Bab 2

Pagi ini Pelangi sudah duduk di depan mejanya yang ada di kantornya, seperti biasa ia selalu menjalani aktifitasnya dengan semangat bahkan saat ini ia juga sudah mempersiapkan dirinya untuk melakukan aktifitasnya diluar seperti kemarin.

Dengan wajah berseri-seri Pelangi menyapa beberapa anggota Satpol yang baru saja datang yang juga menyapa dirinya.

" Pagi Ngi " Aldo yang baru saja datang menyapa pelangi sambil meletakan dua bungkus cokelat Silver*** dimeja Pelangi.

Aldo memang sering membawakan sesuatu untuk Pelangi saat tiba di kantor seperti ini, kedekatannya dengan Pelangi kerap di artikan oleh para rekan kerjanya sebagai kedekatan yang sangat spesial, bahkan banyak yang mengartikan bahwa mereka berdua telah berpacaran padahal kenyataannya tidak.

" maaciiii bang Al, bae banget nih dikasih coklat, dua lagi " senyumnya meraka-reka karena teman dekatnya memberikan dua bungkus coklat kesukaannya.

Selama tiga tahun bergabung menjadi Satuan Polisi Pamong Praja Pelangi memang telah dekat dengan Aldo, tetapi kedekatannya hanyalah sebatas teman biasa & rekan kerja saja. Aldo lebih tua darinya dua tahun, usianya 22 tahun sehingga Pelangi memanggil Aldo dengan sebutan Abang.

" sama-sama, biar semangat kerjanya hari ini "

Aldo lantas berlalu duduk di meja kerjanya, ia tersenyum kearah pelangi, sebenarnya sudah sangat lama Aldo mengagumi Pelangi tetapi ia tak pernah punya keberanian untuk menjadikan Pelangi kekasih, karena agama juga mengajarkan jika sebenarnya kita umat muslim tak boleh berpacaran karena itu sama dengan dosa & Aldo tak ingin dirinya dengan Pelangi terkena dosa karena berpacaran, sehingga samapai saat ini ia terus mempertahankan komitmennya untuk terus menjalin pertemanan yang baik dengan Pelangi tanpa harus berpacaran, jika tiba saatnya nanti ia akan langsung mengajak Pelangi untuk menuju kejenjang keseriusan yaitu menikah.

" Wah ada cokelat nih " Doni yang baru datang langsung mengambil satu bungkus cokelat milik Pelangi diatas mejanya.

Pelangi langsung merebut satu bungkus cokelat miliknya pemberian dari Aldo yang diambil oleh Doni.

" enak aja, ini punya Gue kali "

" ya elah pelit amat sih, Amat aja gak pelit " Doni berlalu menuju mejanya yang tepat berhadapan dengan meja kerja Pelangi.

" bodo amat, lagian gue yakin yang namanya Amat juga pelit " sebenarnya Pelangi tidak sepelit itu ia hanya ingin menghargai pemberian dari Aldo, ia tak ingin rekan kerjanya itu tersinggung jika cokelat yang ia berikan kepada Pelangi justru ia berikan kepada orang lain.

" jangan pelit-pelit lah tar kuburannya sempit " Doni pura-pura cemberut melihat kearah Pelangi, ia tak benar-benar kesal karena tak dibagi cokelat oleh pelangi sebenarnya, ia hanya ingin tahu mengapa Pelangi yang biasanya tak pelit tak mau membagi cokelat tersebut padahal jelas-jelas cokelat di depan meja pelangi ada dua bungkus.

" Astafirullah, coyyyy jelek amat mulut lo Don, nyumpahin kuburan gue sempit " Pelangi mengetuk-ngetuk kepalanya dengan tangannya lalu tangannya ia ketuk-ketuk kemeja.

" tar gue beliin lo cokelat, tunggu kita keluar "

Doni tertawa karena melihat ekspresi Pelangi yang kehabisan kata-kata karena ia membawa-bawa perihal kuburan, Pelangi memang rekan kerja yang tak suka banyak berdebat, ia lebih cenderung pengalahan pribadinya yang seperti inilah yang membuatnya di sukai oleh banyak teman kantornya.

" lah ngapa harus beli sih, kalo beli mah gue bisa, itu aja napa? " Doni memegang kedua tangannya yang telah ia letakan diatas meja kerjanya terus memperhatikan Pelangi dengan serius karena masih kepo dengan dua cokelat yang telah berada di meja Pelangi.

Pelangi hanya diam bengong melihat kearah Doni lalu kearah cokelat tersebut tanpa berkata-kata, ia heran mengapa Doni tak menyerah untuk meminta cokelat miliknya pemberian dari Aldo, Pelangi menoleh kearah meja Aldo yang kebetulan cukup jauh dari meja kerjanya, kebetulan Aldo sedang tak berada di depan mejanya entah kemana perginya Aldo setelah meletakan tas miliknya.

" ohhhhhhh pantesan lo gak mau bagi gue tuh cokelat " Doni yang langsung tau pemberian dari siapa cokelat tersebut sambil tersenyum.

" dari babang Al toh, sorry-sorry gue gak tau, pantesan kekeh banget gak mau bagi ama gue " Doni melirik menggoda Pelangi

Banyak rumor dikantornya mengatakan bahwa Pelangi & Aldo adalah pasangan kekasih tetapi menurut penuturan Pelangi yang cukup dekat dengan dirinya mengatakan bahwa ia & Aldo hanyalah sebatas teman biasa. Sebagai teman dekat dari Pelangi sebenarnya Doni cukup bingung mengartikan kedekatan antara keduanya, keduanya sangat cocok & kompak tetapi entah mengapa Pelangi terus-terusan mengatakan bahwa hubungannya dengan Aldo hanyalah sebatas rekan biasa sama seperti yang lainnya.

Doni berjalan menuju arah pelangi sambil bersedakep & menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil menatap heran.

Pelangi yang merasa di tatap heran oleh Doni mengkerutkan keningnya, berusaha mencari tahu apa yang sedang dipikirkan Doni.

" lo pacaran sama bang Aldo?, backstreet ya kalian?, jujur aja kenapa sih sama gue " Doni langsung mencecar Pelangi dengan pertanyaan perihal hubungan yang dijalin oleh Pelangi & Aldo.

" ssssttttttt, pelan-pelan napa kalo ngomong, tar dikira gue mau banget lagi sama bang Aldo, kan jadinya gak enak, sini duduk " ia menarik Doni untuk duduk di bangku miliknya, lalu ia justru berdiri bersedakep di depan Doni.

Sudah berulang kali ia mengatakan kepada Doni perihal hubungannya dengan Aldo yang hanya sebatas rekan kerja biasa, tetapi berulang kali juga Doni terus bertanya & memastikan perihal ini secara berulang-ulang. Pelangi menggelengkan kepalanya lalu menepuk jidatnya dengan tangannya, ia bingung harus menjelaskan berapa kali lagi kepada teman-teman sekantornya jika hubungannya dengan Aldo tidak ada yang spesial seperti yang digosipkan selama ini.

Justru karena terus-terusan digosipkan & ditanyai seperti ini ia takut jika Aldo mengira dirinya baper karena kebaikan Aldo, Pelangi tak ingin Aldo mengira bahwa dirinya adalah wanita yang gampang baperan padahal ia juga tau Aldo juga hanya menganggapnya sebagai rekan kerja biasa saja.

" harus berapa kali sih gue harus jelasin kalo gue ama Aldo cuman temen, kaya lo ama gue "

Doni hanya tersenyum sambil menyipitkan matanya tak percaya dengan apa yang dikatakan Pelangi.

" astafirullah, gak percaya? " Pelangi kehabisan akal untuk menjelaskan kepada Doni agar ia percaya.

" jelas lah gue gak percaya, lagian lo samain sama kaya lo sama gue, ya jelas beda lah, yang real temenan ama yang spesial jelas keliatan, kalo emang real temenan nih kaya kita nih biasa, perhatian seadanya, kalo lo ama bang Aldo tuh terlalu uwwwuuu kalo di bilang temenan, kaya gue sama Nadira pacar gue uwwwwwu " Doni menjelaskan panjang lebar.

Pelangi masih tetap diam bersedakep di depan Doni, ia berpikir jika sebenarnya tak ada yang salah dengan perhatian & kebaikan yang diberikan Aldo kepadanya karena memang ia tak pernah bawa perasaan dalam hubungan pertemanannya dengan Aldo, selama ini rekan kerjanya yang lain lah yang terlalu baper dengan kedekatan mereka berdua lalu berasumsi sendiri dengan pemikiran mereka sendiri.

" hemmmmmm "

Pelangi sontak melihat kearah deheman tersebut, begitu juga dengan Doni.

" tuh orangnya muncul, takut tar dia salah paham mending gue balik ke bangku gue deh " kata Doni pelan seperti berbisik sehingga hanya ia & Pelangi saja yang bisa mendengar kata-katanya.

" pagi bang " kata Doni menyapa Aldo sambil berjalan kemejanya.

Pelangi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman baiknya tersebut yang telah duduk kembali di depan mejanya yang berada tepat dihadapannya. Dengan melotot Doni memberi kode kepada Pelangi untuk berhenti melihat kearahnya & melihat kearah Aldo yang terus melihat kearah mereka.

Pelangi malah tersenyum & menepuk jidatnya sambil terus menggelengkan kepalanya karena merasa lucu dengan tingkah Doni tersebut, padahal sebenarnya tak ada yang harus khawatirkan perihal dirinya dengan Aldo karena memang ia & Aldo tak ada hubungan apapun.

" Ngi setengah jam lagi kelapangan ya? " Kata Aldo.

Ia terus menatap kearah Pelangi & Doni, Pelangi memang sangat dekat dengan Doni tetapi hubungannya dengan Doni hanya teman saja karena kebetulan Doni juga sudah memiliki pacar.

" siap bang " Pelangi tersenyum melihat kearah Aldo sambil memanggutkan kepalanya.

Pelangi kembali melihat kearah Doni yang telah tersenyum sambil berciye pelan kepadanya, lagi-lagi pelangi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, sebenarnya tak masalah bagi Pelangi dengan adanya Rumor yang beredar perihal kedekatannya dengan Aldo hanya saja ia tak enak jika pacar Aldo atau wanita yang tengah dekat dengan Aldo akan mendengar berita tersebut.

Jam 02.00 siang

Tugasnya kini mengamankan jalan dari pedagang liar, beberapa minggu sebelumnya Satuan Polisi Pamong Praja telah mengedarkan surat untuk pengaman di jalur lalu lintas bagian barat dari pedagang-pedang yang berjualan tidak pada tempatnya.

Pelangi beserta para rekannya telah berjalan menyusuri jalan untuk mengamankan beberapa pedagang yang masih tak mengindahkan peringatan. Kadang Pelangi merasa tak tega melakukan hal ini kepada mereka, tak seharusnya hal ini dilakukan pada para pedagang yang juga sedang mencari nafkah tetapi mau tak mau ia harus tetap melaksanakan tugas demi keamanan jalan bagi para pengemudi.

Seperti biasa pengamanan seperti ini selalu berlangsung dengan riuh, bahkan ada saja pedagang yang melawan membuat para Satpol PP harus melakukan tindakan tegas, bahkan terjadi aksi dorong mendorong antara pedagang dengan anggota Satpol karena menolak barang dagangannya untuk ditertibkan.

" bapak gak bisa seenaknya aja ngambil barang dagangan saya, ini saya cari uang ya buat anak istri saya " kata pedagang tersebut ngotot.

" kami tau pak bapak cari nafkah untuk keluarga, tapi gak disini "

" tapi saya tiap hati sudah disini " Pedagang tersebut mendorong

" pak tolong ya pak jangan persulit pekerjaan kami " Doni berusaha menenangkan pedagang tersebut agar tak melawan lagi.

Sebenarnya sebagai anggota Satpol mereka tak akan melakukan kegiatan penertiban jalan seperti ini jika tak ada wewenang dari atasan, mereka melakukan penertiban juga karena perintah dari atasan.

" pak mohon kerja samanya ya pak " Kata Pelangi mencoba memberi pengertian pada pedagang tersebut.

Bukannya mengerti pedagang tersebut justru mendorong pelangi hingga terpental kebelakang.

Pelangi meringkuk karena terkejut, saat ia terpental & terjatuh dijalan raya, ada sebuah mobil melaju dari arah kanannya, Pelangi seolah hanya bisa pasrah jika terjadi apa-apa dengan dirinya

Ciiiiiiiiittttttttttt......

Pak Handoko tiba-tiba mengerem mendadak mobil yang ia kemudikan karena tepat di depan mobilnya ada seseorang yang terjatuh dari sisi jalan. Ia beserta Tuan mudanya terpental kedepan karena pengereman yang ia lakukan.

" ah sial " Maki Zarow karena kepalanya terhantup kursi yang ada didepannya.

" ada apa pak? " Kata Zarow bertanya pada pak Handoko.

" anu tuan muda maaf, di depan ada yang jatuh dari sisi jalan jadi saya tiba-tiba injak rem, untung saya sempat ngerem, kalo enggak bisa mati tuh orang " Pak Handoko melihat dari dalam mobilnya kearah luar.

Para Satuan Polisi Pamong Praja berlari menuju arah depan mobil yang di kendarai pak Handoko, terlihat seorang gadis berjilbab & bermasker masih duduk dijalan raya tepat di depan mobil yang di kendarainya. Jika saja ia tadi tak fokus mengemudikan mobil tersebut maka tak tau apa yang akan terjadi dengan gadis tadi.

" Satpol PP bikin ulah lagi? " Zarow sinis mengingat kejadian kemarin, karena ulah seorang gadis Satpol PP ia harus kehilangan kontrak kerja sama yang nilainya miliaran rupiah.

" pak tolong bapak cari informasi tentang Cahaya Mirwa Pelangi, cewek Satpol yang kemarin " perintah Zarow.

Ia akan melakukan balas dendam kepada gadis tersebut karena telah berani membuat dirinya terlambat untuk datang rapat kemarin & akibat dari keterlambatannya tersebut rekan ayahnya tak ingin menandatangi kontrak kerja sama dengan anak perusahaan yang ia kelola.

" baik tuan muda "

" jalan pak " kata Zarow tak perduli dengan urusan segerombol Satpol PP yang berada diluar mobilnya.

Pelangi shock & berdiri dari duduknya, ia terus menatap kearah mobil berwarna hitam yang nyaris membuat nyawanya melayang.

" lo gak papa kan? " Aldo tak kalah terkejutnya dengan yang lain saat melihat Pelangi terpental kejalan & nyaris tertabrak mobil, tak bisa ia bayangkan jika seandainya tadi terjadi apa-apa dengan Pelangi, beruntung mobil yang melaju dengan kecepatan cukup cepat sempat menginjak remnya.

Pelangi hanya menganggukkan kepalanya sambil terus melihat kearah mobil yang telah melaju menjauh dari kerumunan tersebut. Jantungnya berdetak sangat kencang karena kejadian yang barusan menimpa dirinya.

" Beneran gak papa Ngi? " Doni yang ikut khawatir dengan Pelangi.

" iya Don " Kata Pelangi yang sudah mulai tenang, Pelangi terus-terusan mengucapkan istighfar dalam hatinya.

Kembali lagi kepada pedagang yang melawan serta mendorong Pelangi hingga terjatuh & nyaris mengalami kecelakaan, akhirnya pedagang tersebut menyerah & bersedia untuk ditertibkan karena merasa bersalah juga karena telah mendorong pelangi.

" maaf ya mbak, saya gak bermaksud buat mencelakai mbaknya " kata pedagang tersebut sambil memegang tangan Pelangi.

" iya pak, gak papa kok, lagian saya baik-baik aja, mohon lain kali jangan begini lagi ya pak, kami hanya menjalankan tugas kami, mohon kerja sama bapak " Pelangi tak marah sama sekali dengan pedagang tersebut.

Didalam mobilnya Zarow terus-terusan mengingat gadis Satpol PP yang bernama Cahaya Mirwa Pelangi, ia cukup kesal karena ulahnya kemarin, tak ada yang tak mengenal dirinya di kota ini selama ini, bahkan sampai berani membuat dirinya ditempatkan dalam kesulitan seperti kemarin, ia harus mengurusi hal yang tak seberapa penting hanya karena tak memakai masker di dalam mobilnya sendiri.

" lo harus dapat balasan yang setimpal atas kesalahan yang lo perbuat " Zarow berkata dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

nuriska

nuriska

ko umur 20 udh jd satpol

2021-07-11

0

Nurul cahyani

Nurul cahyani

tetap semangat

2021-04-09

0

Adisna Mery

Adisna Mery

asik jg kayak nya ni..😊

2021-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!