Sudah 1 bulan lebih Aurel menjadi Sekretaris dari Axel Putra Cullen namun rasa jengkelnya pada laki-laki itu setiap hari bahkan setiap saat merasa jengah jika harus didepan bosnya.
Namun setiap pagi dia merasa senang karena bisa melihat wajah 2 malaikatnya yang sangat menyejukkan hatinya sedang tertidur lelap dengan iler yang menetes dibantal dan kaki yang tidak beraturan bentuknya.
"Sayangnya Mommy bangun yuk udah pagi, kita sarapan"ucap Aurel mengusap-usap pipi gemas milik Aydin dan Alev yang masih tertidur.
Aydin yang mendapatkan sentuhan lembut dari ibunya langsung mendudukkan dirinya diatas ranjang sambil mengucek-ucek matanya.
"Kak Aydin tolong bangunin Alev ya, Mommy mau masak dulu"ucap Aurel sambil mengacak-acak rambut bocah laki-lakinya.
"Iya mom"ucap Aydin dengan pelan yang membuat Aurel segera keluar dari kamarnya untuk menuju dapur.
Setelah beberapa menit berkutat dengan peralatan masak, kini Aurel siap menyajikan makanannya diatas meja makan untuk sarapannya dan kedua malaikat kecilnya yang sudah duduk dengan manis dimeja makan.
"Nasi goreng buatan Mommy memang yang terbaik!"ucap Alev sambil mengacungkan 1 jari jempol miliknya ke hadapan ibunya.
"Bilang aja jika kamu mau nambah"ledek Aydin.
"Tapi kita itu sedang masa pertumbuhan!"ketus Alev.
"Kamu mau tumbuh seperti apalagi? lihat kamu sudah bulat gitu"ucap Aydin dengan polosnya seperti tidak berdosa.
"Huuuaaaaaa Mommyyy!!! Aydin bilang aku bulat!"tangis Alev pecah yang mendengar kata bulat.
"Sudah jangan berantem lagi, nih nasi gorengnya"ucap Aurel yang menuangkan kembali nasi goreng ke piring putrinya, membuat Alev terdiam dan melanjutkan makannya.
"Mommy kerja dulu ya sayang, inget jangan nakal"ucap Aurel yang mengecup dahi kedua anaknya secara bergantian dan keluar dari apartemennya.
Aurel selalu merasa berat hati jika setiap pagi, dia harus berjalan ke arah kantor yang berjarak sangat dekat dengan apartemennya dan harus bertemu dengan laki-laki 50 Euro itu yang selalu bersikap seenaknya pada dirinya.
Bahkan Axel selalu dengan santai memeluk dan mencium Aurel sesuka hati pria itu, dan sangat susah menjauh dari pria itu karena jika kakinya akan melangkah saja selalu dihujani pertanyaan-pertanyaan dari pria itu.
Dan untunglah saat ini laki-laki itu tenang dengan mata dan tangan yang terfokus pada banyaknya dokumen-dokumen di mejanya yang sudah dirinya sendiri membaca, hingga matanya terasa pedih melihat jumlah nominal kekayaan dari laki-laki itu.
Bahkan setelah rapat pagi pria itu memeluk tubuh Aurel dari belakang seenak jidatnya aja, lalu melepaskannya seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Sedangkan Aurel sekarang lebih memilih mengerjakan tumpukan-tumpukan kertas-kertas yang hanya perlu dicek kembali, dan memerlukan tanda tangan dari bosnya itu dengan hati yang jengkel.
'Brak!'
Pintu ruangan milik Axel terbuka dan muncul sosok perempuan dengan pakaian yang sangat sexy yang mengikuti bentuk lengkungan tubuh wanita itu berjalan mendekati laki-laki yang masih menatap layar laptop.
"Sayaaaannnggg!!!"panggil wanita itu yang mendekati Axel dan mencium pipi kanan pria itu, yang membuat Aurel memilih untuk tidak melihat apapun.
Walaupun gadis itu tau Axel tidak menyukainya, namun saat dia bersikap manja, laki-laki itu sama sekali tidak menolak dan menjauh dari dirinya itu sudah merasa lebih dari cukup.
Axel sesekali melirik Aurel, namun wanita itu seolah acuh dan tidak memperdulikannya didekati oleh wanita lain, bahkan disentuh dengan wanita lain.
"Menjauh dariku Celine"tegas Axel yang membuat tubuh wanita sedikit menjauh darinya.
Celine yang mendengar penolakan dari Axelpun mematung, tubuhnya bergetar dan tidak sadar memberi jarak diantara mereka mengikuti kemauan apa yang diingikan laki-laki itu.
"Tapi kak Axel, aku calon tunanganmu! Kita akan bertunangan secepat mungkin!"ucap Celine yang tidak terima dengan sikap Axel yang masih sangat dingin padanya, bahkan sangat sulit untuk ditaklukan oleh bentuk tubuhnya.
Bagaikan petir disiang bolong, ternyata wanita itu adalah tunangan dari Axel, namun entah kenapa hati Aurel merasakan ada perasaan sesak dihatinya dan sikap yang diperlakukan laki-laki itu padanya.
'Mungkinkah dia hanya ingin balas dendam padaku?'batin Aurel tersenyum miris pada dirinya sendiri yang ternyata tidak lebih dianggap wanita murahan diluar sana yang mudah didapatkan.
Selama ini Aurel selalu merasa kesal dan jengkel jika selalu disentuh seenaknya dengan Axel namun ternyata laki-laki itu bukan hanya menyentuhnya saja tapi juga menerima sentuhan wanita lain.
Walaupun hati Aurel tidak terima dengan sikap Axel yang seenaknya pada dirinya, namun dia tidak atau belum menyadari bahwa dirinya juga menikmati setiap perilaku yang dilakukan Axel padanya, membuat Aurel terbuai dalam setiap sentuhan pria itu.
"Pergilah Cel!"ucap Axel dengan dingin.
Celine Lovata adalah perempuan cantik yang bekerja dibidang model international, namanyapun sudah sangat terkenal dimana-mana dan banyak mata laki-laki yang memujanya namun tidak pada Axel, laki-laki itu selalu bersikap dingin dan sangat susah untuk digapai.
Perjodohan antara Axel dan Celine sudah direncanakan kedua belah pihak keluarga sejak 5 tahun lalu, namun Axel memilih kabur ke Eropa untuk mengembangkan bisnisnya dinegara asing dan tertunda hingga sekarang.
"Aku hanya ingin makan siang denganmu"ucap Celine yang duduk disofa yang tersedia diruangan Axel, dan laki-laki itu hanya bisa pasrah dengan kelakuan Celine yang tidak menyerah mengejarnya.
Axel hanya mampu menghelakan nafasnya dan memfokuskan matanya dilaptop yang berada dimejanya.
"Kamu!"ucap Celine menunjuk Aurel yang duduk tidak terlalu jauh dari Axel.
"Saya?"tanya Aurel yang menunjuk dirinya.
"Iya. Buatkan saya minum!"ketus Celine yang menganggap remeh Aurel dengan sebelah mata.
Aurel yang mendengar permintaan tunangan dari bosnyapun segera bangkit dari duduknya.
"Kamu duduk"tegas Axel.
"Aku haus kak!"rengek Celine dari tempat duduknya yang membuat Aurelpun jengah diruangan itu.
Aurel lebih memilih keluar dari ruangan Axel, dibanding harus mendengar keributan antara kedua pasangan yang membuat hatinya saat ini sangat panas dan ingin membakar ruangan itu.
Di pantry saat membuat teh hijau, entah kenapa airmata yang Aurel tahan sejak didalam ruangan itu keluar semua, hatinya sakit dan bahkan terasa sangat sesak saat mengetahui laki-laki yang ditemuinya 5 tahun lalu dan juga Ayah dari anak-anaknya sudah memiliki tunangan.
Entahlah Aurel sendiri tidak mengerti isi hatinya, yang dia tau saat ini dirinya hanya ingin menangis, mengeluarkan seluruh sesak yang berada didadanya yang sangat amat menyiksa mencuri-curi pemandangan bagaimana wanita itu bersikap manja pada Axel.
"Dasar brengsek!"umpat Aurel sambil menghapus airmatanya yang terus keluar dan tidak kunjung berhenti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments