Wawancara

Sepulang dari Indonesia, Aurel mendapatkan panggilan wawancara dari perusahaan besar di Indonesia dan akan dilaksanakan pukul 9 pagi.

Bersyukurlah, apartemennya tidak terlalu jaih dari perusahaan besar itu, dia masih ada kesempatan untuk mengurus dua bayi tersayangnya yang menggemaskan itu untuk menyuruh mereka bangun dan juga sarapan.

"Mommy mau kemana?"tanya Alev sambil meminum susunya diatas meja makan.

"Mau cari kerja dulu, buat beli susu Alev sama kak Aydin nanti"ucap Aurel sambil membuat nasi goreng untuk mereka sarapan, karena hanya itulah makanan yang sangat mudah dibuat saat pagi hari.

Aurel meletakkan nasi goreng itu dihadapan kedua anak-anaknya, hingga membuat Alev serta Aydin melahap makanan yang dibuatnya.

"Makanan mommy enak!"puji Alev disela-sela makannya membuat Aurel tersenyum tipis.

Jam sudah menunjukkan pukul 8.15 pagi, kini Aurel bersiap keluar dari apartemennya meninggalkan kedua anak yang sangat menggemaskan itu diapartemen.

Bahkan cukup waktu 8.45 pagi, kini Aurel berada didepan ruangan wawancara, dan ternyata hanya ada beberapa orang yang mendapatkan panggilan itu.

Setelah pukul 9 pagi, satu persatu masuk ke dalam ruang wawancara dan perasaan Aurel kini campur aduk karena dia akan melakukan wawancara dari sekian lamanya dia bekerja ditempatnya yang lama.

"Aurellia Agatha"panggil seorang wanita menyebut namanya untuk masuk ke ruang wawancara.

Saat Aurel masuk dan duduk dihadapan para 3 orang pewawancara, mata Aurel menangkap sosok gigolo yang berada di Eropa itu dan ternyata dia adalah seorang presdir yang dia bayar dengan harga 50 Euro, namun Aurel memilih agar berpura-pura tidak ingat sama sekali.

Setelah para pewawancara memperkenalkan diri, kini saatnya Aurel yang memperkenalkan diri dan juga menjelaskan tentang pengalaman bekerjanya, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya.

30 menit telah berlangsung, kini Aurel sudah diperbolehkan untuk keluar dari ruangan kerja itu seorang diri.

Namun Aurel memilih untuk ke toilet, karena rasanya sangat tidak nyaman menahan buang air kecil setelah melihat musuh didepan mata, apalagi mengingat laki-laki yang dia tiduri itu adalah seorang presdir dari perusahaan besar dan ternama dengan banyak cabang dan usaha dimana-mana.

Setelah buang air kecil, Aurel memilih untuk berdiri didepan wastafel yang terdapat kaca besar untuk mencuci mukanya beberapa kali mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau dia sedang tidak mimpi.

Apalagi mengingat surat yang ditulis untuk pria itu yang dia tinggalkan dihotel dengan uang selembar 50 Euro. Bahkan surat itu sangat amat menempel diotaknya yang dia tuliskan untuk laki-laki itu.

*Terima kasih untuk malam ini, namun pelayananmu terlalu buruk untuk melayaniku*

"Dasar Aurellia bodoh!"umpat Aurel pada dirinya sendiri.

"Baru sadar kalau dirimu bodoh?"ucap pria itu yang asik berdiri bersender ditembok dekat pintu masuk toilet wanita.

"Ngapain bapak ke sini? Inikan toilet wanita! Jangan mencoba jadi laki-laki mesum!"oceh Aurel dihadapan laki-laki yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Ini perusahaanku, lagipula kita pernah melakukannya semalaman penuh, Kenapa kamu harus malu?"ucap Axel dengan santainya.

Saat Aurel ingin kabur, tanganmya dicegat bahkan bibirnya kini sudah menyatu dengan pria yang sudah menghabiskan malam bersamanya hingga menghasilkan kedua anak yang sangat cerdas.

Memberontakpun percuma, karena laki-laki itu sangat amat mendominasi dalam permainannya, bahkan membuat pasokan okesigen Aurel mau habis.

Tersadar tubuh gadisnya melemah, Axel segera melepaskan ciuman itu dan hanya mengecup bibir itu beberapa kali.

"Ha ha ha ha"helaan nafas Aurel terengah-engah dengan kelakuan Axel Putra Cullen, laki-laki kurang ajar yang selalu bisa seenaknya saja.

Aurelpun memilih keluar dari toilet tanpa menoleh laki-laki itu yang masih berdiri mematung, entah memikirkan apa ditoilet wanita.

Sebelum pulang ke apartemen, Aurel memilih untuk membelikan susu untuk kedua anaknya yang sedang masa pertumbuhan dan sesekali melihat kaca yang berada di supermarket, melihat bahwa bibirnya terasa jadi tebal akibat laki-laki itu.

...✴️...

Sedangkan di gedung pencakar langit, Axel duduk termenung bahkan fokus kerjanya terpecahkan dengan wajah gadis yang ditemuinya di Eropa, wanita yang menganggapnya laki-laki bayaran untuk tidur.

Tapi yang bisa dipastikan oleh Axel bahwa malam itu adalah malam pertama yang dilakukannya dengan pria, karena terdapat bercak darah di sprai putih ranjangnya saat itu.

"Candra, Saya mau wanita itu menjadi sekretaris saya dan besok pagi dia harus sudah tiba, untuk mejanya tolong letakkan di dalam kantor saya ini"tegas Axel pada asisten pribadinya.

"Baik tuan muda"ucap Candra dengan patuh keluar ruangan kerja bosnya untuk mengurus masalah karyawan wanita bernama Aurellia.

'Semenjak menyentuh gadis itu, aku selalu ketagihan untuk terus menyentuhnya lagi dan lagi. Bahkan rasa ingin dia selalu dekat denganku lebih besar dibanding wanita lain yang pernah kutemui'batin Axel.

"Aurellia Agatha"gumam Axel bersandar pada kursi kebesarannya sambil tersenyum tipis menatap langit-langit ruang kerjanya.

...✴️...

Sepulang dari supermarket, Aurel tersenyum bahagia karena disambut 2 anak yang sangat lucu dan pelukan yang hangat dari keduanya.

"Bagaimana mommy hasilnya?"tanya Aydin dengan memijitkan kaki Aurel dengan sangat telaten.

Triiinggg...

Bunyi ponsel Aurel, segera wanita dengan 2 anak itu mengangkat panggilan telefonnya, dan ternyata dia berhasil diterima diperusahaan Cullen tapi dengan hasil menjadi sekretaris pribadi presdir.

Entahlah ini keberuntungan atau kesialan yang dia dapat, tapi dia sungguh sangat ingin menghindari laki-laki yang bernama Axel Putra Cullen itu, laki-laki yang membuat bayangan dihotelnya kembali terus berputar didalam otaknya.

Setelah panggilan telefon dimatikan, Aurel segera merebahkan tubuhnya dilantai karena dia bingung harus bersyukur atau tidak mengenai diterima kerjanya di perusahaan besar sekelas perusahaan Cullen.

"Apa itu dari kantor mommy?"tanya Aydin dengan bijak.

"Hmm"jawab Aurel yang malas menjawab perihal perusahaan Cullen itu.

"Lalu hasilnya gimana Mommy?"tanya Aydin lagi.

"Mommy diterima bekerja sayang"ucap Aurel dengan lemas dan bangkit untuk merebahkan tubuhnya diranjang empuk miliknya.

"Apa mommy tidak suka bekerja dikantor itu?"tanya Aydin.

"Suka, mommy hanya lelah dan mau tidur saja"ucap Aurel mengambil tempat ternyaman dikasur yang berukuran king size itu.

"Mommyyyyyyyy jorooookkkk!!! Pergi cuci muka dan cuci tangan dulu sana dikamar mandi"omel Alev pada mommynya yang baru saja datang langsung tertidur dikasur yang sudah dirapihkan dan dibersihkannya tadi.

"Baiklah, baiklah anak mommy yang cerewet!"ucap Aurel yang mendekat ingin mencium putrinya yang menggemaskan itu.

"Jangan cium Alev! Mommy bau tau"ucap Alev yang membuat Aydin tertawa mendengar sikap adiknya yang sangat gila pada rapih dan kebersihan dimanapun berada.

Terpopuler

Comments

Sinuk Anis

Sinuk Anis

teringat twilight

2023-06-11

0

diana🇮🇩🇮🇩

diana🇮🇩🇮🇩

Like kk

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!