Rasa trauma

Vandra membantu Ibu Hani menyiapkan makan malam. Semua bahkan sudah tersaji hangat dimeja makan, Vina yang baru saja tiba pulang dari bekerja bergegas membersihkan diri untuk bergabung menikmati makan malam bersama keluarga.

Makam malam keluarga pun dimulai, semua keluarga begitu menikmati makanan buatan Ibu Hani malam itu. Dan disela makan, Vandra membahas tentang perkerjaan Vina bahkan tentang sosok lelaki yang ia lihat dikantor Vina. Vandra begitu penasaran dengan sosok lelaki dingin yang mampu membuat para karyawan wanita memuji bahkan mengaguminya.

"Gimana tempat kerja Kaka sekarang? Kaka nyaman disana?" tanya Vandra.

"Nyaman, Kaka bersyukur bisa dapat teman yang baik disana" jawab Vina.

"Kamu harus tetap bersikap baik ya sama siapapun, ingat jangan pernah melukai perasaan oranglain" Ayah Hadi mengingatkan.

"Iya Ayah, Vina akan ingat kata-kata Ayah"

"Oh iya Ka, tadi waktu aku diloby kantor aku liat sosok cowo yang dikagumi sama karyawan disana, memang cowo itu siapa? ko kaya yang sombong ya, berasa dia bos dikantor itu" Vandra penasaran.

"Pasti yang kamu maksud itu Tuan Muda Andra, dia memang bos tempat Kaka kerja, dia juga pewaris Wijaya group. Pesonanya memang tampan, banyak karyawan disana terutama para wanita mengagumi sosoknya. Tapi sayangnya, sikapnya dingin dan dia juga ga mudah didekati siapapun termasuk wanita" Vina menjelaskan.

"Ternyata ada ya sosok lelaki seperti itu. Ibu ga membayangkan gimana nanti istrinya, pasti merasa tesiksa batin hidup bersama dia" ucap Ibu Hani.

"Sudah. Ga perlu membahas oranglain seperti itu, ga baik. Setiap orang pasti punya alasan dengan sikapnya, jadi kita jangan menuduh atau menilai seseorang dengan pendapat kita sendiri" nasihat Ayah Hadi.

"Iya Ayah" jawab Vandra dan Vina bersamaan.

"Lanjutkan makan kalian" perintah Ayah.

"Iya"

Vandra kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas sekolah, Vandra anak yang rajin dan selalu mengerjakan tugas dengan baik. Vandra hanya merasa saat ini ia masih menyusahkan keluarganya, dan sebagai balasannya Vandra harus menjadi anak patuh dan fokus belajar.

***

Andra termenung duduk dibalkon kamarnya sembari menatap langit. Hati dan perasaannya begitu hampa. Semenjak mengurusi perusahaan, Andra hampir jarang menikmati berkumpul bersama teman-temannya, walaupun salahsatu sahabat terbaiknya Dino selalu mendatanginya kapanpun Andra butuh teman. Seperti malam itu, Dino datang lalu menenami Andra duduk dikursi didepan balkon.

"Mikirin apa lo, serius banget liatin langit" komentar Dino.

"Gue kepikiran Papa Din, akhir-akhir ini Papa selalu minta gue untuk menikah. Lo tau kan gue ga punya seseorang yang gue cintai? dan gue bingung harus gimana, gue sebenernya ga mau menikahi orang yang ga gue cintai hanya karna gue takut kehilangan hak waris gue" keluh Andra.

Walau menurut oranglain Andra memiliki sikap dingin dan tak mudah didekati, tapi sebenarnya Andra memilki sikap yang baik dan penuh perhatian. Hanya saja semenjak kejadian dulu seseorang yang dicintainya pergi tanpa jejak, Andra menjadi sosok yang dingin kepada wanita.

"Gue maklumlah, Om Tomy (Papa Andra) merasa lo udah cukup untuk menikah. Ditambah lagi kondisi Om Tomy yang sering kambuh sakitnya, mungkin Om Tomy pengen ngeliat lo menikah. Om Tomy selalu cerita sama gue tentang keinginannya itu, ya kalau gue d posisi lo juga bingung. Sekarang aja lo ga punya pacar ataupun gebetan, tapi gue rasa lo harus mempertimbangkan hal itu. Membahagiakan orantua kan harus" saran Dino.

"Lo bener. Semoga aja ada jalan keluar tentang keinginan Papa"

"Pasti ada jalannya" Dino menenangkan.

Andra memang anak yang patuh jika berhubungan dengan kedua orangtuanya. Hal apapun yang orangtuanya inginkan dan pinta semampunya akan Andra turuti. Tapi untuk kali ini sebuah permintaan untuknya segera menikah membuat Andra dilanda dilema.

***

Dikelas, Vandra datang menghampiri Dinda yang duduk seorang diri. Pagi itu kelas belum ramai, jadi mereka berdua bisa leluasa bercerita tentang kehidupan masing-masing termasuk soal percintaan. Dinda terkejut mendengar Vandra yang sampai saat ini belum pernah berpacaran.

"Kamu serius Van? masa sih, cewe cantik kaya kamu belum pernah pacaran?" Dinda tak percaya.

"Serius Din. Ada hal yang membuat aku takut menjalin hubungan sama cowo. Aku sedikit trauma sama kisah kehidupan Kaka aku, dia dikhianati sama orang yang dicintainya. Semenjak itu, setiap aku dapat rayuan bahkan ungkapan hati dari cowo, secara halus aku selalu menolak mereka. Sejujurnya aku pengen marah dan ga nyaman dengan sikap mereka, tapi aku ingat pesan Ibu kalau kita ga boleh membenci seseorang hanya karna trauma yang kita alami" Vandra bercerita.

"Aku ga nyangka, ternyata kamu menyimpan rasa kaya gitu sama cowo. Pantes aja, kemarin Randy ngajak kamu pulang bareng kamu malah nolak dia. Padahal dia salah satu cowo idaman lho dijurusan kita, bahkan hampir setiap hari ada aja cewe yang selalu cari perhatian dia. Kamu termasuk beruntung lho karna dia deketin kamu duluan"

"Aku ga peduli Din. Sekarang ini aku mau fokus belajar dan sekolah. Aku pengen membahagiakan keluarga aku, aku ngerasa aku harus melakukan itu. Soal cinta, aku rasa nanti ada saatnya aku ngerasain itu. Oh iya, kalau kamu gimana?" tanya Vandra.

"Aku pernah pacaran satu kali. Tapi dia cuma mempermainkan aku. Apa aku sejelek itu ya, sampai cowo tuh ga ada yang suka sama aku?"

"Kamu cantik Dinda, mereka aja yang menilai sesuatu dari pandangan mereka sendiri. Yang terpenting itu, kamu harus menjadi diri kamu sendiri. Lebih baik cantik dihati daripada cantik tapi ga punya hati" Hibur Vandra.

"Selain cantik ternyata hati kamu baik juga ya Van, beruntung aku bisa berteman sama kamu" batin Dinda.

"Oh iya Van, nanti pulang sekolah kamu mau main kerumah aku ga? Aku pengen kenalin kamu ke Mama aku" pinta Dinda.

"Boleh. Tapi nanti aku ijin sama Ayah aku dulu ya"

"Ok"

Pembelajaran sekolah hari itu selesai. Vandra dan Dinda berjalan berdua menuju gerbang sekolah, sembari menunggu taxi online yang dipesan Vandra dan Dinda bercengkrama berdua. Tiba-tiba Randy datang, dia lagi-lagi mengajak Vandra untuk pulang bersama. Sama halnya seperti kemarin Vandra menolak Randy lagi, Randy sejujurnya merasa kecewa. Tapi dibalik rasa kecewa itu ada rasa penasaran tentang Vandra, bagaimana bisa ada wanita yang menolaknya secara halus tanpa menyombongkan kecantikannya? pikir Randy.

Tiba dirumah Dinda, seorang wanita berusia 45tahun menyambut kedatangan Vandra. Dia Bu Tari, Ibunya Dinda. Bu Tari merasa senang karna untuk pertama kalinya ada teman Dinda yang berkunjung kerumahnya. Vandra merasa senang karna disambut baik oleh Bu Tari.

"Ternyata kamu secantik ini ya, Dinda cerita katanya dia punya teman baru yang cantik. Ternyata kamu memang cantik" puji Bu Tari.

"Tante memujinya berlebihan, semua perempuan kan cantik" Vandra merendah diri.

"Kamu bisa aja. Ya udah masuk yuk, sekalian makan siang" ajak Bu Tari.

"Iya Tante"

Vandra merasa senang. Walau belum lama pindah dari sekolah lamanya, tapi Vandra sudah mendapat teman baru. Semoga Dinda akan terus menjadi teman baiknya.

***

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

waw thor

2021-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Pewaris
3 Rasa trauma
4 Kebaikan Vandra
5 Hukuman
6 Kekesalan Vandra
7 Jodoh untuk Andra
8 Pembicaraan
9 Siapa yang dilamar?
10 Menjelaskan
11 Sangat Bersalah
12 Apa ini Takdir?
13 Bertemu
14 Perjanjian
15 Menerima
16 Menjadi Teman Baik
17 Rayuan
18 Bertemu lagi
19 Teringat masalalu
20 Sebuah kotak kenangan
21 Kepergian Randy
22 Teringat
23 Kunjungan
24 Badmood
25 Bertemu Vino
26 Kenyataan pahit
27 Pertemuan keluarga
28 Memastikan
29 kekhawatiran
30 Penolakan
31 Syarat Merestui
32 Kembalinya Randy
33 Ada apa dengan dia?
34 Akad Nikah
35 Pembatas
36 Tinggal bersama
37 Sosok masalalu
38 Melihat dia kembali
39 Amarah Oma
40 Bertemu dengannya
41 Tak ada kesempatan lagi
42 Memeluk
43 Menghindari
44 Kembali bersama
45 Kencan
46 Panggil saya, Mas
47 Sedikit tersentuh
48 Harapan keluarga
49 Terenggut 18+
50 Dilema ungkapan hati
51 Morning kiss
52 Kebaikan
53 Mulai menyukai
54 Diantara dua hati
55 Wanita licik
56 Berita mengejutkan
57 Perasaan terluka
58 Calon tunangan
59 Saling mengungkapkan
60 Perasaan bahagia
61 Hati yang terluka
62 Dipermalukan
63 Mulai menyerah
64 Menahan godaan
65 Pertanda hamil?
66 Negatif
67 Kesedihan Ayah dan Ibu
68 Keputusan terberat
69 Terungkap semua
70 Pertemuan kembali
71 Sebuah rencana
72 Perasaan tak beraturan
73 Konferensi pers
74 Kepulangan
75 Rasa Rindu
76 Kebutuhan biologis
77 Berpura-pura tak mengenal
78 Cemburu dan gairah
79 Kesempatan Dino
80 Mengunjungi Oma Mira
81 Ngidam
82 Rumah Baru
83 Dugaan Vania
84 Ungkapan perasaan Dino
85 Sensitif
86 Acara perusahaan
87 Panik
88 kencan pertama
89 Peduli yang salah
90 Memberi nasihat
91 Menemui seseorang
92 Hasutan Randy
93 Mulai meragukan
94 Tuduhan pada Vandra
95 Melarikan diri
96 Mencari Vandra
97 Amarah Andra
98 Pengumuman
99 Luapan emosi
100 Dokter Kandungan
101 Penyesalan
102 Kehilangan Arah
103 kekhawatiran
104 Nasihat Mama Amira
105 Kata-kata terbaik
106 Saling bicara
107 Berbaikan
108 Terungkap
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Pewaris
3
Rasa trauma
4
Kebaikan Vandra
5
Hukuman
6
Kekesalan Vandra
7
Jodoh untuk Andra
8
Pembicaraan
9
Siapa yang dilamar?
10
Menjelaskan
11
Sangat Bersalah
12
Apa ini Takdir?
13
Bertemu
14
Perjanjian
15
Menerima
16
Menjadi Teman Baik
17
Rayuan
18
Bertemu lagi
19
Teringat masalalu
20
Sebuah kotak kenangan
21
Kepergian Randy
22
Teringat
23
Kunjungan
24
Badmood
25
Bertemu Vino
26
Kenyataan pahit
27
Pertemuan keluarga
28
Memastikan
29
kekhawatiran
30
Penolakan
31
Syarat Merestui
32
Kembalinya Randy
33
Ada apa dengan dia?
34
Akad Nikah
35
Pembatas
36
Tinggal bersama
37
Sosok masalalu
38
Melihat dia kembali
39
Amarah Oma
40
Bertemu dengannya
41
Tak ada kesempatan lagi
42
Memeluk
43
Menghindari
44
Kembali bersama
45
Kencan
46
Panggil saya, Mas
47
Sedikit tersentuh
48
Harapan keluarga
49
Terenggut 18+
50
Dilema ungkapan hati
51
Morning kiss
52
Kebaikan
53
Mulai menyukai
54
Diantara dua hati
55
Wanita licik
56
Berita mengejutkan
57
Perasaan terluka
58
Calon tunangan
59
Saling mengungkapkan
60
Perasaan bahagia
61
Hati yang terluka
62
Dipermalukan
63
Mulai menyerah
64
Menahan godaan
65
Pertanda hamil?
66
Negatif
67
Kesedihan Ayah dan Ibu
68
Keputusan terberat
69
Terungkap semua
70
Pertemuan kembali
71
Sebuah rencana
72
Perasaan tak beraturan
73
Konferensi pers
74
Kepulangan
75
Rasa Rindu
76
Kebutuhan biologis
77
Berpura-pura tak mengenal
78
Cemburu dan gairah
79
Kesempatan Dino
80
Mengunjungi Oma Mira
81
Ngidam
82
Rumah Baru
83
Dugaan Vania
84
Ungkapan perasaan Dino
85
Sensitif
86
Acara perusahaan
87
Panik
88
kencan pertama
89
Peduli yang salah
90
Memberi nasihat
91
Menemui seseorang
92
Hasutan Randy
93
Mulai meragukan
94
Tuduhan pada Vandra
95
Melarikan diri
96
Mencari Vandra
97
Amarah Andra
98
Pengumuman
99
Luapan emosi
100
Dokter Kandungan
101
Penyesalan
102
Kehilangan Arah
103
kekhawatiran
104
Nasihat Mama Amira
105
Kata-kata terbaik
106
Saling bicara
107
Berbaikan
108
Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!