Chapter 4 – Dipanggil ke Dunia lain (Bagian 2)

Setiap kali aku memiliki waktu luang, aku sering pergi ke Akihabara untuk membeli barang-barang yang kuinginkan, tentu saja itu menyangkut anime.

Aku adalah penggemar anime, tapi tidak sampai pada mengoleksi hal-hal seperti poster, action figure, atau mainan-mainan lainnya.

Aku tidak begitu tergila-gila sampai membeli hal-hal seperti itu. Aku hanyalah penggemar biasa karena cerita dari anime yang kusukai sangat seru dan mengasyikkan.

Di akademi, aku selalu istrirahat makan siang bersama dengan Yoshi dkk. Suatu hari, saat aku pergi makan siang bersama dengan mereka pada jam istirahat, kami pergi ke taman yang biasa kami jadikan sebagai tempat bersantai.

Disana, lingkungannya bersih dan indah, namun sedikit sepi. Jadi, kami bisa menikmati suasana dengan tenang dan damai. Namun sayangnya, kedamaian itu berakhir karena orang-orang idiot yang selalu menggangguku datang.

“Hei hei hei, apa kami mengganggu istirahat makan siang kalian?” Don berkata sambil melihat pada Yoshi dkk, tanpa menghiraukanku.

“”…””

Namun, tak ada dari mereka yang menjawab. Karena mereka tidak menjawab, aku mewakili mereka untuk menjawabnya … “Ada urusan apa kalian menghampiri kami?”

“… Haah? ... aku berbicara pada mereka, bukan padamu 'PECUNDANG'!” Don berkata dengan sarkastik sambil melotot dan menunjukku.

Aku tidak terlalu peduli dengan sikapnya karena aku sudah terbiasa, namun Yoshi dan yang lainnya berbeda. Mereka menjadi sangat kesal ketika aku diperlakukan seperti itu di depan mereka.

Namun, aku menenangkan mereka dengan memberikan isyarat, aku sedikit menggelengkan kepalaku pada mereka sebagai tanda untuk tidak terpancing olehnya.

Don kembali melihat pada Yoshi dkk, dan dia berkata … “Aku bilang, apa kami mengganggu kalian? Kenapa kalian tidak menjawab?”

Don terlihat kesal saat mengatakannya. Kali ini, salah satu dari kelompok Yoshi ada yang menjawab ….

“Sejujurnya, kalian memang mengganggu. Jadi, ada urusan apa kalian dengan kami? Jika tidak ada yang penting, sebaiknya kalian cepat pergi!”

Itu adalah Yoshi. Dia berkata dengan nada yang sedikit bergetar karena menahan amarahnya.

“Oh ayolah, jangan berkata seperti itu! Kami tahu kalau kalian memiliki kemampuan yang hebat. Kalian adalah orang-orang berbakat seperti kami, jadi kami hanya ingin mengajak kalian berteman dan bergabung bersama kami, daripada terus bersama dengan si Pecundang itu! Lebih baik jauhi dia, tak ada gunanya terus bersama dengannya! Kalian bisa ikut-ikutan jadi pecundang nanti, hahahahaha! ... Benarkan teman-teman?”

“”Benar!!”” Orang-orang di belakang Don hanya tertawa saat Don menghinaku terang-terangan didepan mereka.

Berani berkata seperti itu didepan teman-temanku, orang-orang ini benar-benar menyebalkan.

Aku benar-benar kesal sekarang, aku bisa saja menendang bokong mereka sampai terbang ke langit jika aku mau, tapi sayangnya aku sedang tidak mood untuk melakukannya, dan sepertinya bukan hanya aku saja yang menjadi sangat kesal disini ….

“Kami selalu bersabar dan membiarkan kalian karena permintaan Adam. Tapi sekarang kalian berani berkata seperti itu didepan kami secara langsung, dan kalian bilang kalian ingin berteman dengan kami? Jangan bercanda, aku tidak sudi berteman dengan orang-orang seperti kalian!”

Lucy menatap mereka seperti musuh bebuyutannya, namun mereka sama sekali tidak memperdulikannya dan hanya mendengus menanggapinya.

“Seperti yang dikatakan Lucy, kami menolak ajakan kalian. Jadi sebaiknya kalian pergi saja sana, dasar orang-orang menyebalkan!”

“Apa kau bilang!?”

Rex dengan berani mengusir mereka. Mei salah satu temannya si Don, merespon perkataan Rex dengan suara yang keras.

Karena keadaannya semakin memanas, aku mencoba untuk melerai mereka … “Sudah-sudah jangan bertengkar!”

“Diam kau pecundang! Aku tidak mau mendengarkan perkataan 'Pecundang' sepertimu!”

Aku kaget saat Don langsung bereaksi dengan keras. Dia berkata dengan sarkastik.

“Katakan itu sekali lagi dan akan kuhajar kau!” itu Yumi. Untuk seorang perempuan, dia agak tomboy.

“Hahh~ ... teman-teman, tolong jangan dengarkan mereka. Sudahlah, kita pindah saja ketempat yang lain, OK!” Aku menghela nafas dan mencoba untuk menjauhkan mereka dari kelompok Don.

Namun, tidak ada yang mendengarkan perkataanku. Lalu tanpa kami sadari, sesuatu muncul secara tiba-tiba di bawah kaki kami saat kami sedang bertengkar.

Suatu lingkaran raksasa yang membentuk pola sihir, tiba-tiba saja muncul di lantai sekeliling kami. Setelah kami menyadarinya, semuanya sudah terlambat.

“””… Eh?”””

“… Apa Ini?”

“O-oi, bukankah ini pola sihir pemanggilan?” Yoshi berkata sambil memperhatikan pola lingkaran sihir tersebut.

“… Maksudmu kita akan dipanggil kesuatu tempat? Apa mungkin itu semacam dunia lain?”

Aku berkata sambil mengingat-ngingat cerita dari manga dan novel yang pernah kubaca.

“Hah? ... mana mu- …!?”

Sebelum Vina menyelesaikan perkataannya, pola lingkaran sihir itu mulai mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata. Cahayanya sangat terang, sehingga kami semua tidak bisa melihat apapun selain cahaya.

Cahaya itupun mulai menelan kami semua ….

“”…””

Saat kami tersadar dan membuka mata, kami semua tiba-tiba sudah berada di tempat yang tidak kami kenal.

Kami berada di sebuah ruangan yang cukup luas yang belum pernah kami lihat sebelumnya.

Saat kami memperhatikan sekeliling, kami bisa melihat kalau kami sedang dikelilingi oleh orang-orang yang menatap kami dengan pandangan … senang?

sedih?

Apa ini?

Kenapa mereka menangis? ....

Yah, entah kenapa mereka terlihat senang melihat kami, meskipun mereka menangis.

Orang-orang itu berpakaian seperti prajurit Eropa pada zaman dulu. Mereka memakai baju zirah yang menutupi seluruh tubuh mereka atau bisa disebut juga "Full Plate Armor", sambil membawa senjata di tangan atau pinggang, seperti di film-film barat dan anime yang pernah kutonton.

Lalu, ada juga gadis cantik menangis di hadapan kami, dari wajahnya dia sepertinya seumuran dengan kami. Dia memakai mahkota kecil di kepalanya dan mengenakan gaun indah berenda berwarna kuning terang, yang terlihat sangat cocok untuknya.

Dilihat dari ekspresinya, sepertinya dia juga menangis karena senang. Dia melihat kami sama seperti para prajurit itu.

Namun tiba-tiba saja, ekspresi gadis cantik itu berubah terkejut dan berkata … “Eh? ... kenapa ada 13 orang? ... Berdasarkan catatan, bukankah dalam legenda seharusnya yang dipanggil hanya 12 orang? ... Apakah mungkin ada yang tidak sengaja ikut terbawa?”

Dia terlihat kebingungan. Dengan mendengarkan apa yang gadis cantik itu bicarakan saja, kami sudah mengerti dan langsung menarik kesimpulan ....

“”Yang benar saja!”” Aku dan teman-teman termasuk kelompok Don, merasa sulit untuk mempercayai hal yang telah terjadi pada kami.

“… Berdasarkan catatan legenda, heh? ... Jika kita semua dipanggil sebagai pahlawan, itu berarti kita memang telah dipanggil ke dunia lain … apa aku sedang bermimpi?”

Aku penasaran, apakah ini mimpi atau bukan. Jadi, aku mencubit tangan Lucy yang ada di sampingku,

“!! Kya!? ... Sakit tahu!” Lucy menjerit kecil dan menarik tangan kirinya yang dicubit olehku.

“… Hehehe, aku hanya ingin tahu apa aku sedang bermimpi atau tidak. Jika kau merasakan sakit, itu artinya aku memang sedang tidak bermimpi, benar?”

Aku memberikan alasan pada Lucy sambil tersenyum.

“ Oh, dan kenapa tadi kau berteriak dengan ‘Kya’ dan bukannya ‘Aw’?”

“Hmmmmmm!” Lucy menyipitkan matanya dan melihatku dengan pandangan yang tajam, lalu ….

“Rasakan ini!” Lucy menarik hidungku dengan kuat.

“Atatatatatatat!? ... Lucy, jangan tarik-tarik hidungku dengan kuat seperti itu. Kau ingin hidungku jadi seperti 'Pinocio'!?” Aku berkata dengan suara yang aneh karena hidungku tersumbat.

“Kau sendiri tadi mencubitku, lalu kenapa aku tidak boleh melakukan ini padamu?” Lucy tersenyum dengan senang melihat reaksiku.

“… Hahh~ ... disaat seperti ini kalian masih bisa bercanda, ya! Hahaha, ya ampun!” Yoshi tersenyum kagum melihatku dan Lucy yang bercanda.

Semua orang hanya menatap kami dengan hangat, kecuali untuk Don dan gengnya.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

mendadak isekai

2021-08-01

0

Pas Bana

Pas Bana

up

2021-07-03

0

Sungguh merepotkan

Sungguh merepotkan

hmm

2021-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0 – Prolog
2 Chapter 1 – Perang Dunia III
3 Chapter 2 – Perang Dunia Telah Berakhir
4 Chapter 3 – Dipanggil ke Dunia Lain
5 Chapter 4 – Dipanggil ke Dunia lain (Bagian 2)
6 Chapter 5 – Orang Yang Tidak Sengaja Ikut Terbawa
7 Chapter 6 – Status masing-masing
8 Chapter 7 – Kekuatan Adam Yang Sebenarnya
9 Chapter 8 – Niat Membunuh & Alasan Don
10 Chapter 9 – Bertemu dengan para Dewa dalam mimpi
11 Chapter 10 – Pemberian hadiah
12 Chapter 11 – Berlatih, Membaca dan Mengakrabkan Diri
13 Chapter 12 – Permintaan Maaf dan Hari Yang Bersejarah
14 Chapter 13 – Keputusan yang Tiba-tiba
15 Chapter 14 – Raja Pahlawan VS Pahlawan
16 Chapter 15 – Lenka Zero
17 Chapter 16 – Black Bird Thunder
18 Chapter 17 - Tersesat
19 Chapter 18 – Pernyataan Perang
20 Chapter 19 – Kekuatan yang sangat Dahsyat
21 Chapter 20 – Lenka VS Tiga Raja Bencana
22 Chapter 21 – Kesempatan Memulihkan Diri
23 Chapter 22 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Ronde II)
24 Chapter 23 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Final Round)
25 Chapter 24 – Mimpi!
26 Chapter 25 – Meditasi Alam Semesta
27 Chapter 26 – Pelatihan di Alam Bawah Sadar
28 Chapter 27 – Pelatihan Para Pahlawan
29 Chapter 28 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 2) Desa Qora
30 Chapter 29 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 3) Mencapai Tingkat Lebih Tinggi
31 Chapter 30 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 4) Menuju Lantai 90
32 Chapter 31 – Pelatihan Para Pahlawan (Final) Kemenangan & Amukan
33 Chapter 32.1 - Inikah Cinta !
34 Chapter 32.2 – Sesuatu yang jatuh dari langit ….
35 Chapter 33 – Saat-saat di udara dan Gadis Kucing
36 Chapter 34 – Penginapan Lion Fang
37 Chapter 35 – Menjadi Seorang Petualang
38 Chapter 36 – Latihan Pagi dan Lily Yang Tak Bisa Dipahami
39 Chapter 37 – Obrolan Curhat dan Perkembangan Status
40 Chapter 38 – Kartu Hitam & Rank Z
41 Chapter 39 - Sekilas Ingatan Lenka
42 Chapter 40.1 – Quest Pertama
43 Chapter 40.2 – Quest Pertama
44 Chapter 41 – Masih di Quest Pertama & Menolong Petualang yang kutemui di jalan
45 Chapter 42 – Dalang di balik munculnya para Undead
46 Chapter 43 – Dalam Perjalanan Kembali
47 Chapter 44 – Lily Dalam Situasi Berbahaya
48 Chapter 45 – Penyelamatan (Bagian 1)
49 Chapter 46 – Penyelamatan (Bagian 2)
50 Chapter 47 – Penyelamatan (Bagian 3)
51 Chapter 48 – Penyelamatan (Bagian Empat)
52 Chapter 49 – Penyelamatan (Bagian 5)
53 Chapter 50 – Penyelamatan (Final)
54 Chapter 51 – Hadiah Tanda Terimakasih
55 Chapter 52 – Panti Asuhan
56 Chapter 53 – Masalah Panti Asuhan
57 Chapter 54 – Masalah Panti Asuhan (Bagian 2)
58 Chapter 55 – Perubahan Sikap dan Keputusasaan Zighal
59 Chapter 56 – Menyelamatkan Keluarga Zighal
60 Chapter 57 – Di Kejar Bandit
61 Chapter 58 – Duel Maut
62 Chapter 59 – Siapa Yang Menang?
63 Chapter 60 – Persiapan Bencana
64 Chapter 61 – Mengetes Kemampuan Para Murid
65 Chapter 62 – Persiapan Perang
66 Chapter 63 – Awal Perang
67 Chapter 64 – Aku Mulai Bersemangat
68 Chapter 65 – Membasmi Seluruh Monster di Distrik Utara
69 Chapter 66 – Keputus asaan
70 Chapter 67 – Rencana Jahat
71 Chapter 68 – Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
72 Chapter 69 – Jadi itu kartu truf mu? … lumayan!
73 Chapter 70 Jika hanya seperti itu, mana mungkin bisa melukaiku!
74 Chapter 71 – Keadaan yang lebih menghancurkan & Cobalah untuk bertahan hidup
75 Chapter 72 – Sumpah Setia
76 Chapter 73 – Pesan dari wanita misterius
77 Chapter 74 – Gadis kecil misterius dan Dewi Alam
78 Chapter 75 – Menerima Permintaan Dewi, Membuka Segel Ingatan
79 Chapter 76 – Upgrade System, Perubahan Dunia, Aku Lapar!
80 Chapter 77 – Kesenangan Tidur bersama, Sistem Pemandu ‘Sya’
81 Chapter 78 – Apakah Ada Yang Bisa Mengalahkanku?
82 Chapter 79 – Dunia Lain? …, Kembali ke kota Ruins
83 Chapter 80 – Leveling di Gurun Misterius Dunia lain
84 Chapter 81 – Ruri Beraksi!
85 Chapter 82 – Pertemuan dengan penduduk dunia lain
86 Chapter 83 – Membasmi Kelompok Sampah
87 Chapter 84 – Evil Spirit General
88 Chapter 85 – Pertempuran Besar dengan Monster
89 Chapter 86 Pemburu yang tidak tahu malu
90 Chapter 87 – Pembantaian Monster
91 Chapter 88 – Tiga orang dari peringkat orang terkuat dunia
92 Chapter 89 – Ruri Yang Tanpa Ampun
93 Chapter 90 – Sarung Tangan Emas
94 Chapter 91 – Kondisi Aneh Zarkon
95 Chapter 92 – Keputusan Bodoh
96 Pengumuman Jadwal Rilis Chapter
97 Chapter 93 – Monster Kelas Kaisar
98 Chapter 94 – Pertempuran Intens
99 Chapter 95 – Pertempuran Intens (Bagian 2)
100 Chapter 96 – Pertempuran Intens (Final)
101 Chapter 97 – Akhir dari pertempuran berkelanjutan
102 Chapter 98 – Tingkat Lenka
103 Chapter 99 – Sampai di Kota Paradise Desert
104 Chapter 100 – Pertengkaran para Guild Master
105 Chapter 101 – Ide Ruri Untuk Menyelesaikan Masalah
106 Chapter 102 – Cermin Pemeriksa yang Menakutkan
107 Chapter 103 – Sambutan
108 Chapter 104 – Kekaisaran Crystaria (Bab Pahlawan)
109 Chapter 105 – Menceritakan Masa lalu (Bab Pahlawan)
110 Chapter 106 – Menceritakan Masa Lalu, Part 2 (Bab Pahlawan)
111 Chapter 107 – Menceritakan Masa Lalu, Part 3 (Bab Pahlawan)
112 Chapter 108 – Kegelapan mulai bergerak (Bab Pahlawan)
113 Chapter 109 – Kegelapan mulai bergerak, part 2 (Bab Pahlawan)
114 Chapter 110 – Penculikan dan Pembantaian (Bab Pahlawan)
115 Chapter 111 – Pertarungan dan Penyelamatan (Bab Pahlawan)
116 Chapter 112 – Pemanggilan Monarch (Bab Pahlawan)
117 Chapter 113 – Keganjilan (Bab Pahlawan)
118 Chapter 114 – Lama tak jumpa, kawan-kawan! (Bab Pahlawan)
119 Chapter 115 – Aku Terkenal? (Bab Pahlawan)
120 Chapter 116 – (Akhir Bab Pahlawan), Bagian 1
121 Chapter 117 – (Akhir bab Pahlawan) Bagian 2
122 Chapter 118 – Menikmati waktu dengan bercerita & Rencana selanjutnya
123 Chapter 119 – Masa lalu dan Tiga jalur masa depan Lenka yang berbeda
124 Chapter 120 – Bijih baru yang sangat kuat dan berbahaya
125 Chapter 121 - Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 1)
126 Chapter 122 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 2)
127 Chapter 123 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 3)
128 Chapter 124 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 4)
129 Chapter 125 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 5)
130 Chapter 126 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 6)
131 Chapter 127 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian akhir)
132 Chapter 128 – Evolusi Kakek Gepunto
133 Chapter 129 – Identitas Tuan Lenka
134 Chapter 130 – Keputusan Mia & Awal dari Latihan Run, Rin dan Ren
135 Chapter 131 – Awal Pelatihan Run, Rin dan Ren
136 Chapter 132 – Sampai di Kota Ruins.
137 Chapter 133 – Masalah di depan gerbang
138 Chapter 134 – Happy Ending
139 Chapter 135 – Istirahat
140 Chapter 136 – Zero Monarch Martial Arts
141 Chapter 137 – Rindu
142 Chapter 138 – Mempersiapkan pertemuan!
143 Chapter 139 – Yang harus kalian ketahui!
144 Chapter 140 – Triarknam World War (Bagian 1)
145 Chapter 141 – Triarknam World War (Bagian 2)
146 Chapter 142 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 1)
147 Chapter 143 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 2)
148 Chapter 144 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 3)
149 Chapter 145 – Kepanikan dan keputusasaan (Bagian 4)
150 Chapter 146 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 5)
151 Chapter 147 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 6)
152 Chapter 148 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 7)
153 Chapter 149 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian akhir)
154 Chapter 150 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (I)
155 Chapter 151 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (II)
156 Chapter 152 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (III)
157 Chapter 153 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (IV)
158 Chapter 154 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (V)
159 Chapter 155 - Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (VI)
160 Chapter 156 – Membuat Keajaiban
161 Chapter 157 – Reuni yang tidak terduga
162 Chapter 158 – Reuni yang tidak terduga (II)
163 Chapter 159 – Perjalanan menuju Kota Atrix
164 Chapter 160 – Petualang yang lemah & Identitas yang sesungguhnya
165 Chapter 161 – Taruhan, Jenis Energi & Hadiah yang mengejutkan
166 Chapter 162 – Pelatihan Jiwa
167 Chapter 163 – Ramalan dan Perjalinan Kontrak
168 Chapter 164 – Kisah Lenka, Perburuan dan Kota Atrix
169 Chapter 165 – Pertemuan baru di Warung Crape
170 Chapter 166 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup
171 Chapter 167 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup II
172 Chapter 168 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup III
173 Chapter 169 – Menyingkirkan Para Bangsawan Korup (Final) & Lenka Mati?
174 Chapter 170 – Masalah di Penginapan
175 Chapter 171 – Quest Dadakan
176 Chapter 172 – Petunjuk Masalah Besar
177 Chapter 173 – Keganjilan
178 Chapter 174 – Lenka VS Doom Monarch (I)
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Chapter 0 – Prolog
2
Chapter 1 – Perang Dunia III
3
Chapter 2 – Perang Dunia Telah Berakhir
4
Chapter 3 – Dipanggil ke Dunia Lain
5
Chapter 4 – Dipanggil ke Dunia lain (Bagian 2)
6
Chapter 5 – Orang Yang Tidak Sengaja Ikut Terbawa
7
Chapter 6 – Status masing-masing
8
Chapter 7 – Kekuatan Adam Yang Sebenarnya
9
Chapter 8 – Niat Membunuh & Alasan Don
10
Chapter 9 – Bertemu dengan para Dewa dalam mimpi
11
Chapter 10 – Pemberian hadiah
12
Chapter 11 – Berlatih, Membaca dan Mengakrabkan Diri
13
Chapter 12 – Permintaan Maaf dan Hari Yang Bersejarah
14
Chapter 13 – Keputusan yang Tiba-tiba
15
Chapter 14 – Raja Pahlawan VS Pahlawan
16
Chapter 15 – Lenka Zero
17
Chapter 16 – Black Bird Thunder
18
Chapter 17 - Tersesat
19
Chapter 18 – Pernyataan Perang
20
Chapter 19 – Kekuatan yang sangat Dahsyat
21
Chapter 20 – Lenka VS Tiga Raja Bencana
22
Chapter 21 – Kesempatan Memulihkan Diri
23
Chapter 22 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Ronde II)
24
Chapter 23 – Lenka VS 3 Raja Bencana (Final Round)
25
Chapter 24 – Mimpi!
26
Chapter 25 – Meditasi Alam Semesta
27
Chapter 26 – Pelatihan di Alam Bawah Sadar
28
Chapter 27 – Pelatihan Para Pahlawan
29
Chapter 28 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 2) Desa Qora
30
Chapter 29 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 3) Mencapai Tingkat Lebih Tinggi
31
Chapter 30 – Pelatihan Para Pahlawan (Bagian 4) Menuju Lantai 90
32
Chapter 31 – Pelatihan Para Pahlawan (Final) Kemenangan & Amukan
33
Chapter 32.1 - Inikah Cinta !
34
Chapter 32.2 – Sesuatu yang jatuh dari langit ….
35
Chapter 33 – Saat-saat di udara dan Gadis Kucing
36
Chapter 34 – Penginapan Lion Fang
37
Chapter 35 – Menjadi Seorang Petualang
38
Chapter 36 – Latihan Pagi dan Lily Yang Tak Bisa Dipahami
39
Chapter 37 – Obrolan Curhat dan Perkembangan Status
40
Chapter 38 – Kartu Hitam & Rank Z
41
Chapter 39 - Sekilas Ingatan Lenka
42
Chapter 40.1 – Quest Pertama
43
Chapter 40.2 – Quest Pertama
44
Chapter 41 – Masih di Quest Pertama & Menolong Petualang yang kutemui di jalan
45
Chapter 42 – Dalang di balik munculnya para Undead
46
Chapter 43 – Dalam Perjalanan Kembali
47
Chapter 44 – Lily Dalam Situasi Berbahaya
48
Chapter 45 – Penyelamatan (Bagian 1)
49
Chapter 46 – Penyelamatan (Bagian 2)
50
Chapter 47 – Penyelamatan (Bagian 3)
51
Chapter 48 – Penyelamatan (Bagian Empat)
52
Chapter 49 – Penyelamatan (Bagian 5)
53
Chapter 50 – Penyelamatan (Final)
54
Chapter 51 – Hadiah Tanda Terimakasih
55
Chapter 52 – Panti Asuhan
56
Chapter 53 – Masalah Panti Asuhan
57
Chapter 54 – Masalah Panti Asuhan (Bagian 2)
58
Chapter 55 – Perubahan Sikap dan Keputusasaan Zighal
59
Chapter 56 – Menyelamatkan Keluarga Zighal
60
Chapter 57 – Di Kejar Bandit
61
Chapter 58 – Duel Maut
62
Chapter 59 – Siapa Yang Menang?
63
Chapter 60 – Persiapan Bencana
64
Chapter 61 – Mengetes Kemampuan Para Murid
65
Chapter 62 – Persiapan Perang
66
Chapter 63 – Awal Perang
67
Chapter 64 – Aku Mulai Bersemangat
68
Chapter 65 – Membasmi Seluruh Monster di Distrik Utara
69
Chapter 66 – Keputus asaan
70
Chapter 67 – Rencana Jahat
71
Chapter 68 – Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?
72
Chapter 69 – Jadi itu kartu truf mu? … lumayan!
73
Chapter 70 Jika hanya seperti itu, mana mungkin bisa melukaiku!
74
Chapter 71 – Keadaan yang lebih menghancurkan & Cobalah untuk bertahan hidup
75
Chapter 72 – Sumpah Setia
76
Chapter 73 – Pesan dari wanita misterius
77
Chapter 74 – Gadis kecil misterius dan Dewi Alam
78
Chapter 75 – Menerima Permintaan Dewi, Membuka Segel Ingatan
79
Chapter 76 – Upgrade System, Perubahan Dunia, Aku Lapar!
80
Chapter 77 – Kesenangan Tidur bersama, Sistem Pemandu ‘Sya’
81
Chapter 78 – Apakah Ada Yang Bisa Mengalahkanku?
82
Chapter 79 – Dunia Lain? …, Kembali ke kota Ruins
83
Chapter 80 – Leveling di Gurun Misterius Dunia lain
84
Chapter 81 – Ruri Beraksi!
85
Chapter 82 – Pertemuan dengan penduduk dunia lain
86
Chapter 83 – Membasmi Kelompok Sampah
87
Chapter 84 – Evil Spirit General
88
Chapter 85 – Pertempuran Besar dengan Monster
89
Chapter 86 Pemburu yang tidak tahu malu
90
Chapter 87 – Pembantaian Monster
91
Chapter 88 – Tiga orang dari peringkat orang terkuat dunia
92
Chapter 89 – Ruri Yang Tanpa Ampun
93
Chapter 90 – Sarung Tangan Emas
94
Chapter 91 – Kondisi Aneh Zarkon
95
Chapter 92 – Keputusan Bodoh
96
Pengumuman Jadwal Rilis Chapter
97
Chapter 93 – Monster Kelas Kaisar
98
Chapter 94 – Pertempuran Intens
99
Chapter 95 – Pertempuran Intens (Bagian 2)
100
Chapter 96 – Pertempuran Intens (Final)
101
Chapter 97 – Akhir dari pertempuran berkelanjutan
102
Chapter 98 – Tingkat Lenka
103
Chapter 99 – Sampai di Kota Paradise Desert
104
Chapter 100 – Pertengkaran para Guild Master
105
Chapter 101 – Ide Ruri Untuk Menyelesaikan Masalah
106
Chapter 102 – Cermin Pemeriksa yang Menakutkan
107
Chapter 103 – Sambutan
108
Chapter 104 – Kekaisaran Crystaria (Bab Pahlawan)
109
Chapter 105 – Menceritakan Masa lalu (Bab Pahlawan)
110
Chapter 106 – Menceritakan Masa Lalu, Part 2 (Bab Pahlawan)
111
Chapter 107 – Menceritakan Masa Lalu, Part 3 (Bab Pahlawan)
112
Chapter 108 – Kegelapan mulai bergerak (Bab Pahlawan)
113
Chapter 109 – Kegelapan mulai bergerak, part 2 (Bab Pahlawan)
114
Chapter 110 – Penculikan dan Pembantaian (Bab Pahlawan)
115
Chapter 111 – Pertarungan dan Penyelamatan (Bab Pahlawan)
116
Chapter 112 – Pemanggilan Monarch (Bab Pahlawan)
117
Chapter 113 – Keganjilan (Bab Pahlawan)
118
Chapter 114 – Lama tak jumpa, kawan-kawan! (Bab Pahlawan)
119
Chapter 115 – Aku Terkenal? (Bab Pahlawan)
120
Chapter 116 – (Akhir Bab Pahlawan), Bagian 1
121
Chapter 117 – (Akhir bab Pahlawan) Bagian 2
122
Chapter 118 – Menikmati waktu dengan bercerita & Rencana selanjutnya
123
Chapter 119 – Masa lalu dan Tiga jalur masa depan Lenka yang berbeda
124
Chapter 120 – Bijih baru yang sangat kuat dan berbahaya
125
Chapter 121 - Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 1)
126
Chapter 122 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 2)
127
Chapter 123 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 3)
128
Chapter 124 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 4)
129
Chapter 125 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 5)
130
Chapter 126 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian 6)
131
Chapter 127 – Nasib Kekaisaran Dark Demon (Bagian akhir)
132
Chapter 128 – Evolusi Kakek Gepunto
133
Chapter 129 – Identitas Tuan Lenka
134
Chapter 130 – Keputusan Mia & Awal dari Latihan Run, Rin dan Ren
135
Chapter 131 – Awal Pelatihan Run, Rin dan Ren
136
Chapter 132 – Sampai di Kota Ruins.
137
Chapter 133 – Masalah di depan gerbang
138
Chapter 134 – Happy Ending
139
Chapter 135 – Istirahat
140
Chapter 136 – Zero Monarch Martial Arts
141
Chapter 137 – Rindu
142
Chapter 138 – Mempersiapkan pertemuan!
143
Chapter 139 – Yang harus kalian ketahui!
144
Chapter 140 – Triarknam World War (Bagian 1)
145
Chapter 141 – Triarknam World War (Bagian 2)
146
Chapter 142 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 1)
147
Chapter 143 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 2)
148
Chapter 144 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 3)
149
Chapter 145 – Kepanikan dan keputusasaan (Bagian 4)
150
Chapter 146 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 5)
151
Chapter 147 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 6)
152
Chapter 148 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian 7)
153
Chapter 149 – Kepanikan dan Keputusasaan (Bagian akhir)
154
Chapter 150 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (I)
155
Chapter 151 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (II)
156
Chapter 152 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (III)
157
Chapter 153 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (IV)
158
Chapter 154 – Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (V)
159
Chapter 155 - Hidup atau Mati, Keputusan Yang Harus Lenka Ambil (VI)
160
Chapter 156 – Membuat Keajaiban
161
Chapter 157 – Reuni yang tidak terduga
162
Chapter 158 – Reuni yang tidak terduga (II)
163
Chapter 159 – Perjalanan menuju Kota Atrix
164
Chapter 160 – Petualang yang lemah & Identitas yang sesungguhnya
165
Chapter 161 – Taruhan, Jenis Energi & Hadiah yang mengejutkan
166
Chapter 162 – Pelatihan Jiwa
167
Chapter 163 – Ramalan dan Perjalinan Kontrak
168
Chapter 164 – Kisah Lenka, Perburuan dan Kota Atrix
169
Chapter 165 – Pertemuan baru di Warung Crape
170
Chapter 166 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup
171
Chapter 167 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup II
172
Chapter 168 – Menyingkirkan para Bangsawan Korup III
173
Chapter 169 – Menyingkirkan Para Bangsawan Korup (Final) & Lenka Mati?
174
Chapter 170 – Masalah di Penginapan
175
Chapter 171 – Quest Dadakan
176
Chapter 172 – Petunjuk Masalah Besar
177
Chapter 173 – Keganjilan
178
Chapter 174 – Lenka VS Doom Monarch (I)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!