Bab 4

Setelah menerima telepon dari tuan muda Zarow sebagai pemimpin tertinggi perusahaan pak Aryan kebingungan bagaimana caranya ia harus memecat karyawan seteladan pak Abdullah.

Pak Aryan jadi tak fokus bekerja, padahal ia harus menilik tambang yang sedang beroperasi saat ini, sebagai kegiatan rutin yang harus ia lakukan setiap dua bulan sekali untuk terjun langsung ke lokasi tambang & mengecek langsung bagaimana kinerja para karyawan.

Pak Aryan memanggil sekertaris nya untuk meminta pendapat & mencarikan jalan keluar untuk permasalahan yang baru ia dapat, ia tak mungkin menentang perintah atasannya tetapi ia bingung alasan apa yang harus ia katakan agar bisa memecat pak Abdullah.

" maaf pak, apa bapak memanggil saya? " Ineke agak bingung mengapa sampai saat ini bosnya belum juga pergi ke lokasi tambang.

" In menurutmu bagaimana kerjaan pak Abdullah selama ini? " Pak Aryan melipat tangannya kedadanya sambil menatap serius ke sekertaris nya.

" sejauh yang saya tau sih pak Abdullah cukup baik ya pak, kinerjanya bagus, gak pernah bolos atau ijin yang gak penting, tepat waktu " Ineke mencoba menjelaskan yang ia tau tentang pak Abdullah kepada Pak Aryan.

Pak Aryan yang mendengar pendapat dari Ineke semakin bingung bagaimana caranya dia harus memecat karyawan dengan kinerja yang baik.

" In tolong kamu bantu cari alasan biar bisa pecat pak Abdullah secepatnya " pak Aryan yang kebingungan berharap sekertaris nya bisa memecahkan masalah tersebut.

Ineke merasa terkejut dengan kata-kata Pak Aryan, seolah tak percaya karena pak Abdullah merupakan karyawan lama yang kinerjanya sangat baik, bahkan pribadi pak Abdullah yang sangat sopan santun membuat pak Abdullah cukup disegani oleh para juniornya meskipun selama 20 tahun bekerja pak Abdullah hanya terus menjadi driver di perusahaan tersebut.

" Pak Abdullah terlalu teladan untuk dipecat secara tidak hormat, saya bingung mencari alasan " Pak Aryan memijat-mijat pelipisnya dengan tangannya, ia mendongakan kepalanya keatas menatap langit-langit ruangannya sambil memegang kedua tangannya.

memang tak ada alasan yang yang mendasar yang bisa membuat dirinya sembarangan memecat pak Abdullah. Pak Aryan kembali menatap ke arah sekertaris nya yang hanya diam sedari tadi.

" bagaimana In?, kamu bisa bantu saya " tanya pak Aryan sekali lagi

" kalo boleh tau kenapa bapak mau memecat pak Abdullah? " ia memang sudah penasaran mendengar alasan bos nya kali ini.

Selama bekerja lima tahun menjadi sekertaris Pak Aryan Ineke cukup mengenal bagaimana kinerja bosnya tersebut, pak Aryan tak pernah sembarangan memberikan SP kepada anak buahnya tanpa alasan yang benar-benar dapat merugikan perusahaan apalagi sampai memecat karyawan dengan kinerja baik seperti pak abdullah.

" saya cuman diperintah sama pak Zarow In, pagi tadi pak Zarow meminta untuk memecat pak Abdullah dari perusahaan ini "

Kesalahan apa yang telah dilakukan pak Abdullah hingga pemimpin tertinggi perusahaan yaitu tuan muda Zarow yang tak lain juga pemilik perusahaan tersebut ingin pak Abdullah keluar dari perusaahan miliknya, Ineke benar-benar tak menduga jika semua ini keinginan dari Zarow.

" saya juga bingung pak harus cari alasan apa, kalo sudah pak Zarow yang memerintah, kita bisa apa? "

" itu lah kenapa saya bingung "

" jadi itu alasan bapak dari tadi belum berangkat ke lokasi? "

" Begitulah, jam berapa sekarang In? "

" jam dua siang pak "

" masih ada waktu kan buat ke lokasi? " Pak Aryan akan pergi ke lokasi sebentar meskipun ia agak terlambat.

" masih pak, masih ada sekitar dua jam lagi " seharusnya tiga puluh menit yang lalu bosnya telah berada di lokasi tambang.

" telpon pak Abdullah untuk segera menjemput saya "

" baik pak, kalo begitu saya permisi dulu "

*****

Di sebrang jalan disebuah warung pinggiran yang tak jauh dari kantornya, Pelangi & Aldo sedang menikmati makan siangnya, tak jarang ia makan hanya berdua dengan Aldo seperti ini, selain makan berdua dengan Aldo Pelangi juga sering makan bersama dengan teman-teman kantor lainnya.

Tinggal beberapa sendok lagi nasi padang yang berada dihadapannya hampir habis tak tersisa. Sambil mengunyah makanannya Pelangi terus melihat kearah luar yang membuat perhatiannya tak bisa beralih dari sana.

Matanya agak menyipit memperhatikan seorang gadis terlihat seperti sedang di bully oleh beberapa teman prianya, Pelangi lantas berdiri lalu berlari kearah tersebut karena merasa semakin aneh.

" eh apa-apaan ini? " Pelangi berusaha menghalangi para pemuda yang terlihat menyiksa seorang gadis yang terlihat usianya masih belasan

Pelangi tak bisa tinggal diam melihat seorang gadis menjadi bahan bullyan & kekerasan fisik seperti ini, melihat kondisi gadis tersebut sudah sangat ketakutan & hanya bersembunyi dibalik tubuh pelangi sambil memegang seragamnya, Pelangi semakin yakin pasti benar-benar terjadi sesuatu dengan gadis tersebut.

" kenapa Ngi? " Aldo yang melihat Pelangi berlari kearah luar ikut berlari membuntuti Pelangi karena ia juga melihat ada sedikit keributan diluar.

Kebetulan kawasan tersebut lumayan sepi, wajar jika para pemuda tersebut yang berjumlah 4 orang berani melakukan hal yang tidak baik kepada gadis tersebut.

" ini tadi gue peratiin dari dalam sana, empat cowok ini gangguin dia bang, terus kaya megang-megang gitu sama narik-narik, gue juga sempet liat yang baju ijo nih tadi narik rambutnya cewek ini " Pelangi memaparkan apa yang ia lihat dari arah dalam warung tempatnya & Aldo duduk tadi.

" bener yang di bilang temen saya ya? " Aldo berusaha mengintrogasi keempat pemuda tersebut.

" gak bang kita gak ngapa-ngapain dia kok " kata pemuda berbaju hijau berikilah

" iya embaknya salah liat kali " kata pemuda lainnya yang memakai baju hitam.

Pelangi menggelengkan kepalanya, ia tau jika para pemuda tersebut telah berbohong & Pelangi tak mungkin salah melihat tadi.

" udah bang percuma tanya mereka, udah pasti mereka gak bakal ngaku, mending tanya dia aja nih, tanya langsung ke korbannya" Pelangi menunjuk ke arah korbannya yang saat ini telah berada dibelakang tubuhnya.

Tak mungkin seseorang akan merasakan ketakutan yang berlebihan seperti saat ini jika memang tak terjadi apa-apa dengannya pikir Pelangi.

" boleh gue tau nama lo siapa? " kata Pelangi tersenyum sambil memegang satu tangan gadis tersebut.

Sebelum mengintrogasi gadis tersebut Pelangi berusaha mencari informasi tentang gadis tersebut, terkait siapa namanya, tinggal dimana & sedang apa dia disini.

Di masa pandemi Covid 19 seperti ini masih ada seorang gadis berkeliaran tanpa menggunakan masker seperti ini, dari penampilannya gadis tersebut pasti dari kalangan berada, Pelangi cukup penasaran mengapa gadis tersebut bisa berjalan sendiri diarea tersebut.

" nama gue Zerin kak " Zerin masih terus menunduk tak berani memperhatikan keempat pemuda yang berusaha melecehkan dirinya.

Tadinya Zerin hanya ingin mencari hiburan karena bosan sudah berada di rumah dalam kurun waktu yang cukup lama, kedua orangtuanya serta kakaknya tak pernah memperbolehkan dirinya untuk keluar dari rumah karena virus Corona semakin menyebar luas di Indonesia.

Karena tak tahan hanya diam di rumah akhirnya Zerin memutuskan untuk pergi dari rumah secara diam-diam, tak disangka saat melawati jalan tersebut ia malah diganggu oleh empat pemuda yang tak ia kenal.

" Zerin kenapa bisa ada disini dek? "

Pelangi sangat tau pasti saat ini Zerin sudah sangat ketakutan sekali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari keempat pemuda tersebut.

" tadinya gue cuman mau jalan-jalan aja kak soalnya bosen di rumah mulu, sekolah di rumah, apa-apa di rumah jadinya Zerin keluar rumah, tapi pas disini malah diganggu mereka " sambil menunjuk kearah ke empat pemuda tersebut.

" kalian denger kan korban bilang apa? " Pelangi menatap jengah kepada keempat pemuda yang berpenampilan seperti berandalan.

" udah bang bawa aja kekantor " kata Pelangi lagi

Pelangi menggandeng tangan Zerin untuk menenangkan gadis tersebut, Pelangi tersenyum sambil berjalan beriringan dengan Zerin, usia gadis tersebut memang sepertinya terpaut jauh dibawahnya mengingat Zerin mengatakan bosan karena harus terus-terusan berada di rumah bahkan sekolah juga harus di rumah pasti Zerin adalah seorang pelajar.

" kak Zerin gak bakal ditahan kan? " Zerin meras takut jika dirinya akan ditahan & dikurung menjadi tahanan Satpol PP.

Zerin menyesal harus pergi keluar tadi jika tau akan mengalami kesialan seperti ini, seharusnya dirinya menuruti kata-kata orangtuanya & kakaknya.

" tenang aja dek lo gak bakal diapa-apain, lo gak bakal dikurung, lo cuman diintrogasi doang, setelah kita tindak lanjuti baru kita bawa mereka kekantor polisi "

Zerin tersenyum memeluk tangan gadis Satpol cantik yang telah menyelamatkan dirinya & ia belum tahu siapa namanya.

" nama kakak siapa? "

" Cahaya Mirwa Pelangi, tapi biasa dipanggil Pelangi sih " Pelangi memperkenalkan dirinya sambil tersenyum

" kakak umurnya berapa? " tanya Zerin lagi

" 20 tahun " jawab Pelangi singkat.

Usia Pelangi tak terlalu muda untuk kakaknya Zarow, ia berpikir jika kakaknya akan sangat cocok jika disandingkan dengan Pelangi, Pelangi adalah gadis baik bagi Zerin Pelangi saat ini adalah pahlawannya.

" my hero Pelangi, lo harus bisa jadi kakak ipar gue " batin Zerin dalam hati sambil terus tersenyum kearah Pelangi.

" ini kok jadi gue ya yang lo introgasi, hahahah "

Pelangi merasa lucu karena bukannya ia menanyai beberapa informasi data tentang Zerin justru ia yang di interogasi oleh Zerin.

" hahahahahaha, Zerin juga mau tau lah tentang kak Pelangi "

Zerin harus tau segala sesuatu tentang Pelangi, ia akan merekomendasikan Pelangi kepada kedua orangtuanya untuk dinikahkan dengan kakaknya Zarow.

Setelah berada diruangan Aldo lantas kembali menginterogasi mereka satu-persatu, Aldo menanyai data diri serta meminta nomer ponsel orang tua mereka yang bisa di hubungi, begitu juga dengan Zerin.

******

Di kediaman rumah Zarow, beberapa menit lalu mereka di telpon oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang telah mengamankan anak gadis mereka yang tengah mendapatkan perlakuan tidak baik dari empat pemuda berandalan, karena panik tuan Yonso & nyonya Arini langsung buru-buru ke kantor Satpol PP untuk menjemput putrinya.

Setelah berada di kantor Satpol PP pasangan suami istri tersebut yang tak lain adalah orang tua dari Zerow & Zerin langsung masuk & mencari keberadaan putrinya.

" mami " Zerin berlari kearah ibunya sambil memeluknya & menangis

" anak nakal, kenapa kamu bisa kabur dari rumah?, kan mami sudah bilang diluar berbahaya, ini pake masker " Arini memakaikan masker kepada putri kecilnya tersebut.

" tolong lanjutkan kasus ini ke pihak yang berwajib ya mas, saya gak terima anak saya dilecehkan sama mereka "

Tuan Yonso mengeratkan giginya merasa tak terima dengan perlakuaan keempat pemuda brandalan tersebut yang berani macam-macam dengan putri semata wayangnya.

" mami papi ini kenalin, namanya kak Pelangi, dia yang nolong aku & nyelamatin aku, kalo gak ada kak Pelangi gak tau deh aku gimana "

" jadi kamu yang sudah selamatkan anak saya?, saya ucapakan banyak trimakasi sama kamu sudah mau menolong anak saya " pak Yonso menyalami Pelangi.

" iya kami ucapkan trimakasi sama kamu ya Pelangi " nyonya Arini mengelus-ngelus bahu Pelangi sambil tersenyum.

*****

Pak Aryan akhirnya memutuskan untuk pergi ke lokasi tambang meskipun ia sudah terlambat beberapa puluh menit, beliau pergi ke lokasi tambang dengan di jemput oleh mobil yang dikemudikan oleh pak Abdullah orang yang benar-benar ia harus pecat secepatnya.

Pak Aryan menatap bingung ke arah pak Abdullah, seorang yang benar-benar berprilaku baik seperti pak Abdullah tak mungkin melakukan satu masalah besar yang membuat tuan muda Zarow marah batinnya.

" pak Abdullah " pak Aryan mulai membuka suaranya.

" iya pak " jawab singkat pak Abdullah sambil melirik kearah pak Aryan, merasa namanya di sebut.

" anak bapak kalo gak salah satu ya? " pak Aryan berusaha mengingat tentang kehidupan pak Abdullah yang memiliki seorang anak & telah bekerja seingatnya.

" iya bener pak, alhamdulillah sudah punya kerjaan walaupun cuman jadi Satpol PP " pak Abdullah tersenyum sambil fokus menyetir.

Pak Abdullah sangat bangga dengan putri semata wayangnya yang sampai detik ini tak pernah menyusahkan dirinya. Pelangi merupakan anak yang mandiri, dewasa & penuh tanggung jawab.

Pak Abdullah tersenyum mengingat tentang putrinya yang kini telah tumbuh dewasa, cepat atau lambat ia akan mengantarkan putrinya tersebut ke gerbang pelaminan, ia berharap jodoh putrinya kelak adalah orang yang baik & bertanggung jawab.

Setelah sampai di lokasi kerja pak Aryan langsung turun dari mobil dengan berjalan kaki bersama dengan Pak Abdullah, dari kejauhan sudah terlihat beberapa staf sudah menunggu dirinya sedari tadi, dilihatnya jam ditangannya lalu di betulkan nya kacamata yang telah ia kenakan yang ia rasa sudah agak mereng, sudah tiga puluh menit lewat ia terlambat hadir di lokasi tambang tersebut.

" Awas pak "

Tiba-tiba tubuh pak Aryan terpental jauh karena telah didorong oleh pak Abdullah, sebuah mobil melaju tak terkendali dari arah belakang menabrak tubuh pak Abdullah yang telah mendorong tubuhnya untuk menyelamatkannya dari maut.

braaaaakkkkkkkkkk......

" pak Abdullah " teriak pak Aryan

Pak Aryan bersama staf lainnya berlari menuju arah insiden yang telah terjadi saat ini, tubuh pak Abdullah berlumuran darah karena tertabrak & terpental sangat kuat.

" ayo cepat bawa pak Abdullah " pak Aryan sangat panik.

Dengan penuh hati-hati tubuh pak Abdullah yang telah berlumuran darah diangkat kedalam mobil, pak Aryan memegang hidung pak Abdullah memastikan apakah pak Abdullah masih bernafas.

" ayo cepat pak, pak Abdullah harus diselamatkan "

Pak Aryan saat ini menangis melihat kondisi pak Abdullah yang benar-benar sangat memprihatinkan dengan tubuh yang penuh dengan darah, pria yang seharusnya ia pecat justru menyelamatkan nyawanya hari ini.

" pak Abdullah harus bertahan ya pak " dengan penuh penyesalan pak Aryan tak bisa membendung air matanya.

Terpopuler

Comments

maaf ya thor bukan nya sok sok an gitu.. tapi lebih baik kalau nya yg muda itu gak usah pake bahasa elu gue ke yang lebih tua.. ya gak nape² juga sih ya pake elu gue.. tapi rasa gimana gitu ya.. maaf ya thorrrr maafffff🙏🙏

2023-08-05

0

Kartika Rika

Kartika Rika

😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2021-02-26

1

Fara Hasan Hasan

Fara Hasan Hasan

aduhhh kok sedihhh bnget y.... jd inget saudara yg kerjanya jd driver jg 😭😭😭

2021-02-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!