Chapter 1 – Perang Dunia III

Namaku Adam dan umurku 17 tahun. Sekarang, aku baru duduk di bangku kelas 2 SMK.

Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mungkin aku ini hanya terlihat seperti pemuda biasa yang lemah. Namun sebenarnya, aku ini sangat atletik, kekuatan fisikku sangat besar, dan kemampuan bertarungku juga cukup tinggi.

Aku memiliki keyakinan tentang itu.

Aku juga memiliki sebuah kekuatan yang tidak biasa. Kekuatanku adalah kekuatan yang dapat melenyapkan dan membuat segala macam ilusi-ilusi fantasy seperti sihir dan kekuatan supranatural lainnya menjadi tidak mempan terhadapku.

Itu mirip dengan kekuatan dari tokoh utama dalam anime kesukaanku. Hanya saja, perbedaannya adalah jika kekuatan tokoh utama dalam anime kesukaanku itu adalah skill pasif, maka kekuatan yang kumiliki adalah skill aktif.

Dia hanya bisa menggunakan kekuatannya dengan tangan kanannya saja, sedangkan aku bisa menggunakan kekuatan itu dengan bebas di seluruh tubuhku.

Kekuatan dia selalu aktif, sedangkan aku bisa mengaktifkan dan menonaktifkan kekuatanku dengan bebas.

Selain itu, aku juga menguasai berbagai macam teknik beladiri tingkat tinggi, seperti Pencak Silat, Boxing, Karate, Kung fu, Muai Thai dan Taek Kwondo.

Di dunia ini, kekuatan sihir ataupun kekuatan supranatural lainnya seharusnya tidak ada, dan hanya dianggap sebagai sebuah ilusi atau fantasy.

Setidaknya itulah yang dipercayai oleh semua orang.

Akan tetapi, sebenarnya kekuatan sihir dan supranatural lainnya itu benar adanya. Hanya ada sedikit orang yang mengetahuinya.

Di dunia ini, hanya 0,07% dari keseluruhan manusia di dunia yang menguasainya. Orang yang menguasai sihir disebut sebagai "Penyihir", sedangkan orang yang menguasai kekuatan supranatural berdasarkan ilmu pengetahuan disebut sebagai "Esper".

Di negaraku Indonesia, hanya ada 5 orang yang memiliki kemampuan-kemampuan itu. Tapi, aku bukanlah salah satunya. Aku bukan "Penyihir" ataupun "Esper".

Aku memang memiliki kekuatan spesial, tetapi kekuatan itu tidak termasuk ke dalam kategori keduanya. Jadi aku tidak termasuk kedalam hitungan.

Lagipula tak ada satupun orang yang tahu mengenai kekuatanku, bahkan keluargaku sendiri. Orang-orang yang tahu akan kekuatanku hanyalah para pemerintah atau pemimpin dunia, dan orang-orang yang pernah melihatku ikut serta dalam "Perang Dunia III" di masa lalu.

****

3 tahun yang lalu, "Perang Dunia III" pecah.

Peperangan itu mengikut sertakan seluruh benua dan hampir seluruh negara yang ada di dunia.

Semua penyihir dan esper yang bersembunyi diikut sertakan kedalam perang tersebut, atas perintah dari pimpinan-pimpinan negara mereka masing-masing.

Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku hanyalah seorang siswa SMP biasa, namun aku ikut terseret ke dalam perang besar tersebut secara paksa. Karena saat itu aku diculik dan dijadikan sebagai tawanan oleh negara musuh.

Aku dibawa ke sebuah tempat tersembunyi di negara lain. Aku hanyalah seorang bocah yang tidak tahu apapun mengenai cara berperang, aku juga tidak tahu mengenai keberadaan sihir ataupun supranatural.

Satu-satunya yang kumiliki saat itu, hanyalah ketahanan dan kekuatan fisik, serta reflek tubuhku yang di atas rata-rata orang normal.

Sebagai tawanan perang, aku tidak sendirian. Ada lebih dari 100 orang yang kurang beruntung dan mengalami hal yang sama sepertiku. Mereka dijadikan tawanan dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat kasar oleh orang-orang yang menculik kami.

Baik itu pria maupun wanita, orang tua maupun anak-anak, disana kami disiksa dengan kejam tanpa alasan yang jelas. Bahkan ada beberapa dari kami yang sampai tewas terbunuh karena siksaan itu.

Karena aku dan tawanan-tawanan lainnya adalah orang yang memiliki nasib yang sama, dan memiliki keinginan yang sama untuk bisa lolos dari tempat terkutuk itu, kami menjadi sangat dekat dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi.

Kami bekerja sama untuk melarikan diri dan saling membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai kesulitan. Lalu suatu hari, kami akhirnya berhasil melarikan diri bersama-sama.

Setelah melalui banyak kesulitan dan melakukan banyak usaha yang hampir membuat kami kehilangan nyawa, aku bersama dengan tawanan-tawanan yang selamat lainnya, berhasil meloloskan diri dari tempat terkutuk itu.

Setelah itu, kami berpisah untuk kembali ke tempat asal kami masing-masing. Sebelum berpisah, kami saling membuat janji ….

“ Jika suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali, mari kita berkumpul dan makan-makan bersama lagi. Kalau begitu, jaga diri kalian dan tetaplah hidup dengan sehat!”

Kami semua pun berpisah dan saling melambaikan tangan. Sebagian dari kami menangis, dan sebagian lagi hanya memasang ekspresi sedih. Tapi dalam hati, kami senang dan saling berterimakasih.

Namun setelah aku berpisah dengan mereka, bukannya pulang ke rumah dimana keluargaku berada, aku malah tersesat tanpa tahu arah jalan pulang.

Semakin aku berjalan, aku malah semakin terbawa kedalam masalah perang.

Dalam perjalanan mencari jalan pulang, aku dihadapkan dengan berbagai macam masalah.

Negara dimana aku berada setelah diculik adalah negara Amerika, pusat dimana "Perang Dunia III" terjadi.

Karena aku tidak memahami bahasa asing, aku jadi sering ditipu oleh orang lain. Dikejar-kejar tentara karena dikira mata-mata, ditembaki karena tidak sengaja masuk ke dalam wilayah atau markas tentara, aku juga pernah hampir mati kelaparan, saat akhirnya aku mendapatkan makanan, aku malah disangka pencuri, lalu ditangkap dan disiksa.

Meskipun pada akhirnya aku dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. Aku terus mengalami banyak kemalangan saat itu. Setelah beberapa bulan berlalu, aku bertahan dan mulai terbiasa dengan keadaanku.

Aku yang biasanya hanya kabur, mulai berani membela diri. Aku juga mempelajari tentang keberadaan penyihir dan esper. Mencari kelemahan-kelemahannya dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Setelah bekerja keras dengan berbagai usaha, akhirnya aku mengerti mengenai teori-teori tentang sihir dan supranatural lainnya. Sehingga aku mampu mencari cara yang lebih mudah agar bisa bertahan, dan membela diri saat melawan "Penyihir" dan "Esper".

Sebelumnya aku tidak mempunyai kemampuan apapun, namun setelah mengalami banyak hal dalam perang, secara perlahan semua pengalaman yang kualami membuatku menjadi lebih kuat.

Dalam perjalananku, aku juga bertemu dengan berbagai macam orang yang memiliki kemampuan sangat hebat. Ada dari mereka yang menjadi musuhku dan ada juga yang menjadi rekanku.

Aku mempelajari banyak informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan bertarung dari orang-orang yang menjadi rekanku, sehingga aku bisa melindungi diriku sendiri dengan lebih baik.

Mereka juga mengajariku sihir dan kekuatan supranatural lainnya. Namun entah kenapa, aku tidak pernah bisa melakukannya.

Mereka bilang, aku sama sekali tidak memiliki "Mana" atau energi-energi sejenisnya yang dibutuhkan untuk menjadi "Penyihir" ataupun "Esper".

Mendengar itu dari mereka, aku tak punya pilihan lain selain percaya itu dan menyerah. Karena itulah, aku hanya bisa bertarung dengan akal dan kekuatan fisik belaka.

Bersama dengan rekan-rekanku, kami berjanji untuk bekerja sama mengakhiri perang ini. Seiring berjalannya waktu, aku sering kali bertemu dan bertarung melawan para "Penyihir" dan "Esper" di medan perang.

Karena aku tidak memiliki kekuatan apapun saat itu, aku tak bisa banyak membantu rekan-rekanku dalam menghadapi para penyihir dan esper lainnya.

Disetiap pertarungan, sering kali aku menggunakan tubuhku sebagai tameng untuk melindungi rekan-rekanku dari rentetan peluru, sayatan pedang, ataupun serangan sihir dan supranatural lainnya.

Sehingga aku memiliki banyak sekali bekas luka yang mengerikan di sekujur tubuhku dan rasanya sangat menyakitkan. Aku selalu ingin menangis dan rasanya seperti ingin mati. Adalah hal yang aneh, bahwa aku masih bisa bertahan hidup dan tetap menjaga kesadaranku saat itu.

Aku bisa melihat ekspresi sedih yang dipenuhi rasa bersalah dari wajah rekan-rekanku, setiap kali aku terluka dan meringis kesakitan, atau saat ketika aku membunuh musuh-musuhku.

Wajar saja mereka merasa seperti itu. Aku hanyalah seorang bocah berusia 14 tahun, namun aku sudah mengalami banyak sekali rasa sakit dan memiliki pengalaman membunuh orang.

Untuk anak seusiaku, aku sudah terlalu banyak menanggung beban penderitaan, sedangkan mereka adalah orang-orang tua yang telah berusia lebih dari 30 tahun, bahkan ada yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Mereka merasa malu dan tidak berguna, karena mereka merasa kalau mereka lebih banyak dilindungi daripada melindungi. Tapi aku melakukannya karena aku tidak ingin kehilangan mereka. Aku tidak ingin sendirian lagi di tempat yang penuh dengan kekejaman ini.

Aku melindungi mereka demi ke-egoisanku sendiri. Aku tidak membutuhkan penghargaan atau terima kasih apapun, dan mereka juga seharusnya tidak perlu merasa bersalah.

Lagipula untuk orang lemah sepertiku yang tidak memiliki kekuatan khusus, hanya itulah yang bisa kulakukan untuk membantu mereka.

Karena aku sangat sering menahan atau menghalau serangan para penyihir dan esper dengan tubuhku, tubuhku mulai berkembang dan menciptakan suatu kekebalan tertentu. Kekuatanku mulai bangkit dan membuatku menjadi lebih kuat.

Kekuatan yang bangkit dari dalam diriku adalah kekuatan yang sangat tidak biasa. Semua serangan para "Penyihir" dan "Esper" menjadi tidak mempan terhadapku sama sekali.

Dengan kekuatanku itu, aku mampu mengalahkan banyak musuhku dengan sedikit lebih mudah. Aku jadi bisa lebih banyak memberikan bantuan pada rekan-rekanku.

Kami berjanji akan bersama-sama untuk terus bertarung demi menghentikan perang ini, agar aku bisa pulang bertemu dengan keluargaku lagi dan memperkenalkan mereka pada keluargaku.

Setelah itu, kami juga berjanji untuk pergi ke warung nasi di Indonesia untuk makan nasi goreng dengan tempe dan tahu bersama-sama. Namun, takdir berkata lain.

Suatu hari, kami semua dikalahkan dan aku kehilangan seluruh rekan-rekanku dalam suatu pertarungan melawan makhluk mengerikan yang sangat kuat.

Makhluk itu terlihat seperti macan raksasa dengan tubuh sebesar rumah 3 lantai. Dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan mampu mengancam seluruh dunia ke kehancuran yang pasti.

Anehnya, dia memiliki kekuatan yang sama sepertiku. Sebuah kekuatan yang mampu untuk meniadakan segala kekuatan yang menyangkut ilusi-ilusi fantasy, seperti sihir atau supranatural lainnya.

Karena itulah, rekan-rekanku yang merupakan seorang "Penyihir" dan "Esper" sama sekali tidak bisa berkutik melawannya. Mereka semua tewas dengan mudah dalam pertarungan melawan makhluk misterius itu dan hanya meyisakan aku seorang diri.

Baru beberapa bulan aku bersama dan mengenal mereka. Meskipun sangat singkat, mereka adalah orang-orang yang sangat berharga, yang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri.

Aku hanya bisa melihat mayat rekan-rekanku yang telah berjuang bersamaku terbujur kaku dihadapanku.

Melihat mereka, aku merasakan kekosongan dalam diriku. Lalu, aku melihat pada makhluk yang telah membunuh mereka. Makhluk itu tersenyum ketika melihatku, seolah-olah dia merasa senang melihat penderitaanku.

Aku ingat saat kami bertarung sebelumnya. Makhluk itu tertawa menikmati pembunuhan yang dia lakukan.

!!!

Saat itu, aku merasakan rasa sakit yang tidak terbayangkan. Rasa sedih karena kehilangan rekan-rekan yang berharga, amarah pada musuh yang telah membunuh mereka, dan kekecewaan terhadap kelemahan dan ketidak mampuanku sendiri.

Berbagai emosi yang dalam dan gelap mulai bergejolak di dalam diriku. Setelah itu, di suatu tempat di dalam diriku, aku mendengar sebuah suara retakan ….

TRETAK!

Ada semacam ingatan-ingatan mulai muncul di kepalaku dalam waktu yang sangat singkat.

“… Ugh!?”

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, dunia serasa bergoncang dengan diriku sebagai pusatnya.

Kilatan-kilatan listrik berwarna merah muncul disekitar tubuhku dan energi berwarna emas, perak, dan kegelapan yang tebal muncul keluar dari tubuhku seperti api yang mengamuk, membakar seluruh tubuhku.

Aku merasakan kekuatanku sangat meluap dan entah kenapa, pikiranku yang sebelumnya kacau menjadi tenang.

Aku kembali menatap pada makhluk sialan yang telah membunuh rekan-rekanku. Makhluk itu terkejut melihatku dan bergetar ketakutan. Namun, itu tidak berlangsung lama.

Makhluk itu mulai kembali tenang dan tersenyum mengerikan. Dia melihatku seolah-olah melihat sesuatu yang menarik.

Tiba-tiba saja, muncul energi kegelapan berwarna merah darah yang keluar dari tubuh makhluk itu. energi tersebut terus keluar dari tubuhnya dan mulai berputar mengelilinginya. Lalu, mulai menutupi seluruh tubuhnya hingga tubuhnya tidak bisa dilihat lagi.

Setelah beberapa saat, aku bisa melihat energi itu mulai terserap kembali kedalam tubuh makhluk itu. Lalu ….

!!!

Bentuk tubuh makhluk itu mulai terlihat. Makhluk itu tidak lagi berbentuk seperti macan raksasa sebesar rumah 3 lantai. Makhluk itu telah menyusut dan berubah kedalam bentuk 'humanoid'.

Dia memiliki rambut berwarna hitam yang berkobar seperti api, tubuh kekar setinggi 3 meter yang mirip seperti 'full plate armor' dengan banyak duri di beberapa bagian tubuhnya, lalu ekor panjang yang terlihat seperti kumpulan bilah-bilah tombak yang sangat tajam.

Dia menyeringai, berdiri dengan tegak dan melihatku ke bawah seperti sedang merendahkaku.

Aku bisa merasakan kalau makhluk itu telah menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Namun, aku sama sekali tidak merasakan kegugupan ataupun rasa takut.

Aku tidak tahu apakah aku bisa menang atau tidak, tapi dengan kekuatan yang bangkit dari dalam diriku ini, setidaknya aku percaya bahwa aku memiliki sedikit kesempatan untuk menang.

Lalu, pertarungan antara aku dan makhluk itu pun dimulai.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

dia yang memandang rendah aku menantangku untuk bertarung

2021-07-29

0

Jati Kiswanto

Jati Kiswanto

hanya bercerita...gak ada dialog kurang hidup kalo hanya narasi

2020-10-30

2

Noer Qomaruzzamani

Noer Qomaruzzamani

Amazing...

2020-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0 – Prolog
2 Chapter 1 – Perang Dunia III
3 Chapter 2 – Perang Dunia Telah Berakhir
4 Chapter 3 – Dipanggil ke Dunia Lain
5 Chapter 4 – Dipanggil ke Dunia lain (Bagian 2)
6 Chapter 5 – Orang Yang Tidak Sengaja Ikut Terbawa
7 Chapter 6 – Status masing-masing
8 Chapter 7 – Kekuatan Adam Yang Sebenarnya
9 Chapter 8 – Niat Membunuh & Alasan Don
10 Chapter 9 – Bertemu dengan para Dewa dalam mimpi
11 Chapter 10 – Pemberian hadiah
12 Chapter 11 – Berlatih, Membaca dan Mengakrabkan Diri
13 Chapter 12 – Permintaan Maaf dan Hari Yang Bersejarah
14 Chapter 13 – Keputusan yang Tiba-tiba
15 Chapter 14 – Raja Pahlawan VS Pahlawan
16 Chapter 15 – Lenka Zero
17 Chapter 16 – Black Bird Thunder
18 Chapter 17 - Tersesat
19 Chapter 18 – Pernyataan Perang
20 Chapter 19 – Kekuatan yang sangat Dahsyat
21 Chapter 20 – Lenka VS Tiga Raja Bencana
22 Chapter 21 – Kesempatan Memulihkan Diri
23 Chapter 22 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Ronde II)
24 Chapter 23 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Final Round)
25 Chapter 24 – Mimpi!
26 Chapter 25 – Meditasi Alam Semesta
27 Chapter 26 – Pelatihan di Alam Bawah Sadar
28 Chapter 27 – Pelatihan Para Pahlawan
29 Chapter 28 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 2) Desa Qora
30 Chapter 29 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 3) Mencapai Tingkat Lebih Tinggi
31 Chapter 30 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 4) Menuju Lantai 90
32 Chapter 31 – Pelatihan Para Pahlawan (Final) Kemenangan & Amukan
33 Chapter 32.1 - Inikah Cinta !
34 Chapter 32.2 – Sesuatu yang jatuh dari langit ….
35 Chapter 33 – Saat-saat di udara dan Gadis Kucing
36 Chapter 34 – Penginapan Lion Fang
37 Chapter 35 – Menjadi Seorang Petualang
38 Chapter 36 – Latihan Pagi dan Lily Yang Tak Bisa Dipahami
39 Chapter 37 – Obrolan Curhat dan Perkembangan Status
40 Chapter 38 – Kartu Hitam & Rank Z
41 Chapter 39 - Sekilas Ingatan Lenka
42 Chapter 40.1 – Quest Pertama
43 Chapter 40.2 – Quest Pertama
44 Chapter 41 – Masih di Quest Pertama & Menolong Petualang yang kutemui di jalan
45 Chapter 42 – Dalang di balik munculnya para Undead
46 Chapter 43 – Dalam Perjalanan Kembali
47 Chapter 44 – Lily Dalam Situasi Berbahaya
48 Chapter 45 – Penyelamatan (Bagian 1)
49 Chapter 46 – Penyelamatan (Bagian 2)
50 Chapter 47 – Penyelamatan (Bagian 3)
51 Chapter 48 – Penyelamatan (Bagian Empat)
52 Chapter 49 – Penyelamatan (Bagian 5)
53 Chapter 50 – Penyelamatan (Final)
54 Chapter 51 – Hadiah Tanda Terimakasih
55 Chapter 52 – Panti Asuhan
56 Chapter 53 – Masalah Panti Asuhan
57 Chapter 54 – Masalah Panti Asuhan (Bagian 2)
58 Chapter 55 – Perubahan Sikap dan Keputusasaan Zighal
59 Chapter 56 – Menyelamatkan Keluarga Zighal
60 Chapter 57 – Di Kejar Bandit
61 Chapter 58 – Duel Maut
62 Chapter 59 – Siapa Yang Menang?
63 Chapter 60 – Persiapan Bencana
64 Chapter 61 – Mengetes Kemampuan Para Murid
65 Chapter 62 – Persiapan Perang
66 Chapter 63 – Awal Perang
67 Chapter 64 – Aku Mulai Bersemangat
68 Chapter 65 – Membasmi Seluruh Monster di Distrik Utara
69 Chapter 66 – Keputus asaan
70 Chapter 67 – Rencana Jahat
71 Chapter 68 – Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
72 Chapter 69 – Jadi itu kartu truf mu? … lumayan!
73 Chapter 70 Jika hanya seperti itu, mana mungkin bisa melukaiku!
74 Chapter 71 – Keadaan yang lebih menghancurkan & Cobalah untuk bertahan hidup
75 Chapter 72 – Sumpah Setia
76 Chapter 73 – Pesan dari wanita misterius
77 Chapter 74 – Gadis kecil misterius dan Dewi Alam
78 Chapter 75 – Menerima Permintaan Dewi, Membuka Segel Ingatan
79 Chapter 76 – Upgrade System, Perubahan Dunia, Aku Lapar!
80 Chapter 77 – Kesenangan Tidur bersama, Sistem Pemandu ‘Sya’
81 Chapter 78 – Apakah Ada Yang Bisa Mengalahkanku?
82 Chapter 79 – Dunia Lain? …, Kembali ke kota Ruins
83 Chapter 80 – Leveling di Gurun Misterius Dunia lain
84 Chapter 81 – Ruri Beraksi!
85 Chapter 82 – Pertemuan dengan penduduk dunia lain
86 Chapter 83 – Membasmi Kelompok Sampah
87 Chapter 84 – Evil Spirit General
88 Chapter 85 – Pertempuran Besar dengan Monster
89 Chapter 86 Pemburu yang tidak tahu malu
90 Chapter 87 – Pembantaian Monster
91 Chapter 88 – Tiga orang dari peringkat orang terkuat dunia
92 Chapter 89 – Ruri Yang Tanpa Ampun
93 Chapter 90 – Sarung Tangan Emas
94 Chapter 91 – Kondisi Aneh Zarkon
95 Chapter 92 – Keputusan Bodoh
96 Pengumuman Jadwal Rilis Chapter
97 Chapter 93 – Monster Kelas Kaisar
98 Chapter 94 – Pertempuran Intens
99 Chapter 95 – Pertempuran Intens (Bagian 2)
100 Chapter 96 – Pertempuran Intens (Final)
101 Chapter 97 – Akhir dari pertempuran berkelanjutan
102 Chapter 98 – Tingkat Lenka
103 Chapter 99 – Sampai di Kota Paradise Desert
104 Chapter 100 – Pertengkaran para Guild Master
105 Chapter 101 – Ide Ruri Untuk Menyelesaikan Masalah
106 Chapter 102 – Cermin Pemeriksa yang Menakutkan
107 Chapter 103 – Sambutan
108 Chapter 104 – Kekaisaran Crystaria (Bab Pahlawan)
109 Chapter 105 – Menceritakan Masa lalu (Bab Pahlawan)
110 Chapter 106 – Menceritakan Masa Lalu, Part 2 (Bab Pahlawan)
111 Chapter 107 – Menceritakan Masa Lalu, Part 3 (Bab Pahlawan)
112 Chapter 108 – Kegelapan mulai bergerak (Bab Pahlawan)
113 Chapter 109 – Kegelapan mulai bergerak, part 2 (Bab Pahlawan)
114 Chapter 110 – Penculikan dan Pembantaian (Bab Pahlawan)
115 Chapter 111 – Pertarungan dan Penyelamatan (Bab Pahlawan)
116 Chapter 112 – Pemanggilan Monarch (Bab Pahlawan)
117 Chapter 113 – Keganjilan (Bab Pahlawan)
118 Chapter 114 – Lama tak jumpa, kawan-kawan! (Bab Pahlawan)
119 Chapter 115 – Aku Terkenal? (Bab Pahlawan)
120 Chapter 116 – (Akhir Bab Pahlawan), Bagian 1
121 Chapter 117 – (Akhir bab Pahlawan) Bagian 2
122 Chapter 118 – Menikmati waktu dengan bercerita & Rencana selanjutnya
123 Chapter 119 – Masa lalu dan Tiga jalur masa depan Lenka yang berbeda
124 Chapter 120 – Bijih baru yang sangat kuat dan berbahaya
125 Chapter 121 - Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 1)
126 Chapter 122 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 2)
127 Chapter 123 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 3)
128 Chapter 124 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 4)
129 Chapter 125 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 5)
130 Chapter 126 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 6)
131 Chapter 127 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian akhir)
132 Chapter 128 – Evolusi Kakek Gepunto
133 Chapter 129 – Identitas Tuan Lenka
134 Chapter 130 – Keputusan Mia & Awal dari Latihan Run, Rin dan Ren
135 Chapter 131 – Awal Pelatihan Run, Rin dan Ren
136 Chapter 132 – Sampai di Kota Ruins.
137 Chapter 133 – Masalah di depan gerbang
138 Chapter 134 – Happy Ending
139 Chapter 135 – Istirahat
140 Chapter 136 – Zero Monarch Martial Arts
141 Chapter 137 – Rindu
142 Chapter 138 – Mempersiapkan pertemuan!
143 Chapter 139 – Yang harus kalian ketahui!
144 Chapter 140 – Triarknam World War (Bagian 1)
145 Chapter 141 – Triarknam World War (Bagian 2)
146 Chapter 142 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 1)
147 Chapter 143 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 2)
148 Chapter 144 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 3)
149 Chapter 145 – Kepanikan dan keputusasaan (Bagian 4)
150 Chapter 146 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 5)
151 Chapter 147 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 6)
152 Chapter 148 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 7)
153 Chapter 149 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian akhir)
154 Chapter 150 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (I)
155 Chapter 151 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (II)
156 Chapter 152 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (III)
157 Chapter 153 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (IV)
158 Chapter 154 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (V)
159 Chapter 155 - Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (VI)
160 Chapter 156 – Membuat Keajaiban
161 Chapter 157 – Reuni yang tidak terduga
162 Chapter 158 – Reuni yang tidak terduga (II)
163 Chapter 159 – Perjalanan menuju Kota Atrix
164 Chapter 160 – Petualang yang lemah & Identitas yang sesungguhnya
165 Chapter 161 – Taruhan, Jenis Energi & Hadiah yang mengejutkan
166 Chapter 162 – Pelatihan Jiwa
167 Chapter 163 – Ramalan dan Perjalinan Kontrak
168 Chapter 164 – Kisah Lenka, Perburuan dan Kota Atrix
169 Chapter 165 – Pertemuan baru di Warung Crape
170 Chapter 166 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup
171 Chapter 167 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup II
172 Chapter 168 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup III
173 Chapter 169 – Menyingkirkan Para Bangsawan Korup (Final) & Lenka Mati?
174 Chapter 170 – Masalah di Penginapan
175 Chapter 171 – Quest Dadakan
176 Chapter 172 – Petunjuk Masalah Besar
177 Chapter 173 – Keganjilan
178 Chapter 174 – Lenka VS Doom Monarch (I)
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 0 – Prolog
2
Chapter 1 – Perang Dunia III
3
Chapter 2 – Perang Dunia Telah Berakhir
4
Chapter 3 – Dipanggil ke Dunia Lain
5
Chapter 4 – Dipanggil ke Dunia lain (Bagian 2)
6
Chapter 5 – Orang Yang Tidak Sengaja Ikut Terbawa
7
Chapter 6 – Status masing-masing
8
Chapter 7 – Kekuatan Adam Yang Sebenarnya
9
Chapter 8 – Niat Membunuh & Alasan Don
10
Chapter 9 – Bertemu dengan para Dewa dalam mimpi
11
Chapter 10 – Pemberian hadiah
12
Chapter 11 – Berlatih, Membaca dan Mengakrabkan Diri
13
Chapter 12 – Permintaan Maaf dan Hari Yang Bersejarah
14
Chapter 13 – Keputusan yang Tiba-tiba
15
Chapter 14 – Raja Pahlawan VS Pahlawan
16
Chapter 15 – Lenka Zero
17
Chapter 16 – Black Bird Thunder
18
Chapter 17 - Tersesat
19
Chapter 18 – Pernyataan Perang
20
Chapter 19 – Kekuatan yang sangat Dahsyat
21
Chapter 20 – Lenka VS Tiga Raja Bencana
22
Chapter 21 – Kesempatan Memulihkan Diri
23
Chapter 22 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Ronde II)
24
Chapter 23 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Final Round)
25
Chapter 24 – Mimpi!
26
Chapter 25 – Meditasi Alam Semesta
27
Chapter 26 – Pelatihan di Alam Bawah Sadar
28
Chapter 27 – Pelatihan Para Pahlawan
29
Chapter 28 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 2) Desa Qora
30
Chapter 29 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 3) Mencapai Tingkat Lebih Tinggi
31
Chapter 30 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 4) Menuju Lantai 90
32
Chapter 31 – Pelatihan Para Pahlawan (Final) Kemenangan & Amukan
33
Chapter 32.1 - Inikah Cinta !
34
Chapter 32.2 – Sesuatu yang jatuh dari langit ….
35
Chapter 33 – Saat-saat di udara dan Gadis Kucing
36
Chapter 34 – Penginapan Lion Fang
37
Chapter 35 – Menjadi Seorang Petualang
38
Chapter 36 – Latihan Pagi dan Lily Yang Tak Bisa Dipahami
39
Chapter 37 – Obrolan Curhat dan Perkembangan Status
40
Chapter 38 – Kartu Hitam & Rank Z
41
Chapter 39 - Sekilas Ingatan Lenka
42
Chapter 40.1 – Quest Pertama
43
Chapter 40.2 – Quest Pertama
44
Chapter 41 – Masih di Quest Pertama & Menolong Petualang yang kutemui di jalan
45
Chapter 42 – Dalang di balik munculnya para Undead
46
Chapter 43 – Dalam Perjalanan Kembali
47
Chapter 44 – Lily Dalam Situasi Berbahaya
48
Chapter 45 – Penyelamatan (Bagian 1)
49
Chapter 46 – Penyelamatan (Bagian 2)
50
Chapter 47 – Penyelamatan (Bagian 3)
51
Chapter 48 – Penyelamatan (Bagian Empat)
52
Chapter 49 – Penyelamatan (Bagian 5)
53
Chapter 50 – Penyelamatan (Final)
54
Chapter 51 – Hadiah Tanda Terimakasih
55
Chapter 52 – Panti Asuhan
56
Chapter 53 – Masalah Panti Asuhan
57
Chapter 54 – Masalah Panti Asuhan (Bagian 2)
58
Chapter 55 – Perubahan Sikap dan Keputusasaan Zighal
59
Chapter 56 – Menyelamatkan Keluarga Zighal
60
Chapter 57 – Di Kejar Bandit
61
Chapter 58 – Duel Maut
62
Chapter 59 – Siapa Yang Menang?
63
Chapter 60 – Persiapan Bencana
64
Chapter 61 – Mengetes Kemampuan Para Murid
65
Chapter 62 – Persiapan Perang
66
Chapter 63 – Awal Perang
67
Chapter 64 – Aku Mulai Bersemangat
68
Chapter 65 – Membasmi Seluruh Monster di Distrik Utara
69
Chapter 66 – Keputus asaan
70
Chapter 67 – Rencana Jahat
71
Chapter 68 – Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
72
Chapter 69 – Jadi itu kartu truf mu? … lumayan!
73
Chapter 70 Jika hanya seperti itu, mana mungkin bisa melukaiku!
74
Chapter 71 – Keadaan yang lebih menghancurkan & Cobalah untuk bertahan hidup
75
Chapter 72 – Sumpah Setia
76
Chapter 73 – Pesan dari wanita misterius
77
Chapter 74 – Gadis kecil misterius dan Dewi Alam
78
Chapter 75 – Menerima Permintaan Dewi, Membuka Segel Ingatan
79
Chapter 76 – Upgrade System, Perubahan Dunia, Aku Lapar!
80
Chapter 77 – Kesenangan Tidur bersama, Sistem Pemandu ‘Sya’
81
Chapter 78 – Apakah Ada Yang Bisa Mengalahkanku?
82
Chapter 79 – Dunia Lain? …, Kembali ke kota Ruins
83
Chapter 80 – Leveling di Gurun Misterius Dunia lain
84
Chapter 81 – Ruri Beraksi!
85
Chapter 82 – Pertemuan dengan penduduk dunia lain
86
Chapter 83 – Membasmi Kelompok Sampah
87
Chapter 84 – Evil Spirit General
88
Chapter 85 – Pertempuran Besar dengan Monster
89
Chapter 86 Pemburu yang tidak tahu malu
90
Chapter 87 – Pembantaian Monster
91
Chapter 88 – Tiga orang dari peringkat orang terkuat dunia
92
Chapter 89 – Ruri Yang Tanpa Ampun
93
Chapter 90 – Sarung Tangan Emas
94
Chapter 91 – Kondisi Aneh Zarkon
95
Chapter 92 – Keputusan Bodoh
96
Pengumuman Jadwal Rilis Chapter
97
Chapter 93 – Monster Kelas Kaisar
98
Chapter 94 – Pertempuran Intens
99
Chapter 95 – Pertempuran Intens (Bagian 2)
100
Chapter 96 – Pertempuran Intens (Final)
101
Chapter 97 – Akhir dari pertempuran berkelanjutan
102
Chapter 98 – Tingkat Lenka
103
Chapter 99 – Sampai di Kota Paradise Desert
104
Chapter 100 – Pertengkaran para Guild Master
105
Chapter 101 – Ide Ruri Untuk Menyelesaikan Masalah
106
Chapter 102 – Cermin Pemeriksa yang Menakutkan
107
Chapter 103 – Sambutan
108
Chapter 104 – Kekaisaran Crystaria (Bab Pahlawan)
109
Chapter 105 – Menceritakan Masa lalu (Bab Pahlawan)
110
Chapter 106 – Menceritakan Masa Lalu, Part 2 (Bab Pahlawan)
111
Chapter 107 – Menceritakan Masa Lalu, Part 3 (Bab Pahlawan)
112
Chapter 108 – Kegelapan mulai bergerak (Bab Pahlawan)
113
Chapter 109 – Kegelapan mulai bergerak, part 2 (Bab Pahlawan)
114
Chapter 110 – Penculikan dan Pembantaian (Bab Pahlawan)
115
Chapter 111 – Pertarungan dan Penyelamatan (Bab Pahlawan)
116
Chapter 112 – Pemanggilan Monarch (Bab Pahlawan)
117
Chapter 113 – Keganjilan (Bab Pahlawan)
118
Chapter 114 – Lama tak jumpa, kawan-kawan! (Bab Pahlawan)
119
Chapter 115 – Aku Terkenal? (Bab Pahlawan)
120
Chapter 116 – (Akhir Bab Pahlawan), Bagian 1
121
Chapter 117 – (Akhir bab Pahlawan) Bagian 2
122
Chapter 118 – Menikmati waktu dengan bercerita & Rencana selanjutnya
123
Chapter 119 – Masa lalu dan Tiga jalur masa depan Lenka yang berbeda
124
Chapter 120 – Bijih baru yang sangat kuat dan berbahaya
125
Chapter 121 - Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 1)
126
Chapter 122 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 2)
127
Chapter 123 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 3)
128
Chapter 124 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 4)
129
Chapter 125 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 5)
130
Chapter 126 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 6)
131
Chapter 127 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian akhir)
132
Chapter 128 – Evolusi Kakek Gepunto
133
Chapter 129 – Identitas Tuan Lenka
134
Chapter 130 – Keputusan Mia & Awal dari Latihan Run, Rin dan Ren
135
Chapter 131 – Awal Pelatihan Run, Rin dan Ren
136
Chapter 132 – Sampai di Kota Ruins.
137
Chapter 133 – Masalah di depan gerbang
138
Chapter 134 – Happy Ending
139
Chapter 135 – Istirahat
140
Chapter 136 – Zero Monarch Martial Arts
141
Chapter 137 – Rindu
142
Chapter 138 – Mempersiapkan pertemuan!
143
Chapter 139 – Yang harus kalian ketahui!
144
Chapter 140 – Triarknam World War (Bagian 1)
145
Chapter 141 – Triarknam World War (Bagian 2)
146
Chapter 142 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 1)
147
Chapter 143 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 2)
148
Chapter 144 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 3)
149
Chapter 145 – Kepanikan dan keputusasaan (Bagian 4)
150
Chapter 146 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 5)
151
Chapter 147 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 6)
152
Chapter 148 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 7)
153
Chapter 149 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian akhir)
154
Chapter 150 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (I)
155
Chapter 151 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (II)
156
Chapter 152 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (III)
157
Chapter 153 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (IV)
158
Chapter 154 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (V)
159
Chapter 155 - Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (VI)
160
Chapter 156 – Membuat Keajaiban
161
Chapter 157 – Reuni yang tidak terduga
162
Chapter 158 – Reuni yang tidak terduga (II)
163
Chapter 159 – Perjalanan menuju Kota Atrix
164
Chapter 160 – Petualang yang lemah & Identitas yang sesungguhnya
165
Chapter 161 – Taruhan, Jenis Energi & Hadiah yang mengejutkan
166
Chapter 162 – Pelatihan Jiwa
167
Chapter 163 – Ramalan dan Perjalinan Kontrak
168
Chapter 164 – Kisah Lenka, Perburuan dan Kota Atrix
169
Chapter 165 – Pertemuan baru di Warung Crape
170
Chapter 166 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup
171
Chapter 167 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup II
172
Chapter 168 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup III
173
Chapter 169 – Menyingkirkan Para Bangsawan Korup (Final) & Lenka Mati?
174
Chapter 170 – Masalah di Penginapan
175
Chapter 171 – Quest Dadakan
176
Chapter 172 – Petunjuk Masalah Besar
177
Chapter 173 – Keganjilan
178
Chapter 174 – Lenka VS Doom Monarch (I)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!