"Ayah,Ibu maaf jika membuat kalian menungguku,"sapa Tio baru pulang dan memeluk orang tuanya.
"Kamu ini ,udah tau orang tua mau datang malah kerja!"protes ibu.
"Kakak!"Mayang memeluk sang kakak.
"Kamu, apa kabar?"Tio melihat wajah adiknya.
"Aku sehat saja ,Kakak gimana?"tanyanya balik.
"Kakak baik saja,"ucap Tio mengelus kepala Mayang.
"Nona Mayang,apa kabar?"sapa Seno yang sedari tadi ikut menyaksikan pertemuan kakak dan adik.
"Baik,"ucap Mayang ketus.
"Ayo Nak Seno, ikut makan dengan kami, menantu kami sudah masak banyak,"ajak ayah pada Seno.
Seno melirik bosnya menunggu tanda persetujuannya.
"Kamu ikut kita juga makan bersama!"ajak Tio
"Terima kasih, Tuan!"
Wajah Mayang terlihat tidak senang karena harus makan satu meja dengan Seno dan kakak iparnya.
Orang tua Tio terlihat senang akhirnya mereka bisa makan bersama selama ini anak-anak mereka hidup terpisah,Mayang harus melanjutkan sekolahnya diluar negeri sedangkan Tio memilih tinggal dirumahnya sendiri.
"Masakan kakak ipar mu ini sungguh lezat,"puji ayah Tio.
Mayang hanya tersenyum kecut,"Iya Yah."
"Minggu depan Mayang akan bekerja di perusahaan Tio!" ujar ayah
"Tapi Yah,Mayang mau bekerja di perusahaan ayah saja!"protesnya.
"Kamu perlu belajar dari Kakakmu, Ayah belum siap melepaskan semua tanggung jawab perusahaan kepada mu!"jelas ayah Tio.
"Benar kata Ayah kamu harus belajar dari kakak,"tambah ibu Tio
"Ibu bukan bela anaknya malah ngedukung Ayah!"Mayang menyebikkan bibirnya.
"Mayang, Ayah dan Ibu ingin terbaik untukmu!"ucap Tio menasehati adiknya.
Sarah dan Seno hanya melihat perdebatan kecil mereka.
"Kakak kamu aja setuju,"imbuh ayah
"Baiklah ,Mayang akan bekerja di kantor Kakak tapi Mayang mau mengendarai mobil sendiri!"
"Kamu tidak boleh mengendarai mobil sendiri, Seno yang akan mengantar jemput kamu!"ujar Ayah.
Seno yang mendengarnya menoleh bosnya dan Mayang.
"Iya Ayah, Seno yang akan antar jemput Mayang!"ucap Tio tanda setuju.
Selesai makan malam mereka berkumpul diruang keluarga, mereka bercanda ria tapi tidak dengan Sarah dan Seno yang orang lain di keluarga Tio walaupun status Sarah adalah menantu ia memilih diam hanya menjawab ketika ditanya saja.
...****************...
"Kakak ,aku ingin bertanya sesuatu?" tanya Mayang saat ia berpapasan dengan Tio di dapur. Orang tuanya dan Sarah sudah tidur sedangkan Seno sudah pulang.
"Katakan!"
"Kenapa kakak menikahi wanita itu?"cecar Mayang.
"Biarkan itu menjadi urusan kakak."
"Kakak tau kan wanita itu mantan Miko!"
"Kakak tau,"ucap Tio dengan santai.
"Lalu kenapa harus dia yang kakak nikahi?"Mayang terus mencecar Tio
Tio hanya diam dan menenggak air putih .
"Jangan bilang kakak sudah jatuh cinta dengan wanita itu!"
Tio menatap tajam wajah adiknya,"Kakak katakan padamu biarkan itu jadi urusanku, tidak semudah itu membuat Kakak jatuh cinta kamu tau sendiri bagaimana Kakak."
"Tapi ini beresiko Kak,bisa aja kan suatu waktu akan mencintainya!"
"Hahaha Kakak gak mungkin salah jatuh cinta,"Tio tersenyum melihat kegelisahan Mayang.
"Kakak aku serius !"tegas Mayang.
"Kakak juga serius jadi kamu tenang saja lagian Kakak juga belum menyentuhnya,"ujar Tio santai.
"Apa! aku gak salah dengar?"
Tio menggelengkan kepalanya.
"Kakak benar benar ingin balas dendam dengan wanita itu!"Mayang semakin penasaran.
Tio menggangukkan kepalanya lalu berkata,"Jadi Kakak harap Ayah Ibu tidak tau mengenai hal ini!"
"Oke deh ,aku akan ikuti permainan kakak!"Mayang begitu semangat.
Pagi harinya Sarah tetap membuatkan sarapan untuk keluarga suaminya,ia memasak capcay dan balado udang.
"Aku mau jus mangga dong Kakak ipar!"pinta Mayang.
"Buah mangga gak da yang ada jeruk,kamu mau aku buatkan jus jeruk?"tawar Sarah.
"Aku maunya jus mangga bukan jeruk!"ucap Mayang kesal.
"Mayang,jangan merepoti Kakak iparmu!"bentak ayah.
"Sarah biarkan saja dia begitu,"lanjut si ibu.
"Aku sarapan diluar saja!"Mayang bergegas ingin keluar.
"Mayang ,duduk!"Tio membujuknya.
"Aku mau jus mangga, Kak,!"Mayang merengek.
"Sarah kamu ke pasar sekarang belikan ia mangga dan buatkan jus untuknya!"perintah Tio.
"Mangga tidak selalu ada apalagi bukan musimnya,"ujar Sarah.
"Tio biarkan pelayan yang membelinya,"ucap ibu.
"Biarkan saja dia Bu,dia kan seorang istri jadi dia harus tahu belanja dipasar."
"Tapi Nak.."ayah ingin bicara juga.
"Gak apa-apa Yah, biar Sarah aja yang belanja benar kata mas Tio seorang istri harus bisa belanja dan masak,"Sarah berusaha tidak memperpanjang masalah.
"Gitu dong Kakak ipar yang baik!"puji Mayang palsu.
Sarah bergegas pergi ke pasar membeli buah mangga,ia mendatangi lima pedagang buah tapi buah mangga tidak ada karena memang belum musimnya.
"Mayang kayak orang ngidam saja dimana lagi aku mencarinya?"batinnya . Sarah mendatangi pedagang ke enam dan menemukannya walau mahal tetap dibelinya. Dia pun pulang dan membuatkan jus mangga buat Mayang.
"Jus apaan ni?"bentak Mayang mencecap bibirnya.
"Jus mangga."
"Rasanya asem,apa tidak pakai gula?"
"Pakai kok cuma mangganya agak sedikit asem,"jelas Sarah.
"Aku gak suka, buatkan aku jus jeruk saja!"pinta Mayang.
"Baiklah!" Sarah kembali membuatkan jus buat Mayang.
"Rasain aku kerjain kamu!"batinnya tersenyum senang.
Mayang memegang segelas jus jeruk dan ia pergi ke ruang kantor kakaknya yang ada dirumah.
"Kakak aku berhasil mengerjai istrimu itu!"Mayang tertawa senang.
"Sudah puas kamu kan?"tanya Tio yang masih sibuk menatap layar laptopnya.
"Belum puas, Kak!"
Tio menatap Mayang,"Kakak gak mau ,kamu mengerjai dia melebihi batas."
"Oh itu tentu pasti, Kak."
...****************...
Hari pertama kerja Mayang ia dijemput pagi itu oleh Seno,ia tidak suka ajudan kakaknya itu menjadi sopir sekaligus teman kerjanya. Di dalam perjalanan menuju kantor Mayang ingin mengorek informasi tentang wanita yang dinikahi kakaknya.
"Kamu tau soal wanita itu?"Mayang membuka pembicaraan.
"Wanita mana ,Nona?"
"Istri kak Tio."
"Oh ,Nona Sarah,"jawab Seno
"Kamu pasti tau tentang dia."
"Maaf Nona ,saya tidak bisa memberi informasi tentang nona Sarah,"ujar Seno.
"Kenapa?"
"Jika ingin tau, Nona bisa tanyakan pada tuan Tio."
"Kamu sama saja!"Mayang terlihat kesal.
Sesampainya di kantor ia mencari ruangan kerjanya seluruh karyawan sudah mengetahui bahwa Mayang adalah adik dari bosnya jadi seluruh karyawan terlihat segan dan hormat padanya.
"Kamu tidak perlu membuat makan siang,aku akan makan dengan Mayang,"Tio memundurkan kursi makan dan beranjak pergi."Oh ya ,besok Mayang akan tinggal disini jadi kamu harus layani dia dengan baik."
Sarah tidak menjawab apa apa sebenarnya ia malas satu rumah dengan adik iparnya itu entah kenapa baru awal bertemu saja sudah membuat ia kesal.
...****************...
"Kalian baru pulang?"sapa Sarah pada suami dan iparnya yang baru pulang kerja,ia dari tadi asyik menonton diruang keluarga."Apa perlu ku buatkan makanan?"
Mayang yang malas bertemu dengan Sarah hanya cemberut dan Tio yang membalas ucapan istrinya,"Kami tadi sudah makan diluar!"
Sarah tersenyum,"Ya sudah kalau begitu."
"Buatkan teh lemon hangat saja!"pinta Tio
"Baiklah ,aku akan membuatnya!"
Teh lemon hangat selesai di buatnya ia letakkan di meja kamar dan ia sendiri bergegas menaiki tempat tidur dan memejamkan mata.Tio baru selesai membersihkan diri ia melihat Sarah tertidur dan baju yang dikenai istrinya tersingkap hingga menampakkan perutnya."Sengaja menggodaku ini perempuan!"gumamnya,ia memperbaiki selimut Sarah dan kembali duduk menikmati teh lemon hangat.
Paginya,Sarah tetap menyediakan sarapan untuk suaminya dan adik iparnya.
"Kakak aku malas sarapan dirumah,kita makan diluar saja!"pinta Mayang melirik Sarah.
"Tapi ini semua sudah disediakan,"jawab Tio.
"Ayolah Kak,aku ingin mengenalkan Kakak dengan temanku orangnya cantik,kaya raya dan pastinya setia ,"Mayang sengaja berbicara keras untuk menyindir Sarah.
Tio membujuk Mayang agar tak perlu sarapan diluar, tapi Mayang tetap memaksa ia menunjukkan rasa ketidaksukaannya pada Sarah secara terang-terangan.
"Mayang hargai Kakakmu!"bentak Tio.
Mayang menyebikkan bibirnya dan berlalu pergi. Tio berusaha memanggil adiknya tapi Mayang tetap tidak menghiraukan panggilan Tio.
"Mayang sepertinya tidak menyukai ku?"ucap Sarah.
Tio tidak menjawab pertanyaan Sarah .
Saat Tio keluar rumah, Seno sudah menunggu di dalam mobil,"Nona Mayang dimana, Tuan?"
"Dia sudah pergi."
"Pergi?" Seno mengerutkan keningnya.
"Biarkan saja dia selalu begitu,manjanya gak pernah hilang."
Di kantor Mayang hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Seno. Siangnya ia bertemu dengan teman lamanya.
"Hai, Mayang apa kabar?"sapa Agnes begitu antusias bertemu dengan temannya.
"Ya gitu deh,"jawab Mayang seadanya.
"Kok cemberut gitu?"tanya Agnes.
"Aku lagi sebel kak Tio lebih membela wanita itu daripada aku adiknya sendiri."
"Wanita itu maksudnya?"tanya Agnes penasaran.
"Mantan kekasih Miko."
"Maksud kamu Sarah Setyara Wihana?"tanya Agnes lagi.
"Iya , siapa lagi wanita yang sangat dicintai Miko ."
"Ya lalu kenapa dengan wanita itu, apa kakakmu menyukai dia?"
"Bukan menyukai lagi tapi sudah menikahinya."
"Apa!"Agnes terkejut mendengarnya sampai ia tersedak makanan."Jadi pria yang ku taksir selama ini menikah dengan wanita itu!"
"Iya itu yang buat aku kesal dan sekarang harus satu rumah ."
"Bukankah kak Tio selama ini sulit sekali dekat bahkan suka dengan seorang wanita?"
"Aku pun gak tau kenapa ia memilih wanita itu tapi dia bilang padaku kalau ia tidak mencintai wanita itu!" jelas Mayang.
"Jadi kak Tio menikahinya karena ingin balas dendam gitu."
"Kurang tau juga, tapi dia mengatakan begitu, menurut ku sih ia suka dengan tuh wanita."
"Tau darimana kalau kak Tio menyukai wanita itu."
"Dari tatapan ia memandang dan sampai ia mendatangkan seorang koki hanya untuk mengajari wanita itu memasak,"Mayang menjelaskan begitu lengkap.
"Bisa jadi kak Tio sudah jatuh cinta ,duh patah hati aku,"ucap Agnes memegang dadanya.
"Itulah dia bisa jadi,"ucap Mayang mengayunkan jari telunjuknya di udara.
"Jadi kamu mau gimana tentang hubungan mereka?"tanya Agnes yang asyik makan kentang goreng.
"Aku mau mereka pisah,aku mau kak Tio semakin membencinya."
"Caranya?" tanya Agnes
Mereka berpikir sejenak lalu Mayang berucap,"Aku tau gimana caranya?"ia tersenyum jahat.
"Tapi ini tidak membahayakan?"tanya Agnes takut jika masalahnya akan panjang
"Kamu ikutin aja aku,kamu mau dengan kak Tio kan?"
"Ya mau lah dari dulu aku kan sudah naksir dia,"ucap Agnes tersenyum memegang ke dua pipinya.
"Tapi ,aku gak mau kalau kamu jadi kakak iparku!"Mayang tertawa mengejek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments