Seperti biasa menjelang jam pelajaran kampus berakhir, Baimpun segera mengantarkan Nindi. Hampir setiap hari rutinitas tersebut dilakukan olehnya .
Kusus hari minggu waktu libur digunakan tuk jalan jalan berdua.
Waktu berlalu dan berlalu begitu cepatnya, bahkan sampai Baim selesai kuliahpun hubungan masih berjalan.
Hingga suatu siang disebuah taman yang dahulu pernah menjadi saksi pertama kalinya Baim mengutarakan cintanya ke Nindi.
Baim pun kembali mengutarakan niatnya ke Nindi tuk menjadikannya istri.
"Sayang ,ditempat ini pula aku ingin melamarmu. Sudikah kamu menjadi istriku? "
"Tapi bang, aku kan baru selesai semester pertama, kuliahku masih lama dua tahun lagi baru kelar. "
"Umurku juga baru 17 tahun, masih terlalu muda. Aku belum kepikiran untuk menikah. "
"Apa yang kamu kawatirkan sayang? Aku kan sudah lulus kuliah, bisa bekerja. Bisa buat nafkahi kamu, juga bisa buat biayain kuliahmu. "(jawab Baim). "
"Tapi bang..
"Apa kamu sebenarnya ga cinta ga sayang sama aku jadi ga mau menikah denganku? (tanya Baim). "
"Jika kamu ga mau menikah denganku, lebih baik kita akhiri hubungan kita sampai disini. "(kata Baim). "
"Ea sudah, kalau begitu kita kerumahku. Abang bilang sendiri ke orang tuaku atas niatmu untuk nikah sama aku bang (kata Nindi). "
"Baiklah ,mari kita kerumahmu segera. Untuk meminta restu sama orang tuamu. "(jawab Baim). "
Kemudian mereka berduapun menuju rumah Nindi.
1 jam kemudian..
Assalamu alaikum..
Walaikum sallam..
Kamu sama siapa Nindi?? (tanya ayah). "
"Ini kan teman Nindi yah, yang sering antar Nindi pulang (kata ibu). "
"Bu, maaf sebenernya selama ini Nindi pacaran sama abang Baim. "
"Apa??!! Kamu pacaran?? ayah kan sudah beri kamu peringatan ,supaya kamu fokus kuliah dulu ,pacaran gampang kalau kamu sudah lulus kuliah. (kata ayah). "
"Maaffkan Nindi yah, tapi rasa ini datang tiba tiba yah. Jujur... Nindi sama bang Baim pernah..
"Pernah apa hah!! (bentak ayah). "
"Kami pernah melakukannya om, sekali. makanya saya ingin bertanggung jawab om. Takutnya nindi hamil om(jawab Baim). "
"Plak plak"
Dua tamparan mendarat di pipi Baim.
"Kurang ajar ! Berani beraninya kamu menodai anak kesayanganku!!! (bentak ayah). "
"Saya ga menodainya om, kita melakukan atas dasar suka sama suka . Tapi jika om, tidak mengijinkan Nindi menikah dengan saya, ea sudah ga apa apa. Tapi jangan pernah salahkan saya jika benih itu tumbuh dirahim Nindi. (kemudian Baim melangkah pergi). "
"Tunggu, jangan pergi dulu(cegah ayah). "
Sehingga Baim berhenti ditempat dan berbalik arah, tidak jadi pergi dari rumah Nindi.
"Duduklah, om ingin bicara denganmu. Om merestui kalian untuk menikah. (jawab ayah). "
"Secepatnya om akan urus pernikahan kalian berdua (sambil melangkah masuk menuju ke kamar). "
"Ibu kekamar dulu eahh nyusul ayahmu (kata ayah). "
"Tante, kalau begitu saya sekalian pamit pulang (jawab Baim). "
"Eagh ati ati ea(sembari senyum yang dipaksakan). "
Baimpun meninggalkan rumah Nindi dengan senyum kemenangan.
Seperginya Baim, Nindi merasakan suasana rumah berbeda.
Nindi mengetuk pintu kamar orang tuanya, untuk meminta maaf.
"Ayah , ibu ,maafkan Nindi sudah mengecewakan kalian. Mohon kalian jangan seperti ini. Nindi jadi sedih. "
"Keluar kamu dari sini (bentak ayah Nindi). "
"Ayah dengar dulu penjelasan Nindi. Bang Baim kan sudah lulus kuliah, dia bersedia membiayai kuliah Nindi ."
Ayah, sudahlah .Mungkin ini sudah kehendak Allah, kita tidak bisa menolaknya. Rejeki, jodoh, maut semua kan sudah diatur Allah(kata ibu). "
"Udah jangan pada berisik ,ayah mau tidur (kata ayah). "
Nindipun kemudian keluar dari kamar ayahnya dengan perasaan sedih, bingung, galau.
Nindi merasa berdosa karena berbohong pada orang tuanya kalau pernah melakukannya dengan Baim. Tapi Nindi sudah teramat cinta, jadi mau saja melaksanakan apa yang disuruh oleh Baim.
Sedangkan Baim sampai dirumah dengan suasana ceria.
Ibunya yang sedang menyetrika baju tetangga, merasa heran dengan tingkah anak semata wayangnya pulang girang sekali.
"Yes, yes, muach muachh (sembari mencium ibunya). "
"Hey kamu kesambet setan mana eagh??? Iihh bikin takut ibu saja. "
"Bu, sebentar lagi ibu ga usah nyetrika punya tetangga lagi ,sebentar lagi kita ga tinggal digubug reyod yang panas ini. "(kata Baim). "
"Emang kita mau tinggal dimana kalau ga disini?? Kamu kalau ngomong itu suka ngelantur. Ga usah berhayal ketinggian entar jatuhnya sakit. "(cibir ibu). "
"Eaghh ibu bukannya mendoakan anaknya dengan yang baik baik, malah ngomong yang jelek jelek. "(sembari cemberut). "
"Bu, aku akan nikah sama anaknya pak Bram. Tadi aku sudah kesana bu. "
"Emang orang tuanya setuju ,kamu nikahin anaknya?? (tanya ibu). "
"Eagh awalnya si engga setuju ,tapi aku ngarang cerita bu. "
"Ngarang cerita gimana ,ibu jadi semakin ga ngerti dengan ucapanmu itu? "
"Makanya kalau ada anak lagi ngomong ,ibu jangan nabrakin ikut ngomong. Baim ngomong belum selesai, ibu dah nyerocos saja. "
"Ibu, malah diem. Aneh ibu ini. "
"Loh ,katamu ibu suruh jangan nabrakin kamu lagi ngomong . Makanya ibu diem ,yang aneh itu kamu. Bukan ibu. "
"Hhmm ea ea udah. Mau denger Baim cerita ga nech??"
"Baim ngarang ke orang tua Nindi ,kalau Baim sama Nindi udah pernah lakukan itu satu kali. "Terus orang tuanya Nindi setuju, karena takut anaknya hamil."
"Padahal Baim belum pernah sekalipun nyentuh Nindi. "
"Wahhhh,, pinter juga akal anak ibu ini. "Tapi kita kan ga punya uang buat nikahanmu. "
"Ibu ga usah kawatir ,pak Bram yang akan atur semua pernikahannya .Katanya si secepatnya ."
"Eagh sukurlah kalau begitu. Ibu sudah ga sabar ingin merasakan hidup dirumah mewah, tidur dikasur empuk, kamar ber Ac ,nonton Tv layar datar ,pengen naik mobil. "
Sementara ibunya asik berhayal , Baim malah masuk ke kamar sambil geleng geleng kepala.
Ketika hendak memejamkan mata, ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk.
"Bang Baim kok bohong ke orang tuaku, bilang kalau kita pernah melakukannya sekali ??Padahal kan selama kita pacaran, kita ga ngapa ngapain?? "(tanya Nindi). "
Baimpun membalas pesan dari Nindi " Sayang, kalau aku ga berbohong. Pasti aku ga bisa nikah sama kamu .Pa kamu mau, aku bunuh diri karena ga bisa miliki kamu seutuhnya?? "
"Oghh gitu ea bang?? Ea sudah ga apa apa. Rencana abang setelah kita nikah apa?? "
"Abang akan cari kerja, buat nafkahin kamu .Juga buat biayain kuliah kamu. "(balas Baim). "
"Makasih ea bang, abang baik banget. Ea sudah dulu ea bang. Nindi mau tidur. Besok jangan lupa jemput Nindi pagi pagi. "
"Baik tuan putri. Ea tidurlah yang nyenyak, jangan lupa mimpiin abang eagh sayanngg... I love u 😘😘😘😘😘😘(balas Baim). "
"Dasar polos, pea, gampang banget dibodohi. Padahal sedikitpun aku ga ada rasa sayang apa lagi cinta. "(batin Azka). "
"Tujuanku cuma satu, pengen numpang hidup. Pengen rasain rasanya jadi orang kaya. "(batin Baim). "
"Liat saja, setelah aku nikahin Nindi. Aku akan berusaha mendapatkan semua hartanya dengan berbagai cara. Aku akan singkirkan si tua bangka Bram. Agar perusahaan jatuh ketanganku. (batin Baim). "
"Setelah aku dapatkan semuanya ,aku akan ceraikan Nindi .Hhaaaaaa good idea.. perfect..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Eka elisa
ksian nindy kna prangkap kadal kere macem baim...
2023-07-05
2
Tinta Hitam
hi kak mampir lagi nihh,jangan lupa feedbacknya yaa
2021-11-11
0
ARSY ALFAZZA
next 👍🏻
2021-10-10
2