Zerin sangat menyukai Pelangi bahkan ia meminta kedua orangtuanya untuk mengajak Pelangi ikut pulang kerumah mereka, Zerin tau kedua orangtuanya tak akan menolak apapun kemauannya.
Ayahnya dengan sigap langsung meminta ijin kepada kepala Satpol PP untuk mengijinkan Pelangi ikut serta pulang kerumah mereka.
Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Satpol PP Zerin langsung menggandeng Pelangi untuk pergi menuju mobil yang telah menunggu diparkiran.
Didalam mobil Zerin tersenyum senang bisa mengajak Pelangi untuk pergi kerumahnya, ia berencana akan mengenalkan Pelangi pada kakaknya.
" Pelangi kamu sudah lama kerja jadi Satpol " nyonya Arini menatap Pelangi dari arah kaca depan.
Ia melihat Zerin nampak sangat menyukai Pelangi, jika diperhatikan Pelangi memang merupakan gadis yang sopan, bahkan kesan pertama saat berjumpa Pelangi ia juga cukup menyukai gadis tersebut sama seperti Zerin putrinya yang saat ini menyukai Pelangi.
" iya tante, sekitar tiga tahunan sih, tapi lulus CPNS nya baru dua tahunan " jawab Pelangi sambil tersenyum.
" oh kamu CPNS ya? " nyonya Arini mengangguk-nganggukan kepalannya.
" iya tante, alhamdulillah " jawabnya singkat
Pelangi tak mengerti mengapa ia harus mengikuti nyonya Arini & tuan Yonso untuk pulang kerumah mereka, sebenarnya ia ingin menolak ajakan mereka tetapi mengingat tuan Yonso merupakan orang yang cukup berpengaruh di kotanya Pelangi dengan terpaksa mengikuti ajakan mereka.
Awalnya Zerin lah yang meminta kedua orangtuanya yang tak lain adalah tuan Yonso & nyonya Arini untuk mengajaknya pulang kerumah mereka, tetapi tak menyangka kedua orangtua Zerin justru langsung meminta ijin kepada kepala Satpol PP secara langsung untuk mengijinkannya pulang cepat hari ini agar bisa ikut pulang kerumah tuan Yonso.
" kak Pelangi buka aja maskernya, lagian kita kan di dalam mobil " Zerin mulai penasaran dengan wajah Pelangi.
Pelangi hanya melihat sekilas kearah depannya yaitu kearah tuan Yonso & nyonya Arini yang memang telah tak menggunakan maskernya saat ini.
Menurut protokol kesehatan seharusnya masker harus tetap dikenakan saat berada diperjalanan meski berada didalam mobil seperti ini.
" Zerin cuman mau liat muka kakak aja kok, takutnya pas ketemu diluar gak ngenalin kakak " Zerin berusaha berkata jujur agar Pelangi mau melepaskan maskernya.
Mendengar kata-kata Zerin ia akhirnya melepaskan maskernya juga lalu tersenyum kearah Zerin.
Zerin tersenyum puas melihat wajah Pelangi yang terlihat memang cantik seperti dugaannya.
" kamu ternyata cantik ya " nyonya Arini tersenyum.
" biasa aja kok aku tante, masih cantik tante kok " Pelangi tersenyum
Nyonya Arini memang masih terlihat sangat cantik bagi Pelangi, jika diperhatikan nyonya Arini masih seperti wanita yang berumur dibawah empat puluh tahun, padahal Pelangi yakin jika nyonya Arini usianya pasti diatas empat puluh tahun.
" ah bisa aja kamu, masa iya cantik tante dari pada kamu " nyonya Arini tersenyum sambil memegang wajahnya.
Tuan Yonso hanya tersenyum melihat istrinya dipuji oleh Pelangi, ia sedikit berpikir akan menjodohkan Pelangi dengan anak sulungnya, mengingat anak sulungnya hingga saat ini belum memiliki pasangan padahal hidupnya sudah sangat mapan & cukup berumur untuk berumah tangga.
" kamu masih singgel kan Pelangi? " tuan Yonso mulai membuka suara setelah sedari tadi hanya menjadi pendengar.
Istrinya menoleh kearahnya seolah tahu apa yang sedang ia pikirkan saat ini, tuan Yonso menganggukan kepalanya kepada istrinya sambil tersenyum, mengisyaratkan iya sama seperti yang ia pikirkan akan menjodohkan Pelangi dengan Zarow.
" iya om, belum punya suami " Jawabnya sambil tersenyum.
Sampai detik ini ia tak menjalin hubungan dekat lebih dari teman dengan siapapun, statusnya masih ia pertahankan sebagai seorang jomblo sejati mengingat berpacaran tidak dianjurkan dalam islam.
" punya pacar gak kak? "
Pelangi menoleh kearah Zerin lalu menggelengkan kepalanya & tersenyum.
" kenapa kakak gak punya pacar?, padahal kakak kan cantik " kata Zerin lagi.
Zerin tak menyangka gadis yang lebih tua beberapa tahun darinya, yang saat ini telah berada disebelahnya tersebut tak memiliki seorang pacar, padahal jika diperhatikan Pelangi cukup cantik & pasti cukup menarik untuk seorang pria.
" islam kan gak nganjurin umatnya buat pacaran dek " Senyum Pelangi kembali lagi mengembang diwajahnya.
Tuan Yonso melirik kearah belakang karena mendengar kata-kata Pelangi yang barusan lalu menoleh kearah istrinya yang saat ini juga menoleh kearahnya, sepertinya istrinya tak kalah terkejutnya sama seperti dirinya.
" jadi kakak gak pacaran? " Zerin memastikan lagi yang ia dengar.
Pelangi lagi-lagi hanya mengangguk sambil tersenyum tanpa menjawab, Zerin tak mengerti mengapa di zaman se modern ini masih ada saja yang tak mau berpacaran sebelum menikah.
" jadi kamu gak punya pasangan sampe sekarang? " nyonya Arini memastikan sekali lagi tentang status Pelangi
" punya tante, tapi pasangan Pelangi masih rahasia allah, sampe sekarang Pelangi juga masih terus berdoa buat pasanganPelangi biar cepat dipertemukan " Pelangi memang selalu berdoa dalam tahajudnya di sepertiga malamnya untuk jodoh yang baik untuknya agar lekas dipertemukan dengannya.
Nyonya Arini memandang takjub dari arah kaca depan mendengar setiap kata-kata Pelangi, gadis berparas cantik dengan balutan muslimah, berjilbab & santun ini benar-benar menggetarkan hatinya, ia sangat jatuh hati dengan Pelangi & berharap bisa menikahkan Zarow dengan Pelangi.
" wow, luar biasa banget, tadi saya pikir kamu bener-bener udah punya pasangan " tuan Yonso juga terkagum-kagum dengan Pelangi.
" Jadi bagaimana caranya kamu bisa bertemu jodoh kamu kalau kamu gak pacaran? " nyonya Arini mencoba bertanya sekali lagi karena masih penasaran.
" jodoh itu rahasia allah tante, sampe sekarang Pelangi juga gak tau dimana jodoh Pelangi, tapi Pelangi yakin allah sudah siapin jodoh terbaik buat Pelangi cuman waktu aja belum mempertemukan kami " Pelangi menjawab dengan penuh keyakinan, karena setiap manusia di bumi diciptakan untuk berpasang-pasangan.
" jadi kakak gimana entar cara pendekatan sama calon suami kakak kalo gak pacaran? " Zerin benar-benar tak mengerti.
Sebagai seorang gadis SMA yang duduk di bangku kelas satu ia benar-benar tak mengerti yang dikatakan oleh Pelangi.
" lewat proses ta'aruf dek "
" ta'aruf? " Zerin mengulang pertanyaan Pelangi sambil mengerutkan keningnya.
" iya ta'aruf, jadi ta'aruf itu bisa jadi langkah awal untuk saling mengenal pasangan yang akan menikah & saling mengenal dua keluarga sebelum melakukan pernikahan " Pelangi mencoba menjelaskan yang ia tahu pada Zerin.
Sebagai seorang gadis yang baru beranjak dewasa pastilah rasa keinginan tahuannya semakin besar, wajar jika Zerin penasaran dengan apa yang dikatakannya.
" apa syarat supaya kamu mau menerima seseorang untuk berta'aruf sama kamu? " Tuan Yonson kembali bertanya.
" nggak yang muluk-muluk sih om, yang penting satu keyakinan sama kaya aku, muslim, bertanggung jawab, sayang sama keluarga udah itu aja " kata Pelangi
" masalah kerjaan gimana? " kata nyonya Arini
" kalo masalah kerjaan Pelangi juga gak pilih-pilih tante, lagian kan rejeki juga ditangan allah " Pelangi tersenyum kembali.
Tuan Yonso & Nyonya Arini semakin kagum dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Pelangi, sepertinya mereka berdua semakin mantap untuk menjadikan Pelangi sebagai calon Zarow.
Setelah berada didalam mobil beberapa puluh menit akhirnya mobil yang dikendarai oleh pak Yonso sendiri telah sampai di kediaman rumah mereka.
Pelangi memandang takjub melihat kemegahan rumah tuan Yonso, tak diragukan lagi karena tuan Yonso merupakan orang terkaya di kotanya, jadi wajar saja jika rumahnya bak istana pikirnya.
" ayo silahkan masuk Pelangi, jangan sungkan-sungkan ya " Nyonya Arini mengajak Pelangi untuk masuk kerumah mereka sambil tersenyum ramah.
" iya Pelangi jangan sungkan-sungkan " kata pak Yonso juga.
" ayo kak duduk di sini " Zerin yang sedari tadi menggandeng tangan Pelangi mengajak Pelangi untuk duduk di sofa yang berada di ruang tamu tersebut.
Zerin sangat jarang bisa akrab dengan seseorang seperti saat ini, tetapi tidak dengan Pelangi karena bagi Zerin Pelangi adalah super hero nya.
Pelangi hanya menatap takjub melihat kemegahan rumah keluarga pak Yonso, jika dibandingkan dengan rumahnya pastilah jelas rumahnya tak ada apa-apanya, bagaikan langit & Bumi.
******
Zarow baru saja mendengar kabar insiden yang terjadi di anak perusahaannya yang berada disebelah utara yang menyebabkan seorang driver harus mengalami cidera parah karena tertabrak oleh mobil yang tiba-tiba melaju & hilang kendali sebelum mobil tersebut terbalik.
Korban dari insiden tersebut adalah dua orang yang tak lain adalah driver yang membawa mobil yang tak terkendali & seorang driver yang kebetulan sedang berjalan kaki dengan pak Aryan setelah mamarkirkan mobil yang ia bawa jauh dari tempat kejadian.
Menurut informasi yang ia terima korban terparah adalah driver yang berjalan kaki dengan pak Aryan yang tak lain adalah pak Abdullah orang yang sangat ingin ia pecat dari perusahaan tersebut, sedangkan driver yang mengemudikan mobil yang tak terkendalikan tersebut hanya mengalami patah tulang kaki karena kakinya terjepit di bemper mobil yang sudah penyok kedalam.
Saat ada insiden di perusahaannya seperti saat ini Zarow biasanya akan mengunjungi korban kecelakaan tersebut bersama ayahnya untuk melihat keadaan korban insiden, bagaimanapun juga kecelakaan terjadi di dalam perusahaannya, sebagai pemimpin tertinggi sudah sepatutnya ia harus perduli dengan apa yang terjadi dengan anak buahnya.
Zarow bersiap-siap untuk pulang kerumahnya & memberitahu ayahnya secara langsung mengenai insiden yang telah terjadi di anak perusahaannya siang ini. Pak Handoko yang telah siap di bawah langsung membukakan mobil untuknya.
" pak tolong agak cepat ya pak, soalnya ini masalah penting, jadi harus cepat-cepat sampe rumah sebelum papi tau kabar dari orang lain " Zarow menyuruh pak Handoko untuk melajukan mobil karena ia harus segera melaporkan insiden ini kepada ayahnya.
Ayahnya sangat menghormati kinerja karyawannya sehingga saat terjadi kecelakaan kerja seperti saat ini ayahnya akan selalu hadir untuk sekedar menguatkan keluarga korban.
" baik tuan muda " pak Handoko melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Beruntung jalan siang ini tak seberapa ramai seperti biasanya, pak Handoko masih terus melajukan mobil melesat menuju arah rumah keluarga tuan Yonso.
Setelah berkendara beberapa puluh menit akhirnya mobil sampai juga dirumahnya, ia segera keluar dari mobil untuk menemui ayahnya.
Saat berada didalam rumah ia sangat terkejut melihat seorang gadis Satpol PP telah menangis tersedu-sedu diruang tamunya memeluk ibunya, disana sudah ada ayahnya serta adiknya yang ikut menenangkan gadis berbaju Satpol tersebut.
Zarow menyipitkan matanya sambil berjalan pelan menghampiri, ia penasaran mengapa gadis tersebut sampai menangis di pelukan ibunya, ia heran mengapa ibunya justru mau memeluk gadis tersebut & tak merasa keberatan.
" hem " Kata Zarow berdehem
Semua menatap kearahnya yang baru saja datang dari arah luar.
" ada apa ini pi?, siapa dia?, kenapa dia nangis? " merasa diperhatikan oleh ayahnya Zarow langsung bertanya.
" apa ada kecelakaan di perusahaan tambang di utara hari ini Zarow? " pak Yonso langsung bertanya.
Pak Yonso memastikan kabar yang diterima oleh Pelangi yang telah menimpa ayahnya siang ini, yang kebetulan ternyata ayahnya bekerja di anak perusahaan yang diolah oleh Zarow yang berada di sebelah utara.
" maaf pi, Zarow pulang siang ini juga mau mengabarkan soal ini " Zarow ternyata terlambat memberikan informasi kepada ayahnya, entah dari mana ayahnya tau kabar insiden tersebut.
" kalo begitu ayo kita langsung kesana sekarang " ajak pak Yonso yang langsung berdiri.
Zarow nampak masih bingung dengan keberadaan gadis Satpol yang sedari tadi masih terus menangis & tak terlihat wajahnya karena terus dipeluk oleh ibunya.
" tunggu dulu pi, dia siapa?, papi belum jawab pertanyaan Zarow? " Zarow yang sudah penasaran akhirnya bertanya juga.
" dia Pelangi, ayahnya yang sedang mengalami kecelakaan kerja di perusahaan kita siang ini " kata pak Yonso memberitahu.
" apa Pelangi? " Kata Zarow terkejut
Zarow tak mengerti mengapa gadis Satpol yang membuat dirinya kesal bisa berada di rumahnya saat ini, ia berpikir pasti gadis tersebut sengaja datang & menangis disini untuk meminta pertanggung jawaban perusahaan.
padahal tanpa harus kesini sudah pasti perusahaan tetap akan bertanggung jawab kepada ayahnya karena mengalami insiden didalam perusahaan, Zarow mulai memandang jengah kearah Pelangi.
" ngapain dia kesini pi?, perusahaan kita kan tetap bakal tanggung jawab meskipun dia gak kesini " kata Zarow sinis
" Zarow, yang sopan kamu " nyonya Arini membentak Zarow karena merasa anaknya tidak sopan kepada tamu mereka.
Zarow menatap kesal karena ibunya justru membela Pelangi, gadis yang tak tau malu berani menginjakkan kakinya kerumahnya & menangis di pelukan ibunya.
" jangan berdebat lagi, lebih baik sekarang kita berangkat " kata ayahnya.
******
Pak Aryan masih berada di rumah sakit saat ini, ia telah melaporkan insiden kecelakaan yang dialami pak Abdullah kepada pihak perusahaan, sampai saat ini ia masih terus mencari tau penyebab sebuah mobil yang telah hilang kendali yang hampir menabraknya, berkat pak Abdullah ia selamat tetapi naasnya justru pak Abdullah lah yang saat ini malah celaka.
Selain melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan pak Aryan juga telah memerintahkan sekertaris nya untuk menghubungi pihak keluarga dari pak Abdullah, sampai detik ini pihak keluarga dari pak Abdullah belum ada yang hadir di rumah sakit untuk mengetahui bagaimana keadaan pak Abdullah.
Entah kabar duka ini telah sampai atau belum kepada pihak keluarga pak Abdullah, pak Aryan sangat mengkhawatirkan keadaan pak Abdullah saat ini. Pak Aryan berkali-kali mondar mandir sambil terus menangis mencemaskan pak Abdullah, ia hanya bisa berdoa dalam hatinya untuk kesadaran pak Abdullah.
" ya allah selamatkan pak Abdullah ya allah, jangan ambil beliau ya allah, hamba mohon " Pak Aryan terus berdoa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Alriellyn
kaka in nggak slah yahh bknnya lulus PNS yahhh kn klau CPNS beerti dia baru jdi clon donk...
2022-01-05
0
Khaliza Jusman
aku menangis lagi ya Allah 😭😭😭
2021-03-17
0
Siti Nurjanah
😭😭😭😭
2021-01-27
1