Keesokan harinya
Aku siswi kelas satu SMP sebut saja namaku Risma. Aku memiliki 2 orang sahabat yang bernama Yanti dan sari ( kls 2 SMP) aku punya prestasi yang bagus di sekolah ini,namaku juga sering menjadi perbincangan di ruang guru karena aku termasuk siswi yang mudah bergaul dan pandai (peringkat 3 besar) tapi,satu kejelekanku yaitu jutek! Aku tidak akan menyapa atau menjawab sapaan orang jika menurut ku orang itu tidak baik untuk ku. Seperti biasa aku tiba di sekolah dengan kendaraan umum karena aku memang tidak memiliki kendaraan pribadi ataupun sopir pribadi yang bisa mengantar jemput aku kesekolah. Aku berjalan menyusuri koridor sekolah tanpa melihat ke kanan dan ke kiri sehingga aku tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikan aku dari kejauhan. Seakan ada sesuatu yang berbisik akhirnya,aku menoleh ke kanan disana (kakak kls 3) tersenyum kepada ku ketika aku dan dia beradu pandang! Seperti yang sudah-sudah aku hanya menunduk tanpa membalas senyum manis yang ia berikan. hem,kakak kelas ku itu manis Loch? sudah berkali-kali ia mencuri pandang dan berkali-kali pula aku acuh tak acuh padanya.
" Ris,,," Sapa Evi teman sebangku ku
" Iya,kenapa? " Tanya ku yang masih melangkah menuju kelas
" Itu Deni ngeliatin lu aja."
" Oh,,,iya gue udah tau. " Jawab ku singkat
" Semalem dia nanyain lu," Ucapan Evi lagi
" Nanyain apa? Kan gue nggak punya utang? " Tanyaku sambil bercanda.
" Nggak peka banget sih lu." Evi menggerutu sedangkan aku tersenyum puas melihat tingkahnya.
Deni,kakak kelas ku yang juga teman main kami sewaktu di sebuah pondok pengajian. Entah mengapa tiba-tiba saja muncul rasa yang tak biasa dalam dirinya untukku. Evi,Yanti dan Sari sering menyampaikan salam darinya untuk ku,aku tidak begitu mengindahkan hal itu karena bagiku dia hanya sebatas teman.
Dan,langkahku terhenti ketika aku melihat sosok Deni datang menghampiriku. Aku hanya terdiam sementara Evi yang berada disamping ku cengengesan melihat dia datang
" Makin cakep aja." Pujinya ketika jarak kami terlihat sangat dekat.
Aku hanya tersenyum simpul tanpa sepatah kata pun.
" Gue boleh ngomong?" Tanyanya lagi
" Nggak. Gue mau ke kelas aja." Jawabku ketus
" Kenapa sih kok lu kaya gitu? " Kali ini nada bicaranya mulai meninggi.
" Nggak apa-apa,males aja." Jawabku singkat dengan pandangan acuh tak acuh
" Ya udahlah,kalau mau lu begitu." Jawabnya pasrah. Aku melirik sinis kearahnya,meninggalkan Deni dan Evi untuk melanjutkan perjalanan ku. Aku memang tidak terlalu perduli dan enggan untuk menjalani kisah percintaan ku sendiri.
" Dia emang begitu,jangan diambil hati." Evi mencoba mencairkan suasana ketika Deni menatap hampa kepergian Risma
" Gue tuh suka sama dia,tapi dianya begitu." Jawab Deni dengan nada putus asa
" Iya gue tau. Dia baik kok,tapi ya itu sedikit jutek!" Ucap Evi berusaha menenangkan Deni.
Aku mengerti sikap ku ini tidak baik. Tapi aku juga tak bisa memberikan sebuah harapan palsu pada dia (Deni) maaf aku memang belum bisa memulai semuanya untuk serius. Aku melanjutkan langkahku meninggalkan Deni dan Evi menuju kelas,kelas yang berisik rusuh dan tak beraturan! karena aku ketua kelasnya. hahahaha
" Diem,diem ada Risma dateng?!!" suara teman sekelas ku mulai terdengar,mereka memang selalu begitu diam karena kehadiran ku saja! Jika aku pergi mereka akan memulai keributan lagi.
Aku memasuki kelas dengan wajah jutek ku. Mereka ( anak laki-laki) yang selalu berbuat gaduh selalu pandai membuat drama ketika aku datang ke dalam kelas. Aku menarik nafas panjang ketika melihat keadaan kelas yang masih berantakan sementara 30 menit lagi pelajaran akan dimulai
" Yang piket siapa? " Tanya ku kepada mereka yang berada didalam kelas. Mereka tak menjawab pertanyaanku dan saling menyalahkan satu sama lain. Seketika itu pula aku menggebrak meja dan berdiri menantang mereka
" Nggak punya kuping ya? gue lagi nanya nih? gue itung sampe 10 klo belom ada yang piket abis ya gue acak-acak nih kelas." Aku mulai mengancam dan beberapa diantara mereka ada yang sudah mulai bergerak untuk melakukan kegiatan bersih-bersih
" Iya,ya gue piket." jawab mu'min salah teman sekelas ku yang sudah mulai mengangkat bangku ke atas meja sementara siswi yang lain mulai menyapu
" Kaya gitu dong,masa kudu gue marah-marah dulu? Ini kan kelas bareng-bareng masa gue sendiri yang harus tanggung jawab." Ucapku ditengah kegiatan bersih-bersih mereka
" Iya udah iya,diem ah berisik!." Sahut Yadi teman pria ku yang lain
" Iya gue diem." Jawab ku
Aku memang terkenal galak di kelas ini karena itu lah wali kelas ku memilihku menjadi ketua kelas. tapi,,,satu hal yang istimewa dari kelas ini mereka selalu kompak dan mempunyai solidaritas yang tinggi dalam hal apapun. termasuk kegiatan menyontek! Bukan kah itu termasuk kerjasama yang baik ya? Hehehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments