Hukuman

Sekertaris Andy melaporkan bahwa tugas yang diperintahkan Tuan Tomy sudah selesai dilaksanakan. Tuan Tomy merasa senang, ia berharap semoga Vandra menyukainya. Mama Amira yang duduk disamping Papa Tomy merasa heran dengan sikap Papa Tomy yang begitu terlihat menyukai sosok Vandra.

"Papa keliatan seneng, apa sosok Vandra sebaik itu?" tanya Mama Amira.

"Iya Mah. Papa merasa nyaman dengan sosoknya, walau Papa baru pertama kali bertemu"

"Mama heran deh. Dari awal Andra kenalkan perempuan sama kita, Papa ga pernah seseneng ini membahasnya. Padahal Vandra itu cuma anak sekolah lho, tapi Papa menyukai dia seperti dia itu calon menantu Papa"

"Masa sih Mah? mungkin karna Papa merasa wanita yang dekat dengan Andra hanya memanfaatkan kelebihan yang Andra punya. Papa berharap Andra mendapatkan wanita baik seperti Vandra"

"Papa kenapa seyakin itu kalau Vandra itu baik? namanya sifat manusia ga bisa dinilai dari luar aja lho, kita juga belum mengenal baik Vandra"

"Mah, Papa itu yakin Vandra anak baik. Papa ga pernah salah menilai orang, ciri orang baik itu akan menolong tanpa imbalan dan juga tanpa pikir panjang. Sama hal yang dilakukan Vandra,itu tandanya dia anak baik. Pasti keluarganya mendidik Vandra dengan sangat baik" puji Papa Tomy pada sosok Vandra.

"Terserah Papa deh"

***

Ayah Hadi, Ibu Hani, Adit, Vina terutama Vandra tak menyangka akan mendapat baik dimalam itu. Mereka semua pun membuka hadiah pemberian dari Tuan Tomy, Vandra terkejut dengan pakaian yang diberikan untuknya yang terlihat mahal. Hadiah apa ini? kenapa ada orang baik yang mau memberikannya ini semua, padahal Vandra hanya melakukan hal kecil dengan membantunya.

"Tuan Tomy itu pasti orang baik. Beliau sampai memberikan hadiah banyak seperti ini untuk kamu Van, kalau suatu hari kamu ketemu dengan Beliau lagi kamu jangan lupa ucapkan terima kasih" ucap Ayah Hadi.

"Iya Ayah"

"Makanannya enak Ka Vandra" ucap Adit. Adit memang keponakan Vandra, tapi Adit lebih senang memanggil Vandra dengan sebutan Kaka.

"Kamu makan yang banyak ya" pinta Vandra.

"Iya Ka"

"Kenapa nama Tuan Tomy itu ga asing buat aku ya? namanya kaya aku pernah denger" Vina mengingat.

"Mungkin kamu salah orang. Kamu bilangkan atasan kamu bernama Andra Wijaya" ucap Ibu Hani.

"Iya Bu, mungkin aku pernah denger aja"

"Ya sudah, hadiahnya disimpan. Sekarang kita semua tidur, besok kan kalian harus sekolah dan bekerja"

"Iya Bu"

Vandra dan semua pun masuk kedalam kamar masing-masing.

Seperti biasa sebelum berangkat sekolah Vandra menikmati sarapan bersama keluarganya. Pagi itu Ayah Hadi tak bisa mengantar Vandra kesekolah karna harus menjenguk saudara yang tengah sakit, begitupun dengan Adit. Adit diantar Vina kesekolahnya sembari ia pergi ke kantor.

Pagi itu Vandra pergi menaiki kendaraan umum, ia merasa gelisah melihat jam yang hampir menunjukan pukul 7. Tanpa pikir panjang Vandra turun dari Angkutan umum lalu melanjutkan kesekolah dengan berjalan kaki. Tak disangka, Randy memberhentikan motornya tepat dihadapan Vandra.

"Randy. Kamu ngapain berhenti didepan aku" protes Vandra.

"Kamu terlambatkan? ayo bareng"

"Ga usah Ran, sebentar lagi juga sampai"

"Kamu mau makin terlambat? hari ini Pa Riko yang piket, kalau sampai terlambat kita bisa disuruh keliling lapangan"

"Serius kamu?"

"Iya. Udah ayo naik"

Vandra mengalah pada keadaan, ia pun terpaksa ikut dengan Randy. Karna jalanan cukup macet saat itu membuat Vandra maupun Randy dilanda sedikit kekhawatiran, mereka takut jika terlambat sampai disekolah. Kekhawatiran itu pun terjadi, karna aturan Pak Riko yang tak mengenal alasan apapun walau terlambat beberapa menit, membuat Randy dan Vandra harus menerima hukuman.

"Bapak tidak menerima alasan apapun tentang keterlambatan kalian. Kamu Randy, ini sudah ketiga kalinya kamu terlambat, dan kamu siswa baru saya tidak mentoleransi keterlambatan kamu walau kamu belum mengetahui aturan saya. Jadi kalian bersiap untuk lari memutar lapangan 5 keliling sekarang juga" perintah Pak Riko.

Randy dan Vandra mulai mengelilingi lapangan sekolah. Entah kenapa walau ini hukuman yang ketiga kalinya tapi bagi Randy ini sungguh membahagiakan, ia bisa berlari bersama Vandra. Sungguh aneh tapi nyata, untuk kali ini Randy benar-benar termakan karma karna terlalu sering mengacuhkan wanita yang mendekatinya. Ia mulai merasakan jatuh cinta pada Vandra, walau Vandra bersikap dingin secara halus tapi bagi Randy itu sebuah tantangan.

Vandra merasa sedikit tak nyaman melihat Randy yang berlari sambil sesekali menatapanya, ingin rasanya hukuman ini selesai agar Vandra bisa menghindari Randy. Ditengah hukuman, Vandra mengeluhkan kakinya yang mulai merasa lelah. Tanpa pikir panjang Randy menawarkan diri untuk mengendong Vandra agar ia bisa melanjutkan hukumannya.

"Ga usah Ran, aku masih bisa lari ko. Udah kamu duluan aja sana" pinta Vandra.

"Kita kan terlambat bareng jadi menjalani hukuman juga harus bareng-bareng. Kalau kamu ga mau di gendong ya udah . Ayo, kita lari pelan-pelan aja yang penting kan hukumannya cepet selesai" ucap Randy.

Tanpa memperdulikan Randy, Vandra melanjutkan lagi hukuman yang harus ia jalani.

Hukuman selesai, Randy dan Vandra masuk kekelas mereka masing-masing. Dinda yang saat itu mengira Vandra tak masuk sekolah tiba-tiba merasa senang saat Vandra menuju ketempat duduknya. Lain hal dengan Randy, semua anak bersorak menggodanya karna menjalani hukuman bersama Vandra. Maklum saja mereka bersorak ramai karna saat itu di kelas Randy sedang tak ada guru.

"Berisik lo semua" teriak Randy sembari duduk dibangkunya.

"Kayanya lo enjoy sama hukuman lo kali ini" tebak Vino sahabat dekat Randy.

"Tau dari mana lo?"

"Keliatan dari aura wajah lo yang berseri itu. Lo terjebak cinta beneran sekarang?"

"Maksud lo?"

"Lo jatuh cinta kan sama Vandra? ngaku lho, gue bisa melihat itu dengan jelas. Lagian ga usah gengsi lah sama pesona lo, liat sekarang. Gara-gara gengsi lo itu karma datang menghantui lo"

"Emang kalau gue naksir Vandra salah?"

"Ga salah, itu kan hak lo. Tapi gue salut aja sama Vandra, selama sekolah disini baru Vandra yang mampu membuat lo tergerak hatinya. Itu artinya Vandra bener-bener cewe spesial. Gue jadi penasaran, gimana ya sosok Vandra"

"Awas aja lo ikut deketin dia, auto ribut besar gue sama lo" ancam Randy yang membuat Vino tertawa puas karna berhasil menggoda Randy.

Tapi benar yang dikatakan Vino, walau selama ini Randy selalu menebar pesonanya tapi ia tak pernah mau memulai untuk mendekati wanita. Tapi lain hal dengan Vandra, rasa penasarannya pada sosok Vandra saat pertama kali bertemu membuat Randy seolah terpacu untuk memikat hati Vandra. Tapi, Akankah Vandra luluh dan jatuh cinta pada Randy?.

***

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

setiamu thor

2021-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Pewaris
3 Rasa trauma
4 Kebaikan Vandra
5 Hukuman
6 Kekesalan Vandra
7 Jodoh untuk Andra
8 Pembicaraan
9 Siapa yang dilamar?
10 Menjelaskan
11 Sangat Bersalah
12 Apa ini Takdir?
13 Bertemu
14 Perjanjian
15 Menerima
16 Menjadi Teman Baik
17 Rayuan
18 Bertemu lagi
19 Teringat masalalu
20 Sebuah kotak kenangan
21 Kepergian Randy
22 Teringat
23 Kunjungan
24 Badmood
25 Bertemu Vino
26 Kenyataan pahit
27 Pertemuan keluarga
28 Memastikan
29 kekhawatiran
30 Penolakan
31 Syarat Merestui
32 Kembalinya Randy
33 Ada apa dengan dia?
34 Akad Nikah
35 Pembatas
36 Tinggal bersama
37 Sosok masalalu
38 Melihat dia kembali
39 Amarah Oma
40 Bertemu dengannya
41 Tak ada kesempatan lagi
42 Memeluk
43 Menghindari
44 Kembali bersama
45 Kencan
46 Panggil saya, Mas
47 Sedikit tersentuh
48 Harapan keluarga
49 Terenggut 18+
50 Dilema ungkapan hati
51 Morning kiss
52 Kebaikan
53 Mulai menyukai
54 Diantara dua hati
55 Wanita licik
56 Berita mengejutkan
57 Perasaan terluka
58 Calon tunangan
59 Saling mengungkapkan
60 Perasaan bahagia
61 Hati yang terluka
62 Dipermalukan
63 Mulai menyerah
64 Menahan godaan
65 Pertanda hamil?
66 Negatif
67 Kesedihan Ayah dan Ibu
68 Keputusan terberat
69 Terungkap semua
70 Pertemuan kembali
71 Sebuah rencana
72 Perasaan tak beraturan
73 Konferensi pers
74 Kepulangan
75 Rasa Rindu
76 Kebutuhan biologis
77 Berpura-pura tak mengenal
78 Cemburu dan gairah
79 Kesempatan Dino
80 Mengunjungi Oma Mira
81 Ngidam
82 Rumah Baru
83 Dugaan Vania
84 Ungkapan perasaan Dino
85 Sensitif
86 Acara perusahaan
87 Panik
88 kencan pertama
89 Peduli yang salah
90 Memberi nasihat
91 Menemui seseorang
92 Hasutan Randy
93 Mulai meragukan
94 Tuduhan pada Vandra
95 Melarikan diri
96 Mencari Vandra
97 Amarah Andra
98 Pengumuman
99 Luapan emosi
100 Dokter Kandungan
101 Penyesalan
102 Kehilangan Arah
103 kekhawatiran
104 Nasihat Mama Amira
105 Kata-kata terbaik
106 Saling bicara
107 Berbaikan
108 Terungkap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Pewaris
3
Rasa trauma
4
Kebaikan Vandra
5
Hukuman
6
Kekesalan Vandra
7
Jodoh untuk Andra
8
Pembicaraan
9
Siapa yang dilamar?
10
Menjelaskan
11
Sangat Bersalah
12
Apa ini Takdir?
13
Bertemu
14
Perjanjian
15
Menerima
16
Menjadi Teman Baik
17
Rayuan
18
Bertemu lagi
19
Teringat masalalu
20
Sebuah kotak kenangan
21
Kepergian Randy
22
Teringat
23
Kunjungan
24
Badmood
25
Bertemu Vino
26
Kenyataan pahit
27
Pertemuan keluarga
28
Memastikan
29
kekhawatiran
30
Penolakan
31
Syarat Merestui
32
Kembalinya Randy
33
Ada apa dengan dia?
34
Akad Nikah
35
Pembatas
36
Tinggal bersama
37
Sosok masalalu
38
Melihat dia kembali
39
Amarah Oma
40
Bertemu dengannya
41
Tak ada kesempatan lagi
42
Memeluk
43
Menghindari
44
Kembali bersama
45
Kencan
46
Panggil saya, Mas
47
Sedikit tersentuh
48
Harapan keluarga
49
Terenggut 18+
50
Dilema ungkapan hati
51
Morning kiss
52
Kebaikan
53
Mulai menyukai
54
Diantara dua hati
55
Wanita licik
56
Berita mengejutkan
57
Perasaan terluka
58
Calon tunangan
59
Saling mengungkapkan
60
Perasaan bahagia
61
Hati yang terluka
62
Dipermalukan
63
Mulai menyerah
64
Menahan godaan
65
Pertanda hamil?
66
Negatif
67
Kesedihan Ayah dan Ibu
68
Keputusan terberat
69
Terungkap semua
70
Pertemuan kembali
71
Sebuah rencana
72
Perasaan tak beraturan
73
Konferensi pers
74
Kepulangan
75
Rasa Rindu
76
Kebutuhan biologis
77
Berpura-pura tak mengenal
78
Cemburu dan gairah
79
Kesempatan Dino
80
Mengunjungi Oma Mira
81
Ngidam
82
Rumah Baru
83
Dugaan Vania
84
Ungkapan perasaan Dino
85
Sensitif
86
Acara perusahaan
87
Panik
88
kencan pertama
89
Peduli yang salah
90
Memberi nasihat
91
Menemui seseorang
92
Hasutan Randy
93
Mulai meragukan
94
Tuduhan pada Vandra
95
Melarikan diri
96
Mencari Vandra
97
Amarah Andra
98
Pengumuman
99
Luapan emosi
100
Dokter Kandungan
101
Penyesalan
102
Kehilangan Arah
103
kekhawatiran
104
Nasihat Mama Amira
105
Kata-kata terbaik
106
Saling bicara
107
Berbaikan
108
Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!