Keesokan paginya, mata coklat itu terbangun karena sinar matahari yang mengenai wajahnya hingga terasa silau, namun saat ingin mendudukan tubuhnya terasa remuk sekujur tubuhnya dan perih serta ngilu didaerah intimnya.
Benar saja, dia terkulai lemas di pagi hari dikarenakan tidak tau hingga pukul berapa dia bermain dengan gigolo hotel yang ditemuinya dilift saat malam itu.
"semua ini gara-gara Alex si brengsek itu!"gumamnya dengan sangat kesal mengingat kesialan hidupnya bertubi-tubi ditemui orang-orang yang tidak menghargai keberadaannya.
Dengan tertatih-tatih Aurel memaksakan tubuhnya untuk mengambil ********** yang berserakan dilantai serta kemeja kebesaran pria itu yang dipadukan hotpantsnya yang masih bisa layak pakai untuk keluar dari kamar hotel ini.
Sebelum keluar, Aurel menuliskan surat serta meninggalkan selembar uang Euro berwarna coklat diatas nakas dekat ranjang lalu keluar dari kamar yang terbilang besar itu.
Setelah kepergian Aurel, pria dengan tubuh yang hanya berbalut handuk putih dipinggangnya kesal karena membaca tulisan gadis kecil yang berani-beraninya menganggap dirinya seorang gigolo dengan bayaran 50 Euro.
"Dasar gadis kecil liat saja nanti jika ketemu"ucap pria itu dengan senyum yang menampilkan smirknya.
...✴️...
Setelah 5 tahun lamanya, Aurellia Agatha setelah lulus memilih tinggal di Eropa dengan 2 anak kembar yang menemani kehidupannya selama dinegara orang mencari nafkah.
Dan kini dia terpaksa harus kembali ke negaranya Indonesia, karena sang nenek yang sudah menua dan sangat merindukan dirinya yang selama ini memilih menetap di Eropa setelah lulus.
Bahkan hari ini dia harus mengepakkan pakaian-pakaian yang dibantu dengan kedua anak kembarnya yang lucu juga cerdas diusianya yang masih sangat kecil.
"Mommy, kita mau kemana?"tanya Alev, gadis kecil berwarna biru yang sangat menggemaskan serta cantik.
"Pulang ke negara asli kita, Indonesia"ucap Aurel dengan santainya.
"Apa nanti kita akan bertemu dengan Daddy juga?"tanya Alev dengan polosnya.
Deg!
Entah kenapa hati Aurel merasa tidak nyaman atau lebih tepatnya merasa bahwa anak-anaknya butuh seorang ayah, karena inilah pertama kalinya putri kecilnya itu menanyakan sosok ayahnya yang bahkan dirinya sendiri tidak kenal dengan orang itu.
"Iya Mommy, apa kita akan bertemu Daddy di Indonesia?"tanya Aydin yang menggenggam jari kelingking Aurel meminta sebuah jawaban yang memuaskan.
"Iya, pasti Daddy akan bahagia jika bertemu dengan kalian, apalagi kalian adalah anak yang sangat cerdas"ucap Aurel yang mencium dahi putra putrinya secara bergantian.
"Horeeeeee aku akan bertemu dengan Daddy!!!"teriak Alev yang sangat bahagia. "Kak, aku akan segera bertemu dengan Daddy dong!"
"Dia Daddy ku juga, sudah pasti dia lebih ingin bertemu denganku"tegas Aydin meledek adiknya.
"Tidak, Daddy pasti bahagia jika bertemu dengan Alev, karena Alev itu anak yang baik, cantik, imut, lucu. Iyakan Mommy?"tanya Alev meminta pembelaan dari Aurel.
"Iya, iya pasti Daddy kalian akan bahagia bertemu dengan Alev dan juga Aydin"ucap Aurel yang tersenyum dengan tulus pada ke dua anaknya yang imut.
'Maafkan mommy ya nak, mommy juga tidak tau dimana keberadaan ayah kalian dan siapa ayah kalian'batin Aurel.
Disepanjang menaikki pesawat, Alev dan Aydin menahan kantuknya karena orang pertama kali yang ingin dilihat oleh mereka adalah Ayahnya.
"Sayang, kalau mengantuk tidurlah. Nanti sebelum turun Mommy akan bangunkan kalian"bujuk Aurel yang merasa kasihan melihat kedua anaknya menahan kantuk hanya untuk melihat sosok yang tidak akan menjemputnya.
"Tidak mom, aku mau melihat Daddy menyambutku"sahut Alev dengan protesnya.
"Kaliankan anak Mommy dan Daddy yang cantik dan tampan, kalau sampai nanti kita tiba dibandara, terus Daddy liat wajah kalian jelek karena menahan kantuk dan punya mata panda. Mau kaga diaku sama Daddy?"tanya Aurel menakut-nakuti putra putrinya yang menggemaskan.
"Aku tidur mom"ucap Aydin yang segera memeramkan matanya yang diikuti putri kecilnya juga.
Aurel tersenyum mengingat kelakuan kedua anaknya yang sangat menggemaskan dan juga cerdas diusianya. Namun sebenarnya 80% wajah mereka berdua lebih mirip dengan laki-laki yang menghabiskan satu malam itu dengannya dibanding dirinya.
...✴️...
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 16 jam didalam pesawat, kini mereka telah sampai di Indonesia, tempat yang sudah lama sekali tidak didatangi Aurel dan tempat yang baru bagi Aydin dan Alev memulai kehidupan mereka.
"Mommy, mana Daddy?"tanya Alev yang melihat sekitaran bandara, namun tidak sama sekali melihat sosok laki-laki yang menghampiri mereka.
Bahkan saat menaikki taksipun, Alev terus bertanya tentang keberadaan ayahnya hingga membuat anak perempuan satu-satunya itu menangis.
"Mommy berbohong! Kata mommy, Daddy akan menjemput kita!"ketus Aydin yang mulai meneteskan airmatanya.
Aurel yang merasa bersalah pada kedua anaknyapun hanya mampu memeluk putra putrinya yang sangat merindukan sosok ayah dalam kehidupan mereka.
Hingga akhirnya Aydin dan Alev tertidur pulas dalam pelukan Aurel, karena lelah menangis mencari sosok yang tidak ditemui mereka hari ini dibandara.
'Maafkan Mommy sayang'batin Aurel mengecup dahi kedua putra putrinya secara bergantian.
Sesampainya di apartemen yang disewa oleh Aurel, Alev dan Aydin memilih untuk merebahkan tubuh kecil mereka diatas kasur besar daripada membantu mommynya.
"Jadi masih ada yang marah nih sama Mommy? Yaudah gapapa mommy bisa kok beresin sendiri, kaliankan lebih senang jadi anak Daddy dibanding jadi anak Mommy"ucap Aurel dengan suara lembut.
"Aku senang kok jadi anak mommy, tapi aku tidak suka mommy berbohong"ucap Aydin yang turun dari kasurnya dan memeluk tubuh Aurel yang sedang duduk dibawah lantai.
"Iya Alev juga senang kok jadi anak Mommy, tapi Alev tidak suka Mommy bohong"ucap Alev dengan cemberut tapi masih lebih memilih tidur diatas ranjang.
"Sebenarnya kami punya Daddy tidak sih mom?"tanya Aydin dengan matanya yang begjtu polos.
"Sayang, kalian tuh punya Daddy kok, Daddy juga sayang sama kalian, hanya saja Daddy sedang sibuk kerja diperusahaan makanya tidak menjemput Daddy"ucap Aurel dengan lembut sambil memeluk tubuh kecil Aydin hingga tak terasa airmatanya keluar begitu saja.
"Apa mommy menangis?"tanya Aydin yang tidak melihat wajah ibunya yang masih meeengkuh tubuhnya.
"Tidak, mommy hanya kelilipan"ucap Aurel yang menghapus airmatanya secara kasar dan melepaskan pelukannya pada putra kecilnya itu.
"Kalau Daddy menyakiti mommy, lebih baik aku tidak memiliki Daddy dibanding harus melihat Mommy menangis dan dibuat nangis oleh dia"ucap Aydin sambil mengusap-usap pipi mulus milik ibu yang sangat menyayanginya.
"Aydin anak yang baik, juga cerdas. Mommy sayang banget sama Aydin dan Alev"ucap Alev mencium pipi kanan putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments