Aku Astuti sahabat Nera dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas aku selalu satu sekolah dengan Nera.
Nera itu sahabat yang selalu faham dengan kondisiku. Intinya kami best freind forever lah.
Dari dulu aku suka bang Anto, dia tetanggaku. kami tinggal dikawasan perumahan yang sama.
aku naksir berat sama bang Anto, diantara Anto dan saudra-saudaranya, ada dua orang yang ganteng dikeluarga kiayi Hasan. abdullah sa'adi kakak Anto dan Anto sendiri.
cuman ka abdullah tidak tinggal di Indonesia, dah 2 tahun terakhir ini beliyau tinggal di Maroko. Untuk mengenyam pendidikannya disana.
Hari itu aku bahagia, bak gayung bersambut. Nera datang padaku bahwa ada salam dari bang Anto. Senanglah aku pastinya, bagaimana enggak senang coba? Lelaki sesoleh, seganteng dan sekeren bang Anto nitip salam untukku.
Lelaki impian para gadis di kampungku. keluarga kiayi Hasan adalah keluarga terpandang dan di elu-elukan warga sekitar.
Nera ,memberikanku kejutan lagi. Dia membawa sepucuk surat dan dua kado berwarna merah muda dan biru muda.
katanya itu dari bang Anto.
Ya Allah,mimpi apa aku semalam?
Bang Anto, segitu sukanyakah bang Anto padaku.
selepas Nera pergi, aku buka surat itu dengan rasa bahagia. ku bukalah surat cinta itu.
Tapi setelah membaca surat itu aku terbelalak terkejut melihat isi suratnya.
Teruntuk *Nera
Di peraduan bawah langit..
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Entahlah kau membaca surat ini malam harikah, pagi harikah, siang harikah atau mungkin sore hari.
Nera, maaf aku lancang.
Dengan berani memberikan surat ini.
Sebetulnya selama ini yang aku sukai bukan Astuti, melainkan kamu.
Maaf, jangan marah.
Astuti hanya menjadi alasanku untuk bisa berkenalan dengan mu.
Selama ini, aku sering memperhatikanmu maaf ya?
Saat latihan gabungan, saat kamu tanding, saat kamu naik podium, saat kamu ikutan lomba debat disekolahku. Dan paling aku suka saat kamu mengajar di mesjid dekat perumahan.
Entahlah sejak kapan hati ini selalu merindu?
Nera, seminggu lagi aku ke Jakarta,aku akan ikut tes beasiswa ke luar negri. Selepas tanding besok aku ingin kita bisa pulang bareng.
hehehe berharap kamu menerima hati ini.
aku tahu kamu tidak berpacaran sebetulnya abah pun melarang aku pacaran.
aku tak mengajak kamu pacaran, tapi biarkan aku mengutarakan isi hati ini saja.
Nera, semoga kamu memaafkan kelancangan ku.
pengagummu
Anto*
Jujur hati ini sakit setelah membaca surat ini.
kupikir surat ini untukku. Ternyata untuk Nera ,kenapa dia bisa seceroboh itu? hsrus nya dia tanya untuk siapa surat dan kado-kado ini?
Nera, Nera,
kau tak pernah berubah selalu saja berpositif thinking ke orang.
Kasihan bang Anto, mungkin hari ini dia menunggu jawaban Nera.
biarlah bang Anto lebih gentle lagi untuk mendapatkan Nera dan berkata langsung padanya.
*******
pov Anto
Semenjak kita sering latihan gabungan antar sekolah di Gor olahraga sekitar perumahan.
Teman-temanku asyik ngomongin kamu Ner.
Mereka pada kesemsem sama kamu.
Aku ada dibagian obrolan mereka.
Sampai ada yang meracau menyebut-nyebut nama kamu terus.
Hahaha teman-temanku pada tergila-gila padamu.
Kata teman-teman, kamu tidak cantik tapi mempesona.
Sampai ada yang taruhan berlomba - lomba dapetin hati kamu. Sekali lagi aku salah satu pengagummu juga.
Nera, aku selalu di garda depan untuk menonton pertandinganmu.
Aku selalu curi - curi pandang saat latihan, berharap kamu melihat sekali saja ke arah ku atau mungkin melempar senyuman padaku.
Tapi, hal yang ku tunggu itu tak pernah terjadi. Kau terus fokus dengan sabem Jhody terus berlatih sampai wajahmu memerah dan berkeringat. memukul samsak menendang, split, sparing.
Wajar aku lelaki, pada saat itu kamu terlihat seksi dan menggoda imanku.
Astagfirullah.
Di Sudut sana bukan hanya aku ternyata yang memperhatikanmu ada Dito yang terus menggodamu. Hatiku marah entahlah kenapa hati ini marah, kesal dan emosi lihat kamu justru meladeni guyonan Dito?
Kamu pulang bareng Dito, aku sebal, memang kamu tak berdua. Ada Dinda, Mia dan entahlah siapa lagi mereka.
Tapi tetap sepanjang jalan Dito lah yang selalu menggodamu. Kadang aku menderu-derukan knalpot motorku. Untuk Sekedar menghilangkan panas hati melihatmu di goda Dito.
weeeengg..
aku menggas motor ku.
Astagfirullah, sesuka itukah aku padamu Ner?
Pada saat sekolahku mengadakan lomba debat antar sekolah se Jawabarat .
Aku melihatmu menjadi peserta perwakilan sekolahmu.
kau melahap semua opini-opini kamu melawan lawan-lawanmu.
penonton bersorak riuh mendengar penjelasanmu.
kau selalu seksi dan mengagumkan di hadapanku. Ketika berlomba kau garang melahap semua lawan-lawan tandingmu.
Tapi jika sedang bermain kau ceria dan solid terhadap teman - temanmu.
Neraaaaaa..
sesekali teman-temanku bilang, kamu salah satu calon istri impian. Hahaha untuk memperbaiki keturunan kamulah orangnya .
Apa yang mereka ucapkan ada benarnya, kamu cerdas bintang kelas dan bintang sekolah,kamu tidak cantik tapi sikap kamu yang bikin kami laki-laki terpesona.
Tapi kawan - kawan ku mundur setelah tahu kamu tidak berpacaran.
Dipikir mereka wanita kaya kamu itu suka pacaran. Bagaimana tidak ? aktifis kaya kamu ,bohong kalau tidak punya pacar.
Tapi tidak untuk Neraku.
***
sore ini hujan, aku disuruh umi jemput Idam pulang dari sekolah agama dekat mesjid perumahan kami.
di Luar mesjid, ku dengar guru mengaji Idam suaranya mirip dengan Nera. ah tidak mungkin Nera di mesjid.
karena dingin diteras mesjid ku beranikan masuk ke kelas mesjid. saat ku lihat, terkejutlah aku melihat didepan anak-anak yang mengaji itu Nera.
Mataku telah ku coba ku tundukkan, tapi tetap hati ini terus meminta untuk melihatnya.
dadaku berpacu dengan cepat, ada rasa bahagia ,senang dan ahh entahlah rasa apa ini ?
Berharap dia melihat ke arah ku, lagi-lagi dia selalu membuang matanya dan fokus apa yg ada dihandapannya.
Neraaa, sekali saja lihat aku. Senyum kek menyapa kek..
ahh tapi sudahlah..
****
Hari ini aku beranikan, membuat surat untuk Nera.
Entah sudah berapa kertas yang aku robek, remas dan aku buang.
Kata-kata apa yang harus aku rangkai agar Nera bisa terpesona dengan tulisan ku.
Sudahlah saat ini aku hanya mau menemuinya saja.
Aku akan minta bertemu sekali di pematang sawah pak Mahfud.
Ku titip Idam agar dia memberikan surat ini pada Nera.
Gayung bersambut, kulihat Nera menungguku di pematang sawah.
Ku sapa dia, dan dia menoleh ke arahku dengan senyuman simpul yang dulu sering aku harapkan.
Deggg..
Hatiku bahagia, bibirku kelu, tubuhku gemetar.
ku kuatkan diri, agar canggung ini tak terlihat olehnya.
Bicara dia tidak mendayu atau lirih layaknya wanita, bicara tegas tapi hangat dengan mimik muka yang menyenangkan bagi orang yang memandangnya.
Maaf, saking benar-benar kikuk aku dihandapanmu, aku sampai salah ngomong.
Astuti sampai ke bawa-bawa dalam pembicraan kita.
Maaf, bibirku kelu entah harus bicara apa?
entah harus memulai darimana?
Nera, ku mohon kau memaklumiku. Ke gugupan ku membuatku terlihat bodoh.
Ya Allah, seandainya kau belah dadaku. hati ini sedang berjingkrak senang melihatmu di hadapanku.
****
Untuk memperbaiki kesalahan pertemuan pertama kali kemaren. aku membuat surat lagi dan memberikan mu dua buah kado.
Yang satu gantungan kunci berbentuk hati dan jam tangan wanita.
Berharap gantungan kunci itu dipakai di tas sekolahnya dan arloji nya setiap kali kemana pun dia pergi.
Tapi apa yang terjadi?
ketika pertandingan itu, aku berusaha mencari mu, tapi kamu sedang asyik bercengkerama dengan Dito, dan buat aku emosi.
pertandingan kali ini aku duel dengan Dito.
saking tidak fokus dan marah nya aku sama Dito, aku sempat kalah dari Dito.
Yah, aku menyalahkan kamu Nera.
aku jadi kurang fokus dan dibabak pertama aku kalah tapi aku segera tersadar dari lamunanku. Dibabak berikutnya aku bisa mengalahkan Dito, yang berani - beraninya mendekati kamu.
Kamu masih saja cuek pada ku ,walau akhirnya kamu tersenyum simpul yang membuatku berani menghampiri mu.
Tapi apa yang ku dapat, kau hanya membahas Astuti.
Sudahkah kau membaca surat itu hem?
bagaimana kau suka dengam hadiah ku?
Nyatanya kamu salah mengerti, aku tak menunggu balasan surat cinta Astuti, aku menunggu kamu.
Kamu masih saja polos, apa surat itu benar-benar kau beri kepada Astuti?
Nera, padahal aku sudah bersemangat pada hari ini kita akan pulang bareng.
Nyatanya, kau benar - benar memberikan surat itu pada Astuti.
aku marah dan kesal padamu.
****
Ku Suruh Idam mengantarkan surat ini lagi, tuk kesekian kalinya.
Dan ku minta Nera untuk menemuiku di pematang sawah pak mahfud.
Syukurlah, dia datang.
seperti biasa aku tidak bisa menahan gejolak hati. Aku mengatakan isi hati walau mungkin terkesan ambigu.
Aku serius Nera padamu.
Aku bukan lelaki yang playboy.
Karena abah selalu menyuruh ku untuk tidak pacaran.
Nera tunggu aku untuk beberapa tahun saja.
Setelah perjanjianku dengan abah membereskan pendidikan ku terlebih dahulu, aku akan meminta abah untuk meminang dirimu hanya untuk aku.
Bersabarlah Nera, semoga kau mau menerima dan setia menunggu aku.
Ego laki-laki ku memuncah.
next..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
gita fafa
hahaha lucu kak. sama kaya saya kege eran dikira surat cintanya buat saya tau tau buat temenku.
tp dijaman sekarang masih ada surat suratan . ini terjadi jg sm anak saya . dikasih surat banyak bgt . tp biasanya itu terjadi di dunia pondok pesantren
2024-08-06
0
Puji Rahayu
halu .. tor... ini x kedua q baca model jadi halu tingkat dewa... setelah mas rico...
2020-12-27
1
Fatma wati
😍😘
2020-12-14
0