Sebulan sudah Anto dan Nera tidak bersua.
Hari ini ,hari perpisahan anak kelas 3 seluruh SMP dan SMA di Nusantara Indonesia.
Seandainya sekolah Nera dan Anto sama, mungkin Nera akan memberikan kejutan untuk Anto.
" Ner , kenapa loyo banget sih? " Tanya Astuti.
" Enggak, aku baik-baik saja kok. Ke kantin yuk ,lapar? " Ajak Nera lesu.
" Akhir - akhir ini kamu kelihatan enggak semangat loh, Ner . Kenapa sih? Curhat dong sama aku? " selisik Astuti.
" Lagi kangen bang Anto ya?, ciee.. sudah punya rasa ya kamu sama bang Anto? Susul gih, ke sekolahnya paling lagi acara perpisahan anak kelas tiga " Tambah Astuti.
" Apa siiih..? orang lapar juga ! Kalau gerbang enggak di kunci, kepingin pulang duluan. Bete ih " Gerutu Nera.
" Mudah - mudahan ketemu dijalan entar kalau pulang. hahahahha " Goda Astuti.
" Ti, aku kelas ya? jenuh banget ,kapan sih acaranya berakhir? pengen cepat - cepat pulang!" gerutu Nera cemberut.
Nera ingin sesegera mungkin sampai dirumah, berharap Idam kasih surat lagi dari kakaknya untuk Nera.
Dia sudah tidak sabar, apalagi kata Astuti dia melihat Idam sedang mencuci motor dipekarangan rumahnya.
Kata Astuti Anto semakin tampan dan putih . Semakin tinggi dan macho banget.
Tak terlihat anak seorang kiayi tapi aura sholeh nya masih terpancar.
Dito, berlari menuju Nera.
" Ner, ada yang mau di obrolin sebentar sama kamu " kata Dito lirih pada Nera
"Ti bisa tinggalin aku sebentar berdua sama Nera? " Dito meminta Astuti untuk meninggalkan mereka berdua.
" Mau ngapain lo bro? Apa gak bisa sama Astuti aja? Sepenting dan serahasia itukah? sampai harus empat mata? " jawab Nera lesu bercanda nya.
" Sebentar saja, ya Ner, enggak lama kok? " pinta Dito.
Akhirnya Astuti pergi meninggalkan mereka berdua di kelas.
" Maaf ya, Ner. Gua ganggu waktu lo. Tapi sebentar kok " lirih Dito.
" Apa sih bang Dito? kok formal sih? biasa saja kali bang. Aku nya jadi gimanaaaa gitu? "
" Alhamdulillah gua lulus, Ner. Kita entar jarang ketemu lagi. Maafin gua ya sering godain lo kalau lagi latihan " lirih Dito malu - malu.
" Ner, selama kita bersama aku menyimpan rasa sama kamu. Tapi aku tahu kamu enggak pacaran. Hehehe cuman mau ngasih tahu saja, kalau aku naksir sama kamu. Enggak minta dibalas untuk pacaran sih. Tapi mudah-mudahan kamu suka juga sama gua. gitu! "
" Diih abang mah pacarnya sudah banyak, aku mah jomblo bang. Aku sudah nganggap abang kakak, makanya sering gua panggil bro " tegas Nera.
" Kalo jodoh enggak bakalan kemana bang,kita ikuti air mengalir saja. Lagian abang tahu kan, kalau gua enggak pacaran " tambah Nera.
" Insyaa Allah calon istrinya lo, tunggu gua sukses ya Ner, kalau gua sukses gua bakalan langsung lamar lo " gombal Dito namun penuh asa.
" Wanita keberapa gua bro, kena gombalan maut ini? " ledeknya Nera.
" Orang serius juga Ner, enggak ngerasa gitu? " lirih Dito berharap agar Nera percaya.
" Ya percaya, buktikan saja. Laki - laki itu dipegang ucapanya bang . Kita lihat saja berapa tahun abang pegang kata - kata abang sendiri " ledek Nera.
" Bro, pulang yuk ! jenuh euy " Ajak Nera memelas.
" Jadi jawabannya apa ini Ner, tentang perasaan gua sama lo ?" tegas Dito menunggu jawaban Nera.
" Terserah abang , aku mah ayo saja. Pusing bahas cinta tapi belum tentu jadi suami istri. Saat ini berteman ,kalau sudah siap nikahin baru nyatain. Oke aku tunggu saja pembuktiannya kalau bang Dito sudah sukses " tegas Nera mengancam.
Dito semakin terkesima dengan Nera, yang menurut nya pernyataan Nera memberikan lampu hijau untuk lebih bersemangat lagi meraih kesuksesan.
****
pov Nera
Bang Anto kemana?
Sudah jam empat sore, aku mau ke mesjid sekarang ngajar anak - anak TPA.
Ada Idam ,tapi dia cuek saja. Biasanya dia ngasih surat untukku dari kakaknya.
Jujur aku rindu, aku jatuh cinta, tapi tetap aku tahan.
Jujur aku ingin bertemu dengannya tapi aku tak mau yang meminta untuk bertemu duluan.
Idam sudah pulang, Anto tak kunjung datang.
sudahlah, mungkin hanya aku yang ke geeran.
Menganggap serius apa yang dia ucapkan.
Haaaah.. Kalau jika dia mau mempermainkan ku, ya sudah akan aku anggap angin lalu saja.
Biarkan rasa ini pergi dengan sendirinya, dan aku tak akan berharap lebih lagi padanya.
kuputuskan pulang tanpa harus menunggu dia lagi.
next..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Tina An
Nera gengsian sama kek gua. ☺️😘
2020-10-25
0
Deva Deva
bener2 kayak kisahku waktu dipondok
2020-10-11
0
Devi💋🅁🄸🄽🄰👻ᴸᴷ
hemm rasa oh rasa
2020-10-05
0