Surat

Vanya,Meta dan Vito sedang jalan-jalan bersama di sebuah tempat perbelanjaan dan mereka berhenti untuk makan.

Vanya melihat ada Papanya yang sedang makan bersama pria seumuran papanya.

"Nya, kenapa ditutupin wajahnya?"tanya Meta

Vanya pun memberikan kode agar Meta melihat kirinya. Meta pun melihatnya dan menyapa "Om Banu, lagi makan disini juga, sekalian bayarin ya om hehe."

Vanya pun memutar bola matanya atas kelakuan Meta yang tidak paham akan maksudnya.

Papa Banu menoleh dan melihat Vanya.

"Pulang sekolah, bukannya pulang, malah main kesini?"Tanya Papa Banu

"Papa, kan Vanya butuh merefresh otak, agar tidak dapat nilai merah mulu pa."jawab Vanya lalu senyum

Papa Banu mengenalkan Vanya pada temannya.

"Ini, putri saya Bung, Vanya dia kelas 11."ucap Papa Banu

"Kenalkan saya Tio, Teman papamu."Ucap pak Tio yang merupakan teman papanya Vanya.

Vanya pun menjabat tangan om Tio.

Mereka makan dan papa Banu telah membayar pesanan Vanya dan teman-temannya.

"Nikmati harimu Nak, jangan pulang kemalaman, agar mamamu tidak marah."ucap Papa Banu yang mengingatkan Vanya. Vanya pun senyum pada papanya lalu memeluknya dan mengucapkan terimakasih atas pengertian papanya.

Di rumah

Mama Tantri sedang menerima tamu, Papa Banu sedang melakukan zoom meeting bersama .

Vanya dan Mbok di dapur sambil makan mie kuah bersama.

"Mbok, lihat mama dan papa sibuk masing-masing, Gimana Vanya gak kesepian coba."ucap Vanya yang membuat Mbok memahaminya.

"Mereka bekerja juga untuk nona, NonaVanya jangan sedih, kan ada mbok disini."jawab si Mbok.

Vanya pun kini telah terlelap di ranjang empuknya.

Mama dan papanya menghampiri Vanya di kamarnya.

"Maafin kami nak, kami sibuk sendiri tanpa memperhatikanmu."ucap Mama Tantri lalu mencium kening Vanya kemudian Papa Banu mematikan lampu kamar lalu mereka keluar kamar dan menutup pintu kamar Vanya.

Di Sekolah

Meta sedang sibuk mempersiapkan olimpiade, Vito sedang menyiapkan Pentas seni sekolah.

Vanya sendirian di kantin sambil makan bakso.

Reta datang dan duduk di dekat Vanya.

"Enak nih anget-anget makan bakso, apalagi lagi hujan."ucap Reta dan Vanya pun tidak menggubrisnya.

Salsa dan Lili yang merupakan teman Reta pun duduk mengapit Vanya " Apa apain ini?"mau apa kalian.?"tanya Vanya

Reta kemudian menuangkan jus jeruk ke kepala Vanya sehingga Vanya basah kuyup.

Bragi yang ada disana tanpa disadari Reta melihat ulat Reta pada Vanya dan menghampiri mereka.

"Reta, Sejak kapan kamu jadi arogan?"tanya Bragi kesal.

Bragi pun hendak membantu Vanya dengan memberikan handuk kecil di kepala Vanya.

Vanya menitikkan air matanya karena diperlakukan begitu.

"terimakasih, tidak perlu, berikan handuk ini pada Reta untuk mengelap kebencian di hatinya."jawab Reta lalu berlari ke toilet.

Di toilet Vanya membersihkan air jus di rambutnya dan dengan berlari Meta memasuki ruangan itu.

"Vanya, kenapa bisa begini?"Reta sungguh keterlaluan."Tanya Meta sambil membantu Vanya.

Vanya hanya senyum, "tak apa Nya, lagi pula cuma gini, gak ngaruh."jawab Vanya namun Meta memahami dari sorot mata Vanya yang terlihat habis menangis namun Vanya menyembunyikan kesedihannya.

Ke esokan Harinya Vanya menemui guru kesenian dan memohon maaf bahwa ia tidak dapat menerima tawaran menjadi putri salju "Maaf bu, saya menghormati kepercayaan ibu, namun saya sama sekali tidak bisa, saya tidak ingin mengecewakan ibu dan pihak pihak lainnya, berikan peran putri salju pada Reta bu, saya yakin Reta mampu menjalankannya."

Bu Mia pun tidak dapat memaksa Vanya dan menghargai keputusan Vanya. Vanya pun berterimakasih kemudian pergi.

Acara Pentas Seni

Para pelako sedang melakukan gladi bersih, Vanya dan Meta menyaksikan Vito berperan menjadi kurcaci sementara Bragi menjadi pangeran dan Reta menjadi putri saljunya.

Salsa dan Lili mendekati Vanya dan Meta

"Memang Reta itu pantas memerankan tokoh putri salju daripada Si bocah langganan BK ini."sindir Salsa yang membuat Vanya kesal lalu menampar nya

"Plak."

"Emang kenapa?langganan BK kan aku bukan kamu, kenapa kamu yang repot mendikte aku?"teriak Vanya yang membuat Bragi menghampirinya.

"Kalian kenapa selalu ribut, kami sedang gladi bersih."ucap Bragi kesal

"Dia ngajak ribut pak Ketua, emang kalau saya langganan BK, apa pengaruhnya, yang penting saya kan tidak mengganggu kalian."jawab Vanya dengan keras dan Bragi pun kesal hendak menampar Vanya, namun ia urungkan.

"Kenapa gak jadi pak ketua, Kalau saya salah dan membuat pak Ketua marah, lakukan saja tampar nih tampar, Lagian harusnya kalian berterimakasih padaku Salsa Lili, karena akulah yang memohon pada Bu Mia agar Reta menjadi Putri saljunya karena aku tahu betapa Reta mengingkannya dan bisa bersama Bragi."Jelas Vanya dan meta berusaha menenangkan Vanya dengan menarik pelan lengan Vanya untuk pergi

"Bentar Ta."ucap Vanya lalu mendekati Salsa dan Lili

"kalau sakit, Ngomong berapa yang harus aku bayar untuk mengobati lukamu itu."ucap Vanya yang membuat Salsa marah lalu mendorong Vanya hingga Jatuh ke bawah melewati tangga.

Vanya pun mengeluarkan darah dari hidungnya dan Bragi segera menbopongnya ke UKS. Vanya menolaknya namun Bragi terus berlari ke ruang UKS.

Selesai diobati, Bragi mendekati Vanya.

"Maaf atas tindakanku tadi."ucap Bragi

"Tak apa pak Ketua, santai saja."jawab Vanya lalu Meta dan Vito menemui Vanya dan mengabari bahwa Vanya harus ke ruang BK.

Vanya menghela nafasnya lalu pergi ke ruang BK sendirian karena menolak ditemani Meta dan Vito.

namun Bragi mengikuti Vanya dan menguping dibalik pintu ruang BK.

"Vanya, berikan surat ini pada orangtuamu, sudah banyak masalah yang kamu buat, dan orangtua Salsa menginginkan Kamu membayar pengobatan putrinya."ucap Guru BK

"Baik Bu,saya akan berikan surat inibpada orangtua saya."jawab Vanya lalu Guru BK yang bernama Bu Rosa mendekati Vanya

"Vanya, kamu ceritalah pada ibu, ada apa sehingga kamu begini?"berubah lah Nya, ini demi masa depanmu."ucap Bu Rosa hangat dan Vanya mulai menangis

"hiks hiks, Vanya hanya sepi bu, Orangtua Vanya sibuk dengan urusannya, Selama ini yang ke Sekolah adalah Mbok yang merawat Vanya ."Jelas Vanya yang membuat Bu Rosa memeluknya.

Bragi pun mengerti akan sikap Vanya seperti itu karena ia kurang mendapat kasih sayang orangtuanya.

DI RUMAH

Vanya memberikan surat dari BK kepada orangtuanya.

Mama Tantri marah dan Papa Banu pun memarahi Vanya.

"Kenapa orangtua Salsa minta ganti rugi sebanyak ini Nya?"tanya Mama Tantri

"Vanya menamparnya ma."jawab Vanya berterus terang

"Kenapa kamu begitu?"ini banyak Nya, pokoknya mama tidak akan memberimu uang jajan sebulan."jawab Mama Tantri

"Ma, lihat dong jidat Vanya di perban, Ini Vanya di dorong Salsa jatuh Ma, mama gak kasihan pada Vanya?"tanya Vanya mulai kesal dan Mamanya tidak peduli karena Sudah sering Vanya berbuat onar.

Papa Banu mendekati Vanya dan menahan emosinya "kenapa kamu menamparnya Nya?"

"Salsa membuat Vanya malu Pa, Vanya dibilang langganan BK,meskipun itu benar tapi Vanya cuma menamparnya Pa, dan Salsa mendorong Vanya ."jelas Vanya yang membuat Papanya memeluknya.

Namun Mama Tantri menghentikannya "hentikan Pa, anak Badung ini memang pantas mendapatkannya, anak lain berusaha membanggakan orangtuanya, tapi kamu kisteu bikin onar, suka buat Mama pusing."

Vanya berdiri sambil menangis "hiks hiks, Ma, kalau mama gak mau memberikan ganti rugi, Biar Vanya yang ganti, Vanya yang Salah, lagi pula mama pengacara kenapa mama tidak bisa membantu anaknya sendiri.?"

"Karena kamu membuat mama Marah."jawab Mama Tantri dan Vanya pun berlari ke kamarnya dengan menangis.

Terpopuler

Comments

Zaya Oya

Zaya Oya

yang sabar ya vanya

2023-04-25

0

Zaya Oya

Zaya Oya

tadi vanya dimarahi😁

2023-04-11

0

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

reta the gengs ternyata jahat,,,orng kayak gitu kok primadona 😡😡😡

2021-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!