Kebaikan Vandra

Sore hari Vandra berpamitan pulang pada Dinda dan Bu Tari. Diperjalanan pulang, Vandra berhenti disebuah toko perlengkapan sekolah karna ada beberapa yang harus Vandra beli. Keluar dari toko, Vandra tak segaja melihat seorang lelaki yang berusia 50 tahun tengah duduk seorang diri sambil menahan sakit, tanpa pikir panjang Vandra menghampiri untuk menolongnya.

"Bapak kenapa?" tanya Vandra sembari duduk disamping Bapak itu.

"Dada Saya sakit" keluhnya.

"Saya antar kerumah sakit ya Pak" Vandra menawarkan.

"Tidak perlu"

"Bapak yakin? Bapa kelihatan ga baik"

"Yakin"

"Kalau gitu saya antarkan pulang ya Pak?"

"Apa tidak merepotkan?" tanya Bapak itu.

"Tidak sama sekali Pak. Tunggu sebentar ya Pak, saya panggil taxi dulu" Vandra beranjak kearah jalan untuk menstop taxi.

Vandra menuntun Bapak itu masuk kedalam taxi. Sepanjang jalan Vandra lagi-lagi menawarkan untuk mengajaknya kermah sakit namun tawaran itu ditolak lagi.

"Kamu ga perlu khawatir Nak, sesampai dirumah nanti akan ada yang memeriksa Bapak" ucap Bapak tua menjawab kekhawatiran Vandra. Vandra merasa bingung dengan ucapannya, tapi Vandra mencoba untuk mengiyakan.

Vandra tercengang saat taxi yang dinaikinya berhenti disebuah rumah megah nan asri. Vandra melirik Bapak tua yang ditolongnya, apa benar ini rumahnya? gumam Vandra dalam hati.

"Ayo Nak masuk" ajak Bapak tua pada Vandra yang menuntunnya.

"Tuan, ada apa dengan Tuan" tanya seorang pegawai satpam yang bernama Pak Diman.

"Tolong segera panggilkan Sekertaris Andy kemari" perintah Bapa itu yang ternyata adalah Tuan Tomy. Ayah Andra sekaligus pemilik Wijaya Group. Vandra tak mengetahui hal itu, dia pun sangat terkejut ternyata orang yang ditolongnya adalah seseorang yang terpandang.

"Ayo Nak, Ikut Bapak masuk" pinta Tuan Tomy.

"Rumahnya bagus banget" batin Vandra sembari melihat isi rumah Tuan pemilik Group Wijaya itu.

"Saya datang Tuan" ucap tegas Sekertaris Andy.

Sekertaris Andy adalah orang yang mengurus semua hal tentang Papa Tomy termasuk dengan menjaganya,karna sudah bertahun-tahun lamanya bekerja dengan keluarga Wijaya membuat Sekertatis Andy begitu dipercaya Papa Tomy. Sekertaris Andy berusia 40 tahun, dia sudah menikah dan memiliki dua orang anak.

"Tolong panggil Dokter Fian kemari, saya merasa dada saya sakit. Dan juga tolong siapkan minum untuk tamu saya ini" perintah Tuan Tomy.

"Baik Tuan" jawab Sekertaris Andy sembari membungkukan kepala.

Tak lama seorang Art membawa sebuah minum untuk Tuan Tomy dan juga Vandra. Vandra merasa sedikit tak nyaman dengan situasi yang ia hadapi saat ini. Karna perintah Tuan Tomy tanpa menunggu waktu lama Dokter Fian datang untuk memeriksa, Tuan Tomy berpamitan pada Vandra untuk melakukan pemeriksaan dikamar.

Selagi menunggu, Sekertaris Andy memberi perintah dari Tuan Tomy untuk mengantarkan Vandra pulang. Vandra awalnya menolak keras, namun dengan desakan Sekertaris Andy membuat Vandra menyerah menerima untuk diantarkan pulang.

Tiba dirumah, Ibu Tari terkejut melihat Vandra turun dari mobil mewah. Mobil siapakah itu? kenapa Vandra bisa menaiki mobil semewah itu? tanya Bu Hani dalam hatinya.

"Terima kasih Sekertaris Andy" ucap Vandra.

"Sama-sama Nona"

Mobil yang mengantarkan Vandra sudah berlalu pergi. Vandra pun masuk kedalam rumah dan berniat membersihkan diri lalu mengistirahatkan tubuhnya. Ibu Hani yang melihat Vandra masuk dengan rasa lelah hanya bisa memendam rasa penasarannya, rencananya nanti Ibu Hani akan menayakan pada Vandra.

***

Mendengar kabar Tuan Tomy, Andra bergegas pulang kerumah. Andra begitu khawatir dengan kondisi kesehatan Papa yang dicintainya itu. Sambil berlari kecil Andra masuk kedalam kamar Tuan Tomy yang disuapi oleh Mama Amira (Ibu Andra).

"Pah" panggil Andra masuk kedalam kamar.

"Kamu sudah pulang?" tanya Mama Amira.

"Udah Ma. Gimana kondisi Papa, tadi aku dapat kabar dari sekertaris Andy tentang Papa"

"Papa sudah membaik Dra, kamu ga perlu khawatir" jawab Tuan Tomy.

"Terus Papa kenapa bisa begini? kemana orang-orang waktu Papa sakit ditepi jalan? apa mereka semua membiarkan Papa pergi sendiri?" cecar Andra.

"Kamu jangan salahkan mereka, ini semua keinginan Papa. Tadi Papa bosan dirumah, Papa pergi sendiri untuk sekedar olahraga berjalan. Tapi tanpa diduga, sakit Papa kambuh. Papa mau menghubungi orang rumah tapi Papa lupa membawa handphone. Untungnya ada anak sekolah yang menolong Papa"

"Anak sekolah?" Andra terheran.

"Iya. Dia anaknya Baik, sopan dan juga cantik. Dia menolong Papa sampai mengantar Papa pulang kerumah" Ucap Tuan Tomy antusias.

"Yang dibilang Papa kamu benar. Tadi Mama sempat lihat anak itu memang cantik" Mama Amira menambahkan.

"Kita harus berterima kasih Pah,Mah sama dia" saran Andra.

"Benar. Tapi Papa sudah meminta Sekertaris Andy untuk mencari tau tentang anak baik itu. Papa berencana juga untuk memberikan dia hadiah"

"Iya Pah, aku setuju dengan rencana Papa . Kalau gitu aku pamit kekamar dulu ya Mah, Pah" pamit Andra.

"Iya"

Andra mejatuhkan tubuhnya diatas kasur. Kejadian yang terjadi pada PapaTomy membuat Andra menjadi semakin dilema. Andra semakin memikirkan keinginan Papa Tomy, tapi Andra pun tak mungkin dengan mudah mewujudkan hal itu.

Tak ingin terus memikirkan,Andra bergegas pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

Vandra membantu Ibu Hani menyiapkan makan malam, sembari memasak Ibu Hani menanyakan hal yang membuat ia penasaran.

"Van"

"Iya Bu"

"Tadi kamu diantar siapa? Ibu liat kamu tadi turun dari mobil mewah, ga mungkin kan taxi online pakai mobil semewah itu" tanya Ibu Hani.

"Aku diantar supir dan sekertaris orang yang aku tolong Bu. Tadi diperjalan pulang kerumah, aku liat beliau kesakitan dan aku antar pulang kerumah beliau. Ga disangka, ternyata yang aku tolong itu orang berada. Aku juga sampai takjub Bu sama rumahnya, mewah dan besar" Vandra menjelaskan.

"Begitu ceritanya. Ibu bangga sama kamu, pertahankan ya untuk tetap saling membantu sesama tanpa memandang apapun" Ibu Hani mengingatkan.

"Iya Bu"

Selesai menikmati makan malam semua keluarga berkumpul diruang keluarga termasuk Vina yang sudah pulang dari tempat kerjanya. Sebuah ketukan pintu membuat semua terdiam, Vina bergegas membukakan pintu. Vina terkejut saat ada orang asing dihadapannya yang berpakaian begitu rapi. Vina menanyakan alasan orang itu mengunjungi rumahnya.

"Maaf, Bapak cari siapa ya?" tanya Vina.

"Perkenalkan Nona, saya sekertaris Andy. Apa benar ini kediaman Nona Vandra?"

"Benar. Ada apa ya?"

"Saya diperintahkan untuk membawakan hadiah pada Nona Vandra"

"Hadiah?"

"Iya, Hadiah sebagai tanda terima kasih"

Setelah memastikan tempat tinggal Vandra, Sekertaris Andy menyuruh anak buahnya untuk membawakan hadiah pada Vandra. Hadiah itu berupa pakaian, makanan bahkan sebuah amplop berisi uang. Vina terkejut bahkan sampai memanggil Vandra untuk memastikan hal yang lihat. Tak kalah terkejut, Vandra pun tak menyangka dengan apa yang ia lihat. Perbuatan baiknya mendatangkan hal manis untuknya dan keluarga, namun dengan halus Vandra menolak hal itu karna tak ingin kebaikannya disalahartikan.

"Maaf, Bapak ini bukannya Sekertaris yang saya temui tadi?" Vandra memastikan.

"Benar Nona Vandra. Saya diperintahkan oleh Tuan Besar Tomy untuk memberikan hadiah ini pada Nona Vandra"

"Ini semua untuk saya?" Vandra terkejut.

"Benar Nona"

"Tapi saya tidak mengharapkan balasan dari hal yang saya lakukan. Saya rasa ini berlebihan, maaf saya tidak bisa menerima ini" tolak Vandra halus.

"Tapi Maaf Nona. Saya hanya diperintahkan, jadi saya mohon tolong terima semua ini" Mohon Sekertaris Andy.

"Karna saya sudah menjalankan tugas saya, saya pamit dulu. Maaf sudah menggangu, selamat malam Nona" pamit Sekertaris Andy.

Vandra tak menyangka akan mendapatkan hal diluar dugaanya, mau tak mau Vandra pun menerima sebagai bentuk menghargai orang yang memberikannya hadiah.

***

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

mantap Thor

2021-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Pewaris
3 Rasa trauma
4 Kebaikan Vandra
5 Hukuman
6 Kekesalan Vandra
7 Jodoh untuk Andra
8 Pembicaraan
9 Siapa yang dilamar?
10 Menjelaskan
11 Sangat Bersalah
12 Apa ini Takdir?
13 Bertemu
14 Perjanjian
15 Menerima
16 Menjadi Teman Baik
17 Rayuan
18 Bertemu lagi
19 Teringat masalalu
20 Sebuah kotak kenangan
21 Kepergian Randy
22 Teringat
23 Kunjungan
24 Badmood
25 Bertemu Vino
26 Kenyataan pahit
27 Pertemuan keluarga
28 Memastikan
29 kekhawatiran
30 Penolakan
31 Syarat Merestui
32 Kembalinya Randy
33 Ada apa dengan dia?
34 Akad Nikah
35 Pembatas
36 Tinggal bersama
37 Sosok masalalu
38 Melihat dia kembali
39 Amarah Oma
40 Bertemu dengannya
41 Tak ada kesempatan lagi
42 Memeluk
43 Menghindari
44 Kembali bersama
45 Kencan
46 Panggil saya, Mas
47 Sedikit tersentuh
48 Harapan keluarga
49 Terenggut 18+
50 Dilema ungkapan hati
51 Morning kiss
52 Kebaikan
53 Mulai menyukai
54 Diantara dua hati
55 Wanita licik
56 Berita mengejutkan
57 Perasaan terluka
58 Calon tunangan
59 Saling mengungkapkan
60 Perasaan bahagia
61 Hati yang terluka
62 Dipermalukan
63 Mulai menyerah
64 Menahan godaan
65 Pertanda hamil?
66 Negatif
67 Kesedihan Ayah dan Ibu
68 Keputusan terberat
69 Terungkap semua
70 Pertemuan kembali
71 Sebuah rencana
72 Perasaan tak beraturan
73 Konferensi pers
74 Kepulangan
75 Rasa Rindu
76 Kebutuhan biologis
77 Berpura-pura tak mengenal
78 Cemburu dan gairah
79 Kesempatan Dino
80 Mengunjungi Oma Mira
81 Ngidam
82 Rumah Baru
83 Dugaan Vania
84 Ungkapan perasaan Dino
85 Sensitif
86 Acara perusahaan
87 Panik
88 kencan pertama
89 Peduli yang salah
90 Memberi nasihat
91 Menemui seseorang
92 Hasutan Randy
93 Mulai meragukan
94 Tuduhan pada Vandra
95 Melarikan diri
96 Mencari Vandra
97 Amarah Andra
98 Pengumuman
99 Luapan emosi
100 Dokter Kandungan
101 Penyesalan
102 Kehilangan Arah
103 kekhawatiran
104 Nasihat Mama Amira
105 Kata-kata terbaik
106 Saling bicara
107 Berbaikan
108 Terungkap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Pewaris
3
Rasa trauma
4
Kebaikan Vandra
5
Hukuman
6
Kekesalan Vandra
7
Jodoh untuk Andra
8
Pembicaraan
9
Siapa yang dilamar?
10
Menjelaskan
11
Sangat Bersalah
12
Apa ini Takdir?
13
Bertemu
14
Perjanjian
15
Menerima
16
Menjadi Teman Baik
17
Rayuan
18
Bertemu lagi
19
Teringat masalalu
20
Sebuah kotak kenangan
21
Kepergian Randy
22
Teringat
23
Kunjungan
24
Badmood
25
Bertemu Vino
26
Kenyataan pahit
27
Pertemuan keluarga
28
Memastikan
29
kekhawatiran
30
Penolakan
31
Syarat Merestui
32
Kembalinya Randy
33
Ada apa dengan dia?
34
Akad Nikah
35
Pembatas
36
Tinggal bersama
37
Sosok masalalu
38
Melihat dia kembali
39
Amarah Oma
40
Bertemu dengannya
41
Tak ada kesempatan lagi
42
Memeluk
43
Menghindari
44
Kembali bersama
45
Kencan
46
Panggil saya, Mas
47
Sedikit tersentuh
48
Harapan keluarga
49
Terenggut 18+
50
Dilema ungkapan hati
51
Morning kiss
52
Kebaikan
53
Mulai menyukai
54
Diantara dua hati
55
Wanita licik
56
Berita mengejutkan
57
Perasaan terluka
58
Calon tunangan
59
Saling mengungkapkan
60
Perasaan bahagia
61
Hati yang terluka
62
Dipermalukan
63
Mulai menyerah
64
Menahan godaan
65
Pertanda hamil?
66
Negatif
67
Kesedihan Ayah dan Ibu
68
Keputusan terberat
69
Terungkap semua
70
Pertemuan kembali
71
Sebuah rencana
72
Perasaan tak beraturan
73
Konferensi pers
74
Kepulangan
75
Rasa Rindu
76
Kebutuhan biologis
77
Berpura-pura tak mengenal
78
Cemburu dan gairah
79
Kesempatan Dino
80
Mengunjungi Oma Mira
81
Ngidam
82
Rumah Baru
83
Dugaan Vania
84
Ungkapan perasaan Dino
85
Sensitif
86
Acara perusahaan
87
Panik
88
kencan pertama
89
Peduli yang salah
90
Memberi nasihat
91
Menemui seseorang
92
Hasutan Randy
93
Mulai meragukan
94
Tuduhan pada Vandra
95
Melarikan diri
96
Mencari Vandra
97
Amarah Andra
98
Pengumuman
99
Luapan emosi
100
Dokter Kandungan
101
Penyesalan
102
Kehilangan Arah
103
kekhawatiran
104
Nasihat Mama Amira
105
Kata-kata terbaik
106
Saling bicara
107
Berbaikan
108
Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!