Pagi ini Arisha sudah siap dengan celana panjang hitam, kemeja putih dan blazer hitam. Gadis cantik itu akan pergi bekerja di hari pertamanya. Rambut panjangnya ia ikat dengan rapi, hingga memperlihatkan leher jenjangnya yang putih.
"Pa, Ma, doain Riri ya biar hari ini lancar." Arisha mencium punggung tangan kedua orangtuanya, saat mereka selesai sarapan.
"Papa doakan semoga kamu selalu sukses dan ilmu mu bermanfaat bagi yang lain." Pria paruh baya itu mengusap kepala putri sulungnya.
"Oya, satu lagi semoga kamu dapat jodoh pemilik perusahaannya," imbuhnya dengan tergelak.
"Iih, Papa sama Mama sama aja," gerutu gadis yang sudah rapi itu.
"Aamiin, Ri. Didoain orang tua tuh, bukannya ngomel," sela sang mama yang saat itu sedang meminum teh manisnya.
"Ya udahlah Aamiin," jawab Arisha akhirnya.
"Kak Riri, udah kepentok sama kang ojek si, Pa," celetuk Sera yang saat itu baru selesai dengan sarapannya.
"Aku nggak kasih jatah jajan, baru rasa loh, Dek," sewot Arisha sambil mendelik kesal.
Namun, gadis itu sepertinya masih betah menggoda sang kakak. "Bang Agam dilawan, mama aja nggak mau naik ojek lain selain dia."
"Bodo amat." Arisha pun langsung pamit untuk berangkat bekerja. Dia sekarang menggunakan angkutan umum. Moodnya ancur saat melihat aplikasi ojek online di ponselnya. Karena yang terbayang jadi kang ojek offline-nya sang mama.
Padahal hari pertama kerja ini, ih ngeselin deh. Arisha berbicara dalam hati, saat dirinya sudah duduk di deretan kanan angkutan umum.
Setelah menarik nafasnya dalam, ia pun mengambil ponsel dari saku jasnya, lalu mengetikan sesuatu di sana.
Arisha : Ini hari pertama aku kerja, Dav.
Davanka : Semangat sayang😘
Arisha menarik kedua ujung bibirnya saat mendapat balasan chat dari sang kekasih. Tak berselang lama, kantor yang kemarin ia datangi sudah tampak di depan mata. Gadis itu pun menyetop angkutan umumnya dan turun, lalu membayar sesuai ongkos.
"Bismillah, aku pasti bisa," gumam Arisha sebelum memasuki gerbang kantor tersebut. Setelah itu ia membenarkan tali tasnya yang agak melorot, lalu melangkah masuk ke dunia barunya, dunia kerja.
Arisha masuk dan bertanya pada seseorang yang berpakaian hampir sama dengan dirinya.
"Maaf, Mbak. Saya pegawai baru di sini. Saya harus ke ruangan mana ya?" tanya Arisha sopan.
"Oh iya, kamu yang kemarin lolos wawancara ya. Mari ikut saya!" ajaknya lalu melangkah ke arah lorong sebelah kanan.
Bangunannya tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil. Jadi, karyawan baru tidak akan kesulitan untuk menghapal semuanya. Arisha dan wanita yang ditaksir hanya beda beberapa tahun darinya itu, masuk ke sebuah aula yang lumayan besar. Di sana juga ada beberapa orang lain.
"Kamu duduk saja dulu di sana!" Wanita berperangai ramah itu menunjuk salah satu kursi di bagian depan.
"Nanti Pak Raka yang akan memberi pengarahan tentang tugas kalian. Oya nama saya Olivia," imbuhnya.
Arisha pun mengangguk dan berterima kasih, lalu melangkahkan kakinya menuju kursi, yang sebagian sudah diisi oleh yang lainnya. Sementara itu Olivia kembali ke tempatnya semula.
Arisha tampak tenang, dan terkesan biasa saja, sampai seseorang di sampingnya menyapanya.
"Hei, kamu karyawan baru juga ya?" tanya gadis yang ditaksir seusia dengannya.
"Iya," jawab Arisha singkat.
"Kenalin nama aku Adelia." Gadis berambut ikal itu mengulurkan tangannya.
Arisha menerima uluran tangan itu dengan senang hati dan menyebutkan namanya. "Arisha."
"Katanya pemiliknya masih di luar negeri lo ini?" ucap Adelia memulai percakapan.
"Iya kah? Bagus dong biar banyak peminat yang masuk sini," jawab Arisha yang mulai santai berbicara dengan orang yang baru dikenal.
"Kamu melamar sebagai admin apa pengajar di sini?" Adelia kembali mengutarakan pertanyaan.
"Aku pengajar, mudah-mudahan lancar lah biar ilmu ku bermanfaat," jawab Arisha.
Saat keduanya asyik berbincang, tiba-tiba seseorang membuka pintu ruangan. Suasana menjadi hening saat seorang pria tinggi tegap masuk ke aula. Dengan pakaian rapi dan berkacamata. Pria itu pun menyapa semua orang dan memperkenalkan diri sebagai Pak Raka Bramantyo.
Pria berkacamata itu menjelaskan tugas dari setiap karyawan baru. Mereka ada yang lolos sebagai admin dan sebagai pengajar. Setelah selesai memberi pengarahan. Pria itu memberi tugas pada Olivia untuk memberikan surat kontrak yang harus ditandatangani oleh karyawan.
Saat tiba giliran Arisha. Raka menatap gadis itu dengan mengerutkan keningnya.
Wajahnya mirip sekali dengan calon istri bos yang menghilang itu, pikirnya.
"Siapa nama kamu?" tanya Raka pada Arisha yang sudah duduk berhadapan dengan keduanya.
"Arisha Shanika, Pak," jawab gadis itu dengan sopan.
"Oke, semoga kamu betah di sini ya," ucap Raka akhirnya, karena walaupun mirip mereka mirip, tetapi memang orang yang berbeda.
Setelah semuanya selesai, Olivia mengajak semua karyawan baru yang berjumlah sepuluh orang itu berkeliling, untuk mengenal tempak kerja mereka saat ini.
Arisha berjalan berdampingan dengan Adelia, teman barunya di dunia kerja.
Semuanya tampak serius memperhatikan apa yang sudah dijelaskan oleh wanita cantik di depan mereka.
"Oya, saya lupa jam kerja kalian mulai pukul 08.30-15.00 WIB," pungkas Olivia setelah selesai berkeliling bangunan itu.
"Jam istirahat selama satu jam pukul 12.00-13.00 WIB."
Kesepuluh karyawan itu mengangguk, mengiyakan dan untuk hari ini, mereka belum mulai melaksanakan tugas masing-masing. Semuanya masih dalam pengenalan lingkungan kantor dan harus saling mengenal satu sama lain, itu juga merupakan aturan di kantor ini.
Semetara itu, di ruangan lain di lantai atas tampak seseorang sedang berbincang lewat ponselnya.
"Saya sudah menemukan seseorang yang sangat mirip dengan nona Kiandra," ucap pria berkacamata itu.
"…"
"Akan saya urus semua, jadi bos akan pulang bulan depan?"
"…"
"Baiklah semua sudah saya rencanakan," pungkas pria berkacamata yang ternyata Raka.
Lalu ia pun menutup sambungan teleponnya. "Semoga kali ini bos bisa bahagia. Aku yakin kalau gadis itu baik dan dari keluarga baik-baik juga, tidak seperti Kiandra …." Raka berlalu menuju kursinya dan mulai membuka benda persegi di depannya. Ia mengetikan sesuatu di sana.
Rencana Bulanan Kavin Cruise Ship Training di Hotel Agatha.
Terlihat judul yang sedang diketik oleh Raka. Namun senyum di bibirnya tak pernah lepas saat jarinya menari indah di papan keyboard benda persegi itu.
Sekitar satu jam ia fokus pada layar di depannya dan menyusun semua acara yang akan digelar bulan depan.
"Aku harap semua sesuai rencana dan berhasil," gumamnya setelah ia menekan enter pada papan keyboardnya.
"Aah, aku ingin segera berlibur jika Kavindra sudah kembali ke sini, setidaknya satu bulan aku menikmati liburanku." Raka menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, sambil memejamkan netranya. Baru saja ia akan terlelap tiba-tiba ponselnya berdering dengan nyaring. Dengan malas ia mengangkat teleponnya.
"Apa?"
Bersambung…
Happy Reading
Makasih ya buat kalian yang udah mau mampir ke karya baru aku.
Jan lupa like sama komennya ya wkwkwk aku rindu celotehan kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
yul,🙋🍌💥💥💥
penasaran.... ngikuti kak nona annisa
2021-12-11
1
@aku
no komen
2021-10-29
0
Dinda Kirana agustina
kuy aah lanjutkan
2021-10-17
0