bab2 Kecelakaan Kecil

Deru mobil membentang jalanan yang sudah ramai itu,

"Waaahhh perutku kekenyangan," ucap Rani sambil mengusap perutnya yang terisi penuh kue buatan ayah Sabil. "Kue paman memang tidak pernah mengecewakan," pujinya.

Dion tak habis pikir dengan sahabat yang sudah seperti adiknya itu, bagaimana bisa tiap kali dia menghabiskan banyak kue buatan pak Mul.

"Bagaimana Paman bisa cepat kaya kalau kau terus memakan kue nya," sindir Dion.

"Lihatlah pipimu semakin lebar," sembari mencubit gemas pipi Rani.

"Aawww..!!! kak Dion!" kesal Rani.

"Asal kakak tau, aku tak pernah minta kue paman, tapi ia sendiri yang memberinya, paman memintaku untuk mencicipi resep barunya," gaduhnya lagi.

Gadis yang duduk di kursi belakang masih saja diam, menerawang jauh pandangan nya .

Setelah mendengar pujian temannya, Sabil teringat kue buatan ayahnya memang enak, tapi tak seenak buatan ibunya.

Ingatannya menelisik jauh, dia masih sangat ingat dulu ibunya suka sekali membuat kue.

Dan pada akhirnya ayah membujuk ibu untuk membuka toko kue yang sampai sekarang masih bernama "Arum Bread,"

Tokonya sangat ramai setiap hari nya. Pelanggan selalu berdatangan silih berganti, dalam sekejap toko itu pun terkenal. Sampai ketika kecelakaan itu terjadi, ayah bertekad meneruskan toko kue sang ibu. Dia berdalih, tak ingin kenangan bersama istrinya itu hilang begitu saja.

"Bil.. Bil... Sabil," panggil Rani

"Kamu kenapa, kok diam aja dari tadi, kamu lagi gak enak badan ya??" Rani terlihat begitu menghawatirkan sahabatnya itu.

Sabil tersadar dari lamunannya,

"Sabilaaa...!!" teriak Rani karena tak kunjung mendapatkan respon dari sahabatnya.

"Yaa..."

"Aku dengar Rani , yang imutnya kebangetan," jawab Sabil sambil terkekeh.

"Kalian berdua itu kalau sudah berantem, seperti sepasang kekasih yang saling merajuk dan membujuk, mana mau aku mengganggu kalian."

"Apa! kekasih? yang benar saja aku punya kekasih cewek manja seperti nya," ujar Dion.

"Memangnya siapa yang mau jadi pacar kakak," sahut Rani tak mau kalah.

Dan benar saja sedikit pelumas saja, sudah mampu membuat dua orang di depannya mulai pertengkaran lagi.

Melihat dua orang di depan yang asyik berargumen, sudah mampu membuat bibir Sabil terangkat keatas.

Mungkin aneh, tapi bagi Sabil mereka hanya tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka seperti pasangan pada umumnya.

...

Terlihat kendaraan sudah berjejer rapi di sebuah bangunan,

Setelah sampai mereka segera menaiki benda kotak yang biasa bergerak naik turun itu.

Sebuah angka berhenti di tempat tujuan mereka,

"Kak Dion, kakak tau kan apa yang di sukai kak Reza?" tanya Rani manja, dan memasang wajahnya semanis mungkin.

"Mungkin hal yang di sukai cowok pada umumnya," jawab Dion datar.

"Kak Dion ih," kesal Rani dan berjalan menjauhi temannya.

"Nanti malam kak Dion ikut Rani kan ke pesta itu," Sabil mengkhawatirkan sahabat nya, yang berniat datang ke tempat hiburan malam.

Karena pesta ulang tahun sang idola di adakan di sana.

"Tenanglah, aku tidak akan membiarkan gadis kecil itu pergi sendirian." ucap Dion menenangkan.

"Bil.. ayo cepat," panggil Rani yang sudah berada cukup jauh dari keduanya.

...

Satu persatu toko mereka datangi entah apa yang di cari. Sampai tak terasa malam sudah semakin larut.

"Kenapa kita jadi belanja sebanyak ini," heran Sabil.

Rani tersenyum senang, "Kapan lagi kan kak Dion mau bayarin kita,"

"Bukannya setiap hari aku yang traktir," keluh Dion tak habis pikir.

"Ya.. kak Dion memang yang terbaik,"

"Habisnya di sini hanya kakak yang sudah bisa cari uang, beramal sesekali biar uang kakak tambah banyak, iya kan Bil?".

Dion juga seorang tuan muda, perusahaan ayahnya cukup besar, jadi dia di tuntut untuk bisa berbisnis dari jauh hari sebelum akhirnya menggantikan ayahnya.

Sekarang ini, dia di beri tugas mengurus salah satu anak perusahaan. Dan jangan lupakan sekolahnya, dia juga harus berprestasi dalam akademik.

...

"Dahhh Sabil...," Rani melambaikan tangan.

"Terimakasih kak Dion, kalian hati-hati di jalan." Sabil juga melambaikan tangannya.

Setelah mobil itu menjauh, dia melangkahkan kakinya memasuki bangunan kecil yang bertuliskan "Arum Bread" . Tempat itu memang bukan hanya toko, tapi juga tempat Sabil dan ayahnya berteduh.

Dicarinya lelaki yang amat dia sayangi, dia coba membuka pintu kamar sang ayah. Ternyata lelaki itu sedang melamun di depan jendela kamarnya.

"Ayah..., kenapa belum tidur?" didekati nya sang ayah. " Ayah merindukan ibu lagi," sambungnya, karena melihat ayahnya terus memandangi foto pernikahan mereka.

"Tidak nak, kemari lah," dipeluknya sang putri tercinta dengan penuh kasih sayang. "Ibumu pasti bangga, putri kecil nya kini sudah tumbuh dewasa, menjadi gadis yang cantik dan lembut persis seperti ibumu." diusapnya air mata nakal yang keluar begitu saja, karena tak ingin membuat anak gadis nya khawatir.

"Terimakasih ayah, terimakasih atas kasih sayang yang begitu berlimpah untuk ku."

Walaupun ibunda sudah tak ada, tapi perhatikan dan kasih sayang dari ayahnya begitu besar untuk nya.

Sabil semakin erat memeluk tubuh lelaki paruh baya itu. Dia tau selama ini ayahnya begitu kesepian, hatinya selalu merindu sang pujaan hati. Mungkin jika bisa diminta, sang ayah pasti memilih bersama ibunda.

Apa mau di kata, takdir sang pencipta tak ada yang tau. Begitu cepat di tinggal sang kekasih, dan harus membesarkan buah hati seorang diri.

...

Matahari mulai menampakan sinarnya,

Udara pagi yang begitu dingin, tak membuat gadis yang berwajah cantik itu bermalas-malasan. Dia mulai bersiap, mulai memasuki kamar mandi.

Selesai mandi dia berdiri di depan cermin. Mulai menghias diri, menyisir rambut panjang nya. Dia membiarkan rambut panjangnya terurai rapi. Mengoleskan kan pelembab di bibir yang berwarna pink alami. Meski tak ada darah campuran bulenya, tapi wajahnya tercetak begitu sempurna. Mungkin karena sang ibu dulu kembang desa ibaratnya.

"Pagi ayah," sapa Sabil seraya mendudukan tubuhnya nya di kursi makan.

Ayahnya yang sedang menyiapkan sarapan pun menengok, "Pagi juga putri ayah yang cantik."

"Wahh.. ayah masak Sup ikan kesukaan ku," ucap Sabil dengan mata yang berbinar.

"Makanlah yang banyak,"

Mereka menikmati sarapan pagi itu, dengan di bumbui obrolan ringan antara ayah dan anak.

"Ayah,, Sabil berangkat dulu," meraih tangan sang ayah.

"Hati-hati nak,"

...

Gadis itu melajukan motor kesayangan nya ke sekolah,

Ciiittttt...

Braakkk...!!!

Tiba-tiba saja dia tak sengaja menabrak kendaraan di depan nya. Entah apa yang sedang gadis itu pikirkan.

Gawaattt... Sabila kamu itu kenapa bisa melamun di motor. Gadis itu tampak ketakutan.

Keluarlah pemilik mobil yang tadi tertabrak Sabil. Pemuda dengan badan yang tegak, kaki yang panjang, dan jangan lupa wajah yang rupawan. Mulai berjalan melihat belakang mobil kesayangan nya.

Sejenak Sabil tampak terpaku, akan ketampanan pemuda itu. Namun dia segera tersadar, "ini bukan waktu yang tepat untuk mengagumi nya Sabil," pikir gadis itu sambil menepuk pipinya.

Buru-buru Sabil menghampiri sang pemilik mobil, yang ternyata kakak kelasnya sendiri.

Sabil paham betul sang kakak kelas idola sekolah, Karena hampir setiap hari di jam istirahat, dia juga menghabiskan waktunya di perpustakaan.

 

Jangan lupa guys, Like ,komen dan vote. 😁😁

salam receh.

baca karya author yang baru yuk.

judulnya Bersabar Dalam Luka (Perjodohan)

cari nama penanya: Three ono

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Boom like dulu ya Thor, udah aku fav kok..

2022-01-28

1

Nyonya B

Nyonya B

baca karya author yang baru yuk.

judulnya Bersabar Dalam Luka (Perjodohan)
cari nama penanya: Three ono

2022-01-26

0

Ama

Ama

hadir lagi


#AmalliaPenaAutoon

2022-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 bab1 Pertemuan Kedua
2 bab2 Kecelakaan Kecil
3 bab3 Kucing Kecil
4 bab4 Bertemu Daddy
5 bab5 Kucing Kecil lagi
6 bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7 bab7 Cinta Ayah
8 bab8 Flashback 1
9 bab9 Flashback 2
10 bab10 Penyesalan Mommy
11 bab11 Kini Kucing Manis
12 bab12 Katakan Cinta
13 bab13 Sisi Lain Mommy
14 bab14 Tertarik
15 bab15 Saham
16 bab16 Pacar Dadakan
17 bab17 Panggilan Mommy
18 bab18 Pacaran
19 bab19 Berkunjung
20 bab20 Terkejut
21 bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22 bab22 Perhatian Kecil
23 bab23 Menuju Lulus
24 bab24 Ada Sesuatu
25 bab25 Bermain Basket
26 bab26 Pulang Bersama
27 bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28 bab28 Menjenguk Mommy
29 bab29 Keadaan Mommy
30 bab30 Awalnya Teman
31 bab31 Perhatian Sekali
32 bab32 Menjemputmu
33 bab33 Gosip Pagi
34 bab34 Jika
35 bab35 Sudah Berbeda
36 bab36 Semakin Dekat
37 bab37 Mampir ke Kantor
38 bab38 Hanya Menempel
39 bab39 Membuat Iri
40 bab40 Semakin Digilai
41 bab41 Usaha Sia-sia
42 bab42 Tak Tau Malu
43 bab43 Ikut Casting
44 bab44 Berhasil
45 bab45 Mommy Pulang
46 bab46 Pujian
47 bab47 Jadi CEO
48 bab48 Jadi CEO 2
49 bab49 Berpisah Lagi
50 bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51 bab51 Tiba-tiba Peluk
52 bab52 Bukan Pencuri
53 bab53 Panggilan Ayah
54 bab54 Taman Bermain
55 bab55 Kincir Ria
56 bab56 Juga Memanggil Ibu
57 bab57 Kedatangan Sahabat
58 bab58 Harapan Ayah
59 bab59 Kesialan Alex
60 bab60 Amarah Alex
61 bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62 bab62 Chat Chat an
63 bab63 Rindu itu Berat
64 bab64 Calon Nona Muda Palsu
65 bab65 Calon Nona Muda Asli
66 bab66 Didalam Ruangan
67 bab67 Deg Deg Deg
68 bab68 Ayo Kita Menikah
69 bab69 Sabil Bimbang
70 bab70 Rencana Andra
71 bab71 Meminta Restu
72 bab72 Terpesona
73 bab73 Aku mau kak...
74 bab74 Ayah ikut senang
75 visual
76 bab75 Sahabat Lama
77 bab76 Mulai Ragu
78 bab77 Ternyata Fans
79 bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80 bab79 Suara Aahhh...
81 bab80 Suara Aahhh lagi...
82 bab81 Sebenarnya ingin juga
83 bab82 Terjangkit Virus
84 bab83 Kiriman Foto
85 bab84 Lapangnya Hati Ayah
86 bab85 Menjelang Pernikahan
87 bab86 Penuh haru
88 bab87 Ketegangan di Malam Hari
89 bab88 Pertama-tama
90 bab89 Bocil Skip Aja Ya
91 bab90 Pagi Harinya
92 bab91 Tahan Godaan
93 bab92 Couple Goals Rani&Dion
94 bab93 Hujaman Kenikmatan
95 bab94 Sakit Pinggang
96 bab95 Pesawat Pribadi
97 bab96 Semakin Cinta
98 bab97 Merasa aneh
99 bab98 Rencana Jane
100 bab99 Suami Idaman
101 bab100 Bocornya Rahasia
102 bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103 bab102 Erangan
104 bab103 Pemersatu Bangsa
105 bab104 Obsession
106 bab105 Obrolan Hangat
107 bab106 Hampir Saja
108 bab107 Terbongkar
109 bab108 Menghilang
110 bab109 Sabila kecil
111 bab110 Menemukanmu
112 bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113 bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114 bab113 Hampir Mati
115 bab114 Kritis
116 bab115 Penyesalan Andra
117 bab116 Andra dan Daddy
118 bab117 Perjuangan
119 bab118 Titik Terendah
120 bab119 Mata yang Ternoda
121 bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122 bab121 Otw Launching
123 bab122 Akhir Cerita Sabila
124 Kisah Baru
125 Pesona
Episodes

Updated 125 Episodes

1
bab1 Pertemuan Kedua
2
bab2 Kecelakaan Kecil
3
bab3 Kucing Kecil
4
bab4 Bertemu Daddy
5
bab5 Kucing Kecil lagi
6
bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7
bab7 Cinta Ayah
8
bab8 Flashback 1
9
bab9 Flashback 2
10
bab10 Penyesalan Mommy
11
bab11 Kini Kucing Manis
12
bab12 Katakan Cinta
13
bab13 Sisi Lain Mommy
14
bab14 Tertarik
15
bab15 Saham
16
bab16 Pacar Dadakan
17
bab17 Panggilan Mommy
18
bab18 Pacaran
19
bab19 Berkunjung
20
bab20 Terkejut
21
bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22
bab22 Perhatian Kecil
23
bab23 Menuju Lulus
24
bab24 Ada Sesuatu
25
bab25 Bermain Basket
26
bab26 Pulang Bersama
27
bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28
bab28 Menjenguk Mommy
29
bab29 Keadaan Mommy
30
bab30 Awalnya Teman
31
bab31 Perhatian Sekali
32
bab32 Menjemputmu
33
bab33 Gosip Pagi
34
bab34 Jika
35
bab35 Sudah Berbeda
36
bab36 Semakin Dekat
37
bab37 Mampir ke Kantor
38
bab38 Hanya Menempel
39
bab39 Membuat Iri
40
bab40 Semakin Digilai
41
bab41 Usaha Sia-sia
42
bab42 Tak Tau Malu
43
bab43 Ikut Casting
44
bab44 Berhasil
45
bab45 Mommy Pulang
46
bab46 Pujian
47
bab47 Jadi CEO
48
bab48 Jadi CEO 2
49
bab49 Berpisah Lagi
50
bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51
bab51 Tiba-tiba Peluk
52
bab52 Bukan Pencuri
53
bab53 Panggilan Ayah
54
bab54 Taman Bermain
55
bab55 Kincir Ria
56
bab56 Juga Memanggil Ibu
57
bab57 Kedatangan Sahabat
58
bab58 Harapan Ayah
59
bab59 Kesialan Alex
60
bab60 Amarah Alex
61
bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62
bab62 Chat Chat an
63
bab63 Rindu itu Berat
64
bab64 Calon Nona Muda Palsu
65
bab65 Calon Nona Muda Asli
66
bab66 Didalam Ruangan
67
bab67 Deg Deg Deg
68
bab68 Ayo Kita Menikah
69
bab69 Sabil Bimbang
70
bab70 Rencana Andra
71
bab71 Meminta Restu
72
bab72 Terpesona
73
bab73 Aku mau kak...
74
bab74 Ayah ikut senang
75
visual
76
bab75 Sahabat Lama
77
bab76 Mulai Ragu
78
bab77 Ternyata Fans
79
bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80
bab79 Suara Aahhh...
81
bab80 Suara Aahhh lagi...
82
bab81 Sebenarnya ingin juga
83
bab82 Terjangkit Virus
84
bab83 Kiriman Foto
85
bab84 Lapangnya Hati Ayah
86
bab85 Menjelang Pernikahan
87
bab86 Penuh haru
88
bab87 Ketegangan di Malam Hari
89
bab88 Pertama-tama
90
bab89 Bocil Skip Aja Ya
91
bab90 Pagi Harinya
92
bab91 Tahan Godaan
93
bab92 Couple Goals Rani&Dion
94
bab93 Hujaman Kenikmatan
95
bab94 Sakit Pinggang
96
bab95 Pesawat Pribadi
97
bab96 Semakin Cinta
98
bab97 Merasa aneh
99
bab98 Rencana Jane
100
bab99 Suami Idaman
101
bab100 Bocornya Rahasia
102
bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103
bab102 Erangan
104
bab103 Pemersatu Bangsa
105
bab104 Obsession
106
bab105 Obrolan Hangat
107
bab106 Hampir Saja
108
bab107 Terbongkar
109
bab108 Menghilang
110
bab109 Sabila kecil
111
bab110 Menemukanmu
112
bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113
bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114
bab113 Hampir Mati
115
bab114 Kritis
116
bab115 Penyesalan Andra
117
bab116 Andra dan Daddy
118
bab117 Perjuangan
119
bab118 Titik Terendah
120
bab119 Mata yang Ternoda
121
bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122
bab121 Otw Launching
123
bab122 Akhir Cerita Sabila
124
Kisah Baru
125
Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!