papa sudah berangkat mbok?"tanya Vanya

"Iya non, dan ini cek diberikan pada mbok, mbok disuruh menghadiri undangan dari guru non."jawab Mbok dan Vanya pun duduk sambil minum susu.

"mbok, biar Vanya saja yang memberikan, Mbok dirumah saja."ucap Vanya lalu membawa Cek itu ke sekolahan.

Di sekolah vanya berhadapan dengan orangtua Salsa juga Salsa.

"Ini cek bisa dicairkan di seluruh bank ,mohon maaf atas tindakan saya."ucap Vanya

Orangtua Salsa pun menerima cek itu namun ia penasaran dengan perban di kepala Vanya.

"Itu kepala kenapa?karma ya?"tanya mama Salsa

Salsa pun gugup takut Vanya jujur

"Oh ini didorong anak tante, Gak papa Tante, gak sakit, Vanya tidak minta ganti rugi, Vanya masih mampu mengobatinya."Jelas Vanya.

Orangtua Salsa pun memandang Salsa, karena kecewa akan tindakan Salsa.

"Vanya kamu dorong hingga jatuh dan sakit begitu Tapi kamu minta kami kesini untuk minta ganti rugi?"tanya mama Salsa

"Ma, Tapi kan salsa ditampar."bela Salsa

Orangtua Salsa pun meminta maaf aras ketidaknyamanan dan kesalahan pahaman ini, namun Vanya tidak mau menerima cek itu kembali.

"Maaf om, tante, Cek ini untuk mengobati luka Salsa, dan saya tidak akan menerimanya kembali,Saya permisi."jawab Vanya lalu keluar ruangan.

Vanya menuju Kelasnya lalu mengambil tas sekolah dan berjalan dengan Meta.

Bragi menghampiri Vanya lalu menawarkan untuk mengantarnya pulang "Ayo ku antar pulang."ucap Bragi

"tidak usah, ."jawab Vanya lalu berlalu.

Vito membawa mobil, dan Meta pulang diantar Vito

"Nya, duluan ya."ucap Meta dan Vanya mengangguk lalu jalan.

Di persimpangan jalan, Vanya melihat nenek tua hendak menyeberang tanpa melihat kanan kiri, Vanya pun berlari dan mendorong nenek tua hingga ke tepi, dan "Brak" Vanya terpental karena tertabrak Mobil.

pengendara Mobil mewah itu turun dari mobil lalu membuka pintu belakang mobil.

Warga sekitar melihat Vanya dan menolongnya

" Ya ampun, Vanya, ini kan anaknya pak Banu dan bu Tantri ."ucap salah satu warga

"Bawa ke mobil saya pak, tolong, saya akan membawanya ke Rumah Sakit."ucap Pengemudi mobil yang berparas tampan dengan kacamata minusnya.

Vanya tak sadarkan diri, dan dibawa ke rumah sakit Sentosa milik si pengemudi.

Dokter keluar

"Gimana keadaannya dok?"tanya si pengemudi

"Pasien sudah teratasi, beruntung Tuan Anam segera membawa pasien kesini sehingga pasien dapat segera diatasi1."jawab dokter yang membuat si pengemudia yang bernama Anam itu tenang.

"Pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan, dan jika telah siuman segera hubungi saya."jawab dokter dan Anam pun mengangguk.

Vanya terbaring lemah di Rumah Sakit dan Anam memandang wajah gadis yang diketahui namanya dari seragam sekolahnya bernama Vanya Putri.

Vanya pun siuman dan Anam segera memencet tombol nurse tak lama kemudian Dokter dan perawat datang.

"Syukurlah, Pasien stabil."ucap dokter lalu permksi keluar ruangan.

"Sakit?"tanya Anam

"Ya iyalah pak, Bapak mengendarai mobil kencang tanpa melihat ada nenek tua nyebrang."jawab Vanya

"Maaf, kenalkan saya Anam."jawab Anam sambil mengulurkan tangannya dan Vanya pun menyambutnya

"Bapak pasti sudah tahu nama saya di seragam saya kan pak, jadi saya tidak perlu menyebut nama."jawab Vanya yang membuat Anam tersenyum.

Vanya pun ingin pulang dan melihat ponselnya telah rusak.

"Hah Rusak."ucap Vanya

"Saya akan menggantinya."jawab Anam

Vanya menggeleng "tidak perlu pak, Ini bisa diperbaiki, lagipula Vanya Tidak lupa rumah kok."jawab Vanya

"Oh ya pak, Biaya Rumah Sakit akan Vanya ganti, Bapak Tulis saja nomor rekeningnya ya, dan Terimakasih telah menolong saya yang merepotkan ini."jawab Vanya lalu berusaha berjalan keluar ruangan namun Vanya sulit berjalan membuat Anam berlari untuk membantunya

"Tidak usah pak, Vanya bisa tidak apa apa, hehe,Saya permisi pak."ucap Vanya lalu pergi dengan kaki yang diseret

Anam hanya terdiam memandang kepergian Vanya "Gadis yang berusaha kuat meski menahan rasa sakit."batin Anam lalu pergi.

Di rumah

Vanya berjalan dengan menyeret kakinya, dan Mamanya seolah tidak melihatnya.

Papa Banu kaget melihat luka di tubuh Vanya "Vanya apa yang terjadi?"tanya Papa

"Tertabrak mobil pa, ."jawab Vanya yang membuat papa membantu vanya jalan

"Makanya kalau jalan lihat lihat, jangan main ponsel terus."ucap Mama Tantri lalu pergi.

Vanya dibantu papanya ke kamar.

"Pa, Mama begitu membenci Vanya ya, sampai Vanya luka pun mama tidak peduli."tanya Vanya yang sudah berkaca kaca

"Mama sangat menyayangimu nak, hanya saja caranya berbeda."jawab Papa Banu lalu mencium kening Vanya.

"Istirahat ya nak, agar lekas sehat, Papa akan mengirim dokter ke rumah untuk merawatmu."ucap papa lalu meninggalkan Vanya sendiri di kamar.

Vanya termenung sendiri, lalu duduk di tepi ranjang sambil melihat rembulan malam yang terang melalui jendela kamar.

Vanya pun mengadu keluh kesahnya.

"Eh bulan, kamu menyindirku ya, kamu disana terang benderang dikelilingi bintang-bintang, aku disini sendirian menahan sakit."ucap Vanya lalu menangis tertahan.

"Ma, Kenapa Mama membenci Vanya."ucap Vanya dan tiba-tiba pintu kamar terbuka

"karena kamu tidak nurut dengan mama, Kamu harus berubah Vanya, jadilah anak yang baik, jangan badung, Mama dan Papa berusaha menyiapkan masa depanmu, kakak mu Angga sampai ke luar negeri untuk mengurus usaha papa dan mama disana, maafin mama Vanya, bila mama keras terhadapmu, Mama sayang kamu, mama minta maaf."ucap Mama Tantri lalu menangis dan kemudian memeluk Vanya.

Vanya pun menangis di pelukan mamanya.

"Vanya ingat kan waktu kecil, Vanya selalu minta mama menemani untuk melihat bulan, Vanya jangan bandel ya, belajar yang benar, Mama tahu Vanya luka ,Vanya Sakit, mama juga sakit melihat Vanya sakit, tapi mama harus bisa untuk merubah sikapmu nak, Mama minta maaf karena sikap mama justru membuatmu begini."ucap Mama Tantri

"Ma, Vanya akan berusaha menjadi yang terbaik, terimakasih ma."jawab Vanya lalu terpejam di pangkuan mamanya.

Terpopuler

Comments

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

akhirnya vanya dapetin kasih sayank juga perhatian dari ortunya,,,emang harusnya ortu seperti gitu,,,sebandelnya ank low dpat perhatian dari ortu pasti bisa berubah😍😘😘

2021-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!