Status Mamaku

*Sebelum membaca yuk like, vote, dan comment*

Happy reading

"Tugasmu kui nglahirke putuku. putu tunggalku (tugasmu itu melahirkan cucuku, cucu tunggalku). Kamu hanya akan mempunyai 1 anak. Kalau kamu punya anak lebih dari 1, maka yang lainnya akan kembali lagi ke alamnya" ata Simbokku

Simbok juga membeberkan kisah kenapa mamaku menjadi wanita yang saat ini sedikit sengsara. Harus melahirkan tanpa didampingi suami dan harus merawat Aku seorang diri. Hal itu dikarenakan bapakku pergi meninggalkan kami disaat mamaku hamil aku.

"Sri, Toyo (nama bapak kandungku) pergi ninggalin kamu. Itu karena garis hidupmu harus penuh dengan cobaan, agar anak turunmu nanti bahagia. Anakmu juga harus diuji ketangguhan hidupnya, karena beban yang akan diemban dia nantinya berat, Nduk. Anakmu nanti akan dikenal oleh orang-orang di negri ini. Anakmu nanti akan mudah bergaul sama pejabat negri ini".

Kata Simbokku yang menceritakan tentang kisahku nantinya.

Mamaku tak terasa sudah meneteskan air mata jika dia mengingat tentang suaminya itu. Jujur saja sejak aku dilahirkan sampe sekarang ini, belum pernah melihat wajah dan sentuhan kasih sayang dari seorang bapak.

"Mbok, yen pancene garis uripku kudu sengsoro, dinggo anak dan turunku, ak ikhlas, Mbok. (Mbok, jika memang garis kehidupanku harus sengsara, buat anak dan keturunaku nanyinya, aku ikhlas, Mbok".

Simbok pun kemudian memeluk Mamaku dan berkata "Sri, jika nanti aku nggak bisa terus mendampingi kamu dan Nara, tulung jaganen Nara, tulung ajak lah anakmu itu untuk selalu mengunjungi Candi Roro Jongrang, dia akan nyaman dan tenang di sana".

Mamaku masih bingung dengan ucapan Simbok.

"Hla, ngopo Mbok?" (hla, kenapa Mbok?).

Mamaku masih bertanya-tanya kenapa Aku harus selalu didekatkan dengan Candi Prambanan.

"Nduk, ya memang jiwa nya dia berasal dari sana, sekuat apapun kamu nanti melarang dia ke sana. Tapi garis hidupnya memang akan selalu berdekatan dengan Candi Prambanan, bahkan candi-candi lainnya. Bapakmu ketika niti laku wes entuk petunjuk, jika keluarga kita nanti akan ada yang menjadi ratu di rumah kita". Kata Simbokku menjelaskan ke Mama.

"Tapi, dia masih kecil, Mbok. Aku tidak tega melihat dia diejek teman-temannya karena ndak punya bapak". Tangisan mamaku semakin sesenggukan ketika mengingat kalau teman-temanku bertanya dimana bapakku.

"Ya, itu yang harus dia lalui, Sri. Sejak kecil dia harus sudah diuji mentalnya, biar ketika dia dewasa nanti dia bisa mengjadapi masalah yang lebih besar lagi".

Simbokku kembali menjelaskan panjang lebar tentang perjalanan hidupku nantinya. Mamaku memang cukup menderita ketika harus mengalami pengalaman pahit ditinggal pergi suaminya untuk hal yang tidak jelas.

Mamaku ditinggal bapakku pergi dan bahkan Mama tidak tahu, dimana keberadaan bapakku sekarang. Mama menjadi single parent untukku, menjadi Mama sekaligus Bapak buatku. Tiba-tiba Mamaku berkata

"Mbok, apa Nara nggak akan pernah bertemu dan dapat kasih sayang dari ayah kandungnya ya, Mbok?".

"Aku tidak tau, Sri. Tapi meskipun begitu teruslah menjadi pelindung buat dia. Dia tidak akan terpengaruh dengan itu, aku yakin, dia anak yang sudah dibekali dengan kekuatan jiwa yang matang. Dia akan mampu menyelesaikan segala permasalahan". Kata Simbokku.

"Berjanjilah, Sri untuk terus menjaganya, kamu itu berat nantinya dalam menjaga dia, karena dia mempunyai watak pemberontak, nggeyel, dan susah diatur. Kamu harus pinter mendidiknya". Simbokku juga memperingatkan tentang watakku.

"Mbok, ini sudah larut malam banget, ayo istorahat Mbok, nanyi pagi biar nggak kesiangan kita bangun. Aku mengko kan harus ke pasar buat kulakan". Tutur Mamaku untuk menyudahi percakapan tentang rahasia hidup Mama dan diriku.

Mamaku memang seorang pedagang kecil keliling. Kegiatan berdagang memang menjadi mata pencaharian utama mamaku sejak Simbokku muda.

---

Beberapa hari kemudian, banyak lelaki di desaku yang ingin meminang mama ku. Salah satunya Pak Wiji.

"Sri, kamu kan sudah lama janda dan sebentar lagi anakmu akan sekolah butuh biaya yang besar. Apa kamu nggak mau menikah lagi untuk membantu kehidupannya?" tanya Pak Wiji

"Tidak, mas. Aku masih sanggup membiayai kehidupan Nara dan Simbok. Lagian aku masih akan menunggu suamiku, Kastoyo. Dia pasti akan kembali." kata mama.

"Ya kalau kembali, kalau tidak bagaimana?" tanya Pak Wiji

"Aku akan terus menunggu sampai dia kembali, mas." kata mama bersikekeh.

Akhirnya Pak Wiji menyerah dan membiarkan mama mengurus aku dan simbok.

Simbok sudah semakin tua, sehingga dia sudah tidak berjualan keliling lagi. Simbok istirahat di rumah sambil menjagaku.

"Sri, Kastoyoitu sudah 6 tahun tidak pulang. Juga tidak ada kabar apapun dari dia. Apakah dia sudah meninggal atau masih hidup." kata Simbok

"Menurut bapak ibu mertua, kalau Mas Kastoyo masih hidup. Dia sekarang tinggal di Padang dan sudah menikah lagi." kata Mama sambil menangis.

"Aku sudah mempunyai firasat tidak enak ketika kamu menikah dengannya dulu." kata Simbok.

"Tapi Ya sudah mbok ini sudah menjadi jalan karma yang harus aku lalui." kata mama.

Status mama menjadi tidak jelas. Antara janda atau bukan menjadi ngambang. Soalnya ketika bapakku pergi, mereka tidak bercerai. Mereka masih baik - baik saja.

"Sri, jika suatu saat nanti ada lelaki yang mau melamarmu lagi apakah kamu mau?" tanya Simbok.

"Simbok ngomong apa, aku sudah cukup punya Simbok dan nara. Jadi kita akan hidup bahagia ber tiga.

...

Aku memang belum pernah mendapat kasih sayang dari seorang ayah. Tapi kehadiran anak lelaki Mbok Temu yang bernama Mas Antong membuatku bahagia. Aku seperti mendapatkan sosok dan figur seorang ayah di dalam dirinya.

Aku sudah menganggap Mas Antong sebagai ayah dan kakakku. Dia bisa menjadi contoh untukku. Dia juga sayang padaku. Setiap hari aku diajak jalan - jalan, naik sepeda, dan aku paling suka jika Mas Antong memgendongku di lehernya.

"Nara bahagia banget ya Mbok setiap hari sama Antong." kata mama.

"Iya, karena dia sebenarnya rindu akan sosok ayah." kata Simbok

"Tapi cepat atau lambat, kamu harus menjelaskan ke Nara tentang siapa ayahnya dia. Apa kamu tidak memiliki rencana untuk mengajak Nara ke Gunung Kidul? ke rumah neneknya?" tanya Simbok

"Iya Mbok, aku memang memiliki rencana untuk mengajaknya ke Gunung Kidul. Tapi nanti kalau aku pergi, Simbok dirumah sendiri." kata Mama.

"Aku tidak apa - apa, lagian apa kamu mau menginap di sana? di rumah masih ada Temu dan Ulu - ulu." kata Simbok.

Mama kemudian merencanakan untuk pergi ke Gunung Kidul. Pergi kerumah nenek dan kakekku dari ayahku. Malam itu mama bilang padaku akan mengajakku ke rumah nenek.

"Ra, besok minggu kita ke Gunung Kidul, kerumah nenek dan kakek, ya." ajak mama

"Mas Antong ikut kan ma?" tanyaku

"Mas Antong sekolah, dia tidak ikut." kata mama

"Tapi kan minggu, dia nggak sekolah." kataku

"Tapi dia punya PR banyak." kata mamaku

Aku pun mengerti kalau Mas Antong beberapa hari ini dia sibuk dengan PR nya. Malam pun tiba, aku tidur lebih awal. Ada rasa bahagia ketika aku akan mengunjungi kakek dan nenekku. Malam yang indah karena aku sudah tidak sabar menunggu hari esok tiba.

**Episode kali ini cukup ya, terimakasih atas waktunya

With love

Citraleka.

Terpopuler

Comments

mamah shafa

mamah shafa

aku ngga komen dulu, masih menikmati sajian ceritanya.

2022-04-11

1

veronica Mayanti park

veronica Mayanti park

ceritanya bagus thor ini pengalaman asli atau hanya fantasi saja sih thor?

2021-04-07

1

Kania Shuwail

Kania Shuwail

thor...cerita nya seperti dejavu buat ty 🙏

2020-06-19

3

lihat semua
Episodes
1 Dongeng sebelum Tidur
2 Dongeng sebelum Tidur
3 Riwayat Hidupku
4 Mati Suri
5 Status Mamaku
6 Kemana Bapakku
7 Selamat Jalan Simbok
8 Bapak Tiriku
9 Kecopetan.
10 Kakek Jubah Putih
11 Kelulusan Sekolah Dasar
12 Teman - Temannya Mas Antong
13 Pengumuman Masuk SMP.
14 Rencana ke Prambanan
15 Menuju Prambanan
16 Sumur Kuna
17 Perjalanan ke Candi Prambanan
18 Senyuman Sang Peradaban
19 Dialog dengan Pendeta
20 Guide Gratis Part 1.
21 Guide Gratis Part 2
22 Membaca Relief Candi Brahma
23 Menuju Candi Siwa (Kisah Ramayana).
24 Arca Sang Rsi Agastya
25 Dewa Ilmu pengetahuan
26 Sang Dewa Kekayaan
27 Sang Dewi Kematian yang Mempesona
28 Kembali ke Sang Hyang Jagadnatha
29 Asal Usul Sri Krishna
30 Kenakalan Basudewa Krishna part 1
31 Kenakalan Basudewa Krishna Part 2
32 Narayana yang Tampan
33 Samudramantana (Pengadukan Lautan Susu)
34 Lembu Sakti Kendaraan Sang Jagadnatha
35 Dewa Bulan dan Bintang
36 Buah Keben
37 Jawatan Purbakala
38 Pemugaran Rumah Dewa Siwa.
39 Prasasti Siwa Grha
40 Pramodhawarddani dan Rakai Pikatan
41 Suasana Politik pemerintahan Rakai Pikatan
42 Museum Prambanan
43 Kosmologi Pembangunan Candi
44 Harta Karun di Abad 9 M
45 Namanya Satria Dyah Seladu.
46 Putaran Waktu
47 Candi Lumbung.
48 Rumah Dewa Manjusri
49 Minta Maaf
50 Jalan - jalan ke Abad 9 Part 1
51 Jalan - jalan Part 2
52 Cemburu
53 Aku bingung
54 Pandita Narada
55 Dia Milikku
56 Ciuman Pertama
57 Pengalaman di Pagi Buta
58 Satria Terpesona
59 Istana Medang Part 1
60 Istana Medang part 2.
61 Bertemu Orang Tuaku di Abad - 9
62 Taman Puspa Dharma
63 Ibu Dharmakrtti
64 Balaputradewa
65 Belajar Memanah
66 Adu Ketangkasan Part 1
67 Adu Ketangkasan Part 2
68 Memperebutkan Satria
69 Kembang Wijaya Kusuma
70 Tepi Sungai
71 Sunset
72 Bermalam bersama
73 Serangan Dini Hari
74 Lelaki Misterius
75 Perjalanan ke Istana
76 Meredam Pemberontakan
77 Menumpas Perusuh
78 Api Suci
79 Rencana Pernikahan
80 Rencana Balaputra
81 Strategi Tandingan dari Pasopati
82 Taman Gandha Arum
83 Pengumuman
84 Kalyana Sundara Murti
85 Kailasha "Di Hyang"
86 Kalyana Sundara Jagadnatha Murti
87 Perpisahan
88 Pergi Tanpa Pamit
89 Hutan Larangan
90 Menyelamatkan Pasopati
91 Telik Sandi
92 Kembalinya Satria
93 Satria dan Balaputradewa
94 Kembalinya Puspa dan Kencana
95 Rahasia Terbongkar
96 Mengembalikan Wujud Satria
97 Cerita Satria
98 Hutan Dandaka
99 Pesan dari Rsi Narada
100 Selamat Jalan Pangeran
101 Tirta Gangga (Awal Mula).
102 Wangsa Syailendra (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya).
103 Rakai Panangkaran Dyah Sangkhara Sri Sanggramadhananjaya (Tara Bawana).
104 All About Rakai Panangkaran
105 Siwa Sthana
106 Bhiksu Grha (Wihara Sang Biksu).
107 Padma Grha
108 Avatara Grha
109 Bukit Emas
110 Pertapa Tampan
111 Kecurigaan Balaputra
112 Visualisasi Tokoh
113 Widasari Duta
114 Balaputra dan Kalasmara
115 Rencana Balaputra
116 Duka di Kerajaan Medang
117 Rakai Adhiraksa Sida
118 Menyusun Strategi
119 Visual Tokoh Pendamping
120 Kemunculan Adhiraksa Sida
121 Taman Puspajali
122 Rencana Astana
123 Ajaran Kepemimpinan Pada Abad ke 9
124 Rakyan Sanjiwani
125 Widasari dan Rakyan Sanjiwani
126 Rakai Adhiraksa Sida dan Rakyan Sanjiwani
127 Bertemu Satria
128 Adu Ketangkasan Antara Sanjiwani dan Widasari
129 Darah Memerah di Kadhanuan
130 Hilangnya Pasopati
131 Mencari Pasopati
132 Terharu
133 Pertapa Tampan itu
134 Perintah Raja
135 Bertemu Putri Pramodhawarddhani
136 Ambisi Adhiraksa Sida
137 Amarah Maharaja Samaratungga
138 Galau Tingkat Akhir
139 Sunset
140 Lembaran Baru
141 Janji
142 Pengumuman.
143 Peradaban yang Adi Luhung sebuah Petunjuk
144 Duta Dari Abad ke- 9
145 Tamu dari Jerman
146 Satria Dewangga
147 Wanita Cantik itu
148 Me vs Satria
149 Visualisasi Tokoh di Abad 21
150 Kelucuan Adhiraksa Sidha
151 Alasan Adhiraksa Sida
152 Ini kah aku?
153 Ada Apa Dengan Satria
154 Rumah Hantu
155 Dimensi Lain
156 Strategi Penyelematan
157 Penyucian Badan Kasar Satria
158 Bali
159 Kedatangan Aura
160 Apakah itu Leak?
161 Kecurigaan
162 Pertunjukan Barong Rangda
163 Pertunjukan Barong Rangda Part 2
164 Mencari Tirta Sudamala
165 Sapta Nadi
166 Mpungkwing Dharma Hanyar
167 Candi Tegal Linggah
168 Candi Tebing Gunung Kawi
169 Tirta ning Mpul
170 Tirta Sakti
171 Penyatuan
172 Pertarungan di Setra Gondho Mayit
173 Pertarungan di Setra Gondho Mayit (2)
174 Cupu Manik Astagina
175 Desa Terbersih di Dunia
176 Pasukan Khusus ku
177 Taru Menyan
178 Barong Brutuk
179 Pancering Jagad
180 Desa Adat Tenganan
181 Perang Pandan
182 Lubang Hitam Penuh Dendam
183 Sebuah Konspirasi
184 Tamara
185 Rencana Aura
186 Ardika Pradnyawan
187 Membebaskan Sukma Ardika
188 Pengorbanan
189 Welcome Back
190 Latihan Tenaga Dalam
191 Curiga
192 Rencana Penyambutan di Jerman
193 Menyusun Rencana Ke Jerman
194 Welcome Party di Jerman
195 Kemarahan Sang Pangeran.
196 Ara dan Ciki
197 Pengumuman Give Away
198 Kalung Padma Locana
199 Kebenaran Tamara
200 Terungkapnya Musuh Utama
201 Rakai Walaing Pu Kumbhayoni
202 Bukit Hijau Aachen
203 Pura - pura Kaget
204 Kehebatan Dika
205 Dikadiraksa Sidha Pradnyawan
206 Pengumuman.
207 Pengumuman Give Away
208 Identitas Putri Mahkota
209 Penculikan Reinkarnasi Widasari
210 Tamarasi
211 Masa Lalu Retno Kartika
212 Apakah Berhasil?
213 Menyelamatkan Retno
214 Serangan Pertama
215 Retno Ayu Kartika
216 Pusaka Wijaya Danu
217 Mencari Buah Mahkota Dewa
218 Alas Krendowahono
219 Ratu Premoni
220 Geger di Mega Biru
221 Balabantuan
222 Berkumpul
223 Perebutan Pusaka Mahkota Dewa
224 Raja Kegelapan
225 Diakah itu?
226 Ardana Kumara
227 Sebuah Kebenaran
228 Kemana Perginya
229 Anugrah Adhiraksa
230 Adhiraksa Sida
231 Wanita Seksi
232 Lelaki Tampan itu
233 Dipta
234 Rumah Besar Dipta
235 Mencari
236 Mencari Nara (2)
237 Strategi
238 Pusaka Kunta Wijaya Danu
239 Menembus Benteng Gaib
240 Rencana Arda
241 Sandera Itu,...
242 Berhasil Keluar
243 Pertarungan Pemanasan
244 Kecurigaan Patih
245 Menuju Liangan
246 Liangan
247 Liyangan Part 2
248 Nandi Grha
249 Candi Perot
250 Kerjasama Balapati dan Aura
251 Lembah Para Hyang
252 Tentang Dihyang
253 Sang Pemanah Ulung
254 Candi Arjuna
255 Dharmawangsa
256 Pertanda
257 Bangkitnya kekuatan Jahat
258 Kembali ke Indonesia
259 Mimpi Tanah Leluhur
260 Ranghyang Mandiminyak
261 Serangan Malam
262 Tanah Leluhur.
263 Hampir Saja
264 Maharaja Sri Purnawarman
265 Kembali
Episodes

Updated 265 Episodes

1
Dongeng sebelum Tidur
2
Dongeng sebelum Tidur
3
Riwayat Hidupku
4
Mati Suri
5
Status Mamaku
6
Kemana Bapakku
7
Selamat Jalan Simbok
8
Bapak Tiriku
9
Kecopetan.
10
Kakek Jubah Putih
11
Kelulusan Sekolah Dasar
12
Teman - Temannya Mas Antong
13
Pengumuman Masuk SMP.
14
Rencana ke Prambanan
15
Menuju Prambanan
16
Sumur Kuna
17
Perjalanan ke Candi Prambanan
18
Senyuman Sang Peradaban
19
Dialog dengan Pendeta
20
Guide Gratis Part 1.
21
Guide Gratis Part 2
22
Membaca Relief Candi Brahma
23
Menuju Candi Siwa (Kisah Ramayana).
24
Arca Sang Rsi Agastya
25
Dewa Ilmu pengetahuan
26
Sang Dewa Kekayaan
27
Sang Dewi Kematian yang Mempesona
28
Kembali ke Sang Hyang Jagadnatha
29
Asal Usul Sri Krishna
30
Kenakalan Basudewa Krishna part 1
31
Kenakalan Basudewa Krishna Part 2
32
Narayana yang Tampan
33
Samudramantana (Pengadukan Lautan Susu)
34
Lembu Sakti Kendaraan Sang Jagadnatha
35
Dewa Bulan dan Bintang
36
Buah Keben
37
Jawatan Purbakala
38
Pemugaran Rumah Dewa Siwa.
39
Prasasti Siwa Grha
40
Pramodhawarddani dan Rakai Pikatan
41
Suasana Politik pemerintahan Rakai Pikatan
42
Museum Prambanan
43
Kosmologi Pembangunan Candi
44
Harta Karun di Abad 9 M
45
Namanya Satria Dyah Seladu.
46
Putaran Waktu
47
Candi Lumbung.
48
Rumah Dewa Manjusri
49
Minta Maaf
50
Jalan - jalan ke Abad 9 Part 1
51
Jalan - jalan Part 2
52
Cemburu
53
Aku bingung
54
Pandita Narada
55
Dia Milikku
56
Ciuman Pertama
57
Pengalaman di Pagi Buta
58
Satria Terpesona
59
Istana Medang Part 1
60
Istana Medang part 2.
61
Bertemu Orang Tuaku di Abad - 9
62
Taman Puspa Dharma
63
Ibu Dharmakrtti
64
Balaputradewa
65
Belajar Memanah
66
Adu Ketangkasan Part 1
67
Adu Ketangkasan Part 2
68
Memperebutkan Satria
69
Kembang Wijaya Kusuma
70
Tepi Sungai
71
Sunset
72
Bermalam bersama
73
Serangan Dini Hari
74
Lelaki Misterius
75
Perjalanan ke Istana
76
Meredam Pemberontakan
77
Menumpas Perusuh
78
Api Suci
79
Rencana Pernikahan
80
Rencana Balaputra
81
Strategi Tandingan dari Pasopati
82
Taman Gandha Arum
83
Pengumuman
84
Kalyana Sundara Murti
85
Kailasha "Di Hyang"
86
Kalyana Sundara Jagadnatha Murti
87
Perpisahan
88
Pergi Tanpa Pamit
89
Hutan Larangan
90
Menyelamatkan Pasopati
91
Telik Sandi
92
Kembalinya Satria
93
Satria dan Balaputradewa
94
Kembalinya Puspa dan Kencana
95
Rahasia Terbongkar
96
Mengembalikan Wujud Satria
97
Cerita Satria
98
Hutan Dandaka
99
Pesan dari Rsi Narada
100
Selamat Jalan Pangeran
101
Tirta Gangga (Awal Mula).
102
Wangsa Syailendra (Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya).
103
Rakai Panangkaran Dyah Sangkhara Sri Sanggramadhananjaya (Tara Bawana).
104
All About Rakai Panangkaran
105
Siwa Sthana
106
Bhiksu Grha (Wihara Sang Biksu).
107
Padma Grha
108
Avatara Grha
109
Bukit Emas
110
Pertapa Tampan
111
Kecurigaan Balaputra
112
Visualisasi Tokoh
113
Widasari Duta
114
Balaputra dan Kalasmara
115
Rencana Balaputra
116
Duka di Kerajaan Medang
117
Rakai Adhiraksa Sida
118
Menyusun Strategi
119
Visual Tokoh Pendamping
120
Kemunculan Adhiraksa Sida
121
Taman Puspajali
122
Rencana Astana
123
Ajaran Kepemimpinan Pada Abad ke 9
124
Rakyan Sanjiwani
125
Widasari dan Rakyan Sanjiwani
126
Rakai Adhiraksa Sida dan Rakyan Sanjiwani
127
Bertemu Satria
128
Adu Ketangkasan Antara Sanjiwani dan Widasari
129
Darah Memerah di Kadhanuan
130
Hilangnya Pasopati
131
Mencari Pasopati
132
Terharu
133
Pertapa Tampan itu
134
Perintah Raja
135
Bertemu Putri Pramodhawarddhani
136
Ambisi Adhiraksa Sida
137
Amarah Maharaja Samaratungga
138
Galau Tingkat Akhir
139
Sunset
140
Lembaran Baru
141
Janji
142
Pengumuman.
143
Peradaban yang Adi Luhung sebuah Petunjuk
144
Duta Dari Abad ke- 9
145
Tamu dari Jerman
146
Satria Dewangga
147
Wanita Cantik itu
148
Me vs Satria
149
Visualisasi Tokoh di Abad 21
150
Kelucuan Adhiraksa Sidha
151
Alasan Adhiraksa Sida
152
Ini kah aku?
153
Ada Apa Dengan Satria
154
Rumah Hantu
155
Dimensi Lain
156
Strategi Penyelematan
157
Penyucian Badan Kasar Satria
158
Bali
159
Kedatangan Aura
160
Apakah itu Leak?
161
Kecurigaan
162
Pertunjukan Barong Rangda
163
Pertunjukan Barong Rangda Part 2
164
Mencari Tirta Sudamala
165
Sapta Nadi
166
Mpungkwing Dharma Hanyar
167
Candi Tegal Linggah
168
Candi Tebing Gunung Kawi
169
Tirta ning Mpul
170
Tirta Sakti
171
Penyatuan
172
Pertarungan di Setra Gondho Mayit
173
Pertarungan di Setra Gondho Mayit (2)
174
Cupu Manik Astagina
175
Desa Terbersih di Dunia
176
Pasukan Khusus ku
177
Taru Menyan
178
Barong Brutuk
179
Pancering Jagad
180
Desa Adat Tenganan
181
Perang Pandan
182
Lubang Hitam Penuh Dendam
183
Sebuah Konspirasi
184
Tamara
185
Rencana Aura
186
Ardika Pradnyawan
187
Membebaskan Sukma Ardika
188
Pengorbanan
189
Welcome Back
190
Latihan Tenaga Dalam
191
Curiga
192
Rencana Penyambutan di Jerman
193
Menyusun Rencana Ke Jerman
194
Welcome Party di Jerman
195
Kemarahan Sang Pangeran.
196
Ara dan Ciki
197
Pengumuman Give Away
198
Kalung Padma Locana
199
Kebenaran Tamara
200
Terungkapnya Musuh Utama
201
Rakai Walaing Pu Kumbhayoni
202
Bukit Hijau Aachen
203
Pura - pura Kaget
204
Kehebatan Dika
205
Dikadiraksa Sidha Pradnyawan
206
Pengumuman.
207
Pengumuman Give Away
208
Identitas Putri Mahkota
209
Penculikan Reinkarnasi Widasari
210
Tamarasi
211
Masa Lalu Retno Kartika
212
Apakah Berhasil?
213
Menyelamatkan Retno
214
Serangan Pertama
215
Retno Ayu Kartika
216
Pusaka Wijaya Danu
217
Mencari Buah Mahkota Dewa
218
Alas Krendowahono
219
Ratu Premoni
220
Geger di Mega Biru
221
Balabantuan
222
Berkumpul
223
Perebutan Pusaka Mahkota Dewa
224
Raja Kegelapan
225
Diakah itu?
226
Ardana Kumara
227
Sebuah Kebenaran
228
Kemana Perginya
229
Anugrah Adhiraksa
230
Adhiraksa Sida
231
Wanita Seksi
232
Lelaki Tampan itu
233
Dipta
234
Rumah Besar Dipta
235
Mencari
236
Mencari Nara (2)
237
Strategi
238
Pusaka Kunta Wijaya Danu
239
Menembus Benteng Gaib
240
Rencana Arda
241
Sandera Itu,...
242
Berhasil Keluar
243
Pertarungan Pemanasan
244
Kecurigaan Patih
245
Menuju Liangan
246
Liangan
247
Liyangan Part 2
248
Nandi Grha
249
Candi Perot
250
Kerjasama Balapati dan Aura
251
Lembah Para Hyang
252
Tentang Dihyang
253
Sang Pemanah Ulung
254
Candi Arjuna
255
Dharmawangsa
256
Pertanda
257
Bangkitnya kekuatan Jahat
258
Kembali ke Indonesia
259
Mimpi Tanah Leluhur
260
Ranghyang Mandiminyak
261
Serangan Malam
262
Tanah Leluhur.
263
Hampir Saja
264
Maharaja Sri Purnawarman
265
Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!