"Tuan ,mau kemana?"ujar Seno yang menjajarkan posisi jalannya dengan Tio.
"Saya ada urusan sebentar."
"Apa perlu saya antar , Tuan?"
"Saya dengan sopir kantor saja!"
Sesampainya dirumah Tio memerintahkan seluruh pelayannya agar segera pulang dan kembali besok pagi,ia pulang karena dapat telepon dari pelayannya bahwa Sarah tidak mau makan dan melempar semua barang yang ada didekatnya.
"Kamu pikir semua barang ini tidak dibeli dengan uang!"bentak Tio masuk kedalam kamar Sarah.
Sarah hanya diam
"Kamu harus ganti seluruh barang ini!"ucap Tio penuh amarah."Gak cukup hukuman dariku?"ucapnya tegas.
Tio menarik tangan istrinya dan mendorong ia keluar kamar.
Sarah terduduk dilantai dan terus menangis,"Lepaskan aku!"
"Tidak semudah itu melepaskan mu!"
"Aku akan bayar utang papaku!"
"Mau bayar pakai apa?bahkan menjual diri pun kamu tidak sanggup menutupi utang papa mu!"Tio memegang rahang wajah Sarah dan mendorongnya.
"Sekarang ikut aku!"ia menarik lengan Sarah secara kasar."Aku mau kamu bersihkan kamar ini,adikku akan datang dan kamu juga harus menyelesaikan pekerjaan yang ditinggali para pelayan!"perintah Tio.
Sarah menuruti perintah Tio, didapur tubuhnya mulai lemah ia tak sanggup tuk berdiri lagi. Tio yang kebetulan akan mengambil minuman, melihat wajah Sarah pucat ia mulai mendekat,"Aku lelah!"ucap Sarah lemas dan jatuh pingsan.
Tio yang berada didekat Sarah segera membopong tubuh istrinya ke kamarnya,ia merasakan tubuh Sarah terasa panas.
"Sarah,kamu dengar aku!"Tio memanggil nama istrinya berulangkali,ia lantas menelepon seorangdokter kebetulan dokter tersebut tinggal tidak jauh dari rumah yang mereka tempati.
Tio mulai mengompres kepala Sarah dengan air dingin ,dua puluh menit kemudian dokter Rino datang ia mulai memeriksa Sarah.
"Apa dia tadi belum makan?"tanya dokter.
"Dia sulit disuruh makan!"ucap Tio berbohong.
Dokter mengangguk,"Ia hanya kelelahan, usahakan harus makan walau sedikit !"
"Saya akan katakan padanya, Dokter."
"Ini saya tuliskan resep, pastikan ia meminum vitaminnya,"jelas dokter Rino
"Baik Dokter, terima kasih!"
"Ya sudah saya pamit pulang!"
"Sekali lagi terima kasih,Dokter,"Tio menyalami dan mengantar dokter Rino ke pintu masuk.
Dokter Rino pulang,Tio kembali ke kamar ia membetulkan selimut istrinya."Menyusahkan saja!"ia berdiri dan keluar kamar.
Menunggu Sarah sadar ia kembali membuka laptopnya di sofa kamar selain itu ia juga menunggu Seno membelikan obat yang resepnya sudah ia kirim.
"Sudah sadar kamu?"ucap Tio yang melihat Sarah mengerjapkan matanya dan berusaha bangkit dari tempat tidur.
"Kenapa aku disini?"
"Kamu tadi pingsan ,jadi aku bawa kesini lagian kamar kamu berantakan,"jelas Tio.
"Pingsan?"gumamnya
"Kamu tuh kalau disuruh di makan ya makan gak usah merepoti orang ,kayak gini nih jadinya,"Tio mulai mengomel.
Orang yang diomelin hanya diam,ia ingin beranjak pergi dari kamar Tio,"Kamu mau kemana? tetap disitu ntar jatuh lagi saya juga yang repot!"
Sarah tetap ingin turun dari tempat tidurnya,"Kamu sudah saya bilangi, jangan turun tetap mau turun!"Tio mulai kesal.
"Aku mau kekamar mandi, kamu mau aku buang air disini!"ucap Sarah jengkel.
"Ya sudah sana ke kamar mandi,aku gak mau tempat tidur ku jadi bau."
Tak lama Sarah keluar dari kamar mandi suara bel berbunyi,"Itu Seno, cepat turun buka pintunya dan bawa pesanan yang dibawanya,"perintah Tio pada
Sarah.
"Malam ini kamu tidur disini!"ucapan Tio menghentikan makannya Sarah
...****************...
Alarm dari gawai membangunkan Tio,ia membuka matanya dan melihat Sarah masih tertidur menghadap kearahnya dan tangan kanannya memegang dadanya. Sejenak Tio memperhatikan wajah Sarah yang tertidur pulas karena obat,ia menyuruh Sarah tidur dikamarnya karena tidak ingin terjadi sesuatu pada Sarah. Awalnya ia tidur di sofa tapi seluruh tubuhnya terasa sakit akhirnya ia pindah tidur disebelah Sarah.
Tio menggelengkan kepalanya,"Aku gak boleh suka, ingat tujuan awal. Orang lain aja awalnya saling jatuh cinta bisa berpisah dan saling membenci apalagi kami yang tidak memiliki rasa cinta tidak mungkin mencintai!"batinnya.
Sarah menggeliatkan tubuhnya karena guncangan Tio yang membangunkan dirinya,"Aku masih ngantuk!"
ucap Sarah menguap.
"Kamu pikir siapa dirimu?jam segini masih tidur,ayo bangun,"ucap Tio yang terus menggoyangkan tubuh Sarah.
Sarah tetap tidak menghiraukannya ia begitu menikmati suasana kamar yang wangi dan kasur ukuran besar.
"Kamu mau aku lempar ke lantai bawah?"bisik Tio hingga Sarah tersentak bangun dan kepalanya mengenai wajah Tio yang berada disampingnya."Aduh,"teriaknya kesakitan memegang hidungnya.
"Maaf..maaf aku tidak sengaja!"mohon Sarah.
Tio masih memegang hidungnya,"Cepat ke dapur dan buatkan aku sarapan!"
Sarah berlari menuju dapur dan membuatkan sarapan sesuai keinginannya suaminya .
"Para pelayan sebentar lagi datang jadi kamu tidak perlu melakukan pekerjaan apapun,kamu cukup membuat makanan untukku saja,"jelas Tio menyedot segelas jus alpukat."Satu lagi lusa adikku akan datang bersama dengan kedua orang tuaku jadi aku harap kamu harus benar-benar sehat,aku tidak ingin aja mereka bertanya!"
Para pelayan sudah datang dan Tio pergi ke kantor ia kembali masuk ke kamar,"Membosankan!"gumamnya.
Ia tersadar bahwa kalung pemberian mamanya terjatuh,"Kalung ku dimana?"ia meraba lehernya. ia mulai mencari seisi kamarnya dan diseluruh ruangan.
"Nona, ada yang bisa kami bantu?"ujar salah satupelayan menawarkan bantuan ia melihat Sarah kebingungan mencari sesuatu.
"Saya kehilangan kalung."
"Kami akan bantu cari,"ujar salah satu pelayan wanita ia juga menyuruh pelayan yang lain ikut juga mencari.
"Nona, kami tidak menemukannya. Apa Nona sudah mencari di kamar tuan?"
Sarah menggelengkan kepalanya lalu berkata,"saya akan mencari di kamarnya."Dia pun berlari ke kamar suaminya dan ternyata kalungnya terjatuh di kaki tempat tidur."Akhirnya ketemu, tapi ini foto siapa ?"
saat ia melihat sebuah figura foto di atas meja kamar Tio perasaan ia tidur disini tidak ada figura foto sama sekali sekarang bisa ada."Aku seperti mengenal wanita ini!"gumamnya.
...****************...
Tio yang melihat CCTV rumah dari gawainya memperhatikan seluruh pelayannya dan Sarah sibuk mencari sesuatu,"Apa yang dicari wanita itu?"gumamnya. Matanya terhenti saat tayangan video merekam Sarah memasuki kamarnya,"Kenapa ia masuk ke kamarku?"batinnya.
Tio menelepon salah satu pelayannya mengatakan bahwa tadi mereka mencari kalung nona yang jatuh dan kalung itu ternyata jatuh dikamar tuan. Tio juga memerintahkan pelayannya untuk mengatakan kepada Sarah menyiapkan makan malam untuk dirinya.
Makan malam,"Sedang apa kamu dikamarku?"Tio menanyakan langsung kepada Sarah padahal ia sudah tau dari cctv dan salah satu pelayannya.
"Aku mencari kalungku yang hilang."
"Kamu tidak mengambil sesuatukan di kamarku?"
"Untuk apa aku mengambil barangmu, tidak ada yang berharga,"Sarah menjawab ketus.
"Hei ,kamu pikir barang yang ada di rumahku ini murahan,ini semua mahal!"
"Terus aku harus bilang wow gitu!"Sarah menyebikkan bibirnya.
Tio menatap Sarah dengan tajam.
"Biasa aja kali lihatnya!"ucapnya ketus
"Besok orang tua dan adikku akan kesini menginap, jadi aku ingin kamu yang memasak makanannya dan aku mau kamu bersikap seperti seorang istri pada umumnya!"
"Oke, siap!"ucap Sarah mengacungkan dua jempolnya.
"Seluruh barang yang ada dikamarmu, pindahkan ke kamarku. Aku gak mau mereka curiga!"
"Malam ini juga?"
"Iya , kenapa ada masalah?"
"Enggak, baiklah aku akan memindahkan seluruh barang ku malam ini juga."
Tio menyudahi makan malamnya,ia menuju ruang kerjanya .
"Mas!" teriak Sarah.
"Apaan sih ,bisa tidak kalau gak teriak!"
"Aku gak bisa ngambil koper itu!"ia menunjuk koper di atas lemari.
"Merepotkan saja!"Tio ngedumel tapi tetap mengikuti perintah Sarah.
"Aoww!"teriak Tio kesakitan tertimpa koper.
"Ya ampun, kamu gak apa-apa ?"Sarah mulai khawatir memegang tangan Tio yang tertimpa koper.
"Lepaskan aku!"Tio menyingkirkan tangan Sarah yang memegang tangannya yang sakit.
"Lain kali jangan letak koper di atas lemari!"
"Kamarnya sempit ya, aku letakkan di atas ,"jawabnya membela diri.
Tio keluar kamar Sarah memegang tangannya yang sakit, sedangkan Sarah memindahkan seluruh barangnya di kamar suaminya. Selesai berberes ia menghampiri Tio yang masih mengerang kesakitan.
"Sini biar aku pijat,"ia menarik tangan Tio dan mengolesnya dengan minyak pijat.
"Ini minyak apa?bau banget!"Tio mulai protes.
"Ini tuh minyak bagus buat pijat tangan yang terkilir,bi Sya selalu beri ini jika tangan atau kaki mulai terasa pegal atau terkilir!"ia menjelaskan fungsi minyak tersebut dan Tio hanya mendengarkannya,"Sepertinya tanganmu tidak terlalu parah kalau masih sakit aku panggilin tukang pijit aja ya!"lanjut Sarah menjelaskannya.
"Tidak,tidak perlu besok udah sembuh.Kamu buatkan teh hangat sana!"perintahnya.
Sarah pergi membuatkan teh untuk suaminya lalu ia beranjak pergi tidur,Tio masih sibuk dengan pekerjaannya walaupun besok hari libur.
...****************...
"Kamu tidak sarapan?"tanya Sarah kepada Tio yang sudah bersiap keluar rumah."Kamu mau kemana?"lanjutnya bertanya.
"Ada klien yang mengajak sarapan bersama sekalian bahas pekerjaan,"Tio menjelaskan.
"Hati-hati ,"ucap Sarah
Tio mengernyitkan keningnya dan menjawab seadanya,"Iya."
Bel rumah berbunyi,"Biar saya saja yang buka,"ucap Sarah menahan pelayannya membukakan pintu.
"Selamat pagi,Nak!"sapa ibu Tio
"Ibu, Ayah ternyata kalian yang datang,"ia mencium tangan kedua mertuanya.
"Ayo masuk !"ajak Sarah pada mertuanya.
"Tunggu Nak,adiknya Tio masih di mobil!"ucap ayah.
Tak lama kemudian adik Tio menghampiri mereka,ia terkejut melihat Sarah.
"Ayo, Nak masuk!"ajak Ayah membuyarkan keterkejutan Mayang .
Mereka masuk diruang tamu para pelayan menghidangkan minuman.
"Kakak kemana?"tanya Mayang
"Kakak tadi sarapan dengan kliennya."
"Kakak kamu itu libur pun masih bahas pekerjaan,"Ibu mulai kesal dengan anaknya itu.
"Mungkin kakak tidak betah dirumah aja makanya memilih bekerja,"jawab Mayang ketus dan asal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments