Namaku Adam dan umurku 17 tahun. Sekarang, aku baru duduk di bangku kelas 2 SMK.
Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mungkin aku ini hanya terlihat seperti pemuda biasa yang lemah. Namun sebenarnya, aku ini sangat atletik, kekuatan fisikku sangat besar, dan kemampuan bertarungku juga cukup tinggi.
Aku memiliki keyakinan tentang itu.
Aku juga memiliki sebuah kekuatan yang tidak biasa. Kekuatanku adalah kekuatan yang dapat melenyapkan dan membuat segala macam ilusi-ilusi fantasy seperti sihir dan kekuatan supranatural lainnya menjadi tidak mempan terhadapku.
Itu mirip dengan kekuatan dari tokoh utama dalam anime kesukaanku. Hanya saja, perbedaannya adalah jika kekuatan tokoh utama dalam anime kesukaanku itu adalah skill pasif, maka kekuatan yang kumiliki adalah skill aktif.
Dia hanya bisa menggunakan kekuatannya dengan tangan kanannya saja, sedangkan aku bisa menggunakan kekuatan itu dengan bebas di seluruh tubuhku.
Kekuatan dia selalu aktif, sedangkan aku bisa mengaktifkan dan menonaktifkan kekuatanku dengan bebas.
Selain itu, aku juga menguasai berbagai macam teknik beladiri tingkat tinggi, seperti Pencak Silat, Boxing, Karate, Kung fu, Muai Thai dan Taek Kwondo.
Di dunia ini, kekuatan sihir ataupun kekuatan supranatural lainnya seharusnya tidak ada, dan hanya dianggap sebagai sebuah ilusi atau fantasy.
Setidaknya itulah yang dipercayai oleh semua orang.
Akan tetapi, sebenarnya kekuatan sihir dan supranatural lainnya itu benar adanya. Hanya ada sedikit orang yang mengetahuinya.
Di dunia ini, hanya 0,07% dari keseluruhan manusia di dunia yang menguasainya. Orang yang menguasai sihir disebut sebagai "Penyihir", sedangkan orang yang menguasai kekuatan supranatural berdasarkan ilmu pengetahuan disebut sebagai "Esper".
Di negaraku Indonesia, hanya ada 5 orang yang memiliki kemampuan-kemampuan itu. Tapi, aku bukanlah salah satunya. Aku bukan "Penyihir" ataupun "Esper".
Aku memang memiliki kekuatan spesial, tetapi kekuatan itu tidak termasuk ke dalam kategori keduanya. Jadi aku tidak termasuk kedalam hitungan.
Lagipula tak ada satupun orang yang tahu mengenai kekuatanku, bahkan keluargaku sendiri. Orang-orang yang tahu akan kekuatanku hanyalah para pemerintah atau pemimpin dunia, dan orang-orang yang pernah melihatku ikut serta dalam "Perang Dunia III" di masa lalu.
****
3 tahun yang lalu, "Perang Dunia III" pecah.
Peperangan itu mengikut sertakan seluruh benua dan hampir seluruh negara yang ada di dunia.
Semua penyihir dan esper yang bersembunyi diikut sertakan kedalam perang tersebut, atas perintah dari pimpinan-pimpinan negara mereka masing-masing.
Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku hanyalah seorang siswa SMP biasa, namun aku ikut terseret ke dalam perang besar tersebut secara paksa. Karena saat itu aku diculik dan dijadikan sebagai tawanan oleh negara musuh.
Aku dibawa ke sebuah tempat tersembunyi di negara lain. Aku hanyalah seorang bocah yang tidak tahu apapun mengenai cara berperang, aku juga tidak tahu mengenai keberadaan sihir ataupun supranatural.
Satu-satunya yang kumiliki saat itu, hanyalah ketahanan dan kekuatan fisik, serta reflek tubuhku yang di atas rata-rata orang normal.
Sebagai tawanan perang, aku tidak sendirian. Ada lebih dari 100 orang yang kurang beruntung dan mengalami hal yang sama sepertiku. Mereka dijadikan tawanan dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat kasar oleh orang-orang yang menculik kami.
Baik itu pria maupun wanita, orang tua maupun anak-anak, disana kami disiksa dengan kejam tanpa alasan yang jelas. Bahkan ada beberapa dari kami yang sampai tewas terbunuh karena siksaan itu.
Karena aku dan tawanan-tawanan lainnya adalah orang yang memiliki nasib yang sama, dan memiliki keinginan yang sama untuk bisa lolos dari tempat terkutuk itu, kami menjadi sangat dekat dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi.
Kami bekerja sama untuk melarikan diri dan saling membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai kesulitan. Lalu suatu hari, kami akhirnya berhasil melarikan diri bersama-sama.
Setelah melalui banyak kesulitan dan melakukan banyak usaha yang hampir membuat kami kehilangan nyawa, aku bersama dengan tawanan-tawanan yang selamat lainnya, berhasil meloloskan diri dari tempat terkutuk itu.
Setelah itu, kami berpisah untuk kembali ke tempat asal kami masing-masing. Sebelum berpisah, kami saling membuat janji ….
“ Jika suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali, mari kita berkumpul dan makan-makan bersama lagi. Kalau begitu, jaga diri kalian dan tetaplah hidup dengan sehat!”
Kami semua pun berpisah dan saling melambaikan tangan. Sebagian dari kami menangis, dan sebagian lagi hanya memasang ekspresi sedih. Tapi dalam hati, kami senang dan saling berterimakasih.
Namun setelah aku berpisah dengan mereka, bukannya pulang ke rumah dimana keluargaku berada, aku malah tersesat tanpa tahu arah jalan pulang.
Semakin aku berjalan, aku malah semakin terbawa kedalam masalah perang.
Dalam perjalanan mencari jalan pulang, aku dihadapkan dengan berbagai macam masalah.
Negara dimana aku berada setelah diculik adalah negara Amerika, pusat dimana "Perang Dunia III" terjadi.
Karena aku tidak memahami bahasa asing, aku jadi sering ditipu oleh orang lain. Dikejar-kejar tentara karena dikira mata-mata, ditembaki karena tidak sengaja masuk ke dalam wilayah atau markas tentara, aku juga pernah hampir mati kelaparan, saat akhirnya aku mendapatkan makanan, aku malah disangka pencuri, lalu ditangkap dan disiksa.
Meskipun pada akhirnya aku dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. Aku terus mengalami banyak kemalangan saat itu. Setelah beberapa bulan berlalu, aku bertahan dan mulai terbiasa dengan keadaanku.
Aku yang biasanya hanya kabur, mulai berani membela diri. Aku juga mempelajari tentang keberadaan penyihir dan esper. Mencari kelemahan-kelemahannya dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
Setelah bekerja keras dengan berbagai usaha, akhirnya aku mengerti mengenai teori-teori tentang sihir dan supranatural lainnya. Sehingga aku mampu mencari cara yang lebih mudah agar bisa bertahan, dan membela diri saat melawan "Penyihir" dan "Esper".
Sebelumnya aku tidak mempunyai kemampuan apapun, namun setelah mengalami banyak hal dalam perang, secara perlahan semua pengalaman yang kualami membuatku menjadi lebih kuat.
Dalam perjalananku, aku juga bertemu dengan berbagai macam orang yang memiliki kemampuan sangat hebat. Ada dari mereka yang menjadi musuhku dan ada juga yang menjadi rekanku.
Aku mempelajari banyak informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan bertarung dari orang-orang yang menjadi rekanku, sehingga aku bisa melindungi diriku sendiri dengan lebih baik.
Mereka juga mengajariku sihir dan kekuatan supranatural lainnya. Namun entah kenapa, aku tidak pernah bisa melakukannya.
Mereka bilang, aku sama sekali tidak memiliki "Mana" atau energi-energi sejenisnya yang dibutuhkan untuk menjadi "Penyihir" ataupun "Esper".
Mendengar itu dari mereka, aku tak punya pilihan lain selain percaya itu dan menyerah. Karena itulah, aku hanya bisa bertarung dengan akal dan kekuatan fisik belaka.
Bersama dengan rekan-rekanku, kami berjanji untuk bekerja sama mengakhiri perang ini. Seiring berjalannya waktu, aku sering kali bertemu dan bertarung melawan para "Penyihir" dan "Esper" di medan perang.
Karena aku tidak memiliki kekuatan apapun saat itu, aku tak bisa banyak membantu rekan-rekanku dalam menghadapi para penyihir dan esper lainnya.
Disetiap pertarungan, sering kali aku menggunakan tubuhku sebagai tameng untuk melindungi rekan-rekanku dari rentetan peluru, sayatan pedang, ataupun serangan sihir dan supranatural lainnya.
Sehingga aku memiliki banyak sekali bekas luka yang mengerikan di sekujur tubuhku dan rasanya sangat menyakitkan. Aku selalu ingin menangis dan rasanya seperti ingin mati. Adalah hal yang aneh, bahwa aku masih bisa bertahan hidup dan tetap menjaga kesadaranku saat itu.
Aku bisa melihat ekspresi sedih yang dipenuhi rasa bersalah dari wajah rekan-rekanku, setiap kali aku terluka dan meringis kesakitan, atau saat ketika aku membunuh musuh-musuhku.
Wajar saja mereka merasa seperti itu. Aku hanyalah seorang bocah berusia 14 tahun, namun aku sudah mengalami banyak sekali rasa sakit dan memiliki pengalaman membunuh orang.
Untuk anak seusiaku, aku sudah terlalu banyak menanggung beban penderitaan, sedangkan mereka adalah orang-orang tua yang telah berusia lebih dari 30 tahun, bahkan ada yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.
Mereka merasa malu dan tidak berguna, karena mereka merasa kalau mereka lebih banyak dilindungi daripada melindungi. Tapi aku melakukannya karena aku tidak ingin kehilangan mereka. Aku tidak ingin sendirian lagi di tempat yang penuh dengan kekejaman ini.
Aku melindungi mereka demi ke-egoisanku sendiri. Aku tidak membutuhkan penghargaan atau terima kasih apapun, dan mereka juga seharusnya tidak perlu merasa bersalah.
Lagipula untuk orang lemah sepertiku yang tidak memiliki kekuatan khusus, hanya itulah yang bisa kulakukan untuk membantu mereka.
Karena aku sangat sering menahan atau menghalau serangan para penyihir dan esper dengan tubuhku, tubuhku mulai berkembang dan menciptakan suatu kekebalan tertentu. Kekuatanku mulai bangkit dan membuatku menjadi lebih kuat.
Kekuatan yang bangkit dari dalam diriku adalah kekuatan yang sangat tidak biasa. Semua serangan para "Penyihir" dan "Esper" menjadi tidak mempan terhadapku sama sekali.
Dengan kekuatanku itu, aku mampu mengalahkan banyak musuhku dengan sedikit lebih mudah. Aku jadi bisa lebih banyak memberikan bantuan pada rekan-rekanku.
Kami berjanji akan bersama-sama untuk terus bertarung demi menghentikan perang ini, agar aku bisa pulang bertemu dengan keluargaku lagi dan memperkenalkan mereka pada keluargaku.
Setelah itu, kami juga berjanji untuk pergi ke warung nasi di Indonesia untuk makan nasi goreng dengan tempe dan tahu bersama-sama. Namun, takdir berkata lain.
Suatu hari, kami semua dikalahkan dan aku kehilangan seluruh rekan-rekanku dalam suatu pertarungan melawan makhluk mengerikan yang sangat kuat.
Makhluk itu terlihat seperti macan raksasa dengan tubuh sebesar rumah 3 lantai. Dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan mampu mengancam seluruh dunia ke kehancuran yang pasti.
Anehnya, dia memiliki kekuatan yang sama sepertiku. Sebuah kekuatan yang mampu untuk meniadakan segala kekuatan yang menyangkut ilusi-ilusi fantasy, seperti sihir atau supranatural lainnya.
Karena itulah, rekan-rekanku yang merupakan seorang "Penyihir" dan "Esper" sama sekali tidak bisa berkutik melawannya. Mereka semua tewas dengan mudah dalam pertarungan melawan makhluk misterius itu dan hanya meyisakan aku seorang diri.
Baru beberapa bulan aku bersama dan mengenal mereka. Meskipun sangat singkat, mereka adalah orang-orang yang sangat berharga, yang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri.
Aku hanya bisa melihat mayat rekan-rekanku yang telah berjuang bersamaku terbujur kaku dihadapanku.
Melihat mereka, aku merasakan kekosongan dalam diriku. Lalu, aku melihat pada makhluk yang telah membunuh mereka. Makhluk itu tersenyum ketika melihatku, seolah-olah dia merasa senang melihat penderitaanku.
Aku ingat saat kami bertarung sebelumnya. Makhluk itu tertawa menikmati pembunuhan yang dia lakukan.
!!!
Saat itu, aku merasakan rasa sakit yang tidak terbayangkan. Rasa sedih karena kehilangan rekan-rekan yang berharga, amarah pada musuh yang telah membunuh mereka, dan kekecewaan terhadap kelemahan dan ketidak mampuanku sendiri.
Berbagai emosi yang dalam dan gelap mulai bergejolak di dalam diriku. Setelah itu, di suatu tempat di dalam diriku, aku mendengar sebuah suara retakan ….
TRETAK!
Ada semacam ingatan-ingatan mulai muncul di kepalaku dalam waktu yang sangat singkat.
“… Ugh!?”
Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, dunia serasa bergoncang dengan diriku sebagai pusatnya.
Kilatan-kilatan listrik berwarna merah muncul disekitar tubuhku dan energi berwarna emas, perak, dan kegelapan yang tebal muncul keluar dari tubuhku seperti api yang mengamuk, membakar seluruh tubuhku.
Aku merasakan kekuatanku sangat meluap dan entah kenapa, pikiranku yang sebelumnya kacau menjadi tenang.
Aku kembali menatap pada makhluk sialan yang telah membunuh rekan-rekanku. Makhluk itu terkejut melihatku dan bergetar ketakutan. Namun, itu tidak berlangsung lama.
Makhluk itu mulai kembali tenang dan tersenyum mengerikan. Dia melihatku seolah-olah melihat sesuatu yang menarik.
Tiba-tiba saja, muncul energi kegelapan berwarna merah darah yang keluar dari tubuh makhluk itu. energi tersebut terus keluar dari tubuhnya dan mulai berputar mengelilinginya. Lalu, mulai menutupi seluruh tubuhnya hingga tubuhnya tidak bisa dilihat lagi.
Setelah beberapa saat, aku bisa melihat energi itu mulai terserap kembali kedalam tubuh makhluk itu. Lalu ….
!!!
Bentuk tubuh makhluk itu mulai terlihat. Makhluk itu tidak lagi berbentuk seperti macan raksasa sebesar rumah 3 lantai. Makhluk itu telah menyusut dan berubah kedalam bentuk 'humanoid'.
Dia memiliki rambut berwarna hitam yang berkobar seperti api, tubuh kekar setinggi 3 meter yang mirip seperti 'full plate armor' dengan banyak duri di beberapa bagian tubuhnya, lalu ekor panjang yang terlihat seperti kumpulan bilah-bilah tombak yang sangat tajam.
Dia menyeringai, berdiri dengan tegak dan melihatku ke bawah seperti sedang merendahkaku.
Aku bisa merasakan kalau makhluk itu telah menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Namun, aku sama sekali tidak merasakan kegugupan ataupun rasa takut.
Aku tidak tahu apakah aku bisa menang atau tidak, tapi dengan kekuatan yang bangkit dari dalam diriku ini, setidaknya aku percaya bahwa aku memiliki sedikit kesempatan untuk menang.
Lalu, pertarungan antara aku dan makhluk itu pun dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
John Singgih
dia yang memandang rendah aku menantangku untuk bertarung
2021-07-29
0
Jati Kiswanto
hanya bercerita...gak ada dialog kurang hidup kalo hanya narasi
2020-10-30
2
Noer Qomaruzzamani
Amazing...
2020-09-30
2