AWAL BERTEMU

Hari ini Ara sudah membulatkan tekatnya untuk pergi ke kota klaten. Meskipun perasaannya bingung karena disana dia tidak punya teman,tapi dia berusaha untuk melangkah memberanikan diri agar tidak terus larut dalam kenangan.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, ayah serta ibu ara sengaja free hari ini tidak pergi ke kantor, mereka bergegas mau mengantarkan putri semata wayangnya itu ke klaten. Karena ayah dan ibu ara ingin melihat anaknya benar benar sampai klaten dengan selamat, maka mereka memutuskan untuk mengantar langsung ke klaten. Semua perlengkapan ara sudah siap dan rapi didalam koper. Tinggal menunggu supir mengeluarkan mobil dari garasi dan mengantar ara serta orang tuanya ke bandara.

"Nak...udah siap semua kan...nggak ada yang tertinggal ka..?". Tanya ibu ara.

"Udah mah..sementara sih udah lengkap, nanti kalau memang ada yang lupa ara bisa balik pulang ngambil, atau kalau nggak mamah paketin..". Jawab ara sambil memeriksa perlengkapan didalam tas totebag nya.

" nyonya mobil sudah siap,,mau berangjat sekarang..??". Kata supir keluarga ara sembari mengangkat koper ara yang sudah siap di depan pintu rumah.

"Yaudah pak mus,, kita berangkat sekarang biar nggak telat.." jawabnya ibu ara yang diikuti ayah serta ara berjalan disampingnya.

\=\=\=\=\=\=\=

"Ternyata bener papah bilang, klaten asri ya pah". Kata ara tersenyum sambil mematap pemandangan dari dalam kaca mobil taxi online.

"Emang papah pernah bohong sama kamu,,?". Jawab sang ayah dari balik kursi depan ara.

"Oh iya pah, kita belum sholat dzuhur,,nyari mesjid sekitaran sini dulu yuk.." ajak ibu ara sambil memainkan ponselnya.

Ayah arapun bertanya kepada supir taxi online tersebut.

"Pak kalau ada masjid deket sini berhenti dulu yak pak...kita mau sholat dulu.." pinta ayah ara kepada sang supir.

"Oh baik pak... kebetulan ini dekat dengan masjid Al-Aqso salah satu icon kota klaten pak..". Jawab sang supir sembari menjelaskan salah satu icon kotanya.

Sesampainya mereka di parkiran masjid tersebut, tanpa menunggu lama mereka keluar dari mobil dan bergegas menuju masjid.

"Mashaa allah keren banget mesjidnya ya pah..mah..". Kata ara sambil terkagum kagum melihat bangunan masjid tersebut.

"Iya...bagus banget, kirain mamah Al-Aqso cuma ad di mesir". Jawab ibu ara sambil tersenyum.

Tidak lama mereka selesai menunaikan sholat dzuhur. Mereka berjalan menuju taxi online yang sudah menunggu mereka selesai sholat. Tiba tiba dari arah belakang ara ditawari susu oleh seseorang.

"Assalamualaikum..mbak...mau beli susu nggak..?". Pemuda itu menawarkan dengan suara lembut.

Sontak ara pun menoleh kearah belakang, dimana pemuda itu menawarkan susu dagangannya.

"Waalaikumsalam...susu apa mas,,kambing apa sapi..?" Tanya ara sambil melirik dagangan yang ditenteng pemuda itu.

"Sapi sama kambing mbak...terserah mbaknya mau milih yang mana... mumpung masih anget mbak..." jawab pemuda itu sambil menaruh dagangannya didepan ara.

Ara yang memang pecinta susu sapipun tidak menolaknya, dia langsung mengambil 3 liter susu sapi yang sudah ditaruh dalam botol.

"Jadi berapa mas..." tanya ara sambil membuka salah satu tutup botol susu.

"36 ribu mbak". Jawabnya.

Arablangsung menyerahkan uang lima puluh ribuan kepada pemuda itu.

"Kembaliannya mbak..". Kata pemuda itu.

"Nggak usah buat masnya aja.." jawab ara sambil tersenyum.

"Maaf mbak saya tidak bisa menerimanya,". Jawabnya.

"Yaudah kamu simpen dulu aja ya...saya keburu buru,,, nanti kapan kapan kalau saya kesini saya pesan lagi." Jawab ara sambil berlari kearah taxi yang sudah menunggunya daritadi.

Setelah masuk dalam mobil, dan mobil melaju pergi dari masjid tersebut,ibu ara melirik putrinya yang membawa beberapa botol aqua berukuran 1liter.

"Apaan itu ra...". Tanya ibunya sambil lihat botol yang ditaruh ara dibawah kursi mobil.

"Susu mah, susu sapi." Jawabnya

"Lah banyak bener ra." Tanya ibunya.

"Ngga apa apa mah...aku kan suka susu".

\=\=\=\=\=\=\=\=

Sesampainya di rumah sakit tempat ara akan berdinas, ternyata kedatangan mereka sudah dinantikan oleh pihak manager rumah sakit itu.

"Pak ramli apakabar...". Seorang laki laki paruh baya menyapa ayah ara sambil melentangkan kedua tangannya mengajak berpelukan.

"Alhamdulillah baik pak broto...". Sambut ayah ara dengan pelukan persahabatan.

"Kok mereka udah deket banget..siapa bapak bapak ini." Kata ara dalam hatinya.

Tanpa banyak basa basi laki laki paruh baya itu mengajak keliling rumah sakit dan menunjukkan tiap tiap ruangan. Ternyata laki laki itu sahabat ramli ayah ara, yang sekaligus manager rumah sakit tersebut.

"Oh iya...pak bambang sudah menyiapkan rumah yang akan ditempati dr. Ara, tidak jauh dari rumah sakit ini." Kata manager rumah sakit tersebut.

"Waduuuh jadi merepotkan pak broto dan pak bambang nih saya". Ucap ayah ara sembari tersenyum.

Bambang adalah laki laki pemilik rumah sakit itu, dan broto adalah manager serta sahabat dari bambang dan ramli ayah ara.

\=\=\=\=\=\=\=

Dirumah kontrakan yang sudah disediakan oleh bambang, ara dan keluarga menikmati susananya. Tenang, adem dan yang jelas jauh dari hiruk pikuk keramaian ibu kota.

Sejenak ara tenggelam salam lamunananya.

"Yank... aku sekarang udah di klaten yank...doain istrimu ini betah ya, dan bisa bermanfaat untuk orang banyak..". Kata ara dalam hati.

"Ra... mamah sama papah besok pagi balik ke jakarta ya nak, kita nggak bisa lama lama disini karena masih banyak kerjaan di perusahaan". Ucap ibu ara.

"Iya ma nggak apa apa kok... ara ngerti mamah papah sibuk,, nanti kalau ara libur ara pasti pulang." Jawab ara sambil merangkul ibunya yang duduk di sofa.

"Mamah sama papah selalu berharap semoga kamu bisa melangkah jauh lebih baik sayang... kita tidak menyuruhmu melupakan almarhum...karena itu tidak akan pernah mungkin terjadi, tapi kita berharap ara bisa menatap masadepan lagi.." kata ibu ara sambil memegang dagu putrinya, berharap sang putri bangkit dari traumanya karena ditinggal almarhum suami yang dicintainya.

"Iya mah...doain ara terus ya pah...mah.." jawabnya sambil tersenyum menahan tangis.

Hari sudah malam, karena kontrakan ara di sebuah gang perkampungan, Banyak anak anak bermain dihalaman rumahnya. Ara duduk di kursi depan rumah sambil menikmati susu yang dibelinya tadi di masjid.

"Lumayan juga rasa susu sapinya" gumam ara sambil melihat isi dari botol susu sapi tersebut. Dia ber inisiatif akan membelinya lagi setelah susu yang dibelinya habis. Dia akan pergi ke masjid Al-aqso lagi untuk mencari pemuda yang menjual susu itu. Tapi dia bingung, gimana dia mengenal penjual susu itu sedangkan raut wajahnya saja ara sudah tidak ingat.

"Mungkin semua pedagang di area masjid itu sama...!! dagangan mereka satu produk..". Pikirnya sambil menghabiskan susu dalam gelas yang dituangnya dari botol.

\=\=\=\=\=\=

Hari ini adalah hari pertama ara berdinas dirumah sakit sahabat ayahnya,hanya butuh 15menit naik ojeg dari rumah kontrannya. Sesampainya dirumah sakit ara sudah disambut oleh tim medis diruangan.

"Pagi dok... selamat bergabung dengan kami". Ucap mereka serentak sambil bersalaman satu persatu dengan ara.

Ara menjawab salam mereka swmbari tersenyum.

"Waaah dr. Ara mirip raisa ya...". Celetus seorang perawat sambil tersenyum.

"Kamu bisa aja... kalau saya mirip raisa, kamu mirip siapa dong..." jawab ara sambil tertawa.

Ara benar benar menikmati pekerjaannya, apalagi rekan sejawatnya di rumah sakit itu baik baik semua. Arapun punya teman yang ternyata juga perantau, dr.arlan namanya. Dr.arlan tinggal lumayan jauh dari tempat ara ngontrak, karena ternyata dr.arlan sudah membeli sebuah rumah di daerah tersebut, dan kabarnya akan segera menikah dengan gadis asal klaten juga.

"Dr. Ara dulu kuliah dimana." Tanya dr.arlan

"Saya di tangerang dok, tapi ambil spesialisnya di singapur". Jawab ara.

Ara sebenarnya menyandang gelar Sp.BS, lulusan univeraitas di singapur. Usianya sudah 28 tahun, namun masih terlihat sekitar 23-24tahun.mungkin karena dia rajin ber olah  raga atau yang lainnya, sehingga menjadikan dia lebih muda dibanding usianya.

Karena hari ini pulang dinas lebih awal dan dia tidak setiap hari berdinas, rupanya dia sudah ada jadwal sendiri kapan dia dinas. Mungkin karena dia dokter spesialis. Jadi bisa dihitung jari masuk dinasnya kapan saja dan jam berapa saja. Sebenarnya dia juga sudah mulai jenuh dikontrakannya karena tidak ada aktifitas lagi.

Dia berinisiatif pergi ke majid Al-aqso tempat dia membeli 3liter susu sapi kapan hari. Pikirnya dia akan membeli susu itu lagi lebih banyak buat persediaan dikontrakannya.

Sesampainya di masjid Al-aqso dia berkeliling area masjid yang baru setengah pembangunan itu. Dia melihat lihat bangunannya dan melihat pemandangan sekitaran masjid. Tiba tiba pandangannga terhenti, melihat pemuda penjual susu yang baru turun dari sepeda motor di parkiran area masjid.

"Itu seperti yang jual susu kapan hari". Gumamnya sembari berjalan menuju pemuda itu.

"Hey mas...mas.. mas penjual susu." Panggil ara beberapa kali, karena pemuda itu todak dengar panggilan ara. Setelah mendengar panggilan ara pemuda itu berhenti dan menoleh kearah ara.

" mashaa allah mbak,,,kita ketemu lagi. Saya punya hutang sama mbaknya lho.." sapa pemuda itu dengan senyum sembari mengambil uang di tas pinggangnya.

"Eh nggak usah mas... aku mau nambah beli susu malah.." jawab ara tersenyum juga.

"Eh masnya masih inget saya ya...kirain saya mah udah lupa..." sambung ara sambil ketawa.

"Ya inget dong mbak,, saya kan punya hutang.." jawab pemuda itu sambil memperlihatkan dagangannya.

Karena dagangan pemuda itu hanya tinggal 2 botol alias 2liter, maka sama ara diambil semua.

"Jadi saya kurang berapa mas bayarnya." Tanya ara sambil menatap pemuda itu, pikir ara laki laki semuda ini sudah jualan susu keliling, apa tidak ada kerjaan lain.

"Kurang 10ribu mbak..saya kan punya hutang 14ribu, susunya 1 liter 12ribu,jadi kurang 10ribu..". Jawab pemuda itu dengan perinci.

"Yaudah ini 100ribu,, nanti kalau saya kesini saya tinggal minta susu aja ke mas nya". Kata ara sambil menyodorkan uang pecaham 100ribu.

"Waduh jangan mbak saya takut lupa... nanti kalau mbak mau kesini aja beli lagi..saya kesini setiap hari kok mbak dari jam 4 sudah disini habis keliling.." kata pemuda itu.

Tidak lama setelah transaksi jual beli susu sapi arapun bergegas, dan pemuda itu juga berjalan menuju sepeda motornya yang diparkir di area masjid. Dilihatnya pemuda itu dari jauh oleh ara, seperti sedang ada masalah dengan motornya. Seketika arapun mendekat ke parkiran tempat pemuda itu parkir sepeda motornya.

"Kenapa mas." Tanya ara.

"Eh iya..anu mbak, motor saya kempes". Jawabnya sambil garuk garuk kepala dan tersenyum sok imut.

"Oooh... tukang tambal ban jauh nggak dari sini." Tanya ara lagi.

"Lumayan mbak, sekitar 3kilo" jawabnya

"Bukan lumayan lagi mas...gempor iya kalau dorong motor sampe 3kilo". Jawab ara sambil tertawa.

Karena bingung gimana caranya mendorong motor itu sampai ketempat tambal ban yang berjarak 3kilo, ara menawarkan bantuan.

"Mas aku naik ojek online, nanti motor kamu ditarik aja sama ojek, sampai ke tempat tambal ban". Kata ara menawarkan pertolongan.

"Emang nggak nysahin mbak". Sahutnya.

"Nggak lah mas" jawab ara sambil tersenyum..

Sambil menunggu dapat ojek online yang sedari tadi di tolak terus sama sistem aplikasinya, mereka duduk didepan masjid sambil ngobrol.

"Kenapa kamu jualan susu keliling.." tanya ara tiba tiba.

"Ya karena hobby berdagang mbak..." jawabnya.

"Hanya itu". Tambah ara

" emmh... nggak sih mbak, disamping hobby berdagang, saya mencoba untuk mengikuti sunnah Rhasul dalam hal perniagaan".  Jawab pemuda itu.

Dari jawaban pemuda itu ara jadi penasaran tentang perniagaan dalam agama islam itu seperti apa. Namun ara tidak memperlihatkan rasa penasarannya.

"Kamu nggak sekolah atau kuliah gitu". Tanya ara lagi.

"Saya udah lulus kuliah mbak". Jawabnya sambil memainkan ranting kayu yang dicorat coretnya ke tanah didepan mereka duduk.

"Kenapa nggak nyoba nyari kerjaan lain". Tanya ara masih penasaran.

"Ya itu tadi mbk alamasan saya...saya hobby berdagang dan pengen menjalankan sunnah rhasul dalam perniagaan". Jawabnya sambil tersenyum manggut manggut.

"Usiamu berapa".tanya ara lagi, sudah seperti sensus penduduk dan detektif conan.

"23tahun mbak". Jawabnya.

Sedari tadi mereka ngobrol ara merasa aneh. Pemuda itu tidak pernah menatap ataupun melihat ke arah ara meskipun sejenak. Apa ada yang salah batin ara.

"Nama kamu siapa". Masih saja ara lanjut dengan pertanyaannya.

"Nama saya rais mbak". Jawabnya masih menundukkan kepala dan masih memainkan ranting kayu.

"Namaku ara.." jawab ara, padahal pemuda itu tidak menanyakan namanya.

Tidak lama kemudian ojek online sudah sampai didepan majid.

"Eh ojeknya udah ada is.. ayo kita berangkat" ajak ara.

Dan merekapun berlalu dari masjid menuju tukang tambal ban. Sesampainya ditukang tambal ban,ara meninggalkan rais sendiri, ara melanjutkan perjalanannya menuju kontrakannya.

Terpopuler

Comments

Manggu Manggu

Manggu Manggu

lanjut💪

2022-11-09

0

Ajeng Ajeng

Ajeng Ajeng

wahhh sepertinya si dokter berjodoh sama pedagang susu sapi.subhanalllah

2021-12-20

0

Fitriani Harahap

Fitriani Harahap

Ter nyata ara org nya baikkk
bangiettt

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 KEPERGIAN SUAMI TERCINTA
2 RESIGN
3 AWAL BERTEMU
4 KEHIDUPAN RAIS
5 KEDEKATAN MILA DAN ARA
6 KUNJUNGAN ARA KERUMAH RAIS
7 PERASAAN ARA
8 BERKUNJUNG KETEMPAT FAISAL
9 ISI HATI RAIS
10 GALAU
11 PERTEMUAN RAIS DAN ARA
12 KEINGINAN RAIS DAN ARA
13 PERTUNANGAN DAN AKAD
14 MALAM PERTAMA
15 Berkunjung ke makam Ali.
16 SERUMAH DENGAN MERTUA
17 MEMBUAT SUSU
18 MENYUSUR KENANGAN
19 CEMBURU
20 KEPUTUSAN ARA
21 KELAKUAN RAIS
22 KEJUTAN UNTUK BU dokter
23 OTW SOLO
24 MALAM PANJANG
25 TAMU TAK DI UNDANG
26 PENGAKUAN RAIS
27 PANGGILAN MASUK
28 PESAN DARI AHMAD UNTUK RAIS
29 AKU TIDAK APA-APA
30 PERTENGKARAN
31 KARENA AKU ISTRIMU
32 BERTEMU MAYRA
33 RAIS GALAU
34 MURKA
35 KEDATANGAN ABU
36 MENJEMPUT ARA
37 KERIBUTAN
38 NASEHAT
39 ISI HATI MAYRA
40 PERGI KE PARANG TRITIS
41 ADA YANG ANEH
42 KEMUNGINAN MEMANG IYA.
43 POSITIF
44 MAUMU APA?
45 JIKA BOLEH MEMILIH
46 NGlDAM
47 TUJUH BULANAN
48 DEPRESI
49 AKU HANYA MILIKMU
50 KEPUTUSAN MAYRA
51 KABAR KEMATIAN
52 DOAKAN SAJA DARI SINI
53 MULES
54 LAHIRAN
55 ZULVA DAN ZULVI
56 KEREMPONGAN RAIS
57 SUAMI IDAMAN
58 KECELAKAAN
59 KEINGINAN ARA
60 BERTEMU SAHABAT LAMA
61 RENCANA
62 MALAM BERSAMA DUO ZUL
63 AWAL BERTEMU
64 JANGAN JUTEK NANTI CINTA
65 MUNGKINKAH JATUH CINTA?
66 MILA GALAU
67 SURAT CINTA
68 MEMINTA SOLUSI
69 PERSIAPAN
70 Pengumuman.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
KEPERGIAN SUAMI TERCINTA
2
RESIGN
3
AWAL BERTEMU
4
KEHIDUPAN RAIS
5
KEDEKATAN MILA DAN ARA
6
KUNJUNGAN ARA KERUMAH RAIS
7
PERASAAN ARA
8
BERKUNJUNG KETEMPAT FAISAL
9
ISI HATI RAIS
10
GALAU
11
PERTEMUAN RAIS DAN ARA
12
KEINGINAN RAIS DAN ARA
13
PERTUNANGAN DAN AKAD
14
MALAM PERTAMA
15
Berkunjung ke makam Ali.
16
SERUMAH DENGAN MERTUA
17
MEMBUAT SUSU
18
MENYUSUR KENANGAN
19
CEMBURU
20
KEPUTUSAN ARA
21
KELAKUAN RAIS
22
KEJUTAN UNTUK BU dokter
23
OTW SOLO
24
MALAM PANJANG
25
TAMU TAK DI UNDANG
26
PENGAKUAN RAIS
27
PANGGILAN MASUK
28
PESAN DARI AHMAD UNTUK RAIS
29
AKU TIDAK APA-APA
30
PERTENGKARAN
31
KARENA AKU ISTRIMU
32
BERTEMU MAYRA
33
RAIS GALAU
34
MURKA
35
KEDATANGAN ABU
36
MENJEMPUT ARA
37
KERIBUTAN
38
NASEHAT
39
ISI HATI MAYRA
40
PERGI KE PARANG TRITIS
41
ADA YANG ANEH
42
KEMUNGINAN MEMANG IYA.
43
POSITIF
44
MAUMU APA?
45
JIKA BOLEH MEMILIH
46
NGlDAM
47
TUJUH BULANAN
48
DEPRESI
49
AKU HANYA MILIKMU
50
KEPUTUSAN MAYRA
51
KABAR KEMATIAN
52
DOAKAN SAJA DARI SINI
53
MULES
54
LAHIRAN
55
ZULVA DAN ZULVI
56
KEREMPONGAN RAIS
57
SUAMI IDAMAN
58
KECELAKAAN
59
KEINGINAN ARA
60
BERTEMU SAHABAT LAMA
61
RENCANA
62
MALAM BERSAMA DUO ZUL
63
AWAL BERTEMU
64
JANGAN JUTEK NANTI CINTA
65
MUNGKINKAH JATUH CINTA?
66
MILA GALAU
67
SURAT CINTA
68
MEMINTA SOLUSI
69
PERSIAPAN
70
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!