bab3 Kucing Kecil

,,,

Sabil mendekat, guna meminta maaf dan berniat bertanggung jawab atas kesalahannya.

"Maaf kak, saya sungguh tidak sengaja melakukan nya," ucap Sabil memohon dengan nada yang bergetar. Dia menunduk merasa begitu takut, ya banyak rumor mengatakan, lelaki di depannya sungguh tak akan segan, jika ada yang berani membuat masalah dengannya.

Diam tak ada sahutan seperti sebelumnya, ini kali ke dua Sabil berurusan dengannya.

Wajahnya tampak datar, tak ada niatan menyahuti gadis di depannya.

Sabil memberanikan diri untuk kembali bersuara, "Sekali lagi sungguh saya minta maaf kak, saya akan mengganti biaya perbaikannya."

berkali-kali gadis itu membungkukkan badannya.

Orang-orang di sekitar mulai berkumpul melihat kekacauan itu, ada yang tampak kasian. Tapi tak sedikit yang malah terkesima dengan wajah pemuda itu.

"Apa kau hobby sekali menabrak??" tanya lelaki itu mulai membuka suara.

Sabil sedikit terkejut dibuatnya, namun sedetik kemudian dia tersadar.

"Maaf kak, saya akan mengganti nya,"

"Sudah lah lebih baik kau segera melanjutkan perjalananmu, kalau tak ingin terlambat," sahutnya. Dia berbalik dan berjalan memasuki mobilnya, lalu melajukan kendaraannya.

Meninggalkan gadis yang masih menatap tak percaya, apa benar lelaki barusan adalah orang yang sama, yang sering teman-teman nya bicarakan.

Bukankah seharusnya dia marah dan meminta ganti rugi. Atau rumor yang selama ini beredar itu tidak benar.

"Ahhh... Sabil harusnya kau bersyukur dia tak menuntut mu." batin gadis itu dengan tangan yang mengelus dada.

Bergegas Sabil melajukan motornya takut terlambat, seperti yang tadi lelaki itu ucapkan.

Para warga yang tadinya berkumpul pun sudah kembali ke aktivitas nya masing-masing. Setelah tontonan yang tadi memberikan vitamin see untuk mata mereka. Tak hanya para gadis muda yang serasa bertemu oppa Korea, para ibu pun tampak kegirangan karena serasa bertemu Aldebaran.

Motor yang Sabil kendarai mulai memasuki halaman sekolah yang cukup elit itu.

Sabil memang bersekolah di salah satu SMA elit di kotanya. Selain otaknya yang pintar dan mendapat beasiswa, usaha ayahnya pun salah satu yang mendukungnya.

"Hampir saja terlambat," gumamnya sambil memarkirkan motornya dengan hati-hati.

Sabil memasuki kelas tepat bel masuk berbunyi,

"Tumben kamu baru sampai," tanya Rani heran, karena biasanya sahabatnya itu sudah di sekolah pagi sekali.

"Iya tadi ada sedikit insiden,"

"Apaa....??" tanyanya lagi karena penasaran akan apa yang telah terjadi dengan sahabatnya.

Belum juga ia mendapat jawaban, sang guru sudah tiba di kelas.

"Lanjut lagi nanti, kamu harus cerita ke aku Bil," bisik Rani pelan.

,..

Akhirnya jam istirahat tiba juga, sedikit bernafas lega gadis yang semenjak tadi dilanda rasa penasaran yang mendera.

"Sabil, sekarang kamu ceritakan apa yang terjadi tadi pagi!" seru Rani yang sudah tak sabar.

"Jadi tadi pagi, aku tidak sengaja menabrak bagian belakang mobil kakak kelas Andra,"

"What t. !! Trus kamu tak apakan? kamu ada di apa-apakan ga?," khawatir Rani segera mengecek keadaan sahabat nya. Takutnya ada perubahan dari tubuh sahabatnya.

"Iiisss kamu itu.. apa yang kamu pikirkan?" tanya Sabil bingung, karena Rani melihat nya dengan tatapan yang tak biasa.

"Enggg.. maksudku kamu tadi kecelakaan kan apa kamu tak apa, tak ada yang luka?? Trus apa yang kakak kelas lakukan setelah tau mobilnya lecet karena mu." jelas Rani

"Dia pergi begitu saja,"

"Apa kamu tidak salah orang, apa benar itu mobilnya?"

"Tentu karena aku sempat melihatnya turun, dia melihat keadaan mobil nya. Dan aku sempat menawarkan ganti rugi padanya,"

"Lalu..??" Rani bertanya lagi memastikan apa yang dia dengar tidaklah salah.

"Dia pergi begitu saja, dia hanya menyuruh ku untuk segera menaiki motor ku agar tidak terlambat."

"Ohh kau sungguh beruntung, banyak orang yang berurusan dengannya tak berakhir baik."

Derap langkah kaki lelaki yang baru saja datang, membuat sebagian gadis di kelas menatap tak berkedip.

"Kalian tumben belum lewat depan kelasku,"

ujar Dion yang baru datang dan berdiri didepan kedua gadis itu.

Kalian tau kenapa, Ya Rani suka sekali di jam istirahat melewati ruang kelas Dion. Apa lagi jika bukan untuk melihat idolanya.

"Kak Dion ngapain kesini, tuh suka ya jadi pusat perhatian," cibir Rani yang melihat tatapan lapar dari para gadis di kelas nya.

Wajah Dion memang tak kalah tampan dari Andra dan kawan-kawan. Wajahnya bahkan lebih terlihat menarik dengan senyum yang menawan. Ia adalah lelaki yang amat ramah, dan mudah berteman dengan siapa pun.

Tak sedikit pula gadis yang lebih mengagumi nya, mereka berfikir mungkin mendekati lelaki yang amat ramah itu lebih gampang, dari pada mengejar sang tuan muda yang berwajah amat dingin. Mereka tak tau saja jika di hati sang pemuda yang ramah itu, telah terpatri nama seorang gadis kecil dari sejak dulu kala.

"Ada apa kak," tanya Sabil mencairkan suasana.

"Kau tidak ke perpus?" dia balik bertanya.

"Tidak! kita mau ke kantin!" sahut Rani kesal, dan menarik Sabil keluar kelasnya.

"Apa kau cemburu,"

"Cemburu??" entahlah, kenapa setiap kali hatiku seakan tak rela, jika banyak gadis menatap ingin pada kak Dion nya itu.

"Kenapa melamun," Sabil menepuk pundaknya. "Kalian ini kenapa si, tak bisakah saling mengungkapkan perasaan kalian."

"Apa aku egois jika menginginkan kan perhatian kak Dion hanya untuk ku seorang," lirih Rani.

...

Jam sekolah berakhir, para siswa/i bersiap untuk pulang. Ada juga yang punya rencana berbeda-beda.

"Latihan gak hari ini?" tanya Alex kepada sang kapten.

"Seperti nya tidak bisa, Daddy menyuruhku ke kantor nya."

"Ohh baiklah kalau begitu kita pulang saja, gak akan seru kalau kau tak ada, tak ada teriakan para gadis," ujar Alex lagi, ya dia merasa ketampanan nya bertambah jika para gadis itu berteriak memberi semangat. Walau pun dia tau yang membuat mereka berteriak bukanlah dirinya.

"Kau itu apa tidak bisa jika tak memikirkan gadis cantik sehari saja." ucap Reza, menepuk keras pundak sahabat nya, yang menurutnya dipenuhi oleh pikiran-pikiran nakal.

"Nanti malam kau datang kan?" tanya Reza pada Andra. Ya nanti malam merupakan pesta ulang tahun nya yang ke 18 tahun.

"Belum tau," jawab Andra datar.

"Harus datang dong, pestanya tak akan meriah jika kau tak ada," Alex berusaha membujuk agar sang tuan muda ikut hadir di pesta sahabatnya. Ya dia terlanjur menjanjikan para gadis cantik yang di kenalnya, untuk datang ke pesta maka mereka akan bertemu tuan muda Andra.

"Bilang saja kau yang ingin di kelilingi banyak gadis cantik."

"Bro ingat kamu harus datang," bujuknya tak menyerah.

Mereka bertiga sampai di parkiran,

"Wahhh... kenapa mobilmu An??" pekik Alex yang melihat goresan di mobil bagian belakang sahabatnya yang perfeksionis itu.

Andra tampak berfikir, dia teringat kejadian tadi pagi, "Tidak sengaja tertabrak kucing kecil di jalan pagi tadi."

"Kucing seperti apa yang berani berurusan dengan seorang Andra??"

"Lalu kau apakan kucing kecil itu?" tanya Reza mulai ikut penasaran.

"Aku biarkan pergi," jawab Andra cepat dan tanpa ekspresi.

Kedua sahabatnya tampak menganga tak percaya, baru kali ini mereka melihat sang tuan muda membiarkan mangsanya begitu saja.

 

jangan lupa like & komennya readers,k

biar othor semangat buat karya receh nya.

xiexie...

Baca karya author juga yang baru yah...

judulnya Bersabar Dalam Luka Perjodohan

Cari nama penanya Three ono

jangan lupa mampir

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Dapet banget nih Feel antar tokohnya Thor

2022-02-13

1

Ama

Ama

semangat terus🤗🤗

2022-01-01

0

Titislia

Titislia

aq udh mampir ya kak

2021-12-29

2

lihat semua
Episodes
1 bab1 Pertemuan Kedua
2 bab2 Kecelakaan Kecil
3 bab3 Kucing Kecil
4 bab4 Bertemu Daddy
5 bab5 Kucing Kecil lagi
6 bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7 bab7 Cinta Ayah
8 bab8 Flashback 1
9 bab9 Flashback 2
10 bab10 Penyesalan Mommy
11 bab11 Kini Kucing Manis
12 bab12 Katakan Cinta
13 bab13 Sisi Lain Mommy
14 bab14 Tertarik
15 bab15 Saham
16 bab16 Pacar Dadakan
17 bab17 Panggilan Mommy
18 bab18 Pacaran
19 bab19 Berkunjung
20 bab20 Terkejut
21 bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22 bab22 Perhatian Kecil
23 bab23 Menuju Lulus
24 bab24 Ada Sesuatu
25 bab25 Bermain Basket
26 bab26 Pulang Bersama
27 bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28 bab28 Menjenguk Mommy
29 bab29 Keadaan Mommy
30 bab30 Awalnya Teman
31 bab31 Perhatian Sekali
32 bab32 Menjemputmu
33 bab33 Gosip Pagi
34 bab34 Jika
35 bab35 Sudah Berbeda
36 bab36 Semakin Dekat
37 bab37 Mampir ke Kantor
38 bab38 Hanya Menempel
39 bab39 Membuat Iri
40 bab40 Semakin Digilai
41 bab41 Usaha Sia-sia
42 bab42 Tak Tau Malu
43 bab43 Ikut Casting
44 bab44 Berhasil
45 bab45 Mommy Pulang
46 bab46 Pujian
47 bab47 Jadi CEO
48 bab48 Jadi CEO 2
49 bab49 Berpisah Lagi
50 bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51 bab51 Tiba-tiba Peluk
52 bab52 Bukan Pencuri
53 bab53 Panggilan Ayah
54 bab54 Taman Bermain
55 bab55 Kincir Ria
56 bab56 Juga Memanggil Ibu
57 bab57 Kedatangan Sahabat
58 bab58 Harapan Ayah
59 bab59 Kesialan Alex
60 bab60 Amarah Alex
61 bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62 bab62 Chat Chat an
63 bab63 Rindu itu Berat
64 bab64 Calon Nona Muda Palsu
65 bab65 Calon Nona Muda Asli
66 bab66 Didalam Ruangan
67 bab67 Deg Deg Deg
68 bab68 Ayo Kita Menikah
69 bab69 Sabil Bimbang
70 bab70 Rencana Andra
71 bab71 Meminta Restu
72 bab72 Terpesona
73 bab73 Aku mau kak...
74 bab74 Ayah ikut senang
75 visual
76 bab75 Sahabat Lama
77 bab76 Mulai Ragu
78 bab77 Ternyata Fans
79 bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80 bab79 Suara Aahhh...
81 bab80 Suara Aahhh lagi...
82 bab81 Sebenarnya ingin juga
83 bab82 Terjangkit Virus
84 bab83 Kiriman Foto
85 bab84 Lapangnya Hati Ayah
86 bab85 Menjelang Pernikahan
87 bab86 Penuh haru
88 bab87 Ketegangan di Malam Hari
89 bab88 Pertama-tama
90 bab89 Bocil Skip Aja Ya
91 bab90 Pagi Harinya
92 bab91 Tahan Godaan
93 bab92 Couple Goals Rani&Dion
94 bab93 Hujaman Kenikmatan
95 bab94 Sakit Pinggang
96 bab95 Pesawat Pribadi
97 bab96 Semakin Cinta
98 bab97 Merasa aneh
99 bab98 Rencana Jane
100 bab99 Suami Idaman
101 bab100 Bocornya Rahasia
102 bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103 bab102 Erangan
104 bab103 Pemersatu Bangsa
105 bab104 Obsession
106 bab105 Obrolan Hangat
107 bab106 Hampir Saja
108 bab107 Terbongkar
109 bab108 Menghilang
110 bab109 Sabila kecil
111 bab110 Menemukanmu
112 bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113 bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114 bab113 Hampir Mati
115 bab114 Kritis
116 bab115 Penyesalan Andra
117 bab116 Andra dan Daddy
118 bab117 Perjuangan
119 bab118 Titik Terendah
120 bab119 Mata yang Ternoda
121 bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122 bab121 Otw Launching
123 bab122 Akhir Cerita Sabila
124 Kisah Baru
125 Pesona
Episodes

Updated 125 Episodes

1
bab1 Pertemuan Kedua
2
bab2 Kecelakaan Kecil
3
bab3 Kucing Kecil
4
bab4 Bertemu Daddy
5
bab5 Kucing Kecil lagi
6
bab6 Kesempatan dalam Kesempitan
7
bab7 Cinta Ayah
8
bab8 Flashback 1
9
bab9 Flashback 2
10
bab10 Penyesalan Mommy
11
bab11 Kini Kucing Manis
12
bab12 Katakan Cinta
13
bab13 Sisi Lain Mommy
14
bab14 Tertarik
15
bab15 Saham
16
bab16 Pacar Dadakan
17
bab17 Panggilan Mommy
18
bab18 Pacaran
19
bab19 Berkunjung
20
bab20 Terkejut
21
bab21 Kruuyuk Kruuyuk
22
bab22 Perhatian Kecil
23
bab23 Menuju Lulus
24
bab24 Ada Sesuatu
25
bab25 Bermain Basket
26
bab26 Pulang Bersama
27
bab27 Pipi Merah Menggemaskan
28
bab28 Menjenguk Mommy
29
bab29 Keadaan Mommy
30
bab30 Awalnya Teman
31
bab31 Perhatian Sekali
32
bab32 Menjemputmu
33
bab33 Gosip Pagi
34
bab34 Jika
35
bab35 Sudah Berbeda
36
bab36 Semakin Dekat
37
bab37 Mampir ke Kantor
38
bab38 Hanya Menempel
39
bab39 Membuat Iri
40
bab40 Semakin Digilai
41
bab41 Usaha Sia-sia
42
bab42 Tak Tau Malu
43
bab43 Ikut Casting
44
bab44 Berhasil
45
bab45 Mommy Pulang
46
bab46 Pujian
47
bab47 Jadi CEO
48
bab48 Jadi CEO 2
49
bab49 Berpisah Lagi
50
bab50 Lagi-lagi Tidak Tau Malu
51
bab51 Tiba-tiba Peluk
52
bab52 Bukan Pencuri
53
bab53 Panggilan Ayah
54
bab54 Taman Bermain
55
bab55 Kincir Ria
56
bab56 Juga Memanggil Ibu
57
bab57 Kedatangan Sahabat
58
bab58 Harapan Ayah
59
bab59 Kesialan Alex
60
bab60 Amarah Alex
61
bab61 Pria Gempal Bikin Kesal
62
bab62 Chat Chat an
63
bab63 Rindu itu Berat
64
bab64 Calon Nona Muda Palsu
65
bab65 Calon Nona Muda Asli
66
bab66 Didalam Ruangan
67
bab67 Deg Deg Deg
68
bab68 Ayo Kita Menikah
69
bab69 Sabil Bimbang
70
bab70 Rencana Andra
71
bab71 Meminta Restu
72
bab72 Terpesona
73
bab73 Aku mau kak...
74
bab74 Ayah ikut senang
75
visual
76
bab75 Sahabat Lama
77
bab76 Mulai Ragu
78
bab77 Ternyata Fans
79
bab78 Lagi-lagi Senam Jantung
80
bab79 Suara Aahhh...
81
bab80 Suara Aahhh lagi...
82
bab81 Sebenarnya ingin juga
83
bab82 Terjangkit Virus
84
bab83 Kiriman Foto
85
bab84 Lapangnya Hati Ayah
86
bab85 Menjelang Pernikahan
87
bab86 Penuh haru
88
bab87 Ketegangan di Malam Hari
89
bab88 Pertama-tama
90
bab89 Bocil Skip Aja Ya
91
bab90 Pagi Harinya
92
bab91 Tahan Godaan
93
bab92 Couple Goals Rani&Dion
94
bab93 Hujaman Kenikmatan
95
bab94 Sakit Pinggang
96
bab95 Pesawat Pribadi
97
bab96 Semakin Cinta
98
bab97 Merasa aneh
99
bab98 Rencana Jane
100
bab99 Suami Idaman
101
bab100 Bocornya Rahasia
102
bab101 Untuk Apa Coklat Cair
103
bab102 Erangan
104
bab103 Pemersatu Bangsa
105
bab104 Obsession
106
bab105 Obrolan Hangat
107
bab106 Hampir Saja
108
bab107 Terbongkar
109
bab108 Menghilang
110
bab109 Sabila kecil
111
bab110 Menemukanmu
112
bab111 Siapa dibalik Itu Semua
113
bab112 Ayah Yang Luar Biasa
114
bab113 Hampir Mati
115
bab114 Kritis
116
bab115 Penyesalan Andra
117
bab116 Andra dan Daddy
118
bab117 Perjuangan
119
bab118 Titik Terendah
120
bab119 Mata yang Ternoda
121
bab120 Happy Wedding Rani & Dion
122
bab121 Otw Launching
123
bab122 Akhir Cerita Sabila
124
Kisah Baru
125
Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!