Aku yang melihat sekitar mencoba membantu mengevakuasi penduduk desa ke tempat aman, saat aku mencoba mengevakuasi penduduk desa aku melihat seorang manusia yang membakar rumah penduduk desa ini. Aku mulai berpikiran bahwa orang ini adalah bandit itu, aku langsung berlari kearahnya dan memukul tepat di wajahnya, dia pun terpental jauh karena pukulanku.
“Seingatku aku tidak sekuat ini, apa yang terjadi ?”
Setelah aku memukul bandit itu teman bandit tersebut mulai berdatangan. Mereka ternyata ada 15 orang dan semua bersenjata, namun ada 1 dari mereka yang mempunyai badan yang kekar dan juga tinggi, aku mengira dia adalah bossnya. Aku yang di kepung oleh para bandit tersebut mulai merasa khawatir.
“Apakah aku bisa mengalahkan mereka semua, ngak ada gunanya berpikir aku harus melakukanya.”
Mereka mulai menyerang ku, aku bisa melihat arah serangan mereka seperti ada sebuah gambar kalau mereka akan menyerang seperti ini dan juga pergerakan mereka lambat, karena hal itu aku bisa menghindari serangan serangan mereka. Aku menyerang balik ke mereka, dan pukulanku mengenai mereka satu persatu, sama seperti sebelumnya pukulanku membuat mereka terpental jauh dan bahkan ada yang sampai menabrak rumah kayu dan rumah itu jadi roboh. Aku yang terheran bahkan terkejut dengan hal itu mulai merasa keanehan.
“Sebenarnya apa yang terjadi aku bahkan tidak memukul mereka terlalu keras tapi dampaknya sangat kuat !”
Tiba tiba boss mereka datang kepadaku.
“Bocah, siapa kau ini ? dan apa maumu ?”
“Akhirnya bahasa yang bisa aku mengerti” itulah yang aku pikirkan saat mendengar perkataannya. Aku menjawab pertanyaan nya.
“Sheida. Namaku adalah Sheida Nayn. Dan yang aku inginkan adalah menangkap kalian.” Setelah mendengar itu dia pun mengangkat pedangnya dan mengarahkannya kepadaku.
“Maaf tapi aku tidak mau tertangkap olehmu” dia pun berlari kearahku, dia mulai menyerang ku dengan membabi buta. Aku yang bisa melihat arah serangan mulai menghindar dan melakukan serangan balik ke padanya.
*Buk,Bag,Buk,Bang*
aku yang berkali kali memukulnya merasa aneh karena saat aku memukul anak buahnya hanya dengan sekali pukul mereka terpental jauh, namun kali ini beda, aku pun mundur sedikit jauh untuk berhenti sejenak dan memikirkan cara bagaimana mengalahkannya. Aku yang terfokus olehnya, pandanganku melihat arahnya dan saat aku melakukanya hal itu, aku bisa melihat sebuah HP di kepalanya dan ada sedikit gambar kecil di bawah HPnya. Aku pun memusatkan pandanganku ke gambar itu, seketika sebuah notice masuk kedalam penglihatan ku.
[Buff,Armor Body]
itulah yang notif katakan kepadaku. Tanpa ku sadari saat aku melihat ke daerah bawah penglihatan ku, aku melihat seperti ada sebuah skill yang berkedip kedip. Aku pikir ini bisa aku gunakan, aku langsung memfokuskan pandanganku ke skill itu, lalu sebuah bar damage, range agility muncul dalam pandanganku, nama skill tersebut adalah *ARMOR BREAKER* skill itu mempunyai damage yang besar dan bisa menembus defense lawan, namun kelemahannya adalah jaraknya, aku harus sangat dekat untuk melakukan skill itu. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung menerjang ke arahnya, dia mulai menyerang ku, karena pergerakan nya sudah di baca aku bisa sangat dekat denganya, aku yang berada di depannya langsung menggunakan skill ku,
[ARMOR BREAKER]
Tanganku bersinar seperti ada sebuah gelombang yang menyelimutinya, gelombang itu berbentuk sebuah naga lalu mengenai dada bandit tersebut, saat mengenai dada bandit itu terdengar suara yang keras darinya. Suara tersebut di sertai angin yang menembus lewat dadanya. Dan setelah itu boss bandit itu pun terjatuh ke tanah. Tanpa aku sadari aku melihat desa tersebut telah padam oleh api, suara teriakan kegembiraan pun terdengar.
Setelah kekacauan terjadi mereka berterima kasih kepadaku wajah mereka terlihat senang, karena telah menyelamatkan mereka dari para bandit, kepala desa ingin merayakan hal itu, ia mengundangku untuk beristirahat sebentar di desa mereka. Tapi aku berpikiran bahwa dari pada merayakan hal ini, kenapa tidak membangun ulang rumah yang terbakar, aku menyampaikan pendapatku ini ke kepala desa tersebut, namun dia menolaknya, karena ia berpikir bahwa merayakan hal ini lebih penting untuk menghormati sang pahlawan karena telah menyelamatkan desa mereka, penduduk desa juga menginginkan hal itu mereka juga bilang bahwa mereka akan membagi tugas, yaitu untuk menata ulang rumah yang hancur dan merayakan pesta untukku.
Mereka benar benar memaksaku untuk tinggal, balas Budi mereka lebih baik dari manusia yang berada di asalku. Aku merima tawaran yang mereka ajukan kepadaku, aku berpikir juga bahwa mungkin aku bisa dapat informasi tentang kerajaan yang di Utara itu.
Hari menjelang sore, pesta pun diadakan. Suasana menjadi meriah suara musik pun mengiringi suasana tersebut, kegembiraan dari para penduduk terlihat, mereka menari mengelilingi api, aku yang duduk melihat mereka merasa gembira, mereka menari berpasang pasangan, hatiku merasa sejuk,aman,dan bahagia. Dalam benakku aku beranggapan.
“Andai aku bisa melihat ini selamanya, mungkin aku akan bisa bahagia disini”
Saat aku melihat hal itu, seseorang menarik bajuku. Aku langsung melihat kearah orang itu. Ternyata yang menarik bajuku adalah gadis bersisik itu, dengan wajah yang malu malu ia ingin mengajakku berdansa dengannya, aku ingin menerima tawarannya namun karena aku tidak tau cara berdansa aku pun menolaknya.
“Maaf tapi aku tidak tau caranya berdansa”
Ia langsung menawarkan diri untuk mengajariku berdansa.
“Tidak apa - apa pahlawan, aku akan mengajarimu caranya” ia langsung menariku ke tengah tengah untuk berdansa, ia berkata kepadaku untuk memeluk dirinya, aku yang mendengar hal itu tersipu malu dan tidak tau harus berbuat apa, aku yang tersipu malu itu melakukan hal yang ia suruh kepadaku, aku mulai merangkul dirinya, wajahnya sangat dekat denganku, kami pun berdansa saat itu, aku yang sedikit malu dengan kejadian ini mulai bertatap muka dengannya. Ia juga melihatku dengan malu malu, wajahnya yang cantik itu sangat mempesona,seakan akan aku ingin menciumnya. Diriku melamun membayangkan hal tersebut, ia tiba tiba berbicara kepadaku.
“Tuan pahlawan siapakah namamu ?”
“Namaku adalah Sheida” jawabku dengan singkat
Kami mulai berbincang sambil berdansa, ia memberitahukan namanya kepadaku, ia bertanya beberapa hal mengenai diriku dan apa tujuanku. Aku mengatakan padanya bahwa aku harus pergi ke kerajaan yang ada di Utara dan juga aku bukan berasal dari dunia ini. Saat mendengar hal itu tiba tiba ia berhenti berdansa denganku ia berkata padaku untuk menemuinya nanti sehabis pesta selesai. Ia berkata padaku untuk pergi kerumahnya karena ia akan memberikan sebuah informasi kepadaku mengenai kerajaan tersebut.
Setelah itu dia pergi meninggalkan pesta dan masuk kedalam sebuah rumah. Aku yang melihat itu berpikiran kenapa ia ingin memberitahu kan informasi itu dengan sembunyi sembunyi. Pesta pun selesai karena sudah malam mereka menyuruhku untuk tidur di di desa mereka, kepala desa menyuruhku tidur di tempatnya, saat aku mengikuti beliau ia menuju arah rumah gadis yang bersisik itu, ia berkata padaku bahwa ia hanya tinggal dengan putrinya saja, setelah masuk ke dalam rumah ia memperkenalkan putrinya kepadaku.
“RURU” panggil kepala desa ke anaknya.
Dari lantai atas pun terdengar suara langkah kaki. Gadis bersisik itu turun menemui kami, kepala desa memerintahkan Ruru untuk menyiapkan kamar untukku. Ia mengangguk dan berkata kepadaku untuk mengikutinya. Aku pun mengikutinya menuju lantai atas, di rumah ini ternyata ada 4-5 kamar, ia mengantarku ke kamar yang paling ujung.
Setelah aku masuk ke dalam kamar aku langsung menanyainya tentang informasi yang ia janjikan kepadaku. Ia langsung masuk ke dalam kamarku dan menutupnya. Ia memberikan informasi informasi kepadaku, tentang nama kerajaan tersebut, tentang kondisi kerajaan itu, aturanya dan lain lain. Aku yang merasa penasaran kenapa ia sangat tau ditel tentang kerajaan itu.
Ia mulai tersipu malu ia perlahan lahan membuka baju yang ia kenakan saat itu, aku langsung terkejut dan menutup mataku. Ia berkata padaku untuk melihatnya, aku langsung menolaknya namun ia bersikeras untuk melihat dirinya, aku perlahan lahan membuka mataku, aku melihat sebuah lambang di punggungnya, ia bercerita padaku bahwa lambang ini adalah lambang kerajaannya, yaitu lambang Kerajaan ZEGALIS yang ingin aku tuju. Ia juga bercerita bahwa ia adalah seorang putri.
Ia berkata bahwa ia telah di hianati oleh saudarinya sendiri, ia juga bercerita tentang kenapa ia bisa samapai di desa ini. Aku yang mendengar ceritanya mulai merasa kasihan kepadanya juga merasa kesal dengan yang terjadi padanya, setelah mendengar itu aku langsung berkata padanya.
“Kamu tidak perlu khawatir, aku akan membantumu untuk mendapat keadilan itu, mungkin ini sebabnya kenapa aku di suruh pergi ke kerajaan mu” ia merasa gembira dan senang mendengar hal itu, ia langsung kearahku dan memelukku, ia memelukku sambil berkata :
“Trima Kasih”
Aku yang tidak tau harus berbuat apa saat itu merasa malu. Ia memelukku tanpa menggunakan pakaian, bagian dadanya menyentuh tubuhku, hal itu membuatku gemetar, bahkan wajahku memerah akan hal itu, aku yang tidak berpengalaman dengan seorang gadis tiba tiba mendapatkan perlakuan seperti ini. Kepalaku langsung pusing dengan terjadinya hal itu, mataku berputar putar, tubuhku mulai melemas dan akhirnya diriku pingsan.
Keesokkan harinya aku terbangun, kepalaku merasa pusing, aku melihat kesekitarku, dan saat itu aku tiba tiba mengingat kejadian semalam, bahwa aku pingsan saat gadis itu memelukku tanpa pakaian dan juga sensasi yang ia berikan melalui dadanya,
Entah kenapa aku merasakan sebuah sensasi yang lembut, halus juga nyaman di tanganku, tiba tiba sebuah suara pun terdengar olehku.
“Akhhh..”
Saat mendengar itu aku langsung melihat ke arah suara itu yang ternyata tepat disebelah ku, ternyata di sebelahku ada Ruru yang tidur tanpa busana dan juga tanganku menyentuh dadanya. Wajahku langsung memerah aku terkejut sampai jatuh dari kasur. Aku mundur sampai ke dinding kamar dan menutup wajahku. Tiba tiba Ruru pun bangun ia menyapaku dengan lembut.
“Selamat pagi Sheida-Sama”
Aku yang melihat dirinya telanjang membuat wajahku memerah, karena diriku malu sekali, aku langsung menyuruhnya untuk keluar kamar. Aku menepuk pipiku dan menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan ingatan tentang kejadian itu. Aku mulai bersiap siap untuk pergi dari desa itu, setelah keluar dari rumah Ruru aku bertemu kepala desa dan mereka menyambut kepergian ku, aku menundukan kepalaku untuk berterima kasih kepada warga desa itu, aku menoleh ke arah belakangku dan pergi meninggalkan mereka. Tepat sebelum kepergianku ada suara yang memanggilku.
“Tunggu ! Sheida-Sama”
Aku menoleh ke arah suara itu, ternyata yang memanggilku adalah Ruru, ia berpakaian seperti seorang petualang dia datang padaku dan memohon untuk ikut pergi ke kerajaan Zegalis bersamaku. Karena janji yang aku ucapkan semalam aku tidak bisa menolaknya lagi pula dia tau seluk beluk kerajaan Zegalis jadi aku mengiyakan dia untuk pergi bersamaku. Ia sangat senang mendengar hal itu, ia tersenyum manis kepadaku, aku terkejut sekaligus malu saat melihat wajahnya yang manis. Aku mengalihkan pandanganku darinya dan pergi ke kerajaan Zegalis.
“Ayo kita pergi”
Ia mengangguk kepadaku dan tersenyum manis, kami pun pergi dari desa itu dan mulai menuju kerajaan Zegalis.
“Sheida sama aku berhasil menangkap ikan”
Dia tersenyum kepadaku dengan penuh ketulusan, aku merasa tenang setiap ia tersenyum lembut kepadaku. Aku berharap aku bisa membantunya tentang masalah masalah yang berada di kerajaannya.
Setelah berjalan dari desa menuju kerajaan Zegalis kami hendak beristirahat sejenak. Di dekat kami ternyata ada sungai, kami pun berhenti di pinggiran sungai tersebut., Sebuah suara terdengar.
*Krrrrrrrrrr*
Aku seketika melihat ke arah Ruru, ia terlihat malu dan wajahnya memerah. Aku yang melihat hal itu mulai tersenyum.
“Apakah kau lapar Ruru ?”
Ia mengangguk tetapi tidak berkata apa apa padaku. Kami memutuskan untuk memancing di sungai itu, hasilnya adalah Ruru menangkap ikan yang besar, sedangkan aku malah menangkap ikan yang kecil. Kami memakan ikan tersebut dan ingin melanjutkan perjalanan.
Tak lama setelah kami meninggalkan sungai itu kami menemukan sebuah tembok yang besar dan tinggi kami melihat ada sebuah penjagaan disana, aku mengira ini adalah pos penjagaan di kerajaan Zegalis. Kami menuju ke pos penjagaan tersebut, kami di hentikan oleh penjaga yang sedang bertugas disana, dia menanyaiku tentang keperluan aku kesini. Sebenarnya aku tidak tau keperluanku disini, aku hanya disuruh untuk ke kerajaan ini. Aku yang tidak tau mau berbicara apa langsung saja berbicara dengan jelas.
“Aku adalah seorang pedagang”
Dalam pikiranku aku berharap dia percaya akan hal itu, dia mengangguk dan mempersilahkan masuk ke dalam kota.
“Heh ? Dia percaya ? Padahal aku tidak membawa barang barang seperti pedagang pada umumnya ?”
Setelah masuk kedalam dungeon aku menyadari bahwa aku melihat sebuah skill menyala, aku memfokuskan pandanganku ke skill itu dan ternyata itu adalah Skill Pasif [Fake], skill itu bisa mengelabui seseorang dengan hanya berbicara kepadanya.
“Pantas saja si penjaga itu mengijinkan ku lewat ternyata berkat Skill Fake ini, tapi syukurlah aku masuk kota tanpa hambatan.”
Setelah melewati gerbang kami berkeliling kota untuk mencari tempat penginapan. Kami menemukan tempat penginapan, namun cuma ada 1 kamar yang tersisa, aku berpikir untuk membiarkan Ruru tidur di sana sedangkan aku akan mencari tempat yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Qiya
suka alurnya cuma agak pusing kalau baca cerita dari sudut pandang orang pertama 😭😭
2021-05-19
0
ᵏⁱⁿᵍsʜᴀᴅᴏᴡシ︎ᴍᴏɴᴀʀᴄʜᵏⁱⁿᵍ
Tuhan adalah sang pencipta
malaikat adalah pelayan Tuhan
dewa adalah bidak tuhan ? kayak gitu yah perasaan gw lebih kuat malaikat dari pada dewa
2020-11-16
3
anthony w
tulisannya rapi kak_
cek cerita aku ya, 'Rion, story of a boy'
mohon kritik dan sarannya😊
2020-08-06
2