Hari ini cuaca kota klaten lumanyan panas, terik matahari begitu menyengat. Ara yang jadwal dinasnya hari ini praktek di rumah sakit harus menjalani aktifitasnya. Karena ara termasuk dokter spesialis, jadi jadwal dinasnya tidak panjang seperti dokter umum.
Setelah selesai dengan tanggung jawabnya ara pergi ke kantin rumah sakit, dia mengàjak tya asistennya berdinas. Ara Sengaja mengajak tya untuk mentraktir makan siang.
Setelah memesan makanan dan minuman, mereka berjalan menuju meja makan kantin.
"Makasih ya dok udah traktir tya." Kata tya ke ara.
"Iya sama sama." Jawab ara.
"Pulang dinas dr.ara kemana..?" Tanya tia melanjutkan percakapannya dengan ara.
"Emh...pulang ya,mau kemana lagi emang." Jawab ara sambil membuka tutup air mineral yang sudah diambilnya dari lemari pendiding minuman dikantin.
"Dokter udah keliling kota klaten belum dok." Tanya tya lanjut.
"Belum sih...paling cuma ke masjid Al-aqso doang...ituoun karena jaraknya lumayan dekat dari kontrakanku ya.." jawab ara.
"Nanti kapan kapan kalo free saya ajak dokter jalan jalan keliling kota klaten yak dok.." ajak tya bersemangat sambil tersenyum.
"Iya boleh ya...biar aku nggak kuper kuper amat.." lanjut ara menjawab...
Setelah makanan yang mereka pesan datang, mereka langsung menyantap makanan yang dihidangkan itu. Mereka makan dengan begitu menikmati hidangan tersebut tanpa bersuara.
Tiba tiba ponsel ara berbunyi, sebuah notifikasi masuk.
Dibukanya pesan itu dan dibacanya. Ternyata pesan itu dari mila adik perempuan rais.
"Assalamualaikum mbak ara... lagi ngapain..?" Isibpesan dari mila.
"Waalikumsalam cantik... lagi makan nih dikantin rumah sakit...mila lagi apa...udah makan siang belum.." balasan ara y dikirimkan kepada mila.
"Alhamdulillah udah mbakku". Jawab mila.
"Kamu kan lagi di pesantren... kok malah main HP,,,". Tanya ara.
"Iya mbak,, mila habis murojaah tarus ini lagi istirahat...mumpung istirahat mila sempatkan WA mbak ara." Jawaban dari mila.
"Makasih ya udah perhatian sama mbak". Jawab ara.
"Sama sama mbak".kata mila masih mwnjawab pesan dari ara.
Disela ara dan mila saling jawab pesan WA, tya yang daritadi mengamati ara bertanya kepada ara.
Tya : pesan dari pacarnya ya dok..hehehe
Ara : bukan ya... ini pesan dari temen aku,,anak daerahsini kok... kebetulan juga anaknya perhatian sama aku..."
Tya : waaaah kayanya naksir sama dr.ara deh..sampe perhatian gitu...heheh
Ara : hus ngomong apaan sih kamu ya... orang yang nge WA aku cewe...masa iya naksir... dia udah aku anggap kaya adekku sendiri... ya walo kitabketemunya cuma sekali sih.
Tya : oh..maaf dok...kira tya cowok...maaf ya dok..
Ara : iya nggak apa apa.
\=\=\=\=\=\=\=\=
Hari sudah semakin malam, ara yang baru beranjak dari atas sajadahnya karena berdzikir dan mengaji yang dikhususkan untuk mendiang suaminy, berjalan kedapur. Dia mau minum susu yang sudah dibelinya dari rais beberapa hari kemaren.
"Rais dan mila sodara yang sangat baik banget". Kata ara dalam hati.
Sambil menikmati segelas susu ara kembali melamun.
"Tapi kok raia aneh banget ya... masa yang udah beberapa kali ketemu aku nggak pernah lihat muka aku...setiap kali ketemu beli susu pasti nunduk...dia kenapa ya... apa dia pobia sama aku..tapi...ngapain juga aku mikirin dia" gumamnya...
Seusai menikmati susu, ara bergegas ke kamar mandi untuk sikat gigi dan mengambil wudhu karena sudah mau tidur. Sesudah keluar dari kamar mandi ponsel ara berbunyi. Sebuah notifikasi masuk. Dilihatnya ternyata dari mila.
"Assalamuakum mbakku...udah tidur belum.." isinpesan dari mila.
"Waalaikumsalam... belum adekku...baru dari kamar mandi wudhu persiapan tidur... kamu jam segini kok belum tidur...kenapa..".tanya ara.
"Ini mila juga udah mau tidur kok mbak..tapi pas mau tidur mila inget mbak ara...jadi mila WA deh". Kata mila.
"Ohya mbak...minggu ini mbak ara main kerumahku yuk..." lanjut mila.
" ngapain mil". Tanya ara.
" ya biar mbak ara tau gubukku..hehehe... mau kan mbak... mau dong..." kata mila yang tidak mau ada pesan penolakan.
"Iya deh iya...atur aja... udah malem mil...kita tidur yuk..." ajak ara.
"Iya mbak...mila juga udah ngantuk...makasih ya mbak buat waktunya..dan makasih karena mbak ara udah mau diajak main kerumah" kata mila.
"Iya sama sama... udah ya...assalamualaikum" pesan dari ara.
"Waakikumsalam" penutup pesan mila.
Hari sudah pagi...seperti biasa aktifitas ara sebelum berdinas, selalu menyempatkan diri untuk berolah raga pagi dengan jogging.
Dia memilih untuk joggung dilapangan dekat kontrakannya. Bafu dapat 2 putaran ponsel ara bersering, satubpanggilan dari ibunya dijakarta. Ara langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum mah...gimana kabar mamah dan papah.." kata ara.
"Waalaikumsalam...alhamdulillah mamah papah sehat nak... kamu gimana kabarnya...betah di klaten.." tanya ibu ara dari ujung ponsel.
"Alhamdulillah sehat mah... ara juga betah mah disini...suasananya enak...apalagi ara udh punya temen deket..." kata ara.
"Alhamdulillah anak mamah udah punya temen dekey..." yaudah jaga diri baik baik ya nak... mamah sama papah mau berangkat kerja dulu..assalamualaikum." kata ibu ara sembari menyudahi telponnya.
"Waalaikumsalam"
Hari ini jadwal ara dinas sekitar tiga jam, dimulai sari jam 10 pagi. Jadi dia masih punya waktu untuk bersantai ria. Pulang dari jogging ara melihat ada warung yang menjual sayuran mentah, diapun mampir kewarung itu untuk membeli beberapa bahan untuk dimasak.
Sesampai di kontrakannya dibersihkannya sayur sayur itu dan segera dimasak. Setelah semua masakan siap di atas meja makan, ara mengambil piring untuk segera menyantap makanan yang dimasaknya barusan. Namun disaat ara mengambil nasi dari rice cuker, ara tiba tiba terdiam. Dia ingat akan sosok almarhum ali lagi, yang biasanya ketika ara selesai masak dia laki laki pertama yang berantusias untuk memakan semua masakan ara. Tangisan ara pun pecah lagi.
"Ya Allah jangan siksa hamba dengan rasa ini ya Rabb...hamba manusia biasa yang lemah..tolong ya allah.." pinta ara sambil menangis dimeja makan. Dan akhirnya ara tidak jadi makan.
Dia memutuskan untuk cepat cepat berangkat dinas saja, batinnya kalau segera berangkat dia tidak akan sedih lagi.
Setelah siap untuk berangkat kerja, ara seperti biasa memesan ojek online. Setelah ojek sampai depan kontrakannya, arapun langsung bergegas pergi bekerja.
\=\=\=\=\=\=\=
Seperti jumat kemaren, jumat ini ara menyempat diri untuk ke masjid Al-aqso, dia sengaja untuk sekedar menghabiskan waktu senggangnya dan untuk membeli susu dagangan rais yang sudah menjadi daftarvoenting didalam kulkasnya. Apalagi memang persediaan susu dikontrakannya sudah habis.
Ditempat lain mila dan rais yang sudah bersiap siap untuk berkeliling menjajakan susu dagangannya sudah menunggangi motor beat milik rsis. Seperti biasa Pertama mereka akan menjajakan ke perumahan dekat rumah rais, karena memang diperumahan tersebut rais sudah banyak langganannya. Setelah ke dari perumahan mereka berlalu ke rumah rumah langganan yang lain, setelah dirasa semua langganannya sudah mendapatkan susu jualannya, rais dan mila pun melajukan motornya ke masjid Al-aqso. Ditrngah perjalanan mila dan rais terlibat obrolan.
"Eemh...mas kira kira mbak mila ke masjid nggak ya..." tanya mila ke rais dengan suara agak keras karena memang mereka sedang diatas motor yang melaju.
"Nggak tau mil... emang mas dukun terawang apa.." jawab rais sambil sedikit menoleh ke mila agar kata katanya terdengar jelas.
"Hadeeeh....mas rais...kapan sih peduli sama orang yang ditaksir..." jawab mila sambil tersenyum. Karena memang mila sudah mengendus kecurigaan,kalau sang kakak tercintanya menaruh hati kepada dokter cantik ara.
Sesampainya di masjid Al-aqso, mila dan rais sudah bersiap siap menawarkan susu dagangan mereka kepada pengunjung masjid. Pengunjung masjid Al-aqso lumayan banyak tiap harinya, entah mereka sekedar ingin ber selfie atau memang untuk beribadah.
Hari ini susu dagangan rais masih lumayan banyak, karena mila meminta rais untuk melebihkan dagangannya. Susu yang dibawa rais hari ini juga sudah ber aneka ragam rasanya, mila mempunyai ide bagaimana agar omset penjualan susu kakaknya itu makin laris diminati pembeli, jadi tidak hanya menjual susu orinya saja, dan ternyata benar saja berkat ide dari mila susu dagangan rais laris manis banyak peminatnya. Dari kalangan anak kecil sampai dewas, susu varian rasa itu berkemasan lebih mini daripada yang original. Namun entah kenapa mila yang dari rumah sengaja menyisakan susu original untuk ara sebayak 3 botol.
"Mbak ara..." panggil mila dengan wajah sumringah.
Ternyata bola mata mila dari tadi fokus mencari cari sosok ara, sampai akhirnya bola mata itu terhenti karena melihat sosok wanita yang mengenakan baju berwarna navy dengan hijab berwarna hitam.
"Heeey mila.." sambut ara dengan melambaiakan tangannya.
Tidak lama merekapun saling melangkah mendekat, sedang rais sudah memasuki masjid untuk menunaikan sholat ashar.
"Mbak ara apa kabar...mila kangen..." kata mila dan langsung memeluk ara tanpa basa basi.
"Alhamdulillah mbak sehat mil...mila gimana kabar..." jawa ara yang membalas pelukan mila.
"Alhamdulillah baik juga mbak...ayo mbak solat dulu..." ajak mila sambil melangkah kedalam masjid beriringan dengan ara.
Setelah selesai sholat milapun keluar masjid dan berjalan menuju moto beat rais. Dia mengambil 4 botol susu yang sudah disiapkan untuk ara.
"Mbak ara ini susunya..." kata mila sambil menenteng 4 botol susu menuju ara yang sedang memakai kaos kaki.
"Iya mil makasih ya..." jawab ara.
Tak lama mereka berbincang bincang raispun datang kearah mila dan ara.
Ara yang sudah penasaran dengan sikap rais yang tidak mau melihat ara ketika berbincang, akhirnya menanyakan kepada mila.
"Mil sini deh...mbak mau tanya sesuatu..." panggil ara.
Dengan nada suara yang kecil agar tidak didengar rais, arapun mulai menanyakan rasa penasarannya kepada mila.
"Mil... mbak boleh nanya nggak..." tanya ara sambil agak berbisik.
"Boleh nanya apa mbak..." jawab mila.
"Kita kesana aja yuk...nggak enak ntar didenger rais..." kata ara sambil menunjukkan sebuah tempat yang agak jauh dari rais.
Karena rais merasa mereka sedang membicarakan hal serius, maka rais memilih untuk pergi dan menjajakan susunya diarea masjid.
"Mil mas keliling dulu ya... kamu disini aja dulu sama bu dokter.." kata rais sembari berlalu dari hadapan mila dan ara.
"Iyq mas..semangat ya jualannya." Jawab mila sambil mengepalkan tangan memberi semangat kepada rais.
Raispun mulai berkeliling.
"Emh mbak ara mau menanyaka apa tadi mbak." Kata mila melanjutkan percakapannya dengan ara.
"Mbak mau nanya tentang rais mil...kenapa dia kalau mbak aja ngobrol nggak pernah mau melihat ke arah mbak ya... dia tertunduk terus, apa ada yang salah sama mbak..." tanya ara.
"Nggak mbak...mas rais emang gitu orangnya.. dan mungkin juga mas rais mikirnya kan mbak bukan muhrimnya...jadi ngobrolnya nggak berani natap mbak ara..." jawab mila.
"Oh..gitu, eh iya mil...kayanya keluarga kamu ngerti banget masalah agama ya... bisa nggak mbak ara diajarin...dikasih ilmunya gitu..." kata ara sambil tersenyum.
"Nggak juga sih mbak... keluarga mila juga keluarga yang masih tahab belajar agama..." jawab mila sambil merendah, padahal keluarga mila cukup disegani oleh khalayak karena punya pesantren. Tapi mila memang tidak pernah bercerita kepada ara kalau selama ini mila nyantri di ponpes keluarganya.
"Oh ya mbak...hari ahad sore mbak ara jadikan kerumah mila kan..ibu mila pengen ketemu sama mbak ara..." kata mila sambil menatap dalam wajah ara.
"Iya...tapikan aku nggak tau rumah kamu dimana mil...ntar yang ada mbak nyasar..." kata ara sambil tersenyum.
"Yaudah mbak ara kasih alamat mbak...biar mila yang jemput...oke.. setuju ya...setuju dong.." kata mila yang tidak mau ada kata penolakan dari ara.
"Iya deh iya..tapi nggak ganggu kamu kan mil..." lanjut ara.
"Nggak dong mbakku" jawab mila sambil merangkul ara.
Setelah bercakap cakap masalah rais dan rencana ara main kerumah mila selesai, milapun melihat kakaknya sudah menunggu di parkiran. Dilihatnya dari jauh oleh mila sepertinya susu dagangan kakaknya sudah habis.
"Udah habis mas..." tanya mila sambil berjalan mendekati rais.
"Udah... pulang yuk.." ajak rais.
"Yaudah...kita pamit mbak ara dulu mas, tunggu bentar..mbak ara masih ke kamar mandi..." jawab mila.
Tidak lama kemudia ara pun keluar dari arah kamar mandi masjid, dia bergegas mendekati mila dan rais. Tadinya ara mau mengajak mereka makan di pecel ayam lamongan seberang jalan lagi, namun sepertinya mila dan rais sedang tidak bisa karena ada urusan lain.
"Mil makan dulu yuk ditempat kemaren..." ajak ara.
"Maaf mbak kami nggak bisa soalnya disuruh kerumah paman, paman barusan telpon mas rais.." jawab mila dengan wajah sedikit kecewa.
"Oh yaudah kalau gitu..mingge kapan kapan aja... yaudah kalian hati hati ya... aku juga mau langsung pulang aja..." jawab ara.
"Siap mbakku..." kata mila sambil memeluk ara tiba tiba.
" yaudah bu dokter kita pulang dualuan nya...assalamualaikum". Kata rais dengan wajah tertunduk.
"Waalaikum salam hati hati...eh iya is.. kamu jangan panggil saya bu dokter..panggil aja mbak..usiaku lebih tua dari kamu..." imbuh ara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Wiwin Cibby
semangat berkarya
2021-08-03
0
Lasmi Kasman
semangat Kak
2021-04-03
1
riska
seru thor, semangat nulisnya
2020-03-29
2