Cowok menyebalkan (1)

Budayakan like sebelum baca...

Happy Reading

.

.

.

"Emang dia yang punya cafe kok!"

"What?" Kaget Aileen bahkan ia sampai menganga dibuatnya.

"Jadi cowok yang selalu gue omelin itu boss gue? Gimana kalau gue dipecat? Baru juga diterima kerja. Kenapa semenjak gue keluar dari tumah gue selalu sial? Apa gue kena azab? Duh yang benar saja!" Batin Aileen cemas.

"Kenapa? Emang lo gak tau kalau pak Elvano itu pemilik cafe ini?" Tanya teman sesama waitersnya.

"Gue nggak tau," balas Aileen kikuk.

"Gue kira lo temennya pak Elvano soalnya tadi barengan ke sini terus seragam kalian sama."

"Ya emang satu sekolah sihh tapi gue beneran gak tau kalau dia itu owner cafe ini. Gue ngirainnya barista."

"Ya ampun Aileen. Pak Elvano itu emang suka ngebantuin karyawannya. Jadi gak heran kalau dia ngeracik kopi. Pantes aja ya lo berani amat ama pak Elvano."

"Duhh kira-kira gue bakal dipecat gak ya?" Ringis Aileen.

"Berdoa aja semoga enggak. Lagian pak Elvano kan baik jadi tenang aja. Yuk lanjut kerja."

Ucapan temannya itu setidaknya bisa membuatnya sedikit lega. Ia hanya perlu berpikir positif saat ini. Bahwa Vano tidak akan memecatnya. Vano baik. Selama ini dia selalu mengalah pada Aileen. Tapi bagaimana jika Vano akan membalas dendam padanya? Tuh kan Aileen negatif thinking lagi.

×××---

"Duhhh capek juga ya kerja jadi waiters," keluh Aileen berbaring di pulau kapuknya.

Baru saja Aileen memejamkan matanya tiba-tiba suara klakson mobil mengagetkannya.

Tak lama disusul dengan ketukan pintu.

"Siapa sihh bertamu malam-malam kek gini. Udah capek juga. Tapi kira-kira siapa ya yang dateng. Kan gak ada yang tau gue tinggal disini. Kecuali...." Aileen segera bangun dan bergegas membuka pintu kontrakannya.

"Tuh kan bener!" Gumam Aileen saat mendapati Vano berada di depan kontrakannya.

"Apa?" Tanya Vano yang tidak mendengar jelas apa yang diucapkan Aileen.

"Ahh nggak. Btw lo ngapain ke sini?" Tanya Aileen tanpa mempersilahkan Vano masuk.

"Saya mau nganterin barang-barang kamu. Saya minta maaf karena baru sekarang bisa membawa ke sini," jawab Vano.

"Astagfirullah. Barang-barang gue. Gue baru inget. Emang lo tuhh nyebelin banget ya. Bilangnya kemarin mau diantar eh baru sekarang. Untung aja ada pakaian lebih di tas gue jadi bisa gue pake!" Ucap Aileen menepuk jidatnya. Memang karena dia melupakan barang-barangnya itu.

"Sekali lagi saya minta maaf karena kemarin saya ada urusan mendadak jadi tidak sempat," balas Vano.

"Perasaan kemarin kita ketemu tuh di cafe!" Cibir Aileen.

"Ya. Saat itu saya ingin ke rumah sakit karena Bunda saya sakit."

"Terus paginya? Lo kan bisa nganterin dulu barang gue sebelum ke sekolah!"

"Saya gak ke sekolah. Pagi-pagi sekali saya ke rumah sepupu saya karena mamanya meninggal."

"Terus tadi? Kenapa buru-buru gitu?" Tanya Aileen lagi.

"Eh kenapa gue kesannya lagi introgasi suami? Bodo amat lah!" Batin Aileen bersidekap dada.

"Saya diminta Ayah saya untuk menggantikan beliau rapat di kantor," balas Vano.

"Yaudah angkatin barang-barang gue ke kamar," pinta Aileen.

Vano pun segera mengambil barang-barang Aileen di mobil Ferrari-nya lalu membawa ke dalam rumah kontrakan Aileen.

Aileen tampak berdecak melihat pemandangan di depannya. Ia percaya jika Vano adalah pemilik kafe tempatnya bekerja. Dan sepertinya Vano bukan memiliki kafe itu saja. Lihat saja saat ini Vano mengendarai Ferrari yang harganya miliaran rupiah. Aileen bahkan merutuki kebodohannya yang tidak menyadari bahwa motor yang dikemdarai Vano sebelum-sebelumnya tak kalah mahalnya.

Mengetahui bahwa Vano adalah bosnya membuat Aileen dilema. Ia ingin sopan kepada Vano. Tapi di satu sisi entah kenapa Vano delalu membuatnya kesal sendiri. Aileen ingin menahan jiwa bar-barnya tapi entah kenapa terasa sulit. Tapi tak salah mencoba sekarang kan? Dimulai dengan membuatkan sebuah jus. Ya benar.

"Bawa langsung ke kamar gue!" Pinta Aileen meletakkan dua gelas jus di meja.

"Saya pamit pulang dulu," pamit Vano pada Aileen.

"Siapa yang nyuruh lo pulang? Nih minum dulu! Udah gue buatin juga. Mibasir tau kalau gak lo minum." Aileen menyodorkan segelas jus pada Vano yang langsung disambut cowok itu. Mana mungkin Aileen tak menjamu tamu yang sudah berbaik mengangkat barang-barangnya? Meskipun hanya segelas jus. Daripada tidak ada sama sekali kan?

"Terima kasih," balas Vano meletakkan gelas yang isinya hanya tinggal setengah. Sepertinya Vano kehausan. Gengsi sih. Eh atau Vano meminum cepat agar cepat pula ia pulang?

"Harusnya gue yang terima kasih udah bawain barang-barang gue yaa meskipun ngaret sihh. Btw emang elo yang punya cafe tempat gue kerja?"

"Iya. Kenapa?"

"Lo nggak bakal pecat gue kan?"

"Kenapa kamu berpikir bahwa saya akan pecat kamu?" Tanya Vano heran.

"Ya soalnya gue kan kadang gak sopan sama lo. Gue suka ngomel-ngomel sama lo padahalkan lo bos gue. Intinya gue gak berperilaku baik lah sama lo," ringis Aileen.

"Gpp Saya tidak akan memecat kamu. Kamu pasti butuh banget kerjaannya kan? Anggap aja kita ini teman bukan bos dan bawahan."

"Abis lo nyebelin sihh. Kalau ketemu tuh sial mulu pasti terjadi tabrakan."

"Tapi kali ini tidak kan?"

"Ya iya sihh. Ehh gue panggil lo apa nih?"

"Vano."

"Ok Vano. Kan kita temen nih. Nah besok jangan lupa jemput gue yaa," ucap Aileen ceria.

"Iya. Kalau gitu saya pamit dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ternyata dia baik banget. Ganteng lagi. Duhh!" Gumam Aileen tersenyum membayangkan wajah Vano yang barusan bersamanya.

×××---

"Pakai ini!" Vano memberikan helm bermotif doraemon pada Aileen yang langsung disambut cewek itu.

"Wahh doraemon. Ini helm siapa?" Tanya Aileen sambil memasang helm di kepalanya.

"Helm buat kamu," jawab Vano memandang Aileen intens.

"Buat gue? Makasih banget ya. Helm doraemon pula. Lo tau darimana gue suka doraemon?"

"Tadi malam saya liat kamar kamu banyak boneka doraemon. Bahkan sprai kasur kamu pun doraemon jadi saya beliin kamu helm doraemon."

"Oohh gitu. Sekali lagi makasih loh. Lo emang the best. Udah beliin gue helm doraemon. Tau aja kalau gue gak ada duit."

"Ya. Nih pake tutupin paha kamu!" Vano kembali menyerahkan jaketnya pada Aileen.

"Gak usah. Lo pake aja!" Tolak Aileen.

"Terus kamu mau paha kamu keliatan karena rok pendek kamu yang ketiup angin?" Balas Vano dengan tampang datarnya.

"Yaudah iya iya," ucap Aileen menerima jaket Vano dengan cemberut.

"Nih cowok udah kayak suami possessive aja. Huuffttt. Dasar cowok menyebalkan! Untung boss gue!" Gerutu Aileen yang untungnya tidak didengar Vano.

-TBC-

Terpopuler

Comments

Minuk Sumarah

Minuk Sumarah

mungkin orang yang dijodohkan dengan Aileen adalah Vano

2023-08-01

0

Alifatul Marwah

Alifatul Marwah

kayakx Vanolah yg mau djodohkan ama aileen... tp aileenx keburu kabur...

2021-10-31

0

riri

riri

dari awal udah di kasih clue bahwa melsrikan diri dan tidak taunya jatuhnya ke tangan tunangannya sendiri.
mumpung masih asek ceritanya tak lanjutin baca yoo.

2021-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kabur dari rumah
2 Barista
3 Boss?
4 Cowok menyebalkan (1)
5 Dihamilin kakak kelas?
6 Pertama kali masuk BK
7 Ketahuan
8 Hahhh?
9 Tunangan mesum
10 OHH MY ...
11 Fitting baju
12 Cowok menyebalkan (2)
13 First night (1)
14 First night (2)
15 Status baru
16 Sudah punya suami
17 Kembali sekolah
18 Anti pelakor
19 Kakak pelakor muka dua
20 Kak Felly aka kak pelakor
21 Aileen yang manja
22 Meminta maaf
23 Hadiah dari suami
24 Telat
25 Dibully
26 Tidak lemah
27 Memiliki pelindung
28 Pacaran?
29 Ditunda dulu
30 Dia psikopat (?)
31 Are you okay?
32 'Cause I'm your husband
33 Oops!
34 Minta uang jajan
35 Hmm... menarik
36 Malu
37 Harus percaya
38 Do you love me?
39 Bekal
40 Lo siapa?
41 Berani turun? Gue cium!
42 Pemaksa
43 Wait!
44 Rasain!
45 Help me!
46 Rumah sakit
47 Menyerahkannya
48 Kissmark
49 Malu 2
50 Pelukan
51 Kecewa
52 Amarah
53 Membaik
54 Real friends
55 Bertemu dia
56 Aileen kemana?
57 Gino & Ben
58 Ketakutan Aileen
59 Ketakutan Vano
60 Trauma Aileen
61 Fixed
62 He loves me
63 Vano's mood
64 Ketidakberdayaan Felly
65 Pembalasan
66 Semua telah membaik(?)
67 Hamil
68 Sebuah kotak
69 Vano's Secret
70 She really left
71 Hope
72 Bandung
73 bukan update
74 Bandung 2
75 Welcome to the world
76 Baby Al
77 Welcome home
78 Visual dan Vote visual!
79 Belanja
80 Pria berhoodie
81 Lemah
82 Lagi
83 Siuman
84 Siuman 2
85 Twin
86 Menyelesaikan
87 Terima Kasih
88 Extra part : About Elvano Arion Adinata
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kabur dari rumah
2
Barista
3
Boss?
4
Cowok menyebalkan (1)
5
Dihamilin kakak kelas?
6
Pertama kali masuk BK
7
Ketahuan
8
Hahhh?
9
Tunangan mesum
10
OHH MY ...
11
Fitting baju
12
Cowok menyebalkan (2)
13
First night (1)
14
First night (2)
15
Status baru
16
Sudah punya suami
17
Kembali sekolah
18
Anti pelakor
19
Kakak pelakor muka dua
20
Kak Felly aka kak pelakor
21
Aileen yang manja
22
Meminta maaf
23
Hadiah dari suami
24
Telat
25
Dibully
26
Tidak lemah
27
Memiliki pelindung
28
Pacaran?
29
Ditunda dulu
30
Dia psikopat (?)
31
Are you okay?
32
'Cause I'm your husband
33
Oops!
34
Minta uang jajan
35
Hmm... menarik
36
Malu
37
Harus percaya
38
Do you love me?
39
Bekal
40
Lo siapa?
41
Berani turun? Gue cium!
42
Pemaksa
43
Wait!
44
Rasain!
45
Help me!
46
Rumah sakit
47
Menyerahkannya
48
Kissmark
49
Malu 2
50
Pelukan
51
Kecewa
52
Amarah
53
Membaik
54
Real friends
55
Bertemu dia
56
Aileen kemana?
57
Gino & Ben
58
Ketakutan Aileen
59
Ketakutan Vano
60
Trauma Aileen
61
Fixed
62
He loves me
63
Vano's mood
64
Ketidakberdayaan Felly
65
Pembalasan
66
Semua telah membaik(?)
67
Hamil
68
Sebuah kotak
69
Vano's Secret
70
She really left
71
Hope
72
Bandung
73
bukan update
74
Bandung 2
75
Welcome to the world
76
Baby Al
77
Welcome home
78
Visual dan Vote visual!
79
Belanja
80
Pria berhoodie
81
Lemah
82
Lagi
83
Siuman
84
Siuman 2
85
Twin
86
Menyelesaikan
87
Terima Kasih
88
Extra part : About Elvano Arion Adinata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!