Malam ini adalah malam yang sudah ditunggu-tunggu oleh Aldo dan Sela. Malam dimana mereka berdua akan segera bertemu dengan teman-teman mereka semasa duduk di bangku SMA dulu.
Sebelum Aldo pulang ke rumahnya sore tadi, dia sudah membujuk Sela untuk datang ke acara tersebut bersama Cika. Aldo benar-benar berharap Sela akan datang bersama wanita yang telah membuat dirinya gelisah itu.
Aldo memang bukan tipe laki-laki yang mudah jatuh cinta, namun kali ini dia benar-benar dibuat gila oleh Cika. Pikirannya hanya tertuju pada wanita cantik itu. Dalam waktu yang sangat singkat dia merasa ada setitik cahaya yang memasuki relung hatinya yang selama ini kosong.
"Cika benar-benar wanita yang sangat sempurna. Tidak hanya cantik, tutur katanya pun begitu lembut. Aku benar-benar menyukainya." gumam Aldo dari balik jendela kamarnya.
Aldo yang dari tadi berada di dalam kamar, tak henti-hentinya memikirkan gadis yang telah mencuri hatinya itu. Aldo mulai menyadari kalau dirinya benar-benar telah jatuh cinta kepada sosok bidadari cantik itu. Ini bahkan pertama kalinya bagi Aldo memiliki perasaan yang tak biasa terhadap seorang wanita.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 Wib. Sudah saatnya Aldo berangkat menuju lokasi tempat acara yang akan berlangsung. Aldo bergegas keluar dari kamarnya dan segera berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Sementara itu, Sela dan Cika juga telah bersiap-siap untuk berangkat menuju tempat yang sama.
Cika dan Sela melangkah keluar meninggalkan apartemen mereka. Sela segera melajukan mobil mewahnya menuju lokasi pertemuan.
Aldo sudah lebih dulu sampai di lokasi. Dia segera memarkirkan mobilnya dan bergegas melangkah masuk ke dalam hotel mewah itu.
"Aldo," sorak Dika, Wahyu, dan Rio secara bersamaan.
"Hai bro, apa kabar?" sapa Aldo kepada ketiga sahabat lamanya itu sambil berjalan menghampiri mereka. Aldo pun langsung memeluk satu persatu sahabatnya itu.
"Kok kamu sendirian aja Aldo, gak bawa istri atau pacar gitu?" tanya Rio dengan nada sedikit mencari tau.
"Boro-boro istri, pacar saja aku gak punya!" jawab Aldo dengan tampang begitu santai.
"Aduh Aldo, dari dulu sampai sekarang kamu gak pernah berubah ya. Masih saja takut sama wanita." ledek Dika sambil tertawa disusul yang lainnya.
"Aku bukannya takut sama wanita bro. Aku hanya belum bertemu yang sesuai saja." jawab Aldo sambil menggaruk kepalanya mencari-cari alasan.
Di luar sana, Sela dan Cika juga sudah sampai di parkiran hotel. Mereka kemudian melangkah memasuki hotel mewah itu.
Aldo yang sedang duduk bersama teman-temannya, seketika terdiam tanpa suara menatap sosok cantik yang sedang melangkah menuju ke arah tempat duduknya.
Jantungnya berdetak tak menentu, perasaannya semakin tidak karuan. Nafasnya terasa sangat berat melihat Cika yang berjalan mendekatinya. Sela yang melihat gelagat sepupunya itu, kembali mencoba menggoda Aldo.
"Sudah, halalkan saja kalau suka!" gumam Sela sambil berbisik di daun telinga Aldo.
"Huss, diam!" sahut Aldo yang semakin menegang saat Cika duduk di sebelahnya.
Sela kemudian memperkenalkan Cika kepada semua teman-temannya yang sudah berkumpul di dalam hotel mewah itu.
Cika pun dengan ramah menebar senyum manisnya ke arah mereka semua. Aldo hanya menatap dengan tatapan yang tidak biasa.
Tanpa disadari, Wahyu telah memperhatikan Cika sedari tadi. Dia sangat menyukai gadis itu dan semakin merasa tertantang untuk mendapatkan gadis manis itu.
Wahyu juga memperhatikan setiap lekuk tubuh Cika dari ujung rambut sampai ujung kaki yang membuatnya semakin penasaran dengan sosok wanita cantik itu.
"Sempurna," batin Wahyu yang mulai berambisi untuk mendapatkan Cika.
Wahyu bukanlah laki-laki yang baik. Dia adalah tipe laki-laki yang suka bergonta-ganti pasangan. Dia juga tidak betah hanya bersama satu wanita saja. Setiap wanita yang pernah dekat dengannya, bahkan sudah pernah dicicipi oleh Wahyu si buaya darat itu.
Karena mereka semua sudah berkumpul, maka acarapun segera dimulai. Mereka sibuk dengan teman mereka masing-masing. Ada yang membawa pasangan, ada juga yang datang seorang diri.
Cika hanya duduk berdiam diri sambil menikmati beberapa cemilan dan jus yang sudah tersedia di atas meja. Dia merasa asing berada di dalam pesta itu. Sementara Sela dan Aldo sedang sibuk bersama teman-teman mereka.
Aldo memang duduk agak berjauhan dari Cika. Tapi pandangan matanya tak pernah putus menatap ke arah gadis cantik yang telah mencuri hatinya itu.
"Kamu benar-benar cantik Cika, aku sungguh telah jatuh cinta padamu sejak pertama kita bertemu." batin Aldo yg berharap Cika juga akan memiliki perasaan yang sama dengannya.
Sementara itu, Wahyu mulai berjalan menghampiri Cika. Dia segera duduk di sebelah Cika dan mencoba untuk menggoda Cika.
Cika yang merasa canggung dengan sikap Wahyu, mencoba sedikit lebih santai sambil mengotak-atik ponsel yang ada di tangannya.
Aldo yang melihat semua itu merasa sedikit kesal dan segera membuang muka. Dia tidak suka melihat Cika didekati laki-laki lain.
Aldo mulai merasa cemburu melihat temannya yang berusaha mendekati Cika. Hatinya terasa begitu panas. Tanpa berpikir panjang, dia langsung saja meneguk segelas minuman beralkohol yang ada di depannya.
Wahyu mencoba merayu Cika, tapi Cika sama sekali tidak menanggapinya. Wahyu merasa sangat kesal melihat Cika yang mengacuhkannya. Sementara itu, Cika langsung berdiri dan melangkah meninggalkan Wahyu sendirian dan berjalan menuju kamar kecil.
Aldo melihat semua itu, tapi dia hanya memperhatikan dari kejauhan. Tak lama kemudian, Wahyu pun ikut menghilang menyusul Cika ke arah belakang. Aldo sampai kebingungan melihat mereka sudah tidak ada di meja itu.
Cika keluar dari kamar mandi. Dia terkejut melihat Wahyu yang sudah berdiri di depannya. Cika berusaha menghindarinya, namun Wahyu dengan sigap menutup mulutnya menggunakan sapu tangan.
Cika yang tidak tau apa yang akan dilakukan oleh Wahyu, mencoba meronta ronta dan membebaskan dirinya. Tapi tenaganya tidak begitu kuat untuk melawan Wahyu. Cika hanya bisa menangis meneteskan butir kecil di pipinya.
Aldo merasa gelisah memikirkan Cika yang belum juga kembali dari kamar kecil. Tanpa berpikir panjang, Aldo segera berdiri dan melangkah ke arah belakang. Aldo benar-benar takut sesuatu yang buruk terjadi kepada Cika.
Sesampainya di belakang, Aldo tidak menemukan siapapun di sana. Aldo mencoba memanggil manggil dari depan setiap pintu toilet, namun tak ada sahutan sama sekali.
Aldo berniat untuk menemui Sela di depan sana. Tapi baru beberapa langkah berjalan, dia kemudian menghentikan langkahnya kembali. Ada sesuatu yang tergeletak di atas lantai. Dia segera membungkuk dan betapa terkejutnya dia saat melihat antingnya Cika.
Pikiran Aldo seketika berpetualang kemana-mana. Benaknya mencoba untuk berpikiran positif, tapi hatinya tidak menerima sama sekali. Aldo kemudian teringat kalau terakhir kali Cika duduk bersama Wahyu. Wahyu pun seketika menghilang setelah kepergian Cika.
"Apa Cika sudah pulang ke apartemen Sela?" pikir Aldo dalam hatinya.
"Tapi itu gak mungkin, Sela masih berada disini. Cika sama sekali belum tau seluk-beluk Ibukota. Bagaimana mungkin dia akan pulang?" batin Aldo yang semakin gelisah memikirkan keberadaan Cika.
Tanpa menunggu lama, Aldo segera berlari menuju lobi hotel. Aldo meminta bantuan kepada petugas hotel untuk melihat rekaman cctv.
"Ada apa Pak Aldo, kenapa begitu terburu-buru?" tanya seorang petugas yang memang sudah mengenal Aldo sebelumnya.
"Apa Bapak melihat seorang wanita keluar dari hotel ini?" tanya Aldo dengan nafas yang sudah tidak beraturan.
"Tidak Pak Aldo, belum ada satupun yang keluar dari hotel ini!" jawab petugas itu dengan raut wajah yang terlihat bingung.
"Boleh saya melihat rekaman cctv bagian belakang Pak?" tanya Aldo lagi dengan tatapan penuh emosi.
"Baiklah, ayo ikut saya!" tegas petugas itu sambil berjalan memasuki sebuah ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Putri Putri
absen
2021-10-19
4
Armi
jangan2 Cika siculik
2021-09-29
8
Adellieach
wahh... Aldo ga bisa jagain Cika nih..
2021-09-19
8