Di dasar sebuah jurang yang sangat dalam, terdapat seorang pria paruh baya tinggi kekar dengan rambut dan janggut yg sudah memutih tampak seperti seorang dewa, pria tersebut sedang mengendong seorang anak kecil berusia 10 tahun yang sedang terluka, anak itu tidak lain adalah Zhang Chen, beberapa saat kemudian pria tersebut telah tiba di gubuk tua yang ia tinggali selama ini, pria itu kemudian membaringkan Zhang Chen di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu dan daun-daun kering.
''Anak ini, bagaimana bisa jatuh dari atas jurang tanpa dasar, namun tidak mati hanya mengalami patah rusuk dan patah tulang.'' gumamnya keheranan.
''ah sudahlah lebih baik aku mengobatinya, akan aku tanyakan nanti ketika ia sudah sadar.'' gumam kakek tersebut sambil kemudian mengambil beberapa bahan untuk meramu obat.
setelah selesai meramu obat, kakek tersebut meminumkan sebagian obat yang ia buat lalu mengoleskan sebagian di tubuh Zhang Chen yang terluka dan membantu mengalirkan energi Qi untuk mempercepat proses penyembuhan tulang tulang yang sudah patah.
...~<>~...
waktu terus berlalu, setiap harinya kakek tersebut mengobati luka dalam tubuh Zhang Chen, sudah 1 Minggu berlalu namun Zhang Chen belum sadar dari pingsannya.
''sebentar lagi anak ini akan sadar, lebih baik aku menyiapkan makanan untuknya.''
selang beberapa saat setelah kakek itu pergi, Zhang Chen tiba tiba berteriak memanggil kakeknya.
''Ka-kakek jangan pergi, kakek.. kakek..'' teriak Zhang Chen kemudian terbangun dari pingsannya.
''hah.. hah.. kakek, maafkan cucumu ini yang lemah.'' gumamnya dengan nafas tersengal-sengal dan keringat dingin membasahi wajahnya, mengingat kejadian saat ia meninggalkan kakeknya membuat hatinya terasa sakit, namun ia juga tidak dapat berbuat apapun.
''tenangkan dirimu nak, menangis tidak dapat menyelesaikan masalah'' ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
''s-siapa kau'' ucap nya sambil menatap pria tua itu, lalu melihat ke sekelilingnya, menyadari tempat yang asing baginya Zhang Chen kemudian bertanya. ''dimana ini.?'' ucap Zhang Chen pada pria itu, sambil berusaha untuk duduk dan memegangi kepalanya yang terasa sakit.
''jangan terlalu banyak bergerak, tubuhmu belum sembuh total, lebih baik kau makan buah ini agar cepat sembuh.'' ucap kakek tersebut sambil memberikan buah buahan yang ia petik.
''Terimakasih kek, tapi siapa kau, dan kenapa aku ada di tempat ini.?'' tanya Zhang Chen yang sudah agak tenang dengan nada lemah, kemudian ia mengingat ingat kejadian terakhir yang ia alami, membayangkan dirinya jatuh dari jurang membuatnya terasa ngilu.
''Kau sekarang ada di dimensi jurang tanpa dasar, dan kakek yang membawamu kemari saat kau pingsan.'' ucapnya sambil tersenyum ramah.
''Ahh..jadi begitu,.. sekali lagi terimakasih banyak kek..
lalu siapa nama kakek?'' tanya Zhang Chen sambil mendongak menatap kakek tersebut dan masih memegangi kepalanya yang terasa sakit.
''Nama ku Shen luo, pangil saja kakek luo, sebenarnya kakek adalah seorang dewa yang di hukum sang pencipta alam semesta karena melakukan pembantaian di alam dewa, tidak peduli baik atau jahat, kakek membunuhnya karena saat itu kakek telah di butakan oleh dendam dan amarah''
Zhang Chen yang tidak mengetahui apapun merasa penasaran dengan cerita kakek tua itu, dengan polosnya Zhang Chen berkata.
''Apa kakek seorang dewa? lalu kenapa kakek melakukan pembantaian di alam dewa.'' ucap Zhang Chen dengan suara kecilnya pada kakek luo.
''benar, kakek adalah seorang dewa.. untuk alasan kenapa kakek melakukan pembantaian di alam dewa, kau tidak perlu tahu, jika kakek menceritakannya mungkin memerlukan waktu hingga kau berumur seperti kakek.'' ucap kakek tersebut sambil tersenyum.
''Emm..baiklah jika kakek tidak ingin menceritakan nya tidak apa.'' ucap Zhang Chen sambil tersenyum manis.
''Kakek ingin bertanya padamu, setelah sembuh apa kau mau menjadi murid kakek dan menjadi seorang pendekar yang kuat.'' ucap kakek luo sambil menatap penuh harap pada Zhang Chen.
''apa kakek ingin mengajariku ilmu bela diri,.. sungguh? kalau begitu mohon bimbingan dari guru, aku ingin menjadi kuat, agar kelak aku bisa melindungi orang orang yang aku sayangi, tapi maaf guru, murid tidak bisa memberi hormat kepada guru, karena tubuh murid masih terasa sakit.''ucap Zhang Chen dengan wajah polosnya.
''Ha ha ha.. tenang lah nak, itu tidak masalah, sekarang beristirahat lah agar kau lekas sembuh, guru akan membuat ramuan untukmu, setelah kau sembuh, persiapkan dirimu baik baik, guru akan memberi pelatihan yang berat, apa kau siap?'' ucap kakek luo sambil mengusap-usap kepala Zhang Chen.
''Hmm.. Baik guru, murid siap melakukan pelatihan yang berat.'' ucap Zhang Chen dengan bersemangat sambil mengangguk.
...~<>~...
waktu berlalu begitu cepat, siang berganti malam, malam berganti pagi, tak terasa 2 Minggu telah berlalu, sekarang kondisi Zhang Chen sudah pulih total dan akan segera memulai pelatihan pertamanya dengan guru luo.
di depan gubuk tua, tempatnya di kediaman guru luo, Zhang Chen telah memulai pelatihan pertamanya.
''Chen'er hari ini adalah latihan pertamamu apa kau sudah siap?'' tanya guru luo dengan tegas.
''Murid sudah siap guru'' ucap Zhang Chen dengan tegas dan penuh semangat.
''Bagus, sekarang mulai pelatihan pertamamu, berlari mengelilingi lembah ini sebanyak 100 putaran, setelah itu kau harus mengangkat naik turun batu besar yang ada di sebelah sana sebanyak 50 kali, dan yang terakhir kau harus berendam air susu illahi yang sudah guru siapkan selama setengah hari, berlari dan mengangkat batu itu semua guru persiapkan untuk memperkuat fisik, otot, dan staminamu, sedangkan berendam air susu illahi, guru sudah persiapkan untuk meningkatkan kualitas tulang mu, saat berendam air susu illahi kau harus sedikit menahan rasa sakit, guru yakin kau pasti bisa.''
saat Zhang Chen mendengarkan ucapan gurunya dia hanya bisa melongo dan menelan ludanya berkali kali tidak percaya dengan apa yang di ucapkan gurunya.
guru luo yang melihat tingkah muridnya hanya tersenyum dan berkata
''Apa kau keberatan chen'er?'' tanya guru luo sambil menyipitkan matanya.
''Ti-tidak guru, murid siap melakukannya'' jawab Zhang Chen yang masih tampak pucat sambil menggeleng kan kepalanya.
''Bagus,.. sekarang lakukan pelatihanmu, guru harus pergi menyiapkan sesuatu untukmu nanti.'' ucap guru luo, setelah menyelesaikan ucapannya guru luo tiba tiba menghilang dari hadapan Zhang Chen.
Zhang Chen yang melihat itu tersentak kaget tidak percaya saat gurunya tiba tiba menghilang.
''Guru sangat hebat, aku ingin menjadi kuat seperti guru, aku tidak inggin melihat guru kecewa, baiklah.. aku harus bersungguh-sungguh.'' gumam Zhang Chen dalam hati, setelah memberi semangat pada dirinya sendiri Zhang Chen pun mulai berlari mengelilingi lembah.
1 putaran 2 putaran 3putaran.. 5 putaran...10 putaran.. 30 putaran telah berlalu, dengan usaha keras Zhang Chen mampu sampai ke 30 putaran.
''Hah.. hah.. hah.. sangat melelahkan, apa aku harus menyerah, tidak, tidak boleh menyerah, kakek pernah bilang jangan pernah menyerah.'' teriaknya dengan penuh tekad.
tepat saat tengah hari 60 putaran telah di lalui Zhang Chen dengan susah payah.
''Hah.. hah.. hahh...''
keringat bercucuran, kakinya gemetaran, dan tangan yang bertumpu pada lutut untuk menyangga tubuhnya agar tidak tumbang.
''Aku,.. sudah tidak kuat, tubuhku sangat lemah, tidak tidak, tidak, aku tidak boleh menyerah, aku ingin menjadi kuat, aku bukan orang lemah.'' teriak Zhang Chen sambil memikul mukul lututnya agar tetap kuat.
guru luo yg mengawasi pelatihan Zhang Chen secara diam diam hanya tersenyum bangga ketika melihat tekat yang kuat dari muridnya itu.
''Berjuanglah chen'er guru berjanji akan membimbingmu sampai kau menjadi orang yang benar-benar kuat.'' setelah menyelesaikan ucapannya guru luo langsung menghilang dalam sekejap.
hari mulai gelap Zhang Chen telah selesai melakukan latihan pertama dan keduanya, kini hanya tinggal berendam dengan air susu illahi untuk menempa tulang-tulang nya.
''Kenapa air susu ini berwarna merah, tidak seperti susu pada umumnya.'' gumam Zhang Chen sambil mengusap-usap dagunya.
''Ahh.. sudahlah, lebih baik aku segera menyelesaikan latihan ku, aku sudah tidak sabar untuk berbaring.'' gumam Zhang Chen sambil melompat kekolam tersebut.
saat berendam di dalam kolam, perasaan aneh memaksa masuk ke dalam tubuhnya, rasa sakit di sekujur tubuh, panas, dingin, pedih, ngilu, bercampur aduk menjadi satu .
''Ahhhhhh... Ahhhhhhhhhh...''
teriakan demi teriakan Zhang Chen terus mengema di seluruh lembah, sudah setengah hari berlalu, kini Zhang Chen telah menyelesaikan latihan di hari pertamanya, dapat di rasakan setelah selesai berendam tubuhnya mulai terasa ringan dan letih akibat latihan sebelumnya telah menghilang.
''luar biasa..'' ucap Zhang Chen terkagum kagum.
guru luo yang melihat dari kejauhan hanya tersenyum saat melihat murid satu satu nya kagum dengan hal itu.
setiap hari Zhang Chen selau melakukan latihan rutin,
hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa 1 tahun telah ia lewati dengan latihan keras.
kini Zhang Chen terlihat sangat tampan, rambut panjang hitam keputihan terurai sampai ke punggung, pupil mata yang berwarna merah gelap terlihat indah, mengintimidasi, dan menenangkan, kulit yang putih dan halus, tubuh yang sedikit berotot tidak terlalu kekar dan tidak terlalu kurus, hanya di bagian perut yang terlihat berisi, sungguh idaman para gadis
Di bawah pohon persik, terlihat seorang pemuda duduk di atas batu besar sedang memainkan seruling bambu yang mengeluarkan nada nada indah dan menenangkan hati, angin berhembus perlahan, menerpa wajah dan membuat rambut panjang seorang pemuda yang berkelebatan, daun-daun berguguran, tampak menghiasi alunan merdu permainan seruling pemuda itu.
terlihat seorang pria paruh baya sedang berjalan menghampiri nya, Zhang Chen yang melihat pria paruh baya yang sedang berjalan ke arah nya, langsung menghentikan permainan serulingnya kemudian berdiri sambil tersenyum dan memberikan salam kepada gurunya.
''Salam hormat guru.'' ucap Zhang Chen sambil membungkukkan badannya.
seketika wajahnya berubah masam saat ia mendapat hormat dari murid yang telah ia anggap seperti anaknya sendiri.
''Sudah guru bilang, tidak perlu terlalu formal, guru sudah menganggap mu seperti putraku sendiri, jadi bersikaplah sewajarnya.'' ucap guru luo sambil tersenyum hangat.
''Baiklah guru murid mengerti.'' ucap Zhang Chen sambil tersenyum.
''Bagus kalau kau mengerti, guru kemari ingin melihat perkembanganmu selama 1 tahun ini, sekarang ulurkan tangan mu biar guru memeriksanya''
''Baiklah guru'' ucap Zhang Chen sambil mengulurkan tangannya.
guru luo langsung memeriksa kondisi fisik dan tulang Zhang chen, seketika raut wajahnya berubah dengan tersenyum bangga terpampang di wajahnya.
''Chen'er, fisikmu sudah sangat kuat bahkan jika pedang pusaka tingkat rendah tidak akan mampu mengores kulitmu, dan kualitas tulangmu adalah jenis tulang permata naga, jenis tulang tertinggi di alam semesta dan sudah mencapai tingkat tertinggi yaitu tingkat illahi, selama hidup guru baru kali ini guru melihat tulang sekuat ini.'' ucap guru luo sambil mengangguk angukkan kepalanya.
melihat gurunya yang sangat senang, ia pun merasa tidak sia sia berlatih keras selama 1 tahun ini.
''Baiklah guru, lalu pelatihan apa lagi yang harus murid lakukan.'' ucap Zhang Chen sangat bersemangat.
guru luo yang melihat muridnya sangat bersemangat dalam berlatih sangat senang.
''besok kau temui guru di halaman belakang rumah, guru akan melatih mu cara menggunakan energi Qi, energi spiritual dan tenaga dalam, karna di dunia tempat tinggal mu ini tidak ada yang berlatih menggunakan energi Qi, hanya mengandalkan tenaga dalam dan energi spiritual saja tidak akan cukup, lalu besok guru juga akan memeriksa dantian mu, sekarang beristirahat lah, dan persiapkan dirimu baik-baik'' setelah menyelesaikan perkataannya guru luo berbalik lalu meninggalkan Zhang chen sendiri.
Zhang Chen yang melihat gurunya juga bersemangat untuk mengajarinya berlatih menjadi sangat senang.
''Baiklah guru, murid akan mempersiapkan diri dan murid juga akan berlatih dengan keras agar tidak mengecewakan guru" ucap Zhang Chen sangat bersemangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
gaspol thor
2024-07-02
0
Ibad Moulay
Janis Tulang Permata Naga
2022-05-24
1
Ibad Moulay
Air Susu Ilahi🤭
2022-05-24
2