bab4 Bertemu Daddy

....

Para murid mulai meninggalkan kan sekolah satu persatu. Pun dengan Sabil dan sahabatnya yang mulai mengemasi peralatan sekolah mereka.

"Bil, kamu yakin tidak ikut nanti malam?," tanya Rani berharap bahwa sahabat nya itu akan menemani ke pesta kakak kelasnya malam nanti.

Sabil yang sudah selesai berkemas pun menoleh, "Kan ada kak Dion yang menemani mu, aku tidak bisa ikut, ayah tak akan mengijinkan ku ke tempat hiburan malam seperti itu. Dan aku pun tak akan nyaman di sana."

Pesta ulang tahun Reza yang merupakan kakak kelasnya itu, memang di adakan di sebuah club mewah di kotanya. Karena memang mereka dari kalangan berada, jadi tak masalah jika mengeluarkan uang untuk berfoya.

"Huhhhhfff.. aku malah berharap dia tak menemani ku, aku pasti tak akan bebas di sana," keluh Rani menghembuskan nafasnya kasar.

"Sudah ayo pasti kak Dion sudah menunggu mu di parkiran," ajak Sabil seraya menarik lengan temannya agar berjalan agak cepat.

Kedua gadis itu mendekat ke arah pemuda, yang sedari tadi berdiri dan sedikit menyenderkan tubuhnya di samping mobilnya.

Dion yang melihat gadis kecil yang dari tadi di tunggunya pun segera membukakan pintu mobil penumpang.

Rani mendudukan tubuhnya di mobil itu dengan bibir yang terlihat masih cemberut.

"Kenapa dia?" tanya Dion pada Sabil.

Sabil hanya mengangkat bahunya dan tersenyum,

Dion yang tidak mendapat jawaban, akhirnya berjalan masuk ke tempat mengemudi.

Sabil melambaikan tangan nya yang hanya di balas tatapan kesal sahabat nya itu, Sabil tersenyum dibuatnya, ia tau Rani tak akan benar-benar marah padanya.

Sampai mobil itu melaju, tak sengaja bola mata Sabil bertemu, dengan seseorang yang mobilnya tertabrak tadi pagi. Entah Sabil salah lihat atau tidak, tapi ia melihat sudut bibir pria itu sedikit terangkat saat menatap nya.

Sejenak Sabil terpaku, wajah yang tercetak begitu sempurna, ditambah sedikit senyuman saja sungguh mampu membuat seorang Sabil terpana di buatnya. Tapi sedikit kemudian dia memalingkan wajahnya malu.

Sabil bergegas menaiki motor nya dan melajukan nya.

Tanpa sadar bola mata pria itu masih saja menatap nya, entah apa yang sedang di pikirkan nya.

Sampai tepukan di bahunya menyadarkan nya,

"Liatin apa kamu An?" tanya Alex mengikuti arah pandangannya. Tapi tak menemukan apa pun di sana.

"Kucing yang tadi pagi," ujar Andra tanpa sadar.

Wajah gadis itu memang sedikit mengusik pikiran nya, padahal biasanya tidak pernah sekalipun dia tertarik pada gadis di sekitar nya.

Kedua sahabatnya pun terkejut di buatnya,

"Aku jadi penasaran dengan kucing kecil itu,"

celetuk Alex.

"Sudah ayo naik," tegur Reza yang melihat temannya yang sedikit konyol itu masih bengong di tempat.

"Dimana Andra," celingukan, tak sadar jika dari tadi temannya sudah melajukan mobilnya.

"Padahal aku masih ingin tanya siapa kucing kecil itu, kalau cantik boleh lah aku deketin."

"Kau itu, ujung-ujungnya cewek cantik lagi," sahut Reza menimpali.

...

Sebuah mobil memasuki kawasan bangunan yang menjulang tinggi itu.

Kaki panjang, tubuh tegap dan dada bidang yang membusung. Otot yang terlihat begitu menggoda kaum hawa. Nampaknya sang pemilik selalu menjaga tubuh nya, sungguh tak terlihat anak yang masih pelajar menengah atas.

Dia menapakkan kakinya melewati resepsionis, ya ia tak perlu melaporkan kedatangannya, karena ia anak pemilik perusahaan itu.

Para karyawan di sana tau sang pemilik wajah tampan itu adalah tuan mudanya.

Ada yang membungkuk hormat dan memberi salam.

Mencoba menampilkan kesan yang baik, karena sudah di pastikan dia adalah calon CEO berikutnya.

Wajah dingin dan datar itu kini sudah menaiki lift menuju lantai teratas di gedung itu.

Ting

Pintu lift terbuka.

"Selamat datang tuan muda, silahkan... tuan besar sudah menunggu di ruangan nya."

Sapa sang sekertaris daddy-nya menyambut kedatangan Andra.

Sekertaris Tantan menunjukkan ruangan atasannya, dia berjalan di depan dan di ikuti sang tuan muda.

tok tok tok

Kemudian pak Tantan membuka pintu itu.

Terlihat pria tua yang masih terlihat tampan di usianya, berdiri di depan tembok kaca yang amat besar di ruangan itu. Dengan wajah yang tak terlihat begitu baik, guratan kesedihan begitu jelas menghiasi wajahnya. Tampak melihat pemandangan dari gedung yang tinggi itu.

"Tuan... tuan muda sudah datang," ujar pak Tantan kemudian membungkuk dan meninggalkan ruangan itu.

"Kau sudah datang," ujar Dad Ray setelah ia itu membalikkan badannya.

"Duduklah boy."

Andra berjalan mendekati sofa yang di ruangan itu. Ia pun duduk di ujung sofa panjang itu.

"Ada apa Daddy memanggilku kemari, jika tidak ada yang penting lebih baik aku pergi,"

Daddy Ray tersenyum, "Pulanglah nak, sampai kapan kau menghindari mommy mu?"

"Dia sudah semakin tua seperti Daddy, setiap hari hatinya dilanda perasaan bersalah, hatinya begitu kesepian. Dia merindukan mu nak," lirihnya, suaranya terdengar begitu berat. Tak ada nada ketegasan dalam setiap katanya.

Hanya ada suara memohon yang amat sangat, dari seorang ayah yang begitu mengkhawatirkan istrinya, yang belum juga mendapatkan maaf dari putra semata wayangnya akibat perbuatannya di masa lalu.

Andra masih diam mendengarkan ungkapan hati sang ayah yang terdengar menyedihkan.

"Maafkanlah mommy mu, Daddy tau kau terluka, Daddy pun sama. Tidak ada manusia yang tak pernah membuat kesalahan. Mommy mu sungguh menyesali perbuatannya."

Aku melihat mata yang sedari tadi berkabut, kini sudah tak mampu lagi membendung genangan air di pelupuk matanya.

"Aku sudah memaafkan mommy," ucap Andra singkat. "Tapi untuk pulang, aku belum bisa Dad."

"Sebentar saja kau tengok mommy mu," pinta Daddy lagi.

"Yaa.. aku akan memikirkan nya, jika sudah tidak ada yang lain lagi, aku akan pergi." Andra beranjak dari duduknya.

Andra berjalan pelan, kakinya terasa berat. Ingin rasanya ia memeluk Daddy nya itu. Hatinya pun merasakan sakit saat melihat air mata sialan itu menetes di pipi sang Daddy.

"Jaga kesehatan mu, Dad," ucapnya sebelum dia benar-benar melewati pintu itu.

Dia keluar dari ruangan itu, berjalan menuju lift. Tapi langkahnya terhenti, ketika seseorang menghampiri nya dan mengatakan sesuatu yang sedikit mampu menggetarkan hatinya.

"Belakangan ini kesehatan tuan besar dan nyonya sedikit menurun."

"Bukankah seharusnya kau menjaga mereka pak Tantan!" potong Andra

"Nyonya keluar masuk rumah sakit, tuan besar begitu mengkhawatirkan nya hingga kesehatan nya menurun juga. Mungkin dia terlalu merindukan tuan muda."

Andra kembali melanjutkan langkahnya,,

"Seringkali nyonya menangis melihat foto tuan muda!" seru pak Tantan lagi.

Langkah Andra terhenti sejenak, lalu berkata tanpa menoleh, "Tolong jaga mereka."

Entahlah egonya masih saja menguasai hatinya. Bukannya ia tak rindu, tapi hatinya seakan membeku.

 

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di like & kolom komentar.

salam receh, 😍

xiexie

Terpopuler

Comments

Ama

Ama

mampir lagi


#AmalliaPenaAutoon

2022-01-01

1

Titislia

Titislia

semangat kak

2021-12-29

1

@Princes halu"

@Princes halu"

aku meningalkan jejak nih kak.. semoga kakak selalu di beri kesehatan aamiin

2021-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 bab1 Pertemuan Kedua
2 bab2 Kecelakaan Kecil
3 bab3 Kucing Kecil
4 bab4 Bertemu Daddy
5 bab5 Kucing Kecil lagi
6 bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7 bab7 Cinta Ayah
8 bab8 Flashback 1
9 bab9 Flashback 2
10 bab10 Penyesalan Mommy
11 bab11 Kini Kucing Manis
12 bab12 Katakan Cinta
13 bab13 Sisi Lain Mommy
14 bab14 Tertarik
15 bab15 Saham
16 bab16 Pacar Dadakan
17 bab17 Panggilan Mommy
18 bab18 Pacaran
19 bab19 Berkunjung
20 bab20 Terkejut
21 bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22 bab22 Perhatian Kecil
23 bab23 Menuju Lulus
24 bab24 Ada Sesuatu
25 bab25 Bermain Basket
26 bab26 Pulang Bersama
27 bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28 bab28 Menjenguk Mommy
29 bab29 Keadaan Mommy
30 bab30 Awalnya Teman
31 bab31 Perhatian Sekali
32 bab32 Menjemputmu
33 bab33 Gosip Pagi
34 bab34 Jika
35 bab35 Sudah Berbeda
36 bab36 Semakin Dekat
37 bab37 Mampir ke Kantor
38 bab38 Hanya Menempel
39 bab39 Membuat Iri
40 bab40 Semakin Digilai
41 bab41 Usaha Sia-sia
42 bab42 Tak Tau Malu
43 bab43 Ikut Casting
44 bab44 Berhasil
45 bab45 Mommy Pulang
46 bab46 Pujian
47 bab47 Jadi CEO
48 bab48 Jadi CEO 2
49 bab49 Berpisah Lagi
50 bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51 bab51 Tiba-tiba Peluk
52 bab52 Bukan Pencuri
53 bab53 Panggilan Ayah
54 bab54 Taman Bermain
55 bab55 Kincir Ria
56 bab56 Juga Memanggil Ibu
57 bab57 Kedatangan Sahabat
58 bab58 Harapan Ayah
59 bab59 Kesialan Alex
60 bab60 Amarah Alex
61 bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62 bab62 Chat Chat an
63 bab63 Rindu itu Berat
64 bab64 Calon Nona Muda Palsu
65 bab65 Calon Nona Muda Asli
66 bab66 Didalam Ruangan
67 bab67 Deg Deg Deg
68 bab68 Ayo Kita Menikah
69 bab69 Sabil Bimbang
70 bab70 Rencana Andra
71 bab71 Meminta Restu
72 bab72 Terpesona
73 bab73 Aku mau kak...
74 bab74 Ayah ikut senang
75 visual
76 bab75 Sahabat Lama
77 bab76 Mulai Ragu
78 bab77 Ternyata Fans
79 bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80 bab79 Suara Aahhh...
81 bab80 Suara Aahhh lagi...
82 bab81 Sebenarnya ingin juga
83 bab82 Terjangkit Virus
84 bab83 Kiriman Foto
85 bab84 Lapangnya Hati Ayah
86 bab85 Menjelang Pernikahan
87 bab86 Penuh haru
88 bab87 Ketegangan di Malam Hari
89 bab88 Pertama-tama
90 bab89 Bocil Skip Aja Ya
91 bab90 Pagi Harinya
92 bab91 Tahan Godaan
93 bab92 Couple Goals Rani&Dion
94 bab93 Hujaman Kenikmatan
95 bab94 Sakit Pinggang
96 bab95 Pesawat Pribadi
97 bab96 Semakin Cinta
98 bab97 Merasa aneh
99 bab98 Rencana Jane
100 bab99 Suami Idaman
101 bab100 Bocornya Rahasia
102 bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103 bab102 Erangan
104 bab103 Pemersatu Bangsa
105 bab104 Obsession
106 bab105 Obrolan Hangat
107 bab106 Hampir Saja
108 bab107 Terbongkar
109 bab108 Menghilang
110 bab109 Sabila kecil
111 bab110 Menemukanmu
112 bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113 bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114 bab113 Hampir Mati
115 bab114 Kritis
116 bab115 Penyesalan Andra
117 bab116 Andra dan Daddy
118 bab117 Perjuangan
119 bab118 Titik Terendah
120 bab119 Mata yang Ternoda
121 bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122 bab121 Otw Launching
123 bab122 Akhir Cerita Sabila
124 Kisah Baru
125 Pesona
Episodes

Updated 125 Episodes

1
bab1 Pertemuan Kedua
2
bab2 Kecelakaan Kecil
3
bab3 Kucing Kecil
4
bab4 Bertemu Daddy
5
bab5 Kucing Kecil lagi
6
bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7
bab7 Cinta Ayah
8
bab8 Flashback 1
9
bab9 Flashback 2
10
bab10 Penyesalan Mommy
11
bab11 Kini Kucing Manis
12
bab12 Katakan Cinta
13
bab13 Sisi Lain Mommy
14
bab14 Tertarik
15
bab15 Saham
16
bab16 Pacar Dadakan
17
bab17 Panggilan Mommy
18
bab18 Pacaran
19
bab19 Berkunjung
20
bab20 Terkejut
21
bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22
bab22 Perhatian Kecil
23
bab23 Menuju Lulus
24
bab24 Ada Sesuatu
25
bab25 Bermain Basket
26
bab26 Pulang Bersama
27
bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28
bab28 Menjenguk Mommy
29
bab29 Keadaan Mommy
30
bab30 Awalnya Teman
31
bab31 Perhatian Sekali
32
bab32 Menjemputmu
33
bab33 Gosip Pagi
34
bab34 Jika
35
bab35 Sudah Berbeda
36
bab36 Semakin Dekat
37
bab37 Mampir ke Kantor
38
bab38 Hanya Menempel
39
bab39 Membuat Iri
40
bab40 Semakin Digilai
41
bab41 Usaha Sia-sia
42
bab42 Tak Tau Malu
43
bab43 Ikut Casting
44
bab44 Berhasil
45
bab45 Mommy Pulang
46
bab46 Pujian
47
bab47 Jadi CEO
48
bab48 Jadi CEO 2
49
bab49 Berpisah Lagi
50
bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51
bab51 Tiba-tiba Peluk
52
bab52 Bukan Pencuri
53
bab53 Panggilan Ayah
54
bab54 Taman Bermain
55
bab55 Kincir Ria
56
bab56 Juga Memanggil Ibu
57
bab57 Kedatangan Sahabat
58
bab58 Harapan Ayah
59
bab59 Kesialan Alex
60
bab60 Amarah Alex
61
bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62
bab62 Chat Chat an
63
bab63 Rindu itu Berat
64
bab64 Calon Nona Muda Palsu
65
bab65 Calon Nona Muda Asli
66
bab66 Didalam Ruangan
67
bab67 Deg Deg Deg
68
bab68 Ayo Kita Menikah
69
bab69 Sabil Bimbang
70
bab70 Rencana Andra
71
bab71 Meminta Restu
72
bab72 Terpesona
73
bab73 Aku mau kak...
74
bab74 Ayah ikut senang
75
visual
76
bab75 Sahabat Lama
77
bab76 Mulai Ragu
78
bab77 Ternyata Fans
79
bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80
bab79 Suara Aahhh...
81
bab80 Suara Aahhh lagi...
82
bab81 Sebenarnya ingin juga
83
bab82 Terjangkit Virus
84
bab83 Kiriman Foto
85
bab84 Lapangnya Hati Ayah
86
bab85 Menjelang Pernikahan
87
bab86 Penuh haru
88
bab87 Ketegangan di Malam Hari
89
bab88 Pertama-tama
90
bab89 Bocil Skip Aja Ya
91
bab90 Pagi Harinya
92
bab91 Tahan Godaan
93
bab92 Couple Goals Rani&Dion
94
bab93 Hujaman Kenikmatan
95
bab94 Sakit Pinggang
96
bab95 Pesawat Pribadi
97
bab96 Semakin Cinta
98
bab97 Merasa aneh
99
bab98 Rencana Jane
100
bab99 Suami Idaman
101
bab100 Bocornya Rahasia
102
bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103
bab102 Erangan
104
bab103 Pemersatu Bangsa
105
bab104 Obsession
106
bab105 Obrolan Hangat
107
bab106 Hampir Saja
108
bab107 Terbongkar
109
bab108 Menghilang
110
bab109 Sabila kecil
111
bab110 Menemukanmu
112
bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113
bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114
bab113 Hampir Mati
115
bab114 Kritis
116
bab115 Penyesalan Andra
117
bab116 Andra dan Daddy
118
bab117 Perjuangan
119
bab118 Titik Terendah
120
bab119 Mata yang Ternoda
121
bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122
bab121 Otw Launching
123
bab122 Akhir Cerita Sabila
124
Kisah Baru
125
Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!