Berjanji Dan Merajut Asa

Berjanji Dan Merajut Asa

1 penasaran

Semilir angin itu berirama syahdu, dan membelai daun - daun padi di pematang sawah. Sore ini aku masih menunggu nya.

Tadi pagi ada surat, entah dari siapa?

Ku coba bertanya kepada si kurir pembawa surat " dari siapa ini, De ?"

Bocah tengil,ingusan itu menjawab " bang Anto, mba Nera "

" Anto? anak pak kiai? yang ganteng itu? " gumam ku dalam hati, dadaku berdetak keras . Mulai lah kubuka surat itu, dibacalah dengan sejuta rasa dalam hati.

untuk Nera

Maaf, hanya tulisan dan kertas selembar

bisakah kita bertemu ,dipematang sawah bang Mahfud? nanti sore, ba'da ashar.

ada yang ingin saya sampaikan.

Jika bersedia, tolong balas lagi surat ini lewat Idam.

terima kasih

Anto

Kubalas suratnya dengan jawaban iya, dan habis ashar aku pun pergi menunggunya.

" Assalamualaikum, Nera. Sudah nunggu lama? " sahut Anto menyapa mengagetkan ku.

" Eh bang Anto " jawab ku tertunduk malu ditambah tubuh ini tiba - tiba gemetar.

Aku sudah membayangkan hal - hal yang ambigu, dimulai kenapa bang anto ngajak ketemuan disini? Kenapa harus pakai surat segala? Apa ini rahasia? Kalau di film - film, acara kaya gini itu, mau nyatain perasaan suka sama kita.

Aaah.. aku senang sekali, kalau bang Anto sampai nembak aku. Nyatain perasaan nya sama aku, ahh jiwa bucinku teriak.

" Saya tak tahu, harus memulai dari mana ya ?" ceritanya membuka obrolan lagi.

" Emang, abang mau apa? sok aja kalau mau mengatakan sesuatu mah " jawabku tersipu.

" Gini,kamu kenal sama Astuti kan?, menurut ku ketika kamu mau berangkat sekolah, kelihatannya kamu teman dekat Astuti? " tanya Anto.

" Oh, Astuti . Iya bang ,emang kenapa sama Astuti ?" tanyaku penasaran.

" Duh jadi malu. Ini saya sudah lama suka sama Astuti, kata abah kalo suka 'gak boleh pacaran. Tanya dulu orang terdekat nya, dia udah ada yang punya atau belum. Biar nanti abah datangin keluarga nya. Gitu Ner, jadi mohon maaf, saya berani bertanya mengenai Astuti pada mu " jelas Anto pada Nera.

jleb, hati Nera merasa malu saat mendengar penjelasan Anto.

dikira anto suka pada Nera, nyatanya dia dijadikan nara sumber untuk mengetahui tentang informasi mengenai Astuti.

Hemm, menyesalnya Nera setelah mengetahui maksud Anto.

"Kenapa,ke aku sih?

kenapa 'gak datangin saja orangnya?

kan aku yang jadi gede rasa, gede harap, dan ahh menyesal deh ih.

Boro udah seneng "

Gerutu Nera dalam hatinya kesal.

khayalnya, kalau bang anto suka sama dia, mungkin Nera akan menjadi wanita paling beruntung, dapetin laki-laki sholeh kaya Anto, ganteng, anak pak kiayi, dan kaya.

" Astuti belom punya pacar, tapi yang naksir banyak disekolah, sepengetahuan ku itu juga , karena walau kami berteman dekat, masalah asmara Astuti jarang cerita bang "

jelasku pada Anto.

" Dia disekolah pintar ya, Ner? "

tanya anto penasaran lagi.

Hatiku mulai terbakar cemburu, kesel, gak Suka, pengen pulang terus ngurung di kamar.

Diiih, kenapa ngasih surat dan ngajak ketemuan berdua, kalau mau nanyain orang lain mah di jalan juga bisa atau mungkin dimanaaaa gitu ditempat rame ? nanyain pintar, astuti? yang ada aku, juara kelas, tukang ikut olimpiade, menjadi perwakilan sekolah untuk debat, aku juga atlet beladiri.

" Astuti masuk 10 besar bang, anak manis. primadona sekolah kayaknya. kalo dikalangan anak kelas dua di SMA Negri Bina Bakti mah " jawab ku kesal.

" Bang, aku permisi duluan pulang ya,kalo sudah beres bertanya nya, soalnya kuatir ibu nyariin " jawab ku sambil membalikan badan untuk pergi. Anto mengganggukkan kepalanya, sambil tersenyum.

Anto pelajar SMA kelas 3 , anak sholeh, cerdas, dan anak kiayi terkenal .Menurut Orang-orang dikampungku keluarganya cukup disegani, cukup terpandang dan menjadi keluarga panutan di kampungku.

Anto anak di elu - elukan oleh para ibu dan gadis di kampungku.

Sebagai anak ke empat dari 7 bersaudara, yang semua kakaknya berhasil melanjutkan sekolah keluar negri salah satunya ke timur tengah, mungkin intuk melanjutkan sepak terjang sang ayah.

Sedang Nera hanya anak tukang dagang sayuran dipasar. Dikampung ibunya terkenal pembuat kue terenak, makanya selain dagang sayuran ibunya adalah penjual kueh dan makanan lainnya.

Iya ini berkisah latar tahun '90 an, dimana belom ada handphone atau smartphone.

Ini zaman surat menyurat jika ingin berkabar-kabar ria. Belum ada sms, telpon pun masih ke warung telpon atau wartel.

Harganya jangan ditanya, pada masa itu cukup menguras uang saku jika hanya ingin menelpon beberapa menit saja.

Beda dengan zaman sekarang, canggih, murah, dan mudah pastinya. Bisa dimanapun, kapanpun yang kita mau.

-----------------------------------------------------------------------

Disekolah

"Astuti..."

teriak Nera sambil berlari menuju Astuti.

" Isk, 'gak nungguin berangkat bareng " gerutu nera pada Astuti. Astuti tersenyum anggun, sambil menutup mulut kecilnya,

" Maaf ya, aku ada jadwal piket, kamu tahu sendiri kan. Takut telat . Lagian kamunya sih jam karet "

" Oh ya, ada salam buat kamu dari bang anto "

Goda ku pada Astuti.

Astuti senyum, sambil mukul bahu ku " bohong kamu mah " jawabnya senang sambil malu - malu.

" Aslinya, diterima gak salam nya? " kataku lagi.

" Wa 'alaikumussalam, ihh aku malu. beneran ini tuh Ner? awas ya kalau bohong. kok bisa lewat kamu sih ? ,kenapa 'gak langsung saja nyampein langsung ke aku " jawab Astuti malu - malu.

Aku mengangkat bahu dan telapak tangan ku, sambil memanyunkan mulutku pula.

---------------------------------------------------------------------

Pulang sekolah,

Idam berlari sambil meneriaki ku

" Mba Nera,tunggu ! "

" Apa Idam ? kamu meneriaki ku kaya bocah lihat poci " jawabku pada Idam.

" Ini ada surat dari bang Anto ,sama dua kado. sudah ya, Idam pulang dulu. Dah mba Nera "

Apalagi nih si Anto ,ngasih kado segala. hah paling nitip tolong kasihin ke Astuti. Surat nya ini untuk siapa ya ? Untuk aku atau untuk Astuti ya?

Duh mana si Idam sudah pergi lagi, hemm ya sudah lah mungkin sekalian ama surat pernyataan cinta kayanya mah buat si Astuti.

Besok aja deh di kasihkan ke Astutinya. Aku nya laper pengen makan. Ah entar deh, habis beres makan saja kerumah Astutinya.

Gerutu nera.

Sambil makan,

Anto ,padahal kan bisa lewat Idam kirim langsung ke Astuti, kok ke aku terus gitu lho?

jadi laki - laki gak gentle amat.

Isk,aku tuh males kalau sudah begini.

Awalnya seneng di deketin ama kamu, tapi kalau buat mak comblang mah aku gak bisa.

anak kiayi kok pacaran?

" Bu, Nera ke rumah astuti dulu ya " izin pada ibunya.

" Yaa, jangan lama . bukannya kamu besok ada tournament taekwondo? Kamu harus banyak istirahat! "

" Ya bu, assalamualaikum "

Nera pergi ke rumah Astuti.

Dijalan

tidiiid...

Suara klakson motor,

Penunggang motor ninja itu memberhentikan motornya, sembari membuka kaca helmnya tepat disamping ku.

" Nera! " sapanya lembut.

Nera berhenti dari jalannya,

" bang Anto, baru pulang ? "

" Iya Ner, kamu mau kemana? " tanya Anto.

" Mau ke rumah Astuti,bang" jawab Nera

" Aku anter ya ?" ajaknya

" Jangan, entar di motornya dempetan. hehehe bukan makhram bang " sindir Nera.

Anto tertawa terbahak - bahak mendengar jawaban Nera .

" Iya deh bu ustadzah. oh Iya mau tanya lagi? " tanya Anto.

" Diih, abang dah kaya polisi aja atau pegawai kecamatan. Emang mau nanya apa lagi? " jawab Nera.

" Tadi Idam sudah ngasihinsesuatu ke kamu? " Tanya Anto lagi.

" Sudah abang " jawabnya kesal

" Saya tunggu jawabannya ya, kalau sudah di baca. Saya pamit " katanya lirih.

Nera mengangguk, sambil melihat Anto menghilang dari pandangannya.

Sesampainya di rumah Astuti,

" As,aku bawa sesuatu nih buat kamu? "menyodorkan dua kado dan satu surat pada Astuti.

" Buat aku, ini Ner? dari siapa? " menerimanya dengan senang.

" Dari bang Anto "jawabnya.

" As, kamu kaya yang bahagia nerima kado dan suratnya? btw kamu suka juga sama bang Anto? sumringah banget siih? " tanya heran Nera ke Astuti.

" Jujur ,aku bahagia pas kamu bilang bang Anto suka aku. Apalagi sekarang dia ngasih kado plus surat cinta. Jujur dari dulu juga aku naksir dia. Ihh gadis mana coba yang gak suka dia? " ucap Astuti bahagia dan bangga.

Setelah ngobrol lama, sudah makan ini itu, curhat sana sini. Akhirnya Nera harus pulang.

dia Pamit ke Astuti karena besok dia ada tanding.

-----------------------------------------------------------------------

Di tournamen taekwondo

Gedung riuh dengan penonton yg memenuhinya.

Aku disuruh siap-siap oleh pelatihku.

" Ner ,gimana siap? " ucap sabem Jody padaku. aku mengangguk siap.

Di bangku sebrang peserta aku melihat Anto pun sedang persiapan, sepertinya dia tanding juga. entahlah dia akan melawan siapa.

Para panitia memanggil peserta berikutnya.

ternyata sekarang giliran Anto melawan Dito kakak kelasku . Entahlah siapa yang harus aku dukung.

Pertarungan sangat sengit sekali, beberapa kali Anto dikalahkan oleh Dito. Tapi Anto masih bertahan dan akhirnya posisi berbalik kini Anto yang menguasai arena tarung.

....braaak...

Anto menjatuhkan Dito, akhirnya Anto menang. aku ikut bersorak .

Anto keluar dari arena, lehernya celingak celinguk seperti mencari seseorang.

Nera memanggil nya dari kejauhan.

Anto menjawab sapaan dengan senyuman manisnya ke arah Nera.

Kini giliran Nera yang tanding.

next..

Terpopuler

Comments

Suyatno Galih

Suyatno Galih

apes si nera dikira suka sama dianya gak taunya cm jd informan, dan jg Thor di th 90an kayaknya blm ada motor ninja deh Binter iya. sialan si Anto

2024-03-06

0

Azhar Mustofa

Azhar Mustofa

minta karyany yg layin dong ka..😁

2023-11-08

0

kholifah31

kholifah31

sudah berpa taun yg lalu tp masih ke inget cerita ini auto ulang lg bacanya

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 1 penasaran
2 2.pamit
3 3. pov Astuti
4 4. Hari kelulusan Anto
5 5. menunggumu
6 6. masa kuliah Nera
7 7. Lesti meminta izin
8 8. foto terkasih
9 9. kedatangan terkasih
10 10. latihan bareng terkasih
11 11. makan - makan terseru
12 12.Pergi lagi
13 13. Mereka menggunjingku
14 14.Cukup berbela sungkawanya
15 15. Mulai merasakan Cinta.
16 16. Hari sejarah buat Dya
17 17. Hari bersejarah buat Dya 2
18 18. Saat melepas semua mimpi
19 19. memulai dari nol
20 20. Dya jatuh cinta
21 21. Pengalaman Pertama
22 22. kencan pertama
23 23.Masih berkencan
24 24. Adaptasi
25 25. adaptasi (2)
26 26. Adaptasi (3)
27 27. masih marah
28 28 mulai luluh
29 29. takut
30 30. Dia kembali
31 31. menyesal
32 32. Ditenangkan
33 33. mulai mengakui
34 34. pergi dan kembali
35 35. berdua saja
36 36. Titipan yang tak bisa di tolak
37 37. Jalan berdua
38 38. menambah luka
39 39. Dya bingung
40 40. kabar-kabaran
41 41. Wanita itu saudara kawanku
42 42. matahariku
43 43. bertemu lagi.
44 44. bertemu lagi part 2
45 45. Bertemu lagi part 3
46 46. sandaran kasih
47 47. Strategi Maryam.
48 48. masih tersedu sedan
49 49. Resepsi pernikahan
50 50. Sitampan
51 51. Apa dia jodohku
52 52. meminta jawaban
53 53. menanti
54 54. kedatangan nya
55 55. ABG kasmaran
56 56. keceplosan
57 57. Aku kangen kamu padahal kamu belum pergi
58 ku58. Mereka pergi dan terbang
59 59. selalu menyayangi ku
60 60. Mengenal suami ku dari orang lain ,
61 61. Aku mulai muak
62 62. Sikap manis lelaki tak semua sama
63 63. Umi memilih calon istri
64 64. Bocah
65 65. Sms orang yang dicurigai
66 66. Curhat dengan adik ipar
67 67. sicinta
68 68. Sesak
69 69. Dia membuatku tenang lagi
70 70. Rasa Suami istri
71 70. Jangan marah lagi
72 72. Sesekali bikin kamu cemburu
73 73. aku lelah
74 74. cemburu buta
75 75. Awal kembali
76 76. Kepulangan Nera
77 77. Tabir itu mulai terbuka.
78 78. Mulai menjelaskan kebenaran
79 79. Aku rindu berat
80 80. Melepas rasa
81 81. Melepas semua harapan ke 2
82 82. Kesedihan
83 83. Kebangkitan Nera
84 84. Tujuan Nera
85 85. Panas
86 86. Cemburu buta 2
87 87. Ada yang datang?
88 88. cinta rahasia zaman dulu
89 89. Nasihat seorang Syeikh
90 90. Godaan Seorang Janda
91 91. Calon imamku, siapa?
92 92. Kenapa kamu melukai ku lagi?
93 93. Fitnah lagi
94 94. Fitnah berujung talaq
95 95. Typo dan aku malu
96 96. Astuti minta dicomblangin.
97 97. Tumbang
98 98. Umi Syifa cemburu
99 99. Surprise untuk Anto
100 100. Masa Depan
101 Extra part.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1 penasaran
2
2.pamit
3
3. pov Astuti
4
4. Hari kelulusan Anto
5
5. menunggumu
6
6. masa kuliah Nera
7
7. Lesti meminta izin
8
8. foto terkasih
9
9. kedatangan terkasih
10
10. latihan bareng terkasih
11
11. makan - makan terseru
12
12.Pergi lagi
13
13. Mereka menggunjingku
14
14.Cukup berbela sungkawanya
15
15. Mulai merasakan Cinta.
16
16. Hari sejarah buat Dya
17
17. Hari bersejarah buat Dya 2
18
18. Saat melepas semua mimpi
19
19. memulai dari nol
20
20. Dya jatuh cinta
21
21. Pengalaman Pertama
22
22. kencan pertama
23
23.Masih berkencan
24
24. Adaptasi
25
25. adaptasi (2)
26
26. Adaptasi (3)
27
27. masih marah
28
28 mulai luluh
29
29. takut
30
30. Dia kembali
31
31. menyesal
32
32. Ditenangkan
33
33. mulai mengakui
34
34. pergi dan kembali
35
35. berdua saja
36
36. Titipan yang tak bisa di tolak
37
37. Jalan berdua
38
38. menambah luka
39
39. Dya bingung
40
40. kabar-kabaran
41
41. Wanita itu saudara kawanku
42
42. matahariku
43
43. bertemu lagi.
44
44. bertemu lagi part 2
45
45. Bertemu lagi part 3
46
46. sandaran kasih
47
47. Strategi Maryam.
48
48. masih tersedu sedan
49
49. Resepsi pernikahan
50
50. Sitampan
51
51. Apa dia jodohku
52
52. meminta jawaban
53
53. menanti
54
54. kedatangan nya
55
55. ABG kasmaran
56
56. keceplosan
57
57. Aku kangen kamu padahal kamu belum pergi
58
ku58. Mereka pergi dan terbang
59
59. selalu menyayangi ku
60
60. Mengenal suami ku dari orang lain ,
61
61. Aku mulai muak
62
62. Sikap manis lelaki tak semua sama
63
63. Umi memilih calon istri
64
64. Bocah
65
65. Sms orang yang dicurigai
66
66. Curhat dengan adik ipar
67
67. sicinta
68
68. Sesak
69
69. Dia membuatku tenang lagi
70
70. Rasa Suami istri
71
70. Jangan marah lagi
72
72. Sesekali bikin kamu cemburu
73
73. aku lelah
74
74. cemburu buta
75
75. Awal kembali
76
76. Kepulangan Nera
77
77. Tabir itu mulai terbuka.
78
78. Mulai menjelaskan kebenaran
79
79. Aku rindu berat
80
80. Melepas rasa
81
81. Melepas semua harapan ke 2
82
82. Kesedihan
83
83. Kebangkitan Nera
84
84. Tujuan Nera
85
85. Panas
86
86. Cemburu buta 2
87
87. Ada yang datang?
88
88. cinta rahasia zaman dulu
89
89. Nasihat seorang Syeikh
90
90. Godaan Seorang Janda
91
91. Calon imamku, siapa?
92
92. Kenapa kamu melukai ku lagi?
93
93. Fitnah lagi
94
94. Fitnah berujung talaq
95
95. Typo dan aku malu
96
96. Astuti minta dicomblangin.
97
97. Tumbang
98
98. Umi Syifa cemburu
99
99. Surprise untuk Anto
100
100. Masa Depan
101
Extra part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!