Raina pulang cepat hari ini, pekerjaan di kantor tidak lah banyak. Mereka hanya membereskan berkas berkas dan sedikit diskusi tentang kepindahan mereka ke perusahaan AMD group.
"Kamu pulang cepat? " tanya Susi melihat putrinya memasuki rumah. Padahal jam masih menunjukkan pukul 3 sore. Biasanya Raina akan pulang pukul 5 sore.
"Iya bu, hari ini tidak terlalu banyak pekerjaan di kantor" jawab Raina sembari memeluk ibunya.
"eumm.. Bau acem. Mandi dulu sana" ucap bu Susi sembari menutup hidungnya. Raina pun terkekeh pelan, ia juga mengakui hal itu, karena hari ini Raina telalu banyak mengeluarkan keringat.
"Ya sudah aku mandi dulu ibu" Raina pun berlalu ke kamarnya. Ia membersihkan diri lalu kembali ke ruang tamu. Terlihat Susi masih ada di sana.
"Ibu masak apa hari ini? "tanya Raina sembari duduk di samping Susi membawa segelas air putih.
" Emm.. ibu belum masak, apa kamu sudah lapar? " tanya Susi, ia hendak beranjak dari duduknya untuk kedapur.
"Tidak usah ibu, aku belum lapar" cegah Raina. Susi kembali duduk, ia menatap putrinya lagi.
"Apa kamu yakin? kalau kamu sudah lapar, ibu akan memasakkan sesuatu untuk putri ibu"
"Tidak ibu, aku belum lapar. Lagi pula Dewi mengajak ku keluar malam ini. " Balas Raina.
"Hemm.. kalau begitu ibu akan enteng malam ini" kekeh Susi bercanda.
"Hahaha, istirahat lah yang cukup ibu" balas Raina lagi.
Sementara di sebuah rumah besar Cia menggigil ke takutan, suaminya Dave sejak tadi menatapnya tajam. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Dave.
"Selama aku pergi ke luar kota. Apa ini yang kamu lakukan? " ucap Dave dingin.
"Aku mencintai nya" sahut Cia cepat, bibirnya terlihat bergetar, matanya bergerak tidak beraturan.
"Cih.. cinta?? "
"Kamu tahu kan, aku paling benci pengkhianatan? " Dave berjalan pelan sembari membuka ikat pinggang nya mendekati Cia. Gadis ia melirik dengan skor matanya sembari beringsut menjauh dari Dave.
Tak!! Tak!! Bunyi ikat pinggang kulit Dave pada meja.
"Dave... aku ketakutan.. " Cicit Cia.
"Heh.. ketakutan?? kau bilang ketakutan???? "
"Akhhh!!!! " rintih Cia, tangan Dave menarik kuat rambut istrinya keras, hingga Cia mengada ke atas.
"Sakit Dave.... " rintihnya lagi. Dave semakin memperkuat menarik rambut Cia.
"Apa otak mu ini tidak berfungsi lagi huh? " tunjuk Dave kuat pada kepala Cia. "Tanpa berpikir dua kali kau melakukan ini pada ku!! "
"Aku tidak tahan lagi Dave, kau menyakiti ku!! " Cia meronta, menginjak kaki Dave lalu mendorong tubuh Dave sekuat tenaganya. Jambakan Dave terlepas, Cia menggunakan kesempatan itu untuk kabur.
Namun, Dave menarik kuat kaki Cia hingga gadis itu terpental dan terhempas ke lantai.
"Kau mau kabur dari ku? "
Tak!!! Tak!!!!
2 ayunan ikat pinggang mendarat ke tubuh Cia.
"Akhh!!! Akhhh!!! " Cia pasrah menerima kekerasan yang Dave berikan padanya.
"Ini yang pantas untuk istri menjijikan seperti mu!! " tekan Dave dingin, ia terus mengayun ikat pinggang itu hingga tubuh Cia terlihat memar. Cia tak kuasa menahan sakit di tubuhnya, ia terkulai kemas di lantai.
"Akhh!!! " Dave menarik rambut Cia lagi, sebelah tangannya yang memegang ikat pinggang digunakannya untuk mencekam leher Cia.
"Ingat baik baik... Jika kamu melakukan kesalahan ini lagi, aku tidak akan segan segan untuk melenyapkan nya!! "
Brak~
Tubuh Cia kembali terhempas ke lantai, matanya mengeluarkan air mata.
"Jangan ganggu Alex... " lirih Cia sembari memeluk tubuhnya sendiri yang terasa sangat perih, seperti hatinya.
Dave pergi begitu saja, membiarkan Cia seperti itu. Dave adalah seorang putra Mafia, ia bisa melakukan apapun sesuai keinginannya. Ayahnya selalu membiarkan putranya untuk bertindak sesukanya. Ayah Cia memanfaatkan Dave untuk memenangkan berbagai tender dan memberikan untung yang sangat besar pada perusahaan nya.
Beralih ke dunia Alex, pria itu menatap jauh keluar jendela kaca ruangannya. Ia masih mengingat ucapan mamanya yang akan menikahkan dirinya dengan putri temannya.
Cling~
Alex melirik ponselnya, layarnya menyala, ada sebuah pesan di sana. Tanpa menyentuh benda pipih itu Alex keluar dari ruangan nya.
"Mau kemana? " tanya Didi sahabat Alex. 2 temannya yang lain hanya saling melempar pandangan melihat Alex tidak menjawab pertanyaan Didi.
"Kenapa si Alex? " tanya Bobi.
"Entah, seperti nya pria itu dalam mood yang tidak baik" jawab Eko.
"Yah sudah, ayo kita kembali berkerja" ucap Didi. Merekapun kembali pada kesibukan masing-masing.
Alex mengendarai mobilnya menuju sebuah cafe, memarkirkan mobilnya lalu masuk ke dalam cafe dengan santai.
Ternyata di sana sudah ada Cia duduk sendiri menunggu ke datangan Alex.
"Akhirnya kamu datang juga" lirih Cia tersenyum hangat. Alex tak membalas, ia menarik kursi di depan Cia, menatap mantan kekasihnya datar.
"Kamu punya waktu 10 menit untuk berbicara" ujar Alex.
"Alex.. aku hanya ingt kita putus secara baik baik" lirih Cia sendu.
"Ketika aku tahu kau bohong padaku, hubungan kita berakhir saat itu juga! " balas Alex.
Cia menghela nafas berat, Alex terlihat sangat membencinya. "Apa kamu ingat ketika kita pertama kali bertemu? "
"Hmm.. " dehem Alex menjawab pertanyaan Cia
"Saat itu, aku sangat frustasi, Dave adalah laki laki dengan tempramen yang tinggi. Setiap kali dia marah, dia akan melampiaskan kemarahannya pada ku" Cia memejamkan matanya sebentar, mengingat kepedihan rumah tangga nya.
"Aku sudah tidak tahan lagi, aku memutuskan untuk mengakhiri hidup ku. Namun saat itu kamu datang dan menyelamatkan ku. Kamu mengobatiku tanpa bertanya penyebab luka luka yang ada di tubuhku. "
"Sejak saat itu aku menyadari, Ada cahaya yang menerangi gelapnya hidup ku. Karena itu aku memutuskan untuk tidak mengakui bahwa aku sudah menikah" Cia menarik tangan Alex, menggenggam tangan besar pria itu.
"Aku akan bercerai dengan nya Alex" ucap Cia meyakinkan Alex, ia tidak ingin melepaskan Alex. Namun pria itu, menarik paksa tangannya dari genggaman tangan Cia.
"Aku prihatin pada mu, namun walau bagaimana pun aku tidak ingin menjalin hubungan lagi dengan mu. Aku tidak ingin mendapat masalah" Alex bangkit dari duduknya, menatap Cia datar.
"Aku harap kamu tidak mencari ku lagi di masa depan" Alex melangkah pergi keluar dari cafe itu, meninggalkan Cia yang perlahan meneteskan air matanya.
Alex keluar dari cafe, lalu masuk ke dalam mobil tanpa tahu ada seseorang yang sedang mengintainya.
"Kak Diano? " Gumam Raina melihat pria yang selama ini ia cari dan ia tunggu. Raina berlari hendak menghampiri Alex yang sudah melaju meninggalkan cafe.
Tettt!!!!
"Awh!! " Raina kaget ketika sebuah mobil hitam melaju mengikuti mobil Diano, mobil itu hampir Mesrempet dirinya. Raina merasakan sesuatu yang buruk akan menimpa Diano.
"Pak Taxi!!!!! " teriak Raina menghentikan Taxi yang melintas di depannya.
"Ikuti mobil itu pak" ucap Raina menunjuk mobil hitam tadi.
"Baik non" sahut supir taxi, lalu melajukan mobilnya mengikuti mobil yang Raina tunjuk.
...----------------...
Halo kakak semua, terimakasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan Jejak nya yah. Like!!! coment!!! dan Vote!!!!!. Jangan lupa juga di favorit kan, supaya nanti kalian mendapat notifikasi dari apk ketika aku update episode baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nissa Mahbub Mazin
aku rasa ini mirip drama Thailand my husband in law kalau nggak salah..
2021-10-09
0
Septiana Tri Rahayu
hmmmmm,.. so,,Alex adalah Diano? cowok yg selama ini Raina kagumi?
spertinya begitu
betul thoorr?
2021-10-05
0
ruwseewoon
wau ada aksi heroik nich, cecan bantu cogan..
2021-09-29
0