2.pamit

Aku menang lagi.

tubuhku lelah, istirahat ditempat duduk . mengucurkan minuman ke arah muka sendiri, terengah - terengah, berdiri sosok laki -laki dihadapan ku.

" Bang, Anto " sapa Nera

" Permainan nya cukup menarik, kamu banyak menerima point. Keren. "

puji Anto pada pada Nera.

" Sama . Abang juga di akhir bisa jatuhin lawan. itu juga keren . Selamat ya atas kemenangan nya! " jawab Nera tersenyum.

Setelah proses pembagian tropi pemenang .

Anto mengajak pulang bareng Nera ikut nebeng dimotornya.

" Ner, pulang bareng yuk. Ikut motor abang aja! " ajak Anto.

" Maaf bang, aku gak biasa dibonceng oleh orang lain selain keluarga ku atau teman perempuan ku. Jadi aku naik angkot aja. maaf ya bang " tolak halus Nera.

" Ner , mau bareng ke terminalnya?. Yu cabut sekarang, takut kemalaman " kata Dito mengajak Nera.

" Iya bro, kita bareng, lagi nunggu Dinda dia masih ganti baju " sahut Nera pada Dito.

Anto masih ada disamping Nera.

" Ehmm, ner . Suratnya dah dibaca belom ,kadonya gimana ? " tanya Anto penasaran.

" Ouh ,ya ampun. maaf aku lupa nanyain ke Astuti ,insyaa Allah besok ya bang. Mudah-mudahan Astuti ngasih balasan suratnya. mudah-mudahan dia, balas cinta nya abang " jawabnya dengan sumringah.

" Bang, aku pulang duluan ya, Dinda dah selesai. Dah abang sampai ketemu lagi " kata Nera sambil merangkul Dinda.

" Ner, maksudmu surat itu dibaca astuti? bukan sama kamu? " tanya Anto.

" Ner, aku perlu bicara Ner, ada waktu sedikit aja? " tambah Anto memohon.

" Insyaa Allah besok ketemu ya bang, entar Nera kasih surat balasannya. Aku buru-buru takut kemalaman "

Anto menarik napas dan mengusap tengkuknya bingung. Tapi ya sudahlah

-----------------------------------------------------------------------

Sepulang sekolah di rumah Astuti,

Nera sengaja main dulu ke rumah Astuti, berharap surat yang Anto berikan padanya sudah ia buat surat balasannya.

" As, bang Anto minta balasan surat cintanya dari kamu. kemarin akau ditanyain mulu "

sahut Nera memulai obrolan.

" Udah ah, jangan bahas - bahas Anto. aku gak mau dan gak suka sama dia " ketus Astuti.

" Mana aku lihat suratnya, romantis gak, As? "

tanya Nera.

" Kamu mau kadonya? " tanya Astuti.

" Lah, itu kan punya kamu dari Anto, kalo Anto tahu hadiahnya dikasihin ke aku. Disangkanya aku dah nikung " tolak Nera.

" Ner, kayanya kamu keliru deh ?, aku balikin lagi deh hadiahnya ke kamu atau ke Anto "

ketus Astuti.

" Kenapa?, jelek hadiahnya? atau mungkin murah? " Tanya Nera aneh pada Astuti.

" Udah deh, nih aku balikin surat ama hadiahnya. aku titip pesan buat bang Anto, kalau laki-laki itu harus Jentle, jangan bulak - belok kalau cinta katakan langsung. Keburu diambil orang " kata Astuti kesal.

" Ya sudah, aku pulang dulu ya. yakin ini hadiah balikin lagi? gak bakal nyesel nih? "

Ancamnya kepada Astuti.

Astuti menggelengkan kepalanya, yakin.

Nera izin permisi pulang pada Astuti.

------------------------------------------------------------------

Diperjalanan menuju pulang, Nera terus memikirkan bagaimana bisa ketemu sama Anto, kalau harus ke rumahnya Nera malu.

Masa anak gadis bertamu ke rumah laki-laki.

apalagi anak kiayi ternama. Tapi bagaimana ini kado dan suratnya?

Kalo sudah bertemu dengan Anto, ia ingin berhenti menjadi kurir cinta Anto.

Lelah dia rasa , ribet banget.

" Mba Neraaaa.........." ada yang berteriak memanggil Nera.

"Haaah, si Idam. Apa Dam?" tanyaku.

" Mba di tunggu bang Anto di sawah pak mahfud " jawab Idam.

Ouuh semoga menjadi kurir cintanya Anto segera berakhir. Gerutu hati Nera.

" Bang Anto, ada apa? " sapa Nera.

"Ner,kayanya abang perlu ngomong sesuatu deh, sama kamu. Perihal Astuti " kata Anto.

" sebetulnya, saya juga ingin segera berakhir jadi kurir cinta abang sama Astuti. Soalnya gak enak saja sama adik abang, Idam. Maaf ya bang, bukannya gak mau nolongin, tapi saya itu enggak bisa kalau terus - terusan kaya gini. Lagian Astuti titip pesan buat abang, katanya kalau cinta mah jentle bilang atau ungkapin sendiri ke orang nya langsung. ouh iya ini surat dan kado dari Astuti ,maaf dia mau ngembaliin ini semua bang. Maaf juga saya belum bisa nolong sesuai harapan abang ". jawab Nera menjelaskan sambil memberikan semuanya kepada Anto.

Deg, wajah Anto memerah seketika .

" Idam, waktu ngasih surat dan kado ini bilang apa ke kamu, Ner ? apa dia bilang suruh kasih ke kamu atau ke Astuti ?"

jelas Anto kesal.

" Adik abang, cuman bilang ini dari bang Anto saja. Yaa saya pikir ini semua buat Astuti, jadi tanpa pikir panjang ini semua saya kasih ke Astuti " Jawab Nera polos.

" Tahu enggak sih, Ner? itu semua buat kamu!" gerutu Anto dalam hati penuh dengan kekesalan yang tak terungkap.

" Ouh ya udah, surat dan kadonya aku kasih buat kamu aja. Di buka dan di baca kalau enggak keberatan hadiahnya entar di pakai "

jelas Anto lirih.

" Ihh, yaa enggak bisa lah. Masa surat cinta orang saya baca? nih saya kembalikan suratnya ,kadonya saya bawa pulang "

" Bang saya pulang duluan ya, takut di cari ibu, makasih ya bang " kata Nera polos dengan aksen tomboynya.

Saat membalikkan badannya, tas gendong yang digendong Nera di pegang erat Anto,

" Tunggu dulu, maaf sebulan lagi saya akan ikut pelatihan ke kota. Karena besok pengumuman kelulusan anak kelas 3, kemungkinan besok saya langsung pergi ke kota Jakarta untuk ikut ujian beasiswa universitas ke Mesir dan Madinah. Saya akan tinggal bersama kakak saya yang nomer dua. Sekalian saya mau izin pamit "

mendengar Anto berpamitan pada Nera, ada gejolak sakit tak mau ditinggalkan. Ada rindu sebelum dia pergi. Nera berbalik ke arah Anto,

" Abang mau berangkat ? semoga abang bisa, semoga abang sukses, semoga abamg diterima " Nera meracau sambil tertunduk sedih. Ada rasa kecewa ditinggalkan, ada rindu entahlah rasa apa itu?

Anto pun tertunduk, lirih

" Insyaa Allah , saya akan setia menunggu sampai saya mampu bilang sama abah, untuk bisa mempersunting kamu kelak"

Mendengar kata-kata lirih di balik wajah tertunduk Anto, Nera mencoba mengangkat wajahnya yang dari tadi tertunduk. Apa dia tak salah dengar, bang Anto mengatakan hal tersebut?

ingin mulutnya berkata, abang tolong ulangi sekali lagi. Kau mencintaiku atau untuk siapa kau setia? Siapa yang akan kau sunting abang?

" Bacalah surat itu, aku telah menyimpan nomer telpon dan alamat rumah kakakku yang di Jakarta. Aku izin pamit Nera, assalamualaikum "

kami melepas pertemuan kami, dengan berbalik satu sama lain menuju arah rumah masing-masing.

Nera masih berpikir, ini mimpikah?, benarkah dia akan setia padaku? Padahal aku belum mengucapkan akan setia pula padanya, dia akan berusah bilang ke orang tuanya untuk mempersuntingku. Hahahaha mimpi kamu Nera.

Sesampai di rumah, Nera tak sabar membuka surat yang dipikirnya untuk Astuti. Pas surat itu dibukanya, mata Nera berkaca - kaca, berderai air matanya . Dia menyesal dan sesak di dadanya. Dia mencoba membuka kado-kado itu, di dalam kadonya ada secarik kertas,berderai lagi bola matanya. Kado satu nya lagi dia buka, lagi-lagi dia menemukan secarik kertas dan jam tangan kecil.

dia memeluk surat dan tulisan-tulisan di secarik kertas itu dengan haru.

sesak dan menyesal, andai Anto jujur sedari awal. Mungkin tak seperti ini? andai astuti langsung mengatakan bahwa surat itu jelas - jelas untukku, mungkin sekarang aku sudah bisa membalas surat Anto .

next..

Terpopuler

Comments

Najwa_auliarahma

Najwa_auliarahma

kyak nya ni novel akan banyak menguras air mata deh

2021-02-24

0

Neneng Aca

Neneng Aca

😂😂😂lucu aneh jga ya kyax seru bnget deh

2020-12-12

3

Aghnia Warda

Aghnia Warda

aku udah baca 2 kali mash aj penasaran

2020-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 1 penasaran
2 2.pamit
3 3. pov Astuti
4 4. Hari kelulusan Anto
5 5. menunggumu
6 6. masa kuliah Nera
7 7. Lesti meminta izin
8 8. foto terkasih
9 9. kedatangan terkasih
10 10. latihan bareng terkasih
11 11. makan - makan terseru
12 12.Pergi lagi
13 13. Mereka menggunjingku
14 14.Cukup berbela sungkawanya
15 15. Mulai merasakan Cinta.
16 16. Hari sejarah buat Dya
17 17. Hari bersejarah buat Dya 2
18 18. Saat melepas semua mimpi
19 19. memulai dari nol
20 20. Dya jatuh cinta
21 21. Pengalaman Pertama
22 22. kencan pertama
23 23.Masih berkencan
24 24. Adaptasi
25 25. adaptasi (2)
26 26. Adaptasi (3)
27 27. masih marah
28 28 mulai luluh
29 29. takut
30 30. Dia kembali
31 31. menyesal
32 32. Ditenangkan
33 33. mulai mengakui
34 34. pergi dan kembali
35 35. berdua saja
36 36. Titipan yang tak bisa di tolak
37 37. Jalan berdua
38 38. menambah luka
39 39. Dya bingung
40 40. kabar-kabaran
41 41. Wanita itu saudara kawanku
42 42. matahariku
43 43. bertemu lagi.
44 44. bertemu lagi part 2
45 45. Bertemu lagi part 3
46 46. sandaran kasih
47 47. Strategi Maryam.
48 48. masih tersedu sedan
49 49. Resepsi pernikahan
50 50. Sitampan
51 51. Apa dia jodohku
52 52. meminta jawaban
53 53. menanti
54 54. kedatangan nya
55 55. ABG kasmaran
56 56. keceplosan
57 57. Aku kangen kamu padahal kamu belum pergi
58 ku58. Mereka pergi dan terbang
59 59. selalu menyayangi ku
60 60. Mengenal suami ku dari orang lain ,
61 61. Aku mulai muak
62 62. Sikap manis lelaki tak semua sama
63 63. Umi memilih calon istri
64 64. Bocah
65 65. Sms orang yang dicurigai
66 66. Curhat dengan adik ipar
67 67. sicinta
68 68. Sesak
69 69. Dia membuatku tenang lagi
70 70. Rasa Suami istri
71 70. Jangan marah lagi
72 72. Sesekali bikin kamu cemburu
73 73. aku lelah
74 74. cemburu buta
75 75. Awal kembali
76 76. Kepulangan Nera
77 77. Tabir itu mulai terbuka.
78 78. Mulai menjelaskan kebenaran
79 79. Aku rindu berat
80 80. Melepas rasa
81 81. Melepas semua harapan ke 2
82 82. Kesedihan
83 83. Kebangkitan Nera
84 84. Tujuan Nera
85 85. Panas
86 86. Cemburu buta 2
87 87. Ada yang datang?
88 88. cinta rahasia zaman dulu
89 89. Nasihat seorang Syeikh
90 90. Godaan Seorang Janda
91 91. Calon imamku, siapa?
92 92. Kenapa kamu melukai ku lagi?
93 93. Fitnah lagi
94 94. Fitnah berujung talaq
95 95. Typo dan aku malu
96 96. Astuti minta dicomblangin.
97 97. Tumbang
98 98. Umi Syifa cemburu
99 99. Surprise untuk Anto
100 100. Masa Depan
101 Extra part.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1 penasaran
2
2.pamit
3
3. pov Astuti
4
4. Hari kelulusan Anto
5
5. menunggumu
6
6. masa kuliah Nera
7
7. Lesti meminta izin
8
8. foto terkasih
9
9. kedatangan terkasih
10
10. latihan bareng terkasih
11
11. makan - makan terseru
12
12.Pergi lagi
13
13. Mereka menggunjingku
14
14.Cukup berbela sungkawanya
15
15. Mulai merasakan Cinta.
16
16. Hari sejarah buat Dya
17
17. Hari bersejarah buat Dya 2
18
18. Saat melepas semua mimpi
19
19. memulai dari nol
20
20. Dya jatuh cinta
21
21. Pengalaman Pertama
22
22. kencan pertama
23
23.Masih berkencan
24
24. Adaptasi
25
25. adaptasi (2)
26
26. Adaptasi (3)
27
27. masih marah
28
28 mulai luluh
29
29. takut
30
30. Dia kembali
31
31. menyesal
32
32. Ditenangkan
33
33. mulai mengakui
34
34. pergi dan kembali
35
35. berdua saja
36
36. Titipan yang tak bisa di tolak
37
37. Jalan berdua
38
38. menambah luka
39
39. Dya bingung
40
40. kabar-kabaran
41
41. Wanita itu saudara kawanku
42
42. matahariku
43
43. bertemu lagi.
44
44. bertemu lagi part 2
45
45. Bertemu lagi part 3
46
46. sandaran kasih
47
47. Strategi Maryam.
48
48. masih tersedu sedan
49
49. Resepsi pernikahan
50
50. Sitampan
51
51. Apa dia jodohku
52
52. meminta jawaban
53
53. menanti
54
54. kedatangan nya
55
55. ABG kasmaran
56
56. keceplosan
57
57. Aku kangen kamu padahal kamu belum pergi
58
ku58. Mereka pergi dan terbang
59
59. selalu menyayangi ku
60
60. Mengenal suami ku dari orang lain ,
61
61. Aku mulai muak
62
62. Sikap manis lelaki tak semua sama
63
63. Umi memilih calon istri
64
64. Bocah
65
65. Sms orang yang dicurigai
66
66. Curhat dengan adik ipar
67
67. sicinta
68
68. Sesak
69
69. Dia membuatku tenang lagi
70
70. Rasa Suami istri
71
70. Jangan marah lagi
72
72. Sesekali bikin kamu cemburu
73
73. aku lelah
74
74. cemburu buta
75
75. Awal kembali
76
76. Kepulangan Nera
77
77. Tabir itu mulai terbuka.
78
78. Mulai menjelaskan kebenaran
79
79. Aku rindu berat
80
80. Melepas rasa
81
81. Melepas semua harapan ke 2
82
82. Kesedihan
83
83. Kebangkitan Nera
84
84. Tujuan Nera
85
85. Panas
86
86. Cemburu buta 2
87
87. Ada yang datang?
88
88. cinta rahasia zaman dulu
89
89. Nasihat seorang Syeikh
90
90. Godaan Seorang Janda
91
91. Calon imamku, siapa?
92
92. Kenapa kamu melukai ku lagi?
93
93. Fitnah lagi
94
94. Fitnah berujung talaq
95
95. Typo dan aku malu
96
96. Astuti minta dicomblangin.
97
97. Tumbang
98
98. Umi Syifa cemburu
99
99. Surprise untuk Anto
100
100. Masa Depan
101
Extra part.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!