Kekuatan

Setelah Ruru meletakkan tangannya, bola kristal itu tiba-tiba bercahaya, dan di atas tangan Ruru tiba tiba muncul sebuah tulisan.

“Tulisan apa itu ? Aku tidak bisa membacanya” itulah yang dipikirkan olehku.

Secara tiba-tiba dalam penglihatanku muncul terjemahan tentang tulisan itu, aku sedikit terkejut akan hal itu namun aku hanya diam saja seolah olah tidak terjadi apa-apa.

Dalam penglihatanku, aku bisa melihat Ruru memiliki skill air dan cocok sebagai seorang suporter, setelah bisa melihat itu aku bisa melihat Heal Point Ruru dan juga Mana Point miliknya Tepat berada di bawah Heal Point dan Mana Point milikku. Saat itu aku menyadari bahwa selama ini kami sudah membuat party (kelompok).

Setelah Ruru selesai melakukan pendaftaran, Leica menyuruh untuk melakukan hal yang sama seperti halnya Ruru lakukan. Aku meletakkan tanganku di atas bola kristal itu, setelah itu bola kristal tersebut hanya diam saja dan tidak memberi sinyal cahaya seperti yang terjadi kepada Ruru.

Leica merasa keheranan tentang hal itu, dia berpikiran bola kristal itu mungkin rusak.

“Hmmm aneh, apakah bolanya rusak ? Aku tidak bisa melihat status miliknya di sini”

Saat mendengar hal itu, diriku merasa takut bahwa bola kristal itu rusak olehku. Aku bertanya kepada Leica dengan wajah yang cemas.

“Leica apakah bola kristalnya rusak olehku ? Apakah aku harus menggantinya ?”

“Oh tidak usah seperti itu mungkin bola kristalnya yang tidak bisa melihat statusmu, coba kau lepaskan tanganmu dari Bolanya”

Dengan sedikit khawatir, aku melepaskan tanganku dari bola kristal tersebut sambil berdoa dalam hati semoga tidak terjadi apa-apa bolanya. Setelah tanganku melepaskan bola tersebut tiba-tiba keluarlah cahaya yang sangat terang dari bola itu dan yang mengejutkannya lagi setelah keluarnya cahaya tersebut bola kristal itu pecah menjadi 2 bagian.

Suasana saat itu tiba-tiba menjadi hening diriku bahkan tidak tahu harus berkata apa. Leica dan Ruru juga terkejut akan hal itu, Leica terpaku sejenak tentang apa yang telah terjadi.

Setelah kejadian hal yang tidak terduga itu, Leica bergegas pergi ke master guildnya. Dia menyuruh kami untuk tetap disini untuk mencari tau tentang kejadian saat itu. Tak lama setelah itu Leica datang kepada kami dan dia berkata bahwa Guild master ingin bertemu denganku.

Diriku merasa khawatir tentang hal ini namun aku harus bertanggung jawab karena telah memecahkan bola kristal itu. Diriku di antarkan oleh Leica kepada guild masternya. Kami sampai di pintu masuk tempat guild master Leica berada.

Kami pun masuk ke dalam Ruangannya. Setelah itu guild master tersbut berdiri saat melihat ke padaku, aku berpikir bahwa diriku akan mendapatkan masalah tentang hal ini.

“Sialah kan duduk” kata guild master tersebut.

Aku langsung duduk dengan wajah yang tenang tapi di dalam hatiku berpikiran bahwa diriku ini pasti akan mendapat kan masalah.

Asisten dari Guild master itu menyeduhkan secangkir teh kepadaku. Aku mengangguk sedikit kepada untuk mengucapkan terima kasih. Setelah itu guild master membahas tentang kristal itu, dia juga menjelaskan bahwa kristal itu pecah karena tidak sanggup menganalisis kemampuanmu, karena bola kristal itu belum selesai menganalisis statusmu dan saat kau melepaskan tanganmu dari bola itu, maka yang terjadi dia menganalisis kekuatanmu yang belum selesai itu dan tidak sanggup menahan beban kekuatanmu.

Guild master juga berkata kepadaku bahwa dia melihat status yang keluar dari bola itu. Dia bisa melihat tentang Status seperti biasanya saja, namun tentang masalah kekuatan dia tidak yakin bisa melihatnya, karena yang tertulis di sini Cuma tanda tanya saja. Jadi dia belum bisa mengkonfirmasi tentang hal tersebut.

Untuk masalah skill atau kemampuan di sini tertuliskan kata Unknow dengan sedikit samar-samar. Dia berkata kepadaku untuk menyembunyikan kekuatanku tersebut, karena takut di incar oleh orang-orang yang berbahaya.

Dia juga berkata akan memberikan status palsu kepadaku, untuk menyembunyikan kekuatan yang ada dalam diriku, aku hanya bisa menyetujuinya karena aku belum tahu tentang orang-orang berbahaya yang dia maksud.

Setelah berdiskusi tentang hal ini dia menyuruh kepada asistennya untuk membuat status palsuku. Setelah itu asistennya mulai membuat status palsuku, dia menyuruh diriku untuk mengulurkan tangan untuknya.

Dia mulai memproses statusku, setelah itu dia mencatat tentang status milikku itu, dia juga memasang sebuah tato yang aneh kepadaku, dia berkata bahwa tato ini akan menutupi semua statusku, tetapi jika aku terlalu melepaskan kekuatan asliku maka Tato ini akan menghilang.

Setelah selesai membuat status palsu untukku, Guild master mempersilahkan diriku untuk keluar dari ruangannya. Aku pun keluar dari ruangannya dan ingin menemui Ruru.

Ruru yang melihatku dari kejauhan dia mulai berlari ke arahku dan menanyakan tentang hal yang terjadi saat diriku di panggil oleh guild master.

Aku berkata padanya bahwa aku akan menceritakan semua kejadian saat itu setelah kita sendirian, Ruru merasa sedikit gelisah namun dia tetap tersenyum dan percaya kepadaku dan akhirnya kami pulang dari Guild tersebut.

“Sheida-sama bagaimana kalau kita berkeliling kota terlebih dahulu sebelum kembali ke penginapan”

“Hmm, baiklah mari berkeliling dulu sejenak”

Diriku berpikiran untuk berjalan jalan sebentar tidak apa-apa untuk menyenangkan hatinya. Kami mulai berkeliling kota Zegalis, sayangnya aku tidak tahu harus pergi ke mana dulu. Jadi aku membiarkan Ruru untuk berjalan lebih dahulu.

Kami melihat banyak hal di kota itu, kami membeli makan, baju untuk Ruru dan mungkin akan pergi ke toko senjata untuknya. Kami menghabiskan waktu hanya berdua.

Sesampainya di toko senjata, kami pun masuk ke dalam toko tersebut, kami di sapa oleh pemiliknya dengan ramah.

“Selamat datang”

Setelah masuk ke dalam toko Ruru melihat lihat peralatan senjata yang ada di sana, aku juga melihat lihat senjata-senjata yang ada di sana, aku melihat sebuah tongkat sihir yang bagus, kekuatan tempurnya juga lumayan, namun Ruru hanya bisa memiliki memakai skill support jadi aku tidak menyarankan ini kepadanya.

Setelah melihat lihat barang-barang tersebut, aku melihat Ruru sedang memandangi sebuah baju yang indah, aku pun mendekatinya.

“Bajunya indah ya bagaimana kalau kita membelinya untukmu”

“Ehh. Itu tidak perlu Sheida-sama baju yang Ruru gunakan ini sudah cukup untukku”

Aku pun melihat ke arah baju Ruru dan melihat statusnya. Tak disangka sangka bajunya tidak memiliki khasiat apa pun bahkan bajunya ini terbuat dari pisahan baju-baju yang tidak terpakai. Aku melihatnya sedikit kasihan jadi diriku memutuskan untuk membeli baju ini untuknya.

“Ruru kamu akan membantu sebagai seorang petualang jadi kamu juga harus memiliki pertahanan diri, lagi pula jika kamu memakai baju ini, kamu pasti akan menjadi sangat lucu”

“Ehhh”

Seketika wajahnya berubah memerah saat mendengar perkataankuu tadi. Aku melihat rinciannya status tentang baju tersebut, baju itu memiliki kemampuan yang bagus untuk seorang skill supporter, dia bisa memulihkan mana tiap menitnya, jadi pasti akan berguna untuknya nanti.

Kami pergi ke pemilik toko tersebut dan menanyakan harganya, dia bilang kepadaku bahwa harganya 5 keping emas yang artinya 500 perak. Dia juga menjelaskan bahwa baju itu bisa diberikan skill khusus di dalamnya. Aku yang berpikiran mungkin ini tipuan atau nyata membuatku sedikit bingung namun dari pada Ruru hanya memakai kain seperti itu lebih baik memakai pakaian ini meskipun cukup mahal.

Untungnya diriku mendapatkan harta rampasan dari para bandit yang kutangkap waktu lalu, jadi tidak masalah membelikannya sebagai hadiah.

“Baiklah Aku akan membelinya”

Setelah membeli perlengkapan untuk Ruru kami memutuskan untuk kembali ke tempat penginapan, Ruru tampak senang dengan baju baru yang ia pakai dia berjalan sambil melompat lompat kegirangan. Aku yang melihat Ruru merasa bahagia juga ikut senang untuknya. Dia melompat lompat sampai meninggalkan ku di belakang.

Saat diriku ingin menyusulnya tiba-tiba terdengar suara seperti cambukkan. Aku mencari asal suara tersebut, dan akhirnya diriku melihat seorang anak kecil yang memiliki ikat besi di lehernya terjatuh di tanah dengan sebuah cambukkan untuknya. Diriku merasa iba kepadanya dengan hal yang dia alami itu, aku ingin membantunya namun aku tidak bisa melakukan apa pun untuknya, lantas diriku meninggalkan anak itu dan pergi mengejar Ruru.

“Ternyata masih ada perbudakan di dunia ini”

Dalam hatiku bertanya tanya apakah Ruru dulu seorang budak juga ? Aku pun menghilangkan pikiran seperti itu dari dalam kepalaku.

Setelah mengejar Ruru diriku melihat Ruru yang di kerumuni oleh 3 orang, aku merasa dia berada dalam masalah, setelah mendekati mereka diriku mencoba memanggil Ruru. Ruru menoleh ke arahku dan langsung berlari ke padaku. Dia seketika memelukku entah dengan rasa lega. Mereka bertiga yang melihat Ruru memelukku tiba-tiba datang kepadaku dengan wajah yang penuh percaya diri.

“Hey gadis muda kamu lebih baik berkelompok dengan kami saja, dari pada dengan lelaki yang lemah ini”

Perasaan ku sedikit kesal akan hal yang ia ucapkan itu, namun diriku memaksakan untuk tetap sabar menghadapinya. Dia terus menerus menghinaku, tetapi diriku masih menyikapinya dengan sabar, aku pun mengajak Ruru untuk pergi dari tempat itu.

Diriku menghiraukan ke 3 orang tersebut dan pergi ke tempat penginapan kami, sebelum kami melangkah lebih jauh tiba-tiba sudah ada beberapa orang yang menghadang kami. Dia berkata banyak hal jika kami terus melewati dirinya, aku yang tidak peduli dengan omongannya itu berjalan melewatinya. Melihat bahwa diriku tidak menganggapnya ada seketika wajahnya berubah menjadi merah, dia mulai mengeluarkan pedang yang berada di pinggangnya. Dian berlari ke arahku dan mulai menyerangku.

Saat dia mengayunkan pedangnya kepadaku, aku mendorong Ruru supaya tidak terkena pedangnya. Setelah mendorong Ruru ke tempat yang aman diriku bergerak dengan cepat mengambil pedang lawan sebelum ia sempat mengayunkannya kepadaku.

Ia terheran heran saat pedang yang berada di tangannya tiba-tiba menghilang.

“Hilang ke mana pedangku ?”

Diriku menjawab pertanyaan itu.

“Apakah ini yang kau cari” sambil memperlihatkan pedangnya di tanganku.

Dia kebingungan dengan kejadian itu, aku memberitahunya bahwa lebih baik berhenti saja karena dia tidak akan menang melawanku. Seketika wajahnya berubah marah dia berlari ke arahku dengan dengan maksud ingin membunuhku.

Dia mengepalkan tangannya bermaksud ingin memukulku, diriku yang melihat arah serangan nya menghindar dari pukulannya dan dengan cepat berada di belakang punggungnya, diriku memukulkan gagang pedang ke arah lehernya. Seketika dia terjatuh dan tak sadarkan diri.

Melihat temannya yang terjatuh dan tidak bangkit lagi, mereka seketika menyerang ku. Tanpa kedipan mata diriku memukuli mereka dengan cepat.

*Bug,Bag,Bug,Bag,Bang”

*Brakk” suara kawannya yang terpental menabrak sebuah tong kayu dan rusak.

Kami pun akhirnya pergi dari tempat tersebut dan pulang menuju penginapan kami. Di sepanjang perjalanan Ruru terlihat sedih, dia berhenti dan menarik lengan bajuku. Diriku pun melihat Ruru dan bertanya kenapa dia berhenti.

Dengan wajah yang menghadap ke bawah, dia meminta maaf kepadaku karena telah membuat masalah untukku. Diriku tersenyum ke arahnya dan mengelus kepalanya, aku menenangkan Ruru yang sedang sedih itu. Mengatakan kepadanya bahwa diriku baik-baik saja jadi dia tidak perlu meminta maaf kepadaku.

Raut wajahnya sedikit membaik tetapi dari tampak wajahnya dia masih merasa bersalah, diriku pun menggenggam kedua tangannya sambil berkata

“Jika suatu saat Ruru dalam masalah diriku pasti akan datang menyelamatkan mu, dan ini adalah janjiku untukmu”

Wajahnya seketika memerah karena malu dengan kata-kata ku, dia menunduk dan berterima kasih kepadaku. Kami pun pulang ke penginapan.

Dalam penglihataku, diriku melihat bahwa tadi waktu melawan mereka tiba-tiba sebuah skill aktif dengan sendirinya. Skill itu bernama [Aceleration] di mana diriku bisa bergerak dengan sangat cepat melebihi kemampuan orang lain pada umumnya. Namun dalam diriku juga merasa heran kenapa tiba-tiba skill ini bisa aktif sendirinya.

Terpopuler

Comments

pelupa apa gimana nih, kan si ruru udah memperkenalkan diri bahwa dia dulu seorang putri yang dikhianati, ini malah mikir lagi jadi budak, haish🤔

2020-11-05

2

Nirvana

Nirvana

panjang juga part nya

2020-04-27

2

mzxyxznsny

mzxyxznsny

Ceritanya unik dan kreatif, thor. Tetap semangat untuk karyanya😆
Sudah kudukung boomlike, rate dan vote juga. Jgn lupa mampir juga iya ke karyaku, Terima kasih😆

2020-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!