Ternyata waktu 30 menit tak cukup bagi mereka untuk melakukan tugas dengan baik. Hal ini menyebabkan mereka harus mendapatkan hukuman dari guru mata pelajaran biologi. Walaupun mereka salah,tetap saja masih bisa cengengesan di depan kelas 🤦 Risma orang pertama yang harus mempertanggung jawabkan kejadian ini. Mau tidak mau ia pun harus ikut-ikutan di hukum memutari lapangan sebanyak 5x di bawah teriknya matahari yang sangat menyengat.
" Gara-gara lu semua nih," Risma menggerutu
" Iya,udah iya salah gue. Buruan ah lari lagi,puanas banget nih!" ucap mu'min
" Pak,udah lima puteran nih," Ucap Mu'min
" Belum masih satu puteran lagi." Jawab pak Topik
" Yaelah pak,,,,udah meleleh ini." Teman-teman lain yang masuk kedalam daftar piket ikut-ikutan memprotes.
" Kalau kalian bicara lagi,bapak akan tambahkan lima puteran."
" Iya pak, jangan pak." jawab Risma seraya menyenggol lengan Mu'min
" lu sih protes mulu." Gerutu Mu'min melanjutkan lari sebanyak satu puteran lagi. Akhirnya dengan sangat terpaksa mereka melakukan lari satu putaran lagi dan,
" Okeh stop!!!! Kalian boleh kembali ke kelas." Risma dan yang lain berjalan dengan rasa lelahnya menuju kelas. Saking asyiknya berjalan ia sampai menabrak seseorang!
" Aduh! maaf,maaf." Ucap Risma ketika ia menabrak seorang kakak kelas 3
Ia hanya tersenyum tanpa kata dan sedikit menahan tawa melihat ekspresi wajah Risma yang terkejut.
" Ketua kelas,,,ayo cepetan ah.Jadi pandang-pandangan Mulu nih?! " Ucap Mu'min
" Iya sih,maaf ya? " ucap Risma sekali lagi,huft kakak kelas itu lumayan keren Loch? Oh my god seandainya saja moment nya lebih pas🤭 Risma menoleh ke belakang dan ternyata,dia masih diam memperhatikan Risma! bohong kalau Risma tidak geer namun khayalannya buyar ketika Evi menepuk pundaknya.
" Aduh! Kira-kira Ding kalo mukul." Risma mengeluh.
" Ding,dong kali mba,,,?! itu kak Arul,,,cool banget ya? " ucap Evi terpesona
" Ah,lu mah nggak si Deni,nggak di Arul selalu bilang mereka keren. " Tutur Risma kesal
" lah,,,normal dong gue? "
" Terus gue yang nggak normal gitu? " Tanya Risma tak mau kalah.
" Kalau lu normal,pasti lu udah punya banyak cowo." Evi membalas ucapan Risma.
" Okey,besok bakal gue buktiin kalo gue ni masih normal." risma sedikit mengancam.
" Risma,,,,,cepet masuk?! " Teriak pak topik yang sudah sampai duluan di kelas cuaca hari ini memang sangat terik tapi,tak mengurangi semangat dalam diri Risma dan kawan-kawan. Mereka mengerjakan tugas biologi yang di berikan oleh pak Topik dengan baik.
Sepulang sekolah. Risma turun dari angkot menuju rumah,Risma harus berjalan kurang lebih 30 meter untuk tiba di rumah. Sudah menjadi hal yang biasa ia lakukan ketika tiba di rumah,membuka tudung saji untuk melihat makan apa yang sudah ibu masak hari ini. Hem,,,hidangan hari ini hanya ada balado telur,tempe goreng dan sayur kangkung.
" Buka baju dulu baru makan," Ucap kakak tertua ku
" Iya,iya." Jawab Risma sejadinya
" Abis itu cuci piring jangan langsung main." Ucap kakak tertua ku lagi.
Ya,ya itu memang sudah menjadi tugas harian Risma. Jadi,,,tidak boleh di tolak!
Panggil saja kakak tertuaku itu Indri dia memang sangat berbeda dengan ku,kulitnya putih,cantik dan juga pintar! Eits,aku juga pintar loch 3 besar selalu aku raih setiap semester dan Kakak kedua ku bernama Adam dia terbilang pendiam dan tak banyak omong,tapi entahlah kalo diluar sana bagaimana sifatnya? Dan si bungsu yang terpaut 8tahun dari ku bernama puspita.
Ayahku seorang pekerja keras beliau pulang satu Minggu sekali karena saat ini beliau sedang mengerjakan proyek pembuatan villa di kawasan puncak. Meskipun jarang berada di rumah,tapi ayah bagi kami adalah sosok yang selalu di rindukan karena beliau seorang pria yang baik,ramah dan lembut. Tak pernah berhenti memberikan kasih sayang kepada kami dalam bentuk apapun. Jangan ditanyakan soal kesetiaan ya,karena adalah simbol kesetiaan yang nyata bagi kami.
Aku mencuci piring setelah selesai makan kemudian melanjutkan tugas ku untuk menyapu dan mengepel lantai. rumah kami tidak besar didalamnya ada dua buah kamar mandi,tiga kamar tidur,dapur dan teras di belakang rumah. bagi sebagian orang rumah kami itu rumah idaman karena terlihat sejuk dan asri. Selain daripada itu ibu juga merawat rumah ini dengan baik,beliau sangat tidak suka rumahnya berantakan atau kotor. Dan karena hal itulah kami berbagi tugas untuk meringankan tugas ibu.
Kegiatan ku setelah beberes adalah mengunci diri dikamar. Mungkin,banyak yang menduga aku ini senang berkeliaran di luar rumah,tapi itu sangat bertolak belakang dengan kepribadianku. Aku menatap langit kamar ku dan berkhayal seandainya saja aku bisa menjadi lebih baik dari hari ini,mungkin itu akan membuatku lebih bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments