Parah! Besoknya, Arsha tidak masuk sekolah. Pun dengan beso dan besoknya lagi. Tuh, udah berapa besok rupanya?
Tidak masuknya Arsha ke sekolah selama tiga hari, membuatku dilirik sinis oleh beberapa wanita. Tau kan ya, kenapa itu mata pada sinis?
Yups! Arhsa memang Don Juan. Dikagumi banyak cewek. Arsha terluka, mereka ikut merasakan sakit. Suer tak kewer-kewer. Itu, tuh, lebay banget. Ishhh.
Bahkan, ada yang namanya geng ceria di sekolahku. Terdiri dari tiga cewek yang mengakui dirinya paling cantik, pinter dan kaya raya.
Okeh. Aku akuin untuk yang ketiga itu, memang benar. Sisanya? Relatif, sih, untuk yang pertama. Namun, untuk yang ke dua itu sangatlah bohong!
Mereka tidak pernah masuk ke tiga besar di kelasnya. Pinternya dari mana coba? Mendingan aku lah. Masuk ke sekolah ini karena prestasi. Juara lomba matematika gitu loh! Sudah beberapa piala yang aku persembahkan untuk sekolah ini.
Makanya, meski bukan anak orang kaya dan juga masuk ke dalam sebuah geng ternama di sekolah ini, aku pun cukup terkenal. Tentunya, terkenal karena dianggap sebagai pacarnya Arsha juga.
Ngeselin!
Geng ceria itu menghampiri saat aku dan teman-teman sedang menikmati cilok.
"Dududu. Enak, ya, makan cilok. Semenjak Arsha lagi sakit karena ulah kamu."
"Ck! Becandanya yang elit dikit, dong. Masa sampe nyelakian orang, sih!"
"Lagian, kenapa Arsha barus deket sama anak tukang rujak ini, sih? Gimana kalau dia kena soal juga? Kasian kan Arsha."
Sabar ... Sabar ... Godaan iblis memang sangat menggiurkan. Andai saja aku tidak berpikir baik, mungkin sudah aku hajar mereka.
Jangan dikira. Aku ini ikut ekskul karate. Bisa babak belur jika sampai aku hilang kendali.
"Heh! kamu itu di sini beruntung karena dapet beasiswa. Jadi, gak usah belagu. Arsha itu cuma deketin kamu karena kasian."
"Terus?"
"Ya kamu harus sadar diri, dong. Kalian itu cuma sebatas teman, bukan pacar."
"Gak apa-apa cuma temen tapi mesra, dari pada elu, ngaku pacar tapi kaya kek judul lagu. Kekasih yang tak dianggap. Kan ngenes."
Cindy memang berani dalam urusan menjaga martabat. Dia anti sekali pada yang namanya penindasan.
"Dia makan nasi, sama kaya kita. Ngapain takut. Kecuali kalau dia makan kecoa."
Begitulah yang Cindy katakan, dulu. Okay, kita balik lagi pada acara labrak melabrak.
"Ih, ngeselin banget sih! Dasar mulut cilok!" Farah terlihat sangat kesal. Bagaimana tidak, karena ucapan Cindy, dia ditertawakan teman-teman.
Dia pergi.
"Aku mau bicara sama kamu, Ra."
Malas sebenarnya. Dia temen Farah yang kata teman-teman, suka pada Arsha. Dia terlihat santai, tapi kita semua tau kalau dia itu keras dan suka main pukul. Bukan sekali dua kali dia kena marah karena sering berantem di sekolah.
Kami berjalan melewati belakang gedung. Tempat yang sepi. Biasanya ini dijadikan tempat berkumpulnya anak-anak pecinta gunung. Tempatnya memang seperti lapangan tapi kecil.
Dia berhenti. Aku yang ada dibelakangnya pun ikut berhenti. Lama sekali dia membelakangi.
Bugh!
Aku yang lengah tidak mengira akan mendapatkan serangan darinya.
Meski tidak sampai jatuh ke tanah, aku sedikit oleng. Rasanya panas dan perih. Mungkin jga berdarah karena aku merasakan benda cair yang asin.
Benar saja. Saat aku mengusap sudut bibirku, ada noda merah di telapak tangan.
"Itu hanya peringatan. Jauhi Arsha atau aku akan melakukannya lebih dari ini. Persetan jika harus dikeluarkan dari sekolah."
Matanya sangat tajam saat menatapku. Dia begitu serius saat berucap. Jujur saja, aku merasa takut padanya. Dia anak orang kaya yang bisa melakukan apa saja. Sementara aku? Taulah, ya.
"Kenapa selalu aku yang disalahkan atas kedekatanku dengan Arsha?" Langkah Keysha terhenti saat mendengar suaraku.
"Tanyakan sesekali padanya apa hubunganku dengan dia. Kami hanya berteman. Em, bukan. Kami hanya kebetulan satu kelas dari mulai SD hingga kini. Akrab pun tidak. Apa lagi pacaran."
"Justru ini yang membuat aku muak! Kamu berlaga sok jual mahal. Mau nunjukin kalau kamu itu lebih hebat dari aku, hah? Seorang Arhsa yang disebutkan banyak orang, terus kamu berlaga sok cuek. Menyebalkan!"
Keysha kembali ingin memukul tapi aku tangkis. Ilmu karateku lumayan bermanfaat saat ini.
"Woiii! Norak banget tau!"
Seseorang berteriak. Aku dan Keysha sama-sama mengalihkan pandangan pada arah suara itu. Bukan hanya satu, tapi mereka ber empat. Semua teman Arsha.
Keysha terlihat grogi dan salah tingkah. Dasar cewek mulut rombeng. Bilang tidak takut kalau dikeluarkan dari sekolah, tapi dia panik hanya karena teman-temannya Arsha.
"Apaan sih, Key? Lagu-laguan pengen berantem sama dia." Samsul menunjuk wajahku. "Yang ada, kamu itu bakalan dibenci sama Arsha. Mau?"
Keysha menggelengkan kepala cepat-cepat.
"Ya udah, pergi sana." Samsul mengeratkan giginya.
Keyhsa pergi. Lari terbirit-birit. Kini, hanya ada aku dan mereka ber empat. Takut? Sedikit. Secara, mereka itu empat cowok dan aku hanya seorang diri.
Samsul mendekat. Berjalan seperti preman yang hendak minta iuran.
Dia mengeluarkan ponselnya. Diutak-atik. Lalu memberikannya padaku.
"Arsha mau ngomong."
Aku melihat layar ponselnya. Ada Arhsa di sana. Dia tampak sedang tiduran di kamarnya. Aku menutup sedikit layar ponsel itu karena silau terkena sinar matahari.
"Jangan di sini, ah. Pacaran kok tengah lapangan kecil kaya gini." Samsul mengajakku berteduh.
Wajah Arsha terlihat jelas.
"Maaf, ya."
"Buat apa?" tanyaku malas.
"Bibir kamu berdarah gak?"
"Emang kenapa?"
"Tapi tetep cantik, kok."
"Duuuh, Arsha. Bisa gak sih kamu tuh gak usah ngasih aku perhatian kaya gini? Aku tuh bosen tau dilabrak terus cewek. Kita itu gak ada apa-apa tapi aku selalu kena sial gara-gara digosipkan pacaran sama kamu!"
"Ya udah, gosipnya dijadikan kenyataan aja atuh."
Bugh!
Aku memukul pelan perut Didi. Dia meringis sambil memegang perutnya.
"Bilang sama temen kamu yang satu itu, jadi teman itu jangan menyebalkan!"
Aku memberikan ponsel milik Samsul tepat di dadanya. Ponsel itu masih menyala.
Benar-benar menyebalkan! Ada apa dengan Arsha? Dia memang baik, tapi kebaikannya menimba masalah untukku.
Apa dia mau aku slepet? Geram sungguh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Muanisah Jariyah
menarik
2023-03-29
0
Zezen
🤣 kena mental
2022-01-24
0