tok tok tok
"dad "
"ya nak masuk lah "
"selamat pagi dad "
"pagi anak ku "
luke melihat hal yang berbeda pada ayah nya,
ayah nya terlihat lebih ceria dan lebih berbinar mata nya
"nak kenal kan molly mattwes,kau pasti tau dengan nya "
"tentu dad "
molly berdiri dan menjbat tangan luke
"apa kabar kau molly"
molly yang masih mengatur nafas dan jantung nya, serta menelan salipah nya dengan susah payah
"ba.. baik , bagai mana kabar mu "
"seperti yang kau lihat "
peria ini tidak berubah sedikit pun masih tampan,gagah,dan berkarisma,dalam hati molly
"dad jhon sudah menunggu mu di bawah kata jhon kau belum makan pagi dan minum obat mu "
"hahaha aku lupa karna terlalu bersemangat "
"turun lah dad dan jangan lupa tutup pintu nya "
pemberitahuan dengan cara yang halus
"baik lah nak , aku suka dengan ide molly aku harap kau bisa menyukai nya juga seperti ku "
tuan hoadsen bergegas pergi,meninggalkan molly dan juga Luke di Dalma ruangan itu
"molly aku akan menjelas kan sesuatu pada mu "
molly menatap bingung
"sebenar nya ini semua ide ku, untuk membuat biografi dan mengulik semua tentang semua sejarah perusahaan ini
karna setengah tahun belakangan ini ayah ku seperti tidak ada niat untuk hidup lagi
saat ayah mu datang dan menceritakan masalalu aku melihat binar di mata ayah ku
kau akan bekerja sampai ayah memiliki tujuan dengan perusahaan ini
dan kau bekerja untuk ku bukan ayah ku
apa kau mengerti "
"ya aku mengerti tapi sebagi imbalan nya kau harus memberi ku surat rekomendasi untuk ku agar aku bisa mencari kerja lagi
setuju"
"ya aku setuju "
"jadi kapan aku mulai bekerja "
"kau besok sudah mulai bekerja
besok kau datang dan temui jenny biar dia yang mengurus keperluan mu mengerti"
"baik lah kalo begitu aku permisi "
molly berjalan dengan perasaan bahagia,
tidak apa-apa tidak bekerja menjadi kariawan sunguhan yang penting aku mendapat surat rekomendasi dan gaji yang lumayan
sampai di rumah
saat hendak masuk molly sudah di sambut belly
anak laki-laki umur dua tahun yang masih berbicara dengan cedal nya yang selalu di rindukan molly
"mommy belly tunduin momy dali tadi
tapi momy tidak puyang-puyang "
"oo maaf kan mommy sayang, mommy tidak tau kau menunggu mommy,
mommy punya sesuatu untuk belly
tadaaa "
"esklim cokat makacih mommy "
"sama-sama sayang "
"kakek dan nenek di mana sayang "
"ada di dayem sedang ngobol "
"ya sudah ayuk kita masuk "
malam di rumah mattwes
"bagai mana molly kau dapat pekerjaan nya "
"iya aku dapat mom,terimaksih sudah mau membantu ku
mom dad besok aku bawa belly kerja
karna di perusahaan ada tempat penitipan anak yang di beri perusahaan buat pegawai yang mempunyai anak
jadi aku tidak akan merepot kan mom dan dad lagi "
"baik lah kalau itu mau mu nak "
"iya dad"
esok hari nya
belly sedang asik bercoloteh menanyakan ini dan itu pada molly saat mereka di halte bus
luke melewati halte bus itu melihat molly sedang menggendong seorang anak laki-laki yang sangat menggemas kan
"anak siapa itu" gumam luke
molly tiba di perusahaan dan melakukan hal yang di lakukan ke marin dengan mesin itu
"arghh sial kenapa tidak mau sih mesin ini "
molly ke repotan karna harus menggendong belly dan menangani mesin yang rewel
dari kejauhan luke melihat molly yang kesusahan, luke mendekati molly
"ada yang bisa aku bantu molly "
"huh tidak perlu, "
luke bukan nya pergi
malah mengambil alih menggendong belly
"sini biar aku gendong anak mu
hallo tampan siapa nama mu "
belly memperhatikan luke
"nama atu belly ,"dengan suara cedal nya
"luke mesin ini tidak kau kasih makan kah kenapa dia rewel dan menolak identitas ku "
luke memperhatikan apa yang salah
"aku rasa dia tidak mengenali mu karna rambut mu terikat "
"heh mesin kau bahkan lebih rewel dari belly "
molly merasa sangat kesal
tak tunggu lama mesin itu mengeluarkan tanda pengenal molly
"paman-paman atu mau yang cepelti momy "
"oh benar kah kau mau "
di jawab dengan anggukukan oleh belly
"tunggu sebentar "luke mengetik sesuatu
dan ke luar lah tanda pengenal tanpa nama dan foto
"nah ini milik mu sayang "
"telimakasih paman "
"luke jangan menuruti mau nya belly nanti kau malah yang ke repotan " molly merasa tidak suka
"tidak masalah buat ku "
"terserah kau"sambil berlalu dan mengambil Belly
di penitipan
"belly kau disini dulu ya dengan aunti merry
mommy mau bekerja dulu nanti saat makan siang mommy akan datang lagi ok
dan jangan nakal "
"oke mommy "
di kantor yang luas itu molly mencari jenny gadis dengan rambut pirang dan juga berparas cantik
"itu dia,jenny maaf aku sedikit terlambat "
"oh nona kau sudah datang
mari ikut saya nona " jenny membawa molly ke sebuah ruangan
"ini ruangan anda nona"
molly melihat ruangan nya lumayan besar dan terisi banyak sekali kardus yang di penuhi debu
"sebentar lagi tuan hoadsen akan segera tiba nona "
"oh baik lah terimakasih jenny,
jenny kau tidak usah panggil aku nona panggil aku molly saja "
"baik molly " sambil tersenyum
tak lama tuan hoadsen datang saat molly sedang merapikan kardus kardus itu
"selamat pagi molly "
"selamat pagi tuan hoadsen "
"bagai mana bisa kita mulai sekarang "
"tentu tuan "
molly dan mr.hoadsen mulai membuka satu persatu kardus yang ada di dekat mereka
"wah lihat ini molly , ini kuitansi saat membeli mobil truk perusahaan "
terlihat binar yang menyala di mata tuan hoadsen
"pasti kakek buyut anda sangat senang sekali bisa membeli mobil sendiri "
"pasti molly "
mr.hoadaen dan molly larut bersama kertas kertas yang mereka lihat dan sesekali mengobrol dan tertawa
sampai lupa kalo sudah melewat kan waktu makan siang
saat sedang asik tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu
tok tok tok
"dad jhon sudah menunggu di luar kau belum makan dab minum obat mu dad "
"oo apa kah ini sudah siang
(melihat arloji nya )
astaga sudah jam dua siang ternyata kita terlalu asik melihat berkas-berkas ini kita jadi lupa waktu "
tertawa sambil mengembalikan gulungan kemeja nya
"ya sudah molly kau makan siang dulu dan melanjut kan nya lagi nanti
aku tidak bisa menemani mu aku harus istirahat "
"baik lah mr.hoadsen .hati-hati di jalan maaf jadi membuat mu terlambat makan "
mr.hoadsen berlalu
meninggal molly dan luke dalam ruangan itu
"molly aku menyuruh mu untuk menjaga ayah ku agar kembali mempunyai semangat hidup
bukan justru mau membunuh ayah ku "
"maaf kan ke teledoran saya mr.luke
saya tidak akan mengulangi nya lagi "
"molly boleh kah aku bertanya "
"apa "
"apakah belly anak mu? "tanya luke dengan hati-hati
"iya belly adalah anak ku "
"apa kah kau melakukan ke bodohan lagi bersama pria lain "
molly yang mendengar perkataan luke sontak marah dan meninggikan sedikit suaranya
"BUKAN usuran mu luke "
sambil berjalan keluar
______________________________
anak siapa kah belly dan bagai mana kah masa lalu molly dan luke ?
kita sambung di next episode ya
terimakasih yang sudah membaca novel saya terimaksih sekali lagi
jangan lupa dukungan,komen serta sarannya ya
happy reading semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ani Ani
mesti ada rasianya
2024-02-04
0
Avin Sampit
lanjut thor
2022-05-18
0
Karina Kurniati
masih nyimak
2020-12-29
1