Seperti biasanya Raina bangun pagi pagi sekali, ia membereskan tempat tidur lalu mencuci muka nya dan setelah itu Raina langsung pergi ke dapur untuk membantu ibu nya.
"Masak apa bu? " tanya Raina memeluk ibunya dari belakang, Susi sedang memotong motong ayam yang akan di jadikan sop ayam kecap.
"Ibu lagi masak sup ayam kesukaan kamu" jawab Susi sembari mengecup pipi Raina, hal ini adalah kebiasaan Raina ketika bangun tidur.
"Apa ibu yang membuat alarm di kamar Raina? " tanya Raina pada ibunya, ia merasa lupa menyetel alarm karena terlalu mengantuk tadi malam. Susi mengangguk pelan, ia tidak mau putrinya terlambat bangun dan terlambat berangkat kerja. Hal itu pasti membuat Raina kembali di marahi oleh bos nya.
"Terimakasih ibu" Raina melepaskan pelukan nya pada Susi, ia mulai membantu sang ibu untuk meniris niris bawang.
Setelah selesai memasak, mereka langsung sarapan bersama dan berangkat kerja. Bu Susi berangkat bersama Raina, ia ingin pergi kepasar. Mereka pergi menaiki taxi, karena gaji Raina yang tidak terlalu tinggi belum mencukupi untuk membeli mobil.
"Dah ibu... hati hati ketika pulang" ucap Raina melambaikan tangannya dari dalam Taxi, Raina memutuskan untuk mengantar sang ibu ke pasar terlebih dahulu, baru berangkat ke kantor.
"Dah,, kamu juga hati hati" balas Susi tersenyum.
Sesampainya di kantor, Raina langsung menuju ke ruangannya. Masih tersisa waktu 10 menit sebelum jam kerja, jadi Raina tidak terlalu terburu buru masuk ke dalam.
Brak~
Tubuh Raina terpental pelan ke belakang, tapi tidak sampai membuat dirinya terjatuh.
"Maaf" lirih Raina menunduk sopan, ia tidak berani menatap siapa yang telah ia tubruk itu.
Tidak terdengar sahutan dari orang itu, Raina memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan melebarkan matanya karena orang itu sudah tidak aa di depannya. Raina berbalik menatap punggung seorang pria yang berjalan akuh keluar kantor.
"Dasar Pria sombong" maki Raina, Ia sudah bersedia meminta maaf dengan sopan, pria itu malah pergi begitu saja tampa berbicara sepatah kata pun.
Raina kembali melanjutkan langkahnya, memasuki ruang kerja yang sudah terisi penuh oleh karyawan lain yang menduduki meja masing-masing.
"Ihhh Raina, kamu kenapa terlambat sih? " ujar Dewi sahabat Raina sejak sekolah menengah pertama.
"Kenapa? " tanya Raina bingung, seperti nya ada sesuatu terjadi di perushaan tempat nya berkerja.
"Perusahaan kita mengalami ke bangkrutkan, semua pegawai akan di pindahkan, dan akan di gabungkan dengan perusahaan AMD group. " Jelas Dewi.
"Huh?? kok bisa" Raina cukup kaget dengan hal ini, ia tahu betul dengan perusahaan terkenal dengan pegawai pegawai nya yang super cerdas. Apalagi Raina juga tahu jika pria yang akan di jodohkan dengan dirinya adalah seorang arsitek terkenal di perusahaan AMD group.
"Raina... " Panggil Dewi, ia bingung karena Raina tiba-tiba melamun.
"Eh Iya, ada apa? "
"Kamu mikirin apa sih, di panggil panggil gak nyahut" lirih Dewi. Raina menggeleng pelan, ia baru ingat, ia belum memberitahu Dewi soal rencana sang ibu.
"Aku punya sesuatu yang akan aku ceritakan pada mu" bisik Raina pelan.
"Apa?? " sahut Dewi ikutan berbisik.
"Nanti aku ceritakan ketika kita istirahat makan" ucap Raina lagi yang di angguki oleh Dewi.
Setelah mengetahui berita tentang perpindahan karyawan perusahaan nya. Raina menjadi tidak fokus, ia memikirkan bagaimana nanti jika dia harus satu kantor dengan pria itu. Apa rasanya sanggup? apalagi jika pria itu tidak menyukainya.
"Hufff..... " Raina menghela nafas lalu menghembuskannya gusar Hal ini tertangkap oleh Dewi.
"Kamu punya masalah yah? " tanya Dewi setengah berbisik agar yang lain tidak mendengarnya.
"Masalah nya sangat berat Wi" lirih Raina dengan ekspresi yang di buat buat sedih.
Raina dan Dewi duduk di teras lantai 23 tempat mereka berkerja. Di sana mereka bisa menatap luasnya pemandangan kota nya.
"Jadi, kamu di jodohkan? " tanya Dewi dengan ekspresi tidak percaya. Raina mengangguk pelan. Ia benar-benar bingung sekarang.
"Sama siapa? " tanya Dewi penasaran.
"Sama Alex Wi, aku gak tahu seperti apa bentuk nya. Tapi yang aku tahu dari ibu Kalau Alex itu kerja di perusahaan AMD group, dia arsitek di sana" jelas Raina.
"Wahhh bagus dong, kamu bisa deketan sama dia" ujar Dewi girang. Seketika Raina merubah ekspresi nya menjadi datar. Bagaimana mungkin Raina akan senang jika berdekatan dengan calon suaminya, masih mending calon suaminya menerima nya, kalau tidak??. Bisa bisa semua nya akan menjadi kacau dan membuat hidup Raina semakin berantakan. Seperti di novel novel, mereka di jodohkan lalu menyembunyikan identitas pernikahan nya dari semua teman temannya.
"Au ahh, aku pusing" gumam Raina.
"Memangnya kamu belum pernah bertemu dengan nya? "
"Belum, aku belum pernah melihat nya. Tapi jika melihat ibunya seperti nya pria itu tampan. Karena tante Siren sangat cantik" jelas Raina mengingat wajah cantik calon mertua.
"Wahhh bagus dong, mendadak jadi ratu deh kamu" kekeh Dewi.
"Apaan sih, ratu ratu... makan tu ratu" Raina menyumpal mulut Dewi dengan roti yang sejak tadi mereka berdua makan. Lalu Raina bangkit dari duduknya meninggal kan Dewi yang segera berlari mengejar dirinya.
"Tungguin Raina!!!!! " teriak Dewi setelah menekan habis roti coklat.
Di tempat lain, seorang pria tengah asik mencumbu wanita pujaan nya. Cia terus mendesah menikmati setiap sentuhan yang Alex berikan pada setiap sisi sensitif nya.
"Ahh.. terus sayang" desah Cia ketika Alex mencumbu bagian intimnya.
Drrrtttt..... Drrtttt..... Drrrtt...
Alex menghentikan aksinya, ia mencari cari ponsel yang berdering itu.
"Ponsel mu berbunyi? " tanya Alex pada Cia.
"Tidak sayang, itu tidak penting" balas Cia kembali memeluk Alex agar teralihkan dari dering ponsel itu. Mereka kembali melanjutkan aktivitas dengan alunan dering ponsel Cia mengalun keras. Hingga tanpa sengaja kaki Alex menyentuh tombol hijau pada layar ponsel yang ternyata tergeletak di bawah kaki mereka.
Dari sebrang sana seorang pria melebarkan matanya melihat pemandangan menjijikan di layar ponselnya.
"Kurang ajar!!!!!!! " geram Dave keras, membuat Alex tersentak dan menghentikan cumbuannha. Alex mencari sumber suara, ia melihat ponsel Cia yang sudah terhubung dengan seseorang.
"Siapa kau? " tanya Alex dingin.
"Aku yang harusnya menanyakan hal itu pada mu!!! " bentak Dave.
"aapa?? "
"Aku suami Cia!! " teriak Dave lantang, membuat Alex terkesiap dan melirik ke arah Cia yang terlihat panik. Gadis itu langsung merebut ponsel itu dari tangan Alex, lalu memutuskan panggilan nya.
"Alex, aku bisa jelasin" Cia mengikuti Alex yang sudah turun dari ranjang dan langsung memunguti pakaiannya.
"Jelasin apa? selama satu tahu kamu membohongi aku!! " Ucap Alex dingin, pria itu mulai memakai kembali pakaiannya.
"Alex, aku akan bercerai dengan nya" ucapan Cia membujuk Alex agar tidak pergi, ia memeluk pinggang Alex dari belakang. Namun Alex segera melepaskannya lalu pergi dari sana.
"Jangan pernah kamu mencari aku lagi"
"Alex!!!! "
"Alex!!! "
Cia terduduk di lantai, air matanya mengalir deras. Ia tidak mau kehilangan Alex.
"Alex.... " lirih Cia.
Dengan ekspresi dingin nya, Alex memutuskan untuk segera pulang ke rumah nya. Rumah yang ia tinggali sendiri.
Alex masuk dengan santai ke dalam rumah, bersyukur ia tinggal sendiri, karna kalau tinggal bersama mama nya, maka sudah dapat di pastikan omelan tujuh turunan itu sudah di mulai.
"Dari mana kamu? " tanya Siren tiba-tiba. Ternyata kesialan menambah memberatkan hari ini untuk Alex.
"Mama kenapa ada di sini? " tanya Alex datar. Siren mendekat. Menatap putranya sinis.
"Ini rumah mama, suka suka mama mau di mana aja" jawab Siren.
"Kamu gak pulang semalaman? tidur di mana? " tanya Siren.
"Lembur ma" jawab Alex berbohong.
Siren bedecih, putranya mencoba untuk membohongi nya. Siren sudah mengecek semua aktivitas Alex selama seminggu ini, tidak ada lembur.
"Kamu pikir mama bodoh? "
"Ini lah yang membuat mama ini cepat cepat menikahkan kamu. Agar sikap keluyuran bersama wanita yang tidak jelas itu hilang" omel Siren.
" Aduhhh ma, aku belum mau menikah" selah Alex.
"Mau sampai kapan kamu begini?? pokoknya kamu harus menikah dengan Raina. Apapun alasannya mama tidak mau tahu" ucapan Siren tidak bisa di bantahkan, Alex hanya bisa menghela nafas mendengar omelan sang mama. Di lawan pun percuma, Alex tak akan pernah bisa menang.
"Yah sudah terserah mama saja" putus Alex pergi begitu saja masuk ke dalam kamarnya.
"Dasar anak nakal!!! " maki Siren kesal, Alex selalu bersikap seenaknya saja.
...----------------...
Hallo guys, cerita ini akan selalu up jadul pastikan kalian tetap mengikuti nya dari awal hingga akhir yah😘😘😘
Jangan lupa meninggalkan jejak nya, like dan vote. 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Maliqa Effendy
nabrak?... udah biasa di setiap novel pasti ada.
2021-09-28
0
Mien Mey
alex" ktnya pintet tp ko bs d tipu sm cwe pdhl yg brsuami😅😅
2021-09-26
3
maulina
waduh cowo. e kok gini
2021-09-08
3