Mati Suri

*Sebelum membaca jangan lupa untuk like, vote, dan comment ya*

Happy reading.

Simbokku kemudian berjanji yang disaksikan orang banyak "Sedulurku kabeh warga Desa Tambakan.

"Aku Sanikem, jika anakku Sri Slamet bangun dari tidurnya, maka aku berjanji akan menggelar pertunjukan Wayang Kulit semalam suntuk dan biayanya Aku akan ngemis di seluruh warga dan desa sekitar." ucap Simbok.

Setelah mengucapkan janji itu, simbokku kemudian berlari menghampiri mamaku dan berkata lirih "Bangun, nduk, Sri. Apa kamu nggak kasian sama simbok dan bapak?"

Melihat Mamaku tak bergerak, simbok akhirnya keluar ruangan.

---

Kakungku telah keluar dari kamar sucinya kemudian menuju ke tempat jenazah mamaku. Kakung berkata "Tangi, Nduk, Sri.. tugasmu neng alam donya isih akeh".

Tak lama kemudian perlahan mamaku membuka mata dan bergerak serta memanggil nama Simbokku.

"Simbok, simbok, simbok" begitu teriakan Mamaku.

Simbok kemudian berlari ke dalam ruang tamu dan melihat mamaku terbangun dan langsung dipeluk diiringi dengan uraian air mata.

"Koe bali, Nduk (Kamu kembali, Nduk)"

"Aku ngelih, Mbok (Aku Lapar, Mbok).

Tak lama kemudian budeku datang dan membawakan nasi untuk mamaku.

Orang-orang yang melayat yang pada awalnya terkejut karena mamaku bangun lagi, pun akhirnya ada yang menanggis karena haru.

"Lho, anakku wes tangi, mung turu jebule, Mo (Lho, Anakku sudah bangun, ternyata cuma tidur, Mo)" kata Simbokku girang kepada Pademo. Dia budeku yang juga dengan telaten merawat mama ketika sakit.

Kabar tentang mati suri mamaku pun cepat sekali menyebar kemana-mana, hingga pada waktunya tiba, Simbok harus menepati janjinya tempo hari untuk menggelar pertunjukan Wayang Kulit.

Bagi Simbok dan Kakungku untuk mengelar wayang kulit bukan perkara mudah. Keluarga ini sangat miskin. Simbokku pun setiap hari meminta-minta belas kasihan tetangga dan warga sekitar dengan cara 'ngemis'. Uang itu kemudian digunakan untuk membayar dalang.

Simbok kemudian meminta belas kasihan dari warga sekitar untuk menggelar pertunjukan wayang kulit. Dari satu rumah ke rumah lainnya, simbok datangi. Masyarakat sekitarpun kemudian memberikan sedekah berupa uang, beras, lauk pauk.

"Gimana, mbok apa sudah cukup uang kita untuk menggelar wayang kulit?" tanya mbah kakung

"Belum pak, besok simbok mau ke desa sebelah. Semoga masih ada yang mau memberikan sedekah untuk kita." kata Simbok

Tak berapa lama pakdhe ulu - ulu datang ke rumah. Dia menyarankan kepada kakung dan simbok untuk datang ke rumah kepala desa.

"Mbok, Pak ... Bagaimana kalau besok siang kita datang ke kelurahan." kata Pakdhe Ulu

"Ngapain ke kelurahan, Lu?" tanya kakung

"Coba minta bantuan kepada kelurahan untuk menggelar wayang kulit. Pasti kan nanti akan menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat Desa Tambakan." kata Pakdhe Ulu

"Enggak usah, Lu. Aku sudah terlanjur sakit hati jika harus ke kelurahan. Biarkan Simbok besok mengemis saja ke desa sebelah." kata Kakung.

---

Malam datang, Simbok dan Kakung istirahat. Sementara mama tidur bersama Mbok Temu dan Simbok. Mama memang harus dijaga setiap malam. Takutnya Dewa Kala Pati (Yamadipati) akan datang dan benar - benar mengambil sukma mama.

"Mu, Temu tolong nyalakan sentir (lampu minyak) di setiap penjuru mata angin." perintah Kakung

"Ya pak" kata Mbok Temu

Mbok Temu tidak perlu bertanya kenapa harus menyalakan sentir dan disetiap penjuru mata angin. Bagi orang Jawa yang percaya, api yang menyala di setiap penjuru mata angin akan mampu menerangi kegelapan.

Api juga merupakan simbol dari kesucian dan penolak bala. Kakung masih menyakini jika sukma mama ku belum kembali secara sempurna. Sehingga harus benar - benar dijaga dan setiap malam harus didoakan.

--

Pagi - pagi sebelum Surya menyingsing. Simbok sudah berangkat ke pasar untuk kulakan.

"Mu, Temu ... Aku mau ke pasar dulu. Titip Sri ya," kata Simbok.

"Ya, Mbok hati - hati di jalan." kata Mbok Temu.

Simbok kemudian berangkat ke pasar dan setelah berbelanja, Simbok menjajakan jualannya ke desa sebelah.

Simbok sangat ramah kepada semua orang. Bahkan orang yang sedang bekerja di sawah pun, Simbok memberikan makan dan minum secara gratis. Tapi orang- orang tersebut tidak tega jika tidak membayar.

"Mbok, ini untuk sekedar tambahan menggelar wayang kulit." kata pekerja sawah

"Matur nuwun nggih mas, semoga rejeki nya lancar dan hasil panennya melimpah." kata Simbok.

Masyarakat desa sebelah begitu mengetahui Simbok datang datang mengerumuni dan membeli barang dagangannya. Uang yang mereka berikan kepada Simbok semuanya berlebih. Itu semua karena mereka sudah mendapatkan kabar dari mulut ke mulut tentang janji Simbokku.

"Mbok, ini sekedar untuk beli bakmi dan bubur ya. Semoga uangnya segera terkumpul dan nanti kami dapat menyaksikan pertunjukan wayang kulit di rumah Simbok." kata seorang pembeli

"Terimakasih ya nak, untuk bantuannya kepada Simbok. Semoga sukma anakku sempurna di badan kasarnya lagi. Semoga dia panjang umur sampai tua nanti." kata Simbok

Sore hari sekitar pukul 15.00, Simbok kembali pulang. Kakung, Mbok Temu, dan Pakdhe Ulu sudah menunggu kedatangan Simbok dengan senyuman hangat.

"Mbok, duduk dulu tak buatkan teh anget pakai gula jawa." kata Mbok Temu

"Makasih ya Mu" kata Simbok

Simbok kemudian duduk di kursi kesayangannya. Peluh yang membasahi Simbok membuat Kakung merasa kasian.

"Mbok, besok aku tak ke kelurahan." kata Kakung

"Tidak usah saja kung, aku masih sanggup. Aku nggak mau Kakung nanti berantem sama pihak kelurahan." kata Simbok

Kakung hanya diam membisu. Tak berapa lama Mbok Temu membawakan 3 gelar air teh anget dan gula jawa untuk Simbok, Kakung, dan Pakdhe Ulu.

...

Dalangpun begitu tahu maksud dari undangan itu merasa kasihan. Akhirnya Pak dalang dengan suka rela mengelar pertunjukan secara gratis. Ia mengetahui niat dan perjuangan Simbok dan Kakungku demi mempertahankan nyawa anak semata wayangnya.

Warga Desa Tambakan, juga sangat senang, karena pagelaran wayang biasanya hanya digelar oleh orang kaya.

----

Kembali ke masa sekarang.

"Begitulah, Sri kisah hidupmu, suatu saat nanti jika Nara sudah besar dan siyap mendengarkan cerita maka kamu harus menceritakan perjuangan Simbok. " kata Simbokku.

"Jadi, Mbok, aku pernah mati suri?" tanya mamaku pada Simbok.

Sambil menarik nafas panjang, simbok menjawab pertanyaan mamaku dengan cekatan.

"Opo koe ra kelingan? (apa kamu nggak ingat?)" tanya Simbok balik.

Tiba-tiba mamaku memikirkan kejadian di saat usia 8 tahun dan kemudian berbinar mama mamaku.

"Aku ingat, mbok" kata mamaku singkat.

Simbok kemudian tersenyum dan berkata "Apa yang kamu ingat?"

"Mbok, pada waktu itu ak seperti disambut oleh Mas Lulu (Sebutan untuk kakak sepupu Maka karrna bertugas sebagai Ulu-ulu desa). Aku kemudian dimandikan oleh seseorang tapi orang itu aku pandangin dengan tatapan marah, kemudian muncul seseorang yang berkata "Bocah iki durung wancine mrene, balio ngger, bali neng asal usulmu, balio koe ndue tugas le hurung rampung (Anak ini belum saatnya ke sini, kembalilah, Nduk, kembali ke asal usulmu, kembali karena kamu punya tugas yang belum selesai). Itu Mbok yang Aku ingat." kata mamaku menjelaskan kepada Simbok.

Simbok pun kemudian mengangukan kepala dan bertanya, "Apa kamu ngerti apa tugasmu?"

"Belum, Mbok" jawab mama singkat.

Simbok kemudian mengelus kepala Mama dan berkata "Tugasmu itu berkaitan sama cucuku, Nara"

-------

dilanjut besok lagi ya,. Nur mau persiapan hari raya dulu..

jangan lupa like dan coment ya.

With love

Citralekha.

Terpopuler

Comments

ardan

ardan

🙏👍

2023-12-31

0

Ikha Rachma

Ikha Rachma

suamiku orang gunung kidul. tiap pulkam aku lewat candi prambanan. dari bahasa novelnya sedikit familiar sama bahasa disana. jadi tertarik pengen baca meski telat.

2022-11-02

0

Kristi Yani

Kristi Yani

ternyata ga ngemis seperti yang kubayangkan,, kalo orang sekarang ngemis buat makan minum sendiri malah kadang² hasil ngemis buat mabuk²an tapi disini ngemis buat nyelametin anak sama sekalian memberikan hiburan bagi warga, pada akhirnya banyak yang kasihan sehingga nazarnya terwujud , kehidupan orang Jawa kuno itu kalau didalemin benar² menakjubkan

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Dongeng sebelum Tidur
2 Dongeng sebelum Tidur
3 Riwayat Hidupku
4 Mati Suri
5 Status Mamaku
6 Kemana Bapakku
7 Selamat Jalan Simbok
8 Bapak Tiriku
9 Kecopetan.
10 Kakek Jubah Putih
11 Kelulusan Sekolah Dasar
12 Teman - Temannya Mas Antong
13 Pengumuman Masuk SMP.
14 Rencana ke Prambanan
15 Menuju Prambanan
16 Sumur Kuna
17 Perjalanan ke Candi Prambanan
18 Senyuman Sang Peradaban
19 Dialog dengan Pendeta
20 Guide Gratis Part 1.
21 Guide Gratis Part 2
22 Membaca Relief Candi Brahma
23 Menuju Candi Siwa (Kisah Ramayana).
24 Arca Sang Rsi Agastya
25 Dewa Ilmu pengetahuan
26 Sang Dewa Kekayaan
27 Sang Dewi Kematian yang Mempesona
28 Kembali ke Sang Hyang Jagadnatha
29 Asal Usul Sri Krishna
30 Kenakalan Basudewa Krishna part 1
31 Kenakalan Basudewa Krishna Part 2
32 Narayana yang Tampan
33 Samudramantana (Pengadukan Lautan Susu)
34 Lembu Sakti Kendaraan Sang Jagadnatha
35 Dewa Bulan dan Bintang
36 Buah Keben
37 Jawatan Purbakala
38 Pemugaran Rumah Dewa Siwa.
39 Prasasti Siwa Grha
40 Pramodhawarddani dan Rakai Pikatan
41 Suasana Politik pemerintahan Rakai Pikatan
42 Museum Prambanan
43 Kosmologi Pembangunan Candi
44 Harta Karun di Abad 9 M
45 Namanya Satria Dyah Seladu.
46 Putaran Waktu
47 Candi Lumbung.
48 Rumah Dewa Manjusri
49 Minta Maaf
50 Jalan - jalan ke Abad 9 Part 1
51 Jalan - jalan Part 2
52 Cemburu
53 Aku bingung
54 Pandita Narada
55 Dia Milikku
56 Ciuman Pertama
57 Pengalaman di Pagi Buta
58 Satria Terpesona
59 Istana Medang Part 1
60 Istana Medang part 2.
61 Bertemu Orang Tuaku di Abad - 9
62 Taman Puspa Dharma
63 Ibu Dharmakrtti
64 Balaputradewa
65 Belajar Memanah
66 Adu Ketangkasan Part 1
67 Adu Ketangkasan Part 2
68 Memperebutkan Satria
69 Kembang Wijaya Kusuma
70 Tepi Sungai
71 Sunset
72 Bermalam bersama
73 Serangan Dini Hari
74 Lelaki Misterius
75 Perjalanan ke Istana
76 Meredam Pemberontakan
77 Menumpas Perusuh
78 Api Suci
79 Rencana Pernikahan
80 Rencana Balaputra
81 Strategi Tandingan dari Pasopati
82 Taman Gandha Arum
83 Pengumuman
84 Kalyana Sundara Murti
85 Kailasha "Di Hyang"
86 Kalyana Sundara Jagadnatha Murti
87 Perpisahan
88 Pergi Tanpa Pamit
89 Hutan Larangan
90 Menyelamatkan Pasopati
91 Telik Sandi
92 Kembalinya Satria
93 Satria dan Balaputradewa
94 Kembalinya Puspa dan Kencana
95 Rahasia Terbongkar
96 Mengembalikan Wujud Satria
97 Cerita Satria
98 Hutan Dandaka
99 Pesan dari Rsi Narada
100 Selamat Jalan Pangeran
101 Tirta Gangga (Awal Mula).
102 Wangsa Syailendra (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya).
103 Rakai Panangkaran Dyah Sangkhara Sri Sanggramadhananjaya (Tara Bawana).
104 All About Rakai Panangkaran
105 Siwa Sthana
106 Bhiksu Grha (Wihara Sang Biksu).
107 Padma Grha
108 Avatara Grha
109 Bukit Emas
110 Pertapa Tampan
111 Kecurigaan Balaputra
112 Visualisasi Tokoh
113 Widasari Duta
114 Balaputra dan Kalasmara
115 Rencana Balaputra
116 Duka di Kerajaan Medang
117 Rakai Adhiraksa Sida
118 Menyusun Strategi
119 Visual Tokoh Pendamping
120 Kemunculan Adhiraksa Sida
121 Taman Puspajali
122 Rencana Astana
123 Ajaran Kepemimpinan Pada Abad ke 9
124 Rakyan Sanjiwani
125 Widasari dan Rakyan Sanjiwani
126 Rakai Adhiraksa Sida dan Rakyan Sanjiwani
127 Bertemu Satria
128 Adu Ketangkasan Antara Sanjiwani dan Widasari
129 Darah Memerah di Kadhanuan
130 Hilangnya Pasopati
131 Mencari Pasopati
132 Terharu
133 Pertapa Tampan itu
134 Perintah Raja
135 Bertemu Putri Pramodhawarddhani
136 Ambisi Adhiraksa Sida
137 Amarah Maharaja Samaratungga
138 Galau Tingkat Akhir
139 Sunset
140 Lembaran Baru
141 Janji
142 Pengumuman.
143 Peradaban yang Adi Luhung sebuah Petunjuk
144 Duta Dari Abad ke- 9
145 Tamu dari Jerman
146 Satria Dewangga
147 Wanita Cantik itu
148 Me vs Satria
149 Visualisasi Tokoh di Abad 21
150 Kelucuan Adhiraksa Sidha
151 Alasan Adhiraksa Sida
152 Ini kah aku?
153 Ada Apa Dengan Satria
154 Rumah Hantu
155 Dimensi Lain
156 Strategi Penyelematan
157 Penyucian Badan Kasar Satria
158 Bali
159 Kedatangan Aura
160 Apakah itu Leak?
161 Kecurigaan
162 Pertunjukan Barong Rangda
163 Pertunjukan Barong Rangda Part 2
164 Mencari Tirta Sudamala
165 Sapta Nadi
166 Mpungkwing Dharma Hanyar
167 Candi Tegal Linggah
168 Candi Tebing Gunung Kawi
169 Tirta ning Mpul
170 Tirta Sakti
171 Penyatuan
172 Pertarungan di Setra Gondho Mayit
173 Pertarungan di Setra Gondho Mayit (2)
174 Cupu Manik Astagina
175 Desa Terbersih di Dunia
176 Pasukan Khusus ku
177 Taru Menyan
178 Barong Brutuk
179 Pancering Jagad
180 Desa Adat Tenganan
181 Perang Pandan
182 Lubang Hitam Penuh Dendam
183 Sebuah Konspirasi
184 Tamara
185 Rencana Aura
186 Ardika Pradnyawan
187 Membebaskan Sukma Ardika
188 Pengorbanan
189 Welcome Back
190 Latihan Tenaga Dalam
191 Curiga
192 Rencana Penyambutan di Jerman
193 Menyusun Rencana Ke Jerman
194 Welcome Party di Jerman
195 Kemarahan Sang Pangeran.
196 Ara dan Ciki
197 Pengumuman Give Away
198 Kalung Padma Locana
199 Kebenaran Tamara
200 Terungkapnya Musuh Utama
201 Rakai Walaing Pu Kumbhayoni
202 Bukit Hijau Aachen
203 Pura - pura Kaget
204 Kehebatan Dika
205 Dikadiraksa Sidha Pradnyawan
206 Pengumuman.
207 Pengumuman Give Away
208 Identitas Putri Mahkota
209 Penculikan Reinkarnasi Widasari
210 Tamarasi
211 Masa Lalu Retno Kartika
212 Apakah Berhasil?
213 Menyelamatkan Retno
214 Serangan Pertama
215 Retno Ayu Kartika
216 Pusaka Wijaya Danu
217 Mencari Buah Mahkota Dewa
218 Alas Krendowahono
219 Ratu Premoni
220 Geger di Mega Biru
221 Balabantuan
222 Berkumpul
223 Perebutan Pusaka Mahkota Dewa
224 Raja Kegelapan
225 Diakah itu?
226 Ardana Kumara
227 Sebuah Kebenaran
228 Kemana Perginya
229 Anugrah Adhiraksa
230 Adhiraksa Sida
231 Wanita Seksi
232 Lelaki Tampan itu
233 Dipta
234 Rumah Besar Dipta
235 Mencari
236 Mencari Nara (2)
237 Strategi
238 Pusaka Kunta Wijaya Danu
239 Menembus Benteng Gaib
240 Rencana Arda
241 Sandera Itu,...
242 Berhasil Keluar
243 Pertarungan Pemanasan
244 Kecurigaan Patih
245 Menuju Liangan
246 Liangan
247 Liyangan Part 2
248 Nandi Grha
249 Candi Perot
250 Kerjasama Balapati dan Aura
251 Lembah Para Hyang
252 Tentang Dihyang
253 Sang Pemanah Ulung
254 Candi Arjuna
255 Dharmawangsa
256 Pertanda
257 Bangkitnya kekuatan Jahat
258 Kembali ke Indonesia
259 Mimpi Tanah Leluhur
260 Ranghyang Mandiminyak
261 Serangan Malam
262 Tanah Leluhur.
263 Hampir Saja
264 Maharaja Sri Purnawarman
265 Kembali
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Dongeng sebelum Tidur
2
Dongeng sebelum Tidur
3
Riwayat Hidupku
4
Mati Suri
5
Status Mamaku
6
Kemana Bapakku
7
Selamat Jalan Simbok
8
Bapak Tiriku
9
Kecopetan.
10
Kakek Jubah Putih
11
Kelulusan Sekolah Dasar
12
Teman - Temannya Mas Antong
13
Pengumuman Masuk SMP.
14
Rencana ke Prambanan
15
Menuju Prambanan
16
Sumur Kuna
17
Perjalanan ke Candi Prambanan
18
Senyuman Sang Peradaban
19
Dialog dengan Pendeta
20
Guide Gratis Part 1.
21
Guide Gratis Part 2
22
Membaca Relief Candi Brahma
23
Menuju Candi Siwa (Kisah Ramayana).
24
Arca Sang Rsi Agastya
25
Dewa Ilmu pengetahuan
26
Sang Dewa Kekayaan
27
Sang Dewi Kematian yang Mempesona
28
Kembali ke Sang Hyang Jagadnatha
29
Asal Usul Sri Krishna
30
Kenakalan Basudewa Krishna part 1
31
Kenakalan Basudewa Krishna Part 2
32
Narayana yang Tampan
33
Samudramantana (Pengadukan Lautan Susu)
34
Lembu Sakti Kendaraan Sang Jagadnatha
35
Dewa Bulan dan Bintang
36
Buah Keben
37
Jawatan Purbakala
38
Pemugaran Rumah Dewa Siwa.
39
Prasasti Siwa Grha
40
Pramodhawarddani dan Rakai Pikatan
41
Suasana Politik pemerintahan Rakai Pikatan
42
Museum Prambanan
43
Kosmologi Pembangunan Candi
44
Harta Karun di Abad 9 M
45
Namanya Satria Dyah Seladu.
46
Putaran Waktu
47
Candi Lumbung.
48
Rumah Dewa Manjusri
49
Minta Maaf
50
Jalan - jalan ke Abad 9 Part 1
51
Jalan - jalan Part 2
52
Cemburu
53
Aku bingung
54
Pandita Narada
55
Dia Milikku
56
Ciuman Pertama
57
Pengalaman di Pagi Buta
58
Satria Terpesona
59
Istana Medang Part 1
60
Istana Medang part 2.
61
Bertemu Orang Tuaku di Abad - 9
62
Taman Puspa Dharma
63
Ibu Dharmakrtti
64
Balaputradewa
65
Belajar Memanah
66
Adu Ketangkasan Part 1
67
Adu Ketangkasan Part 2
68
Memperebutkan Satria
69
Kembang Wijaya Kusuma
70
Tepi Sungai
71
Sunset
72
Bermalam bersama
73
Serangan Dini Hari
74
Lelaki Misterius
75
Perjalanan ke Istana
76
Meredam Pemberontakan
77
Menumpas Perusuh
78
Api Suci
79
Rencana Pernikahan
80
Rencana Balaputra
81
Strategi Tandingan dari Pasopati
82
Taman Gandha Arum
83
Pengumuman
84
Kalyana Sundara Murti
85
Kailasha "Di Hyang"
86
Kalyana Sundara Jagadnatha Murti
87
Perpisahan
88
Pergi Tanpa Pamit
89
Hutan Larangan
90
Menyelamatkan Pasopati
91
Telik Sandi
92
Kembalinya Satria
93
Satria dan Balaputradewa
94
Kembalinya Puspa dan Kencana
95
Rahasia Terbongkar
96
Mengembalikan Wujud Satria
97
Cerita Satria
98
Hutan Dandaka
99
Pesan dari Rsi Narada
100
Selamat Jalan Pangeran
101
Tirta Gangga (Awal Mula).
102
Wangsa Syailendra (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya).
103
Rakai Panangkaran Dyah Sangkhara Sri Sanggramadhananjaya (Tara Bawana).
104
All About Rakai Panangkaran
105
Siwa Sthana
106
Bhiksu Grha (Wihara Sang Biksu).
107
Padma Grha
108
Avatara Grha
109
Bukit Emas
110
Pertapa Tampan
111
Kecurigaan Balaputra
112
Visualisasi Tokoh
113
Widasari Duta
114
Balaputra dan Kalasmara
115
Rencana Balaputra
116
Duka di Kerajaan Medang
117
Rakai Adhiraksa Sida
118
Menyusun Strategi
119
Visual Tokoh Pendamping
120
Kemunculan Adhiraksa Sida
121
Taman Puspajali
122
Rencana Astana
123
Ajaran Kepemimpinan Pada Abad ke 9
124
Rakyan Sanjiwani
125
Widasari dan Rakyan Sanjiwani
126
Rakai Adhiraksa Sida dan Rakyan Sanjiwani
127
Bertemu Satria
128
Adu Ketangkasan Antara Sanjiwani dan Widasari
129
Darah Memerah di Kadhanuan
130
Hilangnya Pasopati
131
Mencari Pasopati
132
Terharu
133
Pertapa Tampan itu
134
Perintah Raja
135
Bertemu Putri Pramodhawarddhani
136
Ambisi Adhiraksa Sida
137
Amarah Maharaja Samaratungga
138
Galau Tingkat Akhir
139
Sunset
140
Lembaran Baru
141
Janji
142
Pengumuman.
143
Peradaban yang Adi Luhung sebuah Petunjuk
144
Duta Dari Abad ke- 9
145
Tamu dari Jerman
146
Satria Dewangga
147
Wanita Cantik itu
148
Me vs Satria
149
Visualisasi Tokoh di Abad 21
150
Kelucuan Adhiraksa Sidha
151
Alasan Adhiraksa Sida
152
Ini kah aku?
153
Ada Apa Dengan Satria
154
Rumah Hantu
155
Dimensi Lain
156
Strategi Penyelematan
157
Penyucian Badan Kasar Satria
158
Bali
159
Kedatangan Aura
160
Apakah itu Leak?
161
Kecurigaan
162
Pertunjukan Barong Rangda
163
Pertunjukan Barong Rangda Part 2
164
Mencari Tirta Sudamala
165
Sapta Nadi
166
Mpungkwing Dharma Hanyar
167
Candi Tegal Linggah
168
Candi Tebing Gunung Kawi
169
Tirta ning Mpul
170
Tirta Sakti
171
Penyatuan
172
Pertarungan di Setra Gondho Mayit
173
Pertarungan di Setra Gondho Mayit (2)
174
Cupu Manik Astagina
175
Desa Terbersih di Dunia
176
Pasukan Khusus ku
177
Taru Menyan
178
Barong Brutuk
179
Pancering Jagad
180
Desa Adat Tenganan
181
Perang Pandan
182
Lubang Hitam Penuh Dendam
183
Sebuah Konspirasi
184
Tamara
185
Rencana Aura
186
Ardika Pradnyawan
187
Membebaskan Sukma Ardika
188
Pengorbanan
189
Welcome Back
190
Latihan Tenaga Dalam
191
Curiga
192
Rencana Penyambutan di Jerman
193
Menyusun Rencana Ke Jerman
194
Welcome Party di Jerman
195
Kemarahan Sang Pangeran.
196
Ara dan Ciki
197
Pengumuman Give Away
198
Kalung Padma Locana
199
Kebenaran Tamara
200
Terungkapnya Musuh Utama
201
Rakai Walaing Pu Kumbhayoni
202
Bukit Hijau Aachen
203
Pura - pura Kaget
204
Kehebatan Dika
205
Dikadiraksa Sidha Pradnyawan
206
Pengumuman.
207
Pengumuman Give Away
208
Identitas Putri Mahkota
209
Penculikan Reinkarnasi Widasari
210
Tamarasi
211
Masa Lalu Retno Kartika
212
Apakah Berhasil?
213
Menyelamatkan Retno
214
Serangan Pertama
215
Retno Ayu Kartika
216
Pusaka Wijaya Danu
217
Mencari Buah Mahkota Dewa
218
Alas Krendowahono
219
Ratu Premoni
220
Geger di Mega Biru
221
Balabantuan
222
Berkumpul
223
Perebutan Pusaka Mahkota Dewa
224
Raja Kegelapan
225
Diakah itu?
226
Ardana Kumara
227
Sebuah Kebenaran
228
Kemana Perginya
229
Anugrah Adhiraksa
230
Adhiraksa Sida
231
Wanita Seksi
232
Lelaki Tampan itu
233
Dipta
234
Rumah Besar Dipta
235
Mencari
236
Mencari Nara (2)
237
Strategi
238
Pusaka Kunta Wijaya Danu
239
Menembus Benteng Gaib
240
Rencana Arda
241
Sandera Itu,...
242
Berhasil Keluar
243
Pertarungan Pemanasan
244
Kecurigaan Patih
245
Menuju Liangan
246
Liangan
247
Liyangan Part 2
248
Nandi Grha
249
Candi Perot
250
Kerjasama Balapati dan Aura
251
Lembah Para Hyang
252
Tentang Dihyang
253
Sang Pemanah Ulung
254
Candi Arjuna
255
Dharmawangsa
256
Pertanda
257
Bangkitnya kekuatan Jahat
258
Kembali ke Indonesia
259
Mimpi Tanah Leluhur
260
Ranghyang Mandiminyak
261
Serangan Malam
262
Tanah Leluhur.
263
Hampir Saja
264
Maharaja Sri Purnawarman
265
Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!