Weekend

Tak terasa Arisha sudah sepekan bekerja di Kavin Cruise. Arisha bekerja sebagai tutor di sebuah perusahaan yang khusus memberangkatkan pesertanya ke luar negeri untuk bekerja di sebuah kapal pesiar. Jadi, tidak heran jika peminatnya banyak yang sudah dewasa.

Setelah salat subuh, gadis itu malah kembali merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya, walaupun tidak tidur.

"Kak, bangun kita jalan-jalan yuk!" ajak Sera sang adik yang sudah rapi dengan training nya.

"Ih, Dek, Kakak masih mau rebahan lah," ucapnya malas bahkan menutupi matanya dengan satu lengannya.

"Ih nggak boleh malas-malasan, Kak. Ayo!" Gadis dengan rambut dicepol itu menarik tangan kakaknya agar bangun.

"Iya-iya, mau ke mana sih?" gerutu Arisha dengan malas, tetapi bangun juga.

"Mumpung weekend nih, Kak. Kita ke taman baca yuk atau ke taman kota sambil jajan, traktir aku dong," ucap Sera antusias.

Arisha menoyor pipi adiknya. "Traktir dari mana sih, Dek? Kerja juga baru seminggu."

Namun, gadis itu malah tertawa. "Ya udah deh, kita bagi ke papa aja lah kaya biasa," usulnya.

Lalu keduanya pun beranjak dari kamar dan pergi menemui sang papa yang berada di ruang makan. Tampak pria paruh baya itu sedang menikmati kopinya sambil membaca buku.

Saat mendengar suara berisik dari kedua gadisnya, pria yang memakan kacamata baca itu menurunkan bukunya dan melihat ke arah kedua putrinya, hingga kacamatanya sedikit melorot.

"Aduh, ini anak gadis jam segini baru bangun," ucapnya dengan menggelengkan kepalanya.

"Kakak nih, Pa." Sera yang pertama kali menjawab dengan menyikut lengan sang kakak.

"Apa sih?"

"Sudah-sudah daripada kalian berantem, bantuin Mama belanja ya." Tiba-tiba sang mama muncul dari arah dapur dengan nampan berisi makanan.

"Tuh Sera aja, Ma. Aku mau istirahat lah hari ini," sela Arisha mendahului.

"Iih enak aja nggak, Kakak aja sana kan sama calon suami, Bang Agam," goda Sera yang membuat ia kembali mendapat toyoran di pipinya.

"Maksa banget sih, suruh aku sama bang Agam. Aku nggak suka," gerutu Arisha lalu duduk di dekat sang papa.

Pria paruh baya itu, menyimpan buku yang sejak tadi ia baca, saat sang putri duduk di sampingnya.

"Iya jangan anak papa kan, mau dapat bos perusahaan ya, kan?" goda sang papa sambil mengusap kepala putrinya.

"Ucapan itu doa, lho," imbuhnya.

"Iya aamiin, Pa." Arisha menjawab dengan malas.

Kemudian, mereka pun sarapan bersama. Dan keputusan siapa yang akan belanja ternyata jatuh pada Arisha dengan segala bujuk rayu.

Sera lebih memilih membantu sang mama di rumah, daripada harus sibuk belanja ke pasar.

"Awas lho, Dek. Kalau nanti minta jatah jajan nggak Kakak kasih," ancam Arisha pada sang adik, yang malah mengejeknya dengan menjulurkan lidahnya.

Saat perdebatan dua saudara itu masih berlangsung, terdengar suara motor berhenti dan membunyikan klakson. Siapa lagi kalau bukan Agam sang ojek langganan.

"Udah siap, Bu?" tanya pemuda itu saat sang mama keluar dengan Arisha.

"Udah nih, tapi sama anak ibu ya." Mama Rina mendorong tubuh putrinya yang tampak cemberut. "Udah sana cepetan, keburu siang!"

Arisha pun, akhirnya pasrah dan ia menaiki motor Agam. Pemuda itu terlihat senang, tapi tidak dengan Arisha.

"Senyum dong, Neng," ucap Agam memulai percakapan.

"Udah cepetan Bang, keburu siang. Aku udah ada janji sama pacar aku." Arisha menekankan kata pacar pada pemuda yang sudah menyalakan motornya dan mulai melaju.

"Iya Neng, aku tahu aku cuma tukang ojek," lirih Agam yang membuat Arisha jadi tidak enak.

"Eh, bukan gitu maksud aku, Bang." Arisha mencoba menjelaskan, dia sebenarnya tak bermaksud demikian. Hanya saja sepagian ini, ia sudah dibuat badmood dengan celotehan yang selalu menjodohkan dirinya dengan Agam. Padahal Arisha sudah menganggap Agam seperti abangnya sendiri, secara ia tak memiliki sosok abang di rumahnya.

"Aku udah anggap Abang, kaya abang aku sendiri. Kan Abang tahu kalau aku pengen banget punya abang." Arisha mencoba mengajak pemuda itu ngobrol agar tak menjadi canggung.

"Iya Neng, Abang tahu," jawab Agam kembali hangat seperti biasa.

"Emang pacarnya orang mana sih? Kan ceritanya aku abang nih," canda Agam pada Arisha yang kini hanya tersenyum.

Tak terasa mereka sudah sampai pasar, Agam ternyata ikut turun dan mengikuti Arisha.

"Ngapain Bang?" tanya Arisha heran.

"Lah, aku kan biasanya juga ikut, biar ada yang bawain belanja Neng Riri," jawab Agam santai.

Arisha hanya menghela nafas dan pasrah. Pria itu terus mengikuti Arisha ke manapun gadis itu pergi.

Sampai pas belanja bahan kue, penjual yang ternyata masih muda itu mengomentari Agam yang tampak cemberut.

"Lagi marahan sama lakinya ya?"

"Eh, bukan dia bukan suami aku," bantah Arisha sambil merentangkan kedua tangannya ke depan dan mengibaskannya.

"Yaelah Neng, bilang aja iya nggak apa-apa bohong ke dia mah," sela Agam yang mendengar percakapan mereka.

"Bohong dosa, Bang," ucap Arisha lagi.

Setelah percakapan tidak penting itu selesai, selesai pula tugas belanja Arisha hari ini. Agam membawa semua barang belanjaan yang lumayan berat, sementara Arisha membawa beberapa kantong belanjaan yang ringan.

"Neng Riri tunggu sini ya, Abang ngambil motor dulu," ucap Agam saat mereka sudah keluar dari pasar.

Arisha hanya mengangguk dan berdiri di depan kios beras.

Saat Agam mengambil motornya yang diparkirkan agak jauh dari sana karena penuh, Arisha mendapat panggilan telepon dari sang kekasih.

"Aku lagi di pasar, Dav. Belanja disuruh mama," jawab Arisha saat sang kekasih bertanya tentang keberadaannya.

"…"

"Oke, nanti aku pulang dari pasar langsung ie sana," jawab gadis itu antusias.

"…"

"Iya, sekarang aku mau pulang, kok," pungkasnya dengan senyum di bibirnya. Tanpa gadis itu sadari bahwa Agam sudah berada tepat di depannya, duduk di motornya.

"Eh, Bang." Arisha jadi salah tingkah saat menyadari sedang diperhatikan oleh Agam.

"Udah ayo pulang," imbuhnya untuk menghilangkan rasa malunya.

"Seneng banget dah, yang mau malam mingguan," goda Agam saat motor mereka sudah melaju meninggalkan pasar.

"Makanya punya pacar, Bang." Arisha menepuk bahu pemuda di depannya.

"Abis yang aku suka pacar orang, gimana dong?" lanjutnya yang kembali mendapat tabokan di bahunya.

"Yakali mau jadi pelakor eh cowok apaan ya?" Arisha tergelak sendiri saat mengucapkan kata pelakor untuk pemuda di depannya.

Keduanya akhirnya tertawa bersama, seperti sebelum-sebelumnya.

Akhirnya mereka sampai rumah. Arisha langsing turun dari motor Agam dan berjalan masuk ke rumahnya. Sementara itu barang belanjaan seperti biasa dibereskan oleh Agam.

"Kok, cepet banget kalian nggak pada makan bakso dulu?" tanya mama Rina yang saat itu sedang memainkan ponselnya. Wanita paruh baya itu pasti sedang membaca novel online.

"Nggak, Ma. Riri udah ada janji sama temen, boleh ya Riri pergi sekarang," jawab gadis bermata jernih itu.

"Mau ke mana? Baru juga pulang," sela sang mama.

"Anak muda, Ma," jawab gadis itu kemudian berlalu ke kamarnya.

Arisha mengganti pakaiannya dan kembali memoleskan riasan pada wajahnya agar terlihat lebih fresh.

Setelah rapi, gadis itu keluar dengan tas kecil yang tersampir di bahunya. Ponselnya tak lupa ia bawa, dan sebelumnya ia sudah memberikan pesan singkat pada sang kekasih, bahwa ia akan berangkat sekarang.

Namun, saat ia pamit pada sang mama. Wanita paruh baya itu tiba-tiba berucap, "Dianter Agam ya!"

"Mama!"

Bersambung...

Happy Reading

Ucapan adalah doa, orangtua Riri kekeh banget kalo dia akan memiliki jodoh seorang bos. Menurut kalian bakal nggak ya Riri berjodoh sama bos? Terus bagaimana dengan Agam dan Davanka?

Jan lupa gunain jempolnya ya buat like sama komennya. Yang belum tap lovenya yuk gerakan jempol kalian buat tap lovenya❤️😘Makasih

Terpopuler

Comments

Lilis Dira

Lilis Dira

Bang Agam sabarr yach......

2022-01-04

1

Elba17

Elba17

jodohnya Riri ada di tangan othor,, 😆

2021-10-20

1

༄ ❁N⃟ιямαℓα࿐

༄ ❁N⃟ιямαℓα࿐

semangat kak

2021-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!