Kedekatan Stevani dan Zaline

"Kakak...aku pulang..." teriak Zaline. "Kakak..." teriaknya lagi karena tidak mendapat jawaban.

Zaline membuka pintu kontrakan dan ternyata pintunya terkunci.

"Kemana perginya kak Vani?" gumam Zaline.

Ia menghela nafasnya lalu duduk di kursi teras kontrakannya sambil menunggu.

"Haih...kemana sih...aku mulai bosan." ujar Zaline lalu beranjak dari tempat duduknya.

Baru saja ia akan mencari Stevani, sosok wanita itu terlihat dari kejauhan. Zaline menolakkan kedua tangannya ke pinggang. Bibirnya mulai mengerucut karena kesal. Tapi Stevani justru menyeringai saat melihat adiknya di depan teras. Wanita itu berlari kecil menghampirinya.

"Maaf nona cantik, kakak membeli sesuatu. Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Stevani.

Zaline menghela nafasnya. "Sebenarnya bukan karena aku menunggu, tapi aku takut terjadi sesuatu pada kakak." jawabnya.

"Oh... manis sekali adikku. Terima kasih sayang, tapi kau tak perlu khawatir, aku bukan anak kecil lagi. Pegang ini..." pinta Stevani sambil menyerahkan barang yang ia beli pada adiknya.

Zaline menerimanya, sedangkan Stevani merogoh sakunya untuk mengambil kunci rumah.

"Akhir akhir ini semakin banyak yang tak menyukai kakak. Aku benar benar khawatir, aku tahu kakak bukan anak kecil lagi, tapi tetap saja aku ketakutan." ujar Zaline.

Stevani membuka pintunya setelah selesai ia membalikkan tubuhnya lalu mencium puncak kepala adiknya. "Maaf... Ayo masuk." ajaknya.

Zaline mengikuti kakaknya masuk ke dalam rumahnya.

"Apa yang kakak beli?" tanya Zaline sambil meletakkan barang yang di beli Stevani ke atas meja.

"Makan siang dan makan malammu sayang. Hari ini kakak sedang malas memasak. Ada juga beberapa camilan untukmu. Oh ya...terima kasih sarapannya." jawab Stevani.

"Kakak membuang buang uang, aku baik baik saja tanpa camilan. Kakak lebih membutuhkan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari kita, lebih irit lah menggunakannya." ujar Zaline.

"Kau cerewet sekali seperti nenek nenek. Bersihkan dirimu lalu makan siang, kakak sebentar lagi akan berangkat bekerja. Kau baik baik saja kan di rumah sendirian?" tanya Stevani.

"Pertanyaan macam apa itu, aku bahkan sudah terbiasa ditinggal sendirian selama 5 tahun." jawab Zaline sedikit kesal.

"Oh...maafkan aku nona."

Zaline menyeringai lalu mencium pipi kakaknya. "Aku hanya bercanda kak."

"Aku tahu itu sayang." jawab Stevani seraya tersenyum.

Zaline mengganti pakaiannya, ia masih belum ada rasa malu sama sekali. Ia sangat cuek membuka seluruh pakaiannya di depan Stevani hingga membuat kakaknya terkadang terkekeh geli.

"Cuci tangan, cuci muka..." ujar Stevani.

"Siap bos." jawab Zaline seraya meninggalkan kakaknya menuju kamar mandi.

Sedangkan Stevani menyiapkan makan siang untuk adiknya tersebut. Beberapa menit kemudian, Zaline kembali lagi.

"Wah...apa ada pesta?" tanya Zaline karena melihat begitu banyak makanan yang dibeli kakaknya.

"Anggap saja seperti itu, makanlah..." jawab Stevani. Zaline menganggukkan kepalanya lalu duduk disana.

"Bagaimana sekolahmu sayang?" tanya Stevani.

"Sangat serius karena sebentar lagi ujian." jawab Zaline.

"Jawabanmu membingungkan nona."

"Maksudku tak ada waktu lagi untuk bermain-main kak. Aku harus serius mengikuti semua pelajaran karena sebentar lagi ujian. Oh ya aku sedih sekali hari ini kak."

"Kenapa sayang? Ceritakan apapun yang terjadi." ujar Stevani seraya ikut duduk di samping adiknya.

"Teman sebangkuku akan pindah ke kota D, sedangkan di sekolah hanya ia yang mau menjadi temanku." jawab Zaline.

"Mengapa ia harus pergi begitu jauh?"

"Ayahnya seorang polisi, ia dipindah tugaskan ke kota itu. Jadi mereka semua pindah kesana."

"Jangan sedih, pasti masih ada yang mau berteman denganmu sayang."

Zaline menggelengkan kepalanya. "Di sekolah mereka memilih milih teman, mereka tak mau berteman denganku karena... karena..."

"Pekerjaan kakak...mereka tahu kakak bekerja malam dan pulang pagi." ujar Stevani.

Dengan ragu Zaline menganggukkan kepalanya.

Stevani menghela nafasnya. "Maafkan kakak Zaline."

"Tidak...tidak... semua bukan salah kakak. Mereka semua yang salah karena menilai seseorang tanpa mencari tahu terlebih dahulu. Kakak tenang saja, aku pasti mampu bertahan di sekolah walaupun tak ada Zero." ujar Zaline.

"Jadi namanya Zero, ia seorang laki laki. Kau duduk dengan laki-laki. Kau menyukainya." goda Stevani.

"Haisssss...kakak ih...hanya teman."

Stevani tertawa. "Sepertinya kakak benar benar kurang perhatian, bahkan teman sebangkumu saja kakak tidak tahu. Zaline...kakak benar benar minta maaf."

"Jika kakak terus berbicara denganku, pasti kakak tak berhenti meminta maaf. Sudah sana bersiap siap, nanti kakak terlambat bekerja."

"Makanlah yang banyak, makanan ini harus habis. Jika kau tak menghabiskannya, berarti kau menyia-nyiakan uang kakak."

"Hah... semua ini...ya Tuhan kak, aku bukan seekor b*bi. Kakak bantulah aku sebelum berangkat kerja."

"Tadi kau usir kakak karena takut kakak terlambat, sekarang kau meminta kakak menemanimu makan. Tapi sayangnya, kakak sudah kenyang nona cantik. Wajib habiskan..." perintah Stevani seraya beranjak dari sana.

Zaline menghela nafas panjang, ia tak mungkin bisa menghabiskan semua makanan yang di belikan kakaknya. Tapi kakaknya juga benar, jika makanan itu terbuang maka sama saja membuang-buang uang.

"Semangat..." pikir Zaline seraya memakan makanannya.

Stevani tersenyum melihat tingkah adiknya, ia mengambil baju kerjanya lalu masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Stevani keluar dari kamar mandi lalu menghubungi ojek langganannya. Setelah selesai, ia kembali ke dalam dan melihat adiknya masih sangat lahap memakan makanannya.

"Pelan sedikit nanti tersedak." ujar Stevani seraya mulai memoles wajahnya.

"Jangan terlalu cantik berdandan, kakak sudah cantik walaupun tanpa make up." ujar Stevani.

"Sekarang sedang jadi siapa? sepertinya ibuku." goda Stevani.

"Iya...aku sekarang jadi ibu nona Stevani Yunsu. Tolong dengarkan ibu nak, jangan berdandan terlalu cantik." jawab Zaline.

Sontak saja Stevani tertawa terbahak-bahak. "Ya Tuhan...hanya kau yang mampu menghiburku sayang. Siap bu Zaline, aku akan memolesnya sedikit saja."

Zaline tertawa mendengarnya, ia kembali makan sedangkan Stevani benar benar mengikuti keinginan adiknya. Setelah selesai, Stevani mendekati Zaline.

"Ingat selalu pesan kakak, jangan buka pintu untuk siapapun yang mengetuknya. Pura pura saja tak mendengar apapun. Tidur lebih awal, jangan menunggu kakak kembali pulang. Jika kau takut, segera hubungi kakak atau bu Yoyoh atau malam ini kau ingin tidur di rumah bu Yoyoh?" tanya Stevani.

Zaline menggelengkan kepalanya. "Aku lebih nyaman tidur di rumah sendiri. Kakak tak perlu khawatir, aku bukan penakut. Dan di sebelah rumah ini selalu ramai sampai tengah malam."

Stevani menarik adiknya lalu memeluknya. "Obatmu jangan telat diminum. Zaline... suatu saat kakak akan memberikan kehidupan yang layak untukmu. Kakak janji..."

Zaline membalas pelukan kakaknya. "Bagiku sekarang sudah lebih dari layak, asal kakak selalu bersamaku." jawabnya.

Stevani mencium puncak kepalanya. "Anak pintar, aku semakin menyayangimu."

"Aku juga menyayangi kakak." jawab Zaline.

"Baiklah... sudah waktunya kakak berangkat." ujar Stevani seraya melepaskan pelukannya. "Jaga diri baik-baik bu Zaline." sambungnya.

"Siap nak, hati hati di jalan. Jaga diri baik-baik juga." kata Zaline sambil tertawa.

Stevani ikut tertawa lalu dengan berat hati meninggalkan adiknya sendirian di rumah. Jika saja ada pekerjaan lain yang lebih mudah untuk mendapatkan uang, mungkin ia tidak akan meninggalkan Zaline setiap malam. Ia selalu khawatir jika penyakit Zaline tiba tiba kambuh, tapi ia juga sudah menitipkan Zaline pada bu Yoyoh setiap hari tanpa sepengetahuan adiknya itu.

Stevani keluar dari rumahnya lalu mengunci pintunya dari luar. Ia menghela nafas panjang. Di depan kontrakan sudah ada ojek langganannya menunggu, ia pun segera berangkat ke tempat kerjanya.

*****

Happy Reading All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞

༄༅⃟𝐐MoyMoy𝕸y💞

salut sama Vani & Zaline ☺👍
wlpun bukan saudara kandung, tp mereka saling menyayangi 😍🥰

2023-07-09

1

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

mereka berdua saling menyayangi...meski bukan saudara kandung. dua2nya orang baik..

2022-09-26

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

tetap lah jadi Vani yang hebat. biar pun orang2 mencaci, mencela jangan di dengar. mereka bisa nya gitu doang , ngurusin orang tapi ngga sekalian tuh ngurusi makannya, bayar biaya sekolah dll. nanggung banget sih mereka y🤣🤣🤣🤣

2022-07-03

3

lihat semua
Episodes
1 Stevani Yunsu
2 Aku Bukan Wanita Murahan
3 Warung Bu Yoyoh
4 Zionel Cruise
5 Kedekatan Stevani dan Zaline
6 Kedatangan Zionel ke Kota X
7 Masalah
8 Keributan
9 Pertemuan
10 Sikap Acuh Zionel
11 Zaline Kambuh
12 Mimpi Buruk
13 Kesedihan Stevani dan Zaline
14 Lupakan Ide Gilamu Lex
15 Stevani Tak Berani
16 Kesulitan Stevani
17 Keberhasilan Zionel
18 Permainan Dani
19 Omelan Falera Cruise
20 Juana Benar
21 Lagi Lagi Zionel Memikirkannya
22 Zionel Meracau
23 Menyetujui Kencan Buta
24 Cia Teman Yang Baik
25 Permainan Orang Kaya
26 Terpaksa Demi Uang
27 Kenekatan Stevani
28 Terjadilah
29 Sesaknya...
30 Dalam Kebimbangan
31 Mencari Stevani
32 Kedatangan Zionel Tiba Tiba
33 Menikahlah Denganku...
34 Pernikahan Kontrak
35 Janji Zionel
36 Persetujuan
37 Perdebatan
38 Pikiran Pikiran Alex
39 Berpamitan
40 Kenyataan Yang Menyakitkan
41 Luka Gigitan
42 Terima Kasih Bu Yoyoh
43 Kedatangan Angga
44 Perpisahan
45 Dituduh
46 Ia Adalah Wanitaku
47 Ada Asam Cuka
48 Di Dalam Pesawat
49 Selamat Datang Di Kota D
50 Apartemen Zionel
51 Masakan Zionel
52 Memikirkan Identitas Palsu
53 Tidur Satu Ranjang
54 Keras Kepalanya Zionel
55 Bertemu Keluarga Cruise
56 Kejutan Yang Dilakukan Stevani
57 Terkejutnya Keluarga Cruise
58 Ingatan Stevani
59 Rasa Malu Stevani
60 Tingkah Stevani Membuat Zionel Bahagia
61 Zionel Terbahak bahak
62 Silsilah Keluarga Cruise
63 Zionel Kembali Mimpi Buruk
64 Tamu Tak Di Undang
65 Kebohongan Yang Lain
66 Fitting Baju Pengantin
67 Syarat Kontrak Pernikahan
68 Ungkapan Perasaan Zionel
69 Mulai Posesif
70 Mendapat Restu Cruise
71 Zionel Jujur Pada Alex
72 Kekesalan Nile dan Gilbran
73 Tangisan Falera
74 Kabar Baik
75 Memutuskan Perjodohan
76 Panas
77 Saling Menginginkan
78 Makan Malam Di Luar
79 Tertusuk
80 Disalahkan
81 Aku Mencintaimu Stevani Yunsu
82 Sakit
83 Oh Ternyata...
84 Lamaran Berbeda
85 Aku Mau
86 Kekecewaan Rumi
87 Tamparan Yudistira
88 Kebingungan
89 Kabar Duka
90 Hukuman Untuk Cecil
91 Keluarga Cecil Semakin Geram
92 Pikiran Falera dan Nicholas Sama
93 Hari Pernikahan
94 Jamuan Makan Malam Keluarga
95 Hareudang
96 Hareudang 2
97 Hareudang 3
98 Bucin
99 Kabar Baik Zaline
100 Kedatangan Varisa
101 Check Out
102 Nile Cruise Mengamuk
103 Aku Tak Bisa Menahannya
104 Hukuman Untuk Pelaku Penusukan
105 Kejujuran Zionel
106 Zionel Terus Menggoda
107 Pikiran Yang Licik
108 Terkuak
109 Salah Paham
110 Penyelesaian Kesalahpahaman
111 Rencana Zionel Cruise
112 Kembalinya Haena
113 Ejekan Alex
114 Kebahagiaan Itu Mulai Kembali
115 Mengurus Kepulangan Stevani
116 Tuan Mesum Yang Posesif
117 Alex Gerak Cepat
118 Zionel Berlebihan
119 Mulai Terungkap
120 Zaline Tersadar
121 Semuanya Terungkap
122 Tangis Kecewa dan Bahagia
123 Kedewasaan Zaline
124 Cerita Alex
125 Kerinduan Keduanya (21+)
126 Terlalu Mencintaimu (21+)
127 Pertemuan Menyedihkan
128 Suasana Haru
129 Keputusan Yang Benar
130 Memberitahu Stevani
131 Kemarahan Stevani
132 Ketakutan Keduanya
133 Ngidam Bakpao
134 Kehancuran Gilbran
135 Penangkapan Nile Cruise
136 Kebusukan Gilbran Terungkap
137 Menceritakan Tentang Zaline
138 Kemesraan Zionel dan Stevani
139 Tangisan Keluarga Besar Cruise
140 Hukuman Untuk Zionel
141 Zeze (Zionel Zaline)
142 Berakhirnya Hukuman Zionel
143 Kembali ke Rumah
144 Hadirnya Zeze Ke Dunia
145 TAMAT
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Stevani Yunsu
2
Aku Bukan Wanita Murahan
3
Warung Bu Yoyoh
4
Zionel Cruise
5
Kedekatan Stevani dan Zaline
6
Kedatangan Zionel ke Kota X
7
Masalah
8
Keributan
9
Pertemuan
10
Sikap Acuh Zionel
11
Zaline Kambuh
12
Mimpi Buruk
13
Kesedihan Stevani dan Zaline
14
Lupakan Ide Gilamu Lex
15
Stevani Tak Berani
16
Kesulitan Stevani
17
Keberhasilan Zionel
18
Permainan Dani
19
Omelan Falera Cruise
20
Juana Benar
21
Lagi Lagi Zionel Memikirkannya
22
Zionel Meracau
23
Menyetujui Kencan Buta
24
Cia Teman Yang Baik
25
Permainan Orang Kaya
26
Terpaksa Demi Uang
27
Kenekatan Stevani
28
Terjadilah
29
Sesaknya...
30
Dalam Kebimbangan
31
Mencari Stevani
32
Kedatangan Zionel Tiba Tiba
33
Menikahlah Denganku...
34
Pernikahan Kontrak
35
Janji Zionel
36
Persetujuan
37
Perdebatan
38
Pikiran Pikiran Alex
39
Berpamitan
40
Kenyataan Yang Menyakitkan
41
Luka Gigitan
42
Terima Kasih Bu Yoyoh
43
Kedatangan Angga
44
Perpisahan
45
Dituduh
46
Ia Adalah Wanitaku
47
Ada Asam Cuka
48
Di Dalam Pesawat
49
Selamat Datang Di Kota D
50
Apartemen Zionel
51
Masakan Zionel
52
Memikirkan Identitas Palsu
53
Tidur Satu Ranjang
54
Keras Kepalanya Zionel
55
Bertemu Keluarga Cruise
56
Kejutan Yang Dilakukan Stevani
57
Terkejutnya Keluarga Cruise
58
Ingatan Stevani
59
Rasa Malu Stevani
60
Tingkah Stevani Membuat Zionel Bahagia
61
Zionel Terbahak bahak
62
Silsilah Keluarga Cruise
63
Zionel Kembali Mimpi Buruk
64
Tamu Tak Di Undang
65
Kebohongan Yang Lain
66
Fitting Baju Pengantin
67
Syarat Kontrak Pernikahan
68
Ungkapan Perasaan Zionel
69
Mulai Posesif
70
Mendapat Restu Cruise
71
Zionel Jujur Pada Alex
72
Kekesalan Nile dan Gilbran
73
Tangisan Falera
74
Kabar Baik
75
Memutuskan Perjodohan
76
Panas
77
Saling Menginginkan
78
Makan Malam Di Luar
79
Tertusuk
80
Disalahkan
81
Aku Mencintaimu Stevani Yunsu
82
Sakit
83
Oh Ternyata...
84
Lamaran Berbeda
85
Aku Mau
86
Kekecewaan Rumi
87
Tamparan Yudistira
88
Kebingungan
89
Kabar Duka
90
Hukuman Untuk Cecil
91
Keluarga Cecil Semakin Geram
92
Pikiran Falera dan Nicholas Sama
93
Hari Pernikahan
94
Jamuan Makan Malam Keluarga
95
Hareudang
96
Hareudang 2
97
Hareudang 3
98
Bucin
99
Kabar Baik Zaline
100
Kedatangan Varisa
101
Check Out
102
Nile Cruise Mengamuk
103
Aku Tak Bisa Menahannya
104
Hukuman Untuk Pelaku Penusukan
105
Kejujuran Zionel
106
Zionel Terus Menggoda
107
Pikiran Yang Licik
108
Terkuak
109
Salah Paham
110
Penyelesaian Kesalahpahaman
111
Rencana Zionel Cruise
112
Kembalinya Haena
113
Ejekan Alex
114
Kebahagiaan Itu Mulai Kembali
115
Mengurus Kepulangan Stevani
116
Tuan Mesum Yang Posesif
117
Alex Gerak Cepat
118
Zionel Berlebihan
119
Mulai Terungkap
120
Zaline Tersadar
121
Semuanya Terungkap
122
Tangis Kecewa dan Bahagia
123
Kedewasaan Zaline
124
Cerita Alex
125
Kerinduan Keduanya (21+)
126
Terlalu Mencintaimu (21+)
127
Pertemuan Menyedihkan
128
Suasana Haru
129
Keputusan Yang Benar
130
Memberitahu Stevani
131
Kemarahan Stevani
132
Ketakutan Keduanya
133
Ngidam Bakpao
134
Kehancuran Gilbran
135
Penangkapan Nile Cruise
136
Kebusukan Gilbran Terungkap
137
Menceritakan Tentang Zaline
138
Kemesraan Zionel dan Stevani
139
Tangisan Keluarga Besar Cruise
140
Hukuman Untuk Zionel
141
Zeze (Zionel Zaline)
142
Berakhirnya Hukuman Zionel
143
Kembali ke Rumah
144
Hadirnya Zeze Ke Dunia
145
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!