RASA YANG TAK TERUCAPKAN
Cinta adalah fitroh yang Allah berikan kepada para hambanya. Dan tak jarang ia datang di waktu yang tidak pernah di sangka-sangka dan kepada orang yang tidak pernah terfikirkan. Begitupun dengan aku yaa aku..
Namaku Alisa Nur Aulia , teman-temanku biasa memanggilku Lisa . Aku dari keluarga yang sederhana, bapakku seorang petani dan ibukku membuka warung di depan rumah. Itung-itung membantu bapak katanya. Aku tiga bersaudara dan aku adalah anak kedua, kakakku lebih tua 4 tahun dariku namanya Muhammad Al Fatih. Keren kan namaya kayak pejuang yang menaklukkan konstantinopel, dan kakak emang seorang pejuang yang selalu menjaga adiknya. Eh hampir saja lupa, adikku jarak 2 tahun denganku namanya Adira Nur Azizah, Bapakku namanya Nugroho dan Ibuku namanya Sulis.
Aku baru saja lulus SMP kemarin, orang-orang bilang Angkatan Corona. Ya ya yaa berbeda dengan angkatan sebelum-sebelumnya , kelulusanku sepi , tidak ada acara perpisahan seperti tahun-tahun lalu. Tapi itu bukan masalah karena berkat corona UN di hilangkan. Hari ini adalah hari di mana aku akan berangkat ke pondok, berat sejujurnya meninggalkan rumah tapi ini adalah pilihanku. Aku ingin dengan aku masuk ke Pondok Pesantren membuat aku lebih mengetahui ilmu-ilmu islam. Dan tujuan utamaku adalah aku ingin berubah dan berhijrah.
Tok tok tok
"Dek udah siap belum ?" Suara kak Fatih dari belakang pintu.
"Eh iya kak bentar lagi" kataku menjawabnya .
Aku segera bergegas membawa 2 tas besar yang berisi baju-baju dan keperluan lainnya.
"Berat nggak ,sini kakak bantu" tanpa menunggu jawabanku ia langsung mengambil dua tas itu dan meletakkan di mobil yang telah terparkir di depan rumah.
Hufh..
"Berat juga yaa.. "
" kan keperluan adek banyak , ada baju, gamis, kerudung sabun mandi sabu....." belum sempat aku menyelesaikan bicaraku kakakku langsung menutup mulutku.
"Iya iyaa udah nggak usah di terusin, yang ada nanti adek kayak orang jualan"
___
" kan keperluan adek banyak , ada baju, gamis, kerudung sabun mandi sabu....." belum sempat aku menyelesaikan bicaraku kakakku langsung menutup mulutku.
"Iya iyaa udah nggak usah di terusin, yang ada nanti adek kayak orang jualan semua barang di sebutin.. hahaaa." Tawanya mengejekku.
" Ya biarin emang nyatanya banyak, wlleee wllee" balasku sambil menjulurkan lidahku.
" eh...udah udah mau berangkat nih, ayoo buruan masuk " teriak ibu dari dalam mobil.
"Eh iya bu" jawabku.
"Tuh kakak sih " kataku sambil mencubit lengannya dan langsung pergi masuk ke mobil.
"Eh mulai yaa " katanya sambil mengikutiku.
Setelah semua masuk ke mobil akhirnya kami berangkat ke pondok, tak lama perjalanannya hanya sekitar 1 jam.
Ciiit.... (anggap ajah rem mendadak)
Kamipun terkejut karena hampir saja mobil menabrak seorang pemuda. Bapak langsung turun dan minta maaf , setelah beberapa waktu mereka berdua berbicara akhirnya kami melanjutkan perjalanan.
" Nah sudah sampai." kata Bapak yang sedang mematikan mesin mobil.
"Ayo kita turun."kata ibu.
"Alhamdulillah sampai juga. " keluhku
" Sini kakak ajah yang nurunin tas." Ucapnya sambil tersenyum.'Selalu nomer satu lah kakakku ini'.
Bugh bugh.. kakak meletakkan tas di atas lantai.
"Dek," panggilnya seketika aku menoleh kepadanya.
"Ya kak" sambil tersenyum manis.
" Yang rajin belajarnya, jangan mainan terus, adek harus buktikan kalo adek bisa, jangan lupa do'akan orang tua dan keluarga di rumah. " katanya sambil memandangku
" Iya kak, adek insyaa Allah akan selalu berusaha dan mendo'akan keluarga." Ucapku sambil mengacungkan jari kelingking dan di balas olehnya sambil mengacak2 jilbabku.
"Iih kakak kan jadi berantakan tuh" keluhku sambil membenarkan jilbab.
"Iya maaf , kan besok-besok udah nggak ada yang bisa di jailin, udah jangan monyong gitu mulutnya " ejeknya.
" Lagian kakak nyebelin "
Sedang asyik bercanda dengan kak Fatih tiba-tiba..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments