Hilang
Belajar untuk tetap mengerti setiap keadaan dan membatasi diri dalam setiap aturan itu yang kini sedang aku lakukan. tak pernah peduli pada perihnya hidup aku harus tetap berdiri tegar dan tegak diatas kedua kakiku.
Iya,terlahir dari keluarga sederhana dari 4 bersaudara. aku adalah anak ke 3 dari keluarga ini. Aku memang bukan anak yang selalu patuh dan aku ini bahkan terkesan sedikit membangkang.
Aku memang tak sebaik ke 2 kakak ku yang hanya diam di rumah mengikuti aturan ibuku. entahlah mengapa aku berbeda.
Aku tak suka dikekang dan aku tak suka kebebasanku dibatasin.
Tapi,ada sisi lain dari diriku yang tidak dimiliki oleh ke 3 saudaraku. prinsip hidupku satu tidak mau menyusahkan siapapun dan tidak mau hidupku menjadi beban orang lain.
" Ga usah main,tidur siang aja ya? " ucap ibuku ketika aku berada di dalam kamarku mungkin beliau sudah melihat ku yang ingin bermain bersama teman-teman ku. tapi,sesuatu yang tak terduga akan kalian lihat hari ini. Jangan di tiru ya? Aku menyelinap keluar dari pintu rumahku ketika ibuku terlelap sedangkan ke 2 kakak ku belum pulang dari sekolahnya. Cuaca hari ini memang cukup terik tapi,aku ingin bermain bersama teman-temanku. Kalian tau apa yang aku mainkan? Hem,mari ikuti aku.hehehe
Ini adalah petualangan ku yang kesekian kalinya bersama ke 2 sahabatku aku akan menyebrangi sebuah kali dengan jembatan yang terbuat dari sebatang pohon kelapa.
" Elu,duluan sono?" Ucap ku kepada Sari
" Ih,elu dulu ah." Sari menolak dan berdiri dibelakang ku
" Sini deh gue duluan." Ucap Yanti yang sudah siap berdiri di hadapanku. dengan penuh perhatian percaya diri dia menyebrangi jembatan tersebut dengan cepat.
" Ayo buruan,ah Cemen banget!" Teriak Yanti yang sudah berada diseberang sana
" Takut gue." Ucap Sari dengan ember kecil ditangannya
" Sama gue juga takut." Jawabku
spontan.Yanti di sebrang sana tertawa melihat kami berdua.
" Ngesot deh,ngesot aja yuk?" Ajak Sari seraya mendorong tubuhku agar segera meniti pohon kelapa tersebut.
"Iya ayo ngesot aja."
Aku dan Sari duduk dengan kaki terbuka diatas batang pohon kelapa tersebut dan bergeser perlahan menuju sebrang sana ya,aku takut terjatuh! tapi ini tantangan yang mengasyikkan.
dan kami berdua pun sampai pada ujung jembatan pohon tersebut.
Rasa takut terbayar ketika kami ber 3 sampai ditempat yang kami inginkan. Hem,,,hamparan tanaman padi yang hijau kini ada dihadapan kami.
" Ayo kita cari ah," Ucap ku
kalian tau apa yang ingin kami cari? Ciput dan keong emas! Dengan penuh keceriaan kami mengambil keong emas dan Ciput dipinggiran tanaman padi,dan nanti kedua hewan kecil itu akan diolah untuk menjadi masakan yang lezat. Para pemilik padi ini pun tak keberatan hewan kecil tersebut kami ambil karena hal ini justru mengurangi hama di lahan tani mereka. tapi,Jangan sampai merusak tanaman padinya ya?
Sudah hampir satu jam kami mencari keong emas dan Ciput. Kami pun istirahat sejenak dipinggiran kolam kecil yang biasa dipakai untuk menyiram tanaman padi atau sekedar untuk mencuci tangan dan kaki ketika selesai bertani.
" Udah banyak nih keongnya." Ucap Yanti
" Iya,punya gue juga udah banyak." sahut Sari
" Loh kok cuma sedikit Risma?" ucap Yanti seraya melirik ke arah ember kecil ku
" Iya udah ga apa2. nanti kita cari lagi."
" Ya udah kita cari lagi yuk? nanti keburu ashar nih." Ajak Sari
" Oke." jawab kami serentak
Aku tidak tau ibuku suka atau tidak ketika aku membawa pulang hewan kecil ini. Setahuku beliau tidak pernah memasaknya,berbeda dengan Yanti dan Sari ibunya sering sekali memasak keong emas menjadi sate keong atau keong bumbu kuning. Sebentar lagi waktu ashar tiba kami pun menyebrang jembatan tersebut untuk pulang.
Aku sudah tidak takut lagi menyebrangi jembatan ini dan itu merupakan suatu yang membahagiakan. hahaha
Aku membawa satu ember kecil Ciput ke rumah. Aku melihat ibuku susah berdiri dimuka pintu dengan wajah yang terlihat kesal! Pasti beliau kesal karena aku menyelinap keluar rumah tanpa bilang padanya.
" Dari mana? Apa yang kamu bawa?" Aku sudah menduga beliau pasti berkata seperti itu.
" Abis nyari Ciput." Jawabku singkat seraya memberikan ember kecil tersebut kepada ibuku. Diluar dugaanku beliau mengambil ember tersebut dari tanganku tanpa Omelan yang berarti! Alhamdulillah,selamet.
" Mandi dulu sana." Aku pun pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang sudah terlihat sangat kotor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
YouTube: hofi_03
ceritanya sangat bagus 😍
2023-09-22
0