kerajaan Zegalis

Aku berbicara dengan Ruru mengenai hal ini, tetapi dia menolak jika jauh-jauh dariku. Dia bersikeras kepadaku untuk tidur di tempat yang sama. Kami sedikit berdebat mengenai hal itu, tak lama kemudian sang pemilik penginapan menyela pembicaraan kami. Ia berkata bahwa kamar tersebut memiliki 2 ranjang yang berbeda, aku sebenarnya tidak mau menerimanya meskipun kamar tersebut memiliki 2 ranjang yang berbeda.

Ruru bersikeras untuk mengambil kamar tersebut, dia juga berkata sebentar lagi hari mulai malam jadi tidak ada waktu untuk mencari tempat penginapan lainnya. Aku yang tidak bisa membalas perkataannya dengan terpaksa mengangguk pasrah.

Kami pergi ke kamar itu. Setelah masuk, aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat, ternyata kamar tersebut hanya memiliki 1 ranjang besar. Aku berkata-kata dalam hatiku.

“Sialan Ibu itu mananya yang ranjang berbeda, ini malah kebalikannya.”

Ruru masuk kedalam kamar tersebut dan meletakkan barang-barangnya. Dia tidak terlihat malu setelah melihat ranjang tersebut, aku mengekspresikan wajahku menjadi poker face supaya tidak ketahuan. Sebenarnya diriku merasa kesal dan juga marah akan perbuatan ini, aku bahkan ingin membakar tempat ini menjadi abu supaya aku tidak tidur bareng Ruru.

Saat aku memikirkan hal itu, aku teringat kembali waktu diriku tidur bersama Ruru waktu di desa, wajahku memerah dan aku mulai membenturkan kepalaku ke dinding kamar.

“Sialan,sialan,sialan”

*Dug,Dug,Dug*

Ruru yang melihat tingkah lakuku yang aneh, mulai mendekati diriku, dia bertanya kenapa aku melakukan hal itu, aku pun menoleh kearahnya, saat aku menoleh ke arahnya, wajahnya terlalu dekat dengan diriku, mukaku langsung memerah karena malu, tanpa sengaja diriku mendorong Ruru. Ia terjatuh di ranjang, namun ia terjatuh dengan posisi yang sexy, aku bahkan bisa melihat lekuk tubuh bagian bawahnya, pahanya yang mulus terlihat putih dan menggiurkan, bagian belahan dadanya terlihat jelas, aku hampir mimisan melihat hal itu.

Ruru yang melihat ekspresi ku itu tekejut dan langsung melihat ke tubuhnya. Mukanya menjadi merah dan mulai menutupi tubuhnya, wajahnya yang malu malu membuat ku menelan ludah, aku mulai berpikiran yang aneh-aneh, tanpa pikir panjang aku keluar dari kamar dan membiarkan Ruru sendiri. Aku pergi dari kamar tersebut dan berkata pada Ruru bahwa aku akan pergi mencari udara segar.

Setelah keluar dari penginapan aku pergi tanpa arah dan tujuan, aku hanya berkeliling kota sejenak dan berhenti di pinggir sungai. Aku yang duduk di dekat sungai mulai melihat status ku, aku melihat bar Hp milikuku,Mp, status rank dan juga skill. Aku mempelajari skill yang masih belum terbuka dan juga tentang rankku ini.

Aku masih belum tau tentang skill skill yang belum aku pelajari seperti Alchemyst ini. Aku melihat status skill tersebut, skill itu bisa memanipulasi sebuah objek mengubah bentuk, dan mempunyai daya serangan senjata yang kuat. Aku berpikir skill ini pasti berguna nanti namun sayangnya aku harus mengerti meterial-material benda yang ingin aku buat tanpa menghilangkan unsurnya. Karena penjelasanya agak rumit jadi aku melewatinya untuk hari ini.

Tak lama aku mendapatkan sebuah alarm peringatan tentang sesosok iblis yang berada di kota Zegalis, aku melihat ponselku dan mulai mencari keberadaannya. Di dalam ponselku aku melihat sebuah titik berwarna merah yang berbeda dari lainya, Aku berpikiran ini adalah iblisnya.

Aku berlali ke arah titik itu berada, diriku yang hampir mendekati lokasi iblis tersebut mulai kebingungan, semakin dekat aku dengan iblis tersebut semakin kecil titik merah itu dan akhirnya menghilang. Aku berada di dalam kerumunan orang-orang jadi aku tidak bisa mengkonfirmasi siapa iblis itu.

Diriku mulai waspada, aku takut saat dalam kerumunan orang-orang ini dia akan menyerang secara tiba-tiba. Aku yang berada dalam kerumunan tersebut mulai berkeliling, aku mencari orang yang mencurigakan. Namun setelah beberapa kali diriku berkeliling, aku tidak menemukan seorang yang mencurigakan.

Aku sedikit putus asa, aku takut jika aku berhenti mencari dia akan menyerang orang-orang. Tepat saat aku mulai merasa gelisah tiba tiba ada seseorang yang memanggilku. Dia ternyata adalah Ruru, dia merasa khawatir kepadaku karena aku tidak kunjung pulang.

Aku meminta maaf kepada Ruru karena telah membuatnya khawatir. Dia mengajakku untuk pulang karena diriku belum makan malam. Dengan ekspresi yang tidak puas aku pulang ke penginapan, dengan menggenggam erat sebuah ponsel aku berharap semoga tidak terjadi apa apa.

Kami akhirnya sampai di penginapan, perasaanku yang gelisah akan hal itu membuatku sedikit panik, pertanyaan-pertanyaan mulai memenuhi kepalaku. Diriku berpikir keras mengenai hal itu, tanpa ku sadari tanganku di tarik oleh Ruru untuk masuk kedalam penginapan. Dia mengajakku untuk makan malam dulu.

Kami akhirnya duduk di sebuah meja. Kami memesan makanan di penginapan, untungnya penginapan tempat aku menyewa sebuah kamar itu ada sebuah restoran juga di dalamnya, jadi kami makan tanpa harus mencari restoran lagi.

Setelah makan malam Ruru kembali ke dalam kamar sedangkan diriku masih duduk di meja merasa gelisah tentang iblis itu. Seorang pelayan pun datang ingin membersihkan mejaku, karena melihat ekspresi ku yang muram dia bertanya padaku.

“Apakah makanannya membuatmu kurang puas tuan ?”

Diriku yang melamun memikirkan kejadian itu sedikit terkejut saat mendengar suara pelayan itu.

“Hah ? Apa ? Oh tidak, makanannya cukup enak.”

“Lalu kenapa tuan memasang raut wajah yang seperti itu ?” tanya dia lagi

“Oh tidak kok, aku hanya sedikit melamun saja”

Aku berdiri dari meja itu dan ingin pergi ke kamarku untuk menenangkan pikiranku. Sebelum aku naik ke atas aku sedikit penasaran tentang iblis itu, jadi aku menanyakannya kepada pelayan tersebut.

“Hey,Apakah kau tau tentang iblis yang bisa menyamar ?”

Dia menoleh ke arahku dan menjawab pertanyaan itu.

“Iblis yang bisa menyamar ? Setahuku tidak ada yang seperti itu tuan, iblis dan monster biasanya tidak memiliki kemampuan seperti itu, mereka hanya memiliki kemampuan yang kuat saja, mungkin juga skill-skill yang berbahaya jika monster itu mempunyai level yang tinggi.”

Dia memberikan informasi-informasi yang sangat berguna, aku menyimaknya dengan sangat serius, dia juga menyarankan diriku untuk ke sebuah guild jika ingin mengetahui tentang para monster dan juga iblis. Mungkin disana aku bisa mendapat informasi lebih banyak tentang mereka. Diriku berterima kasih kepada pelayan tersebut dan pergi ke kamarku.

Sambil berjalan menuju arah kamar diriku memikirkan tentang monster dan juga iblis.

“ Guild ya, aku mungkin harus kesana besok, karena aku tidak tau kapan aku akan bertemu mereka nanti.”

Aku pun masuk kedalam kamar untuk segera tidur, alangkah terkejutnya diriku saat masuk ke dalam kamar, aku melihat Ruru telanjang dan memasang wajah yang malu-malu. Aku keluar dari kamar dan menutup pintu itu.

“Ruru apa yang kau lakukan, ke – kenapa kau telanjang ?”

Ia mencoba untuk membuka pintunya, namun dengan sekuat tenaga aku mencoba untuk menahan pintu itu.

“Kata pelayan di restoran tadi jika seorang pria melamun dan memikirkan sesuatu maka ia pasti berpikir tentang tubuh wanita”

Aku yang mendengar hal itu merasa kesal dengan yang di lakukan pelayan tersebut kepada Ruru. Dalam hati kecilku berkata.

“Pelayan sialan, sebenarnya apa maksudnya melakukan hal ini, pemilik dan pelayan sama saja, aku tarik ucapan terima kasihku ke palayan itu” gumamku dalam hati.

Aku berbicara kepada Ruru dari balik pintu tersebut.

“Ruru dengarkan, aku hanya memikirkan hal lain saja kamu tidak perlu melakukan hal ini, aku baik baik saja, kamu tidak perlu khawatir kepadaku”

Seketika pintu yang ku tahan itu berhenti bergerak, perlahan lahan diriku membuka pintu itu, setelah terbuka diriku melihat Ruru yang menutupi dirinya dengan selimut kasur, aku memberanikan diri masuk ke dalam kamar. Ruru meminta maaf karena telah merisaukanku. Aku memaafkan Ruru dan menyuruhnya untuk memakai pakaian.

Dia mengangguk dan pergi mengambil pakaiannya, diriku membalikan badan supaya tidak melihatnya, namun sayangnya, Ruru terpeleset oleh selimut kasur itu, ia terpeleset ke arahku, kami pun terjatuh ke lantai, kepalaku sakit karena benturan itu, aku ingin bangkit dari lantai tersebut namun kepalaku menabrak sesuatu. Saat itu juga seketika Ruru berteriak.

“Kyaaaa”

Mataku langsung terbuka saat mendengar hal itu, kenapa dia mengeluarkan suara yang seperti itu, dan alangkah terkejutnya diriku saat membuka kedua mataku, aku melihat buah dada Ruru, posisi Ruru berada tepat di ataasku dia juga terjatuh tanpa busana, mataku tertuju pada Ruru, dia mengekspresikan wajah mau, kepalaku mulai sakit, wajahku memerah dan hidungku mengeluarkan darah, tekanan darah tiba-tiba menuju ke otakku yang membuatku merasa pusing, karena hal itu diriku tidak sanggup menahan kesadaran, mataku mulai kabur dan akhirnya diriku pingsan lagi.

Setelah hal itu aku mengalami sebuah mimpi, bahwa mimpi ini aku melihat sebuah cerminan diriku yang terlihat agak menyeramkan, setengah dari diriku memiliki tubuh yang mirip seperti monster, memiliki tanduk dan tanganku berubah seperti tangan monster, di dalam genggamannya, aku melihat dia memegang ponsel yang sama seperti milikku.

Dia mengangkat ponsel itu ke arahku dan secara ajaib ponsel itu terbang di tangannya, ponsel itu tiba tiba memiliki sebuah tanduk kecil di bagian atasnya. Secara tiba tiba dia berubah menjadi sebuah sabit yang besar, cerminan diriku mulai melihat ke arahku, dia secara tiba tiba menggenggam sabit itu dan mengayunkannya kepadaku.

Seketika aku terbangun dari mimpi tersebut, kepalaku merasa sedikit pusing, aku berpikir tentang mimpi tersebut.

“Mimpi apa itu ?”

Secara tidak sadar aku mendengar suara Ruru di sebelahku dia tidur dalam keadaan duduk,

“Sheida-sama”

Aku yang melihatnya tertidur pulas tersenyum ke arahnya, dia kelihatan sangat lucu dan menggemaskan. Tak lama kemudian suara pintu terbuka terdengar olehku, pandangku menuju pintu tersebut, dan masuklah seorang pelayan restoran ini.

“Kau sudah bangun ya! ”

Dia memberitahuku bahwa kemarin aku pingsan di lantai dan gadis itu meminta bantuan ke padaku, aku pun membawamu ke dalam kamar ini, dia terlihat sangat gelisah saat kau pingsan saat itu. Setelah aku beritahu kepadanya bahwa dia baik baik saja ekspresimya terlihat senang, setelah itu dia menemanimu sampai di tertidur seperti itu. Pelayan itu meninggalkan makanan juga minuman untukku, setelah itu dia pergi meninggalkan ku.

Setelah mendengar penjelasan pelayan tersebut, aku memandangi Ruru. Dalam hatiku berkata.

“Terima kasih Ruru telah menjaga orang sepertiku, di dunia ku diriku tidak pernah mendapatkan perlakukan seperti ini, terima kasih Ruru.”

Secara perlahan-lahan Ruru terbangun dari tidurnya. Dia langsung melihat ke arahku dan menanyakan kondisiku, aku berkata pada Ruru bahwa aku baik-baik saja, aku juga berterima kasih padanya karena telah mengkhawatirkan ku.

“ Syukurlah Sheida-sama tidak apa apa”

Setelah itu kami pergi dari penginapan tersebut dan ingin menuju guild yang di sarankan oleh pelayan waktu itu. Dalam perjalan kami ke sana aku juga sempat bertanya kepada Ruru mengenai monster yang bisa menyamar, dia menggelengkan kepalanya karena tidak pernah menemui atau bertemu dengan monster tersebut. Dia juga menjelaskan tentang monster-monster yang ia ketahui. Karena sebelumnya dia adalah seorang petualang.

Aku berpikiran bahwa mungkin aku bisa menemukan petunjuk monster ini di guild. Karena aku yakin sekali dalam radarku kemarin aku melihat sebuah monster yang berada di kerumunan orang-orang. Namun secara misterius dia tiba tiba menghilang.

“Sebenarnya monster seperti apakah dia ini ?”

Sesampainya di guild diriku melihat banyak sekali, petualang yang berada di sana. Ruru memberitahu ku bahwa kita harus pergi ke tempat resepsionis jika ingin menjadi petualangan. Aku berkata kepada Ruru bahwa diriku hanya ingin mencari informasi tentang monster-monster saja.

Tak lama kemudian datang seseorang kepada kami, dia mempunyai telinga yang panjang, aku mengira dia pasti adalah ras Elf. Dia bertanya kepada ku.

“Apakah kau kemari ingin menjadi seorang petualang ?”

“Ah tidak ! Aku kemari hanya ingin tau tentang monster-monster saja.” Jawabku secara singkat.

“Maaf tuan jika anda ingin mencari informasi-informasi tentang monster, maka syaratnya adalah anda harus menjadi seorang petualang dulu.”

Sebenarnya diriku kurang menyetujui hal ini tapi karena ini adalah syarat nya maka mau bagaimana lagi, diriku harus rela menjadi seorang petualang.

Aku hanya bisa pasrah mengiyakannya. Setelah diriku setuju untuk menjadi seorang petualang, dia sekarang bertanya kepada Ruru.

“Apakah kau seorang petualang sebelumnya ?”

Ruru menganguk kepadanya bahwa dia sebelumnya adalah seorang petualang. Setelah mendengar hal itu dia berkata kepada Ruru.

“Karena kau sebelumnya adalah seorang petualang, dan secara tiba-tiba kau menghilang jadi kami menganggap mu sudah meninggal, jika dirimu ingin kembali menjadi petualangan maka kau harus mendaftar lagi, apakah kau keberatan ?”

Ruru menganguk dan tidak keberatan tentang hal tersebut. Setelah itu dia mengajak kami ke tempat pendaftaran.

“Baiklah kalau begitu, mari ikut saya ke tempat pendaftaran, dan juga namaku adalah Leica dan aku adalah pemandu guild kalian, jika kalian mengalami kesulitan di guild jangan sungkan sungkan untuk bertanya kepadaku ya !”

Kami akhirnya sampai di tempat pendaftaran itu, yang aku lihat disana ialah bola kristal saja, Leica menyuruh Ruru untuk maju dan meletakkan tangannya di atas bola kristal itu, dan dia melakukannya.

Terpopuler

Comments

VillainYgSebenarnya

VillainYgSebenarnya

KEBAHAGAIAAN AJA LU HINDARIN DASAR PECUNDANG GK BERGUNA

2021-01-15

0

Kurogane Byakuya

Kurogane Byakuya

view orang ke-3 lah Thor

2020-12-12

0

ᵏⁱⁿᵍsʜᴀᴅᴏᴡシ︎ᴍᴏɴᴀʀᴄʜᵏⁱⁿᵍ

ᵏⁱⁿᵍsʜᴀᴅᴏᴡシ︎ᴍᴏɴᴀʀᴄʜᵏⁱⁿᵍ

Thor mana skill nya dan statistik nya

2020-11-16

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!