Setelah beberapa menit di dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di mall yang akan mereka kunjungi. Aldo segera mengarahkan mobilnya ke tempat parkir yang sudah tersedia di sana.
"Ayo turun!" ajak Aldo sambil mematikan mesin mobilnya. Aldo segera turun dan membukakan pintu untuk dua wanita cantik yang ada bersamanya itu.
Cika dan Sela segera turun dan berjalan mengikuti langkah kaki Aldo yang sudah lebih dulu berjalan di depan mereka. Aldo yang merasa sedikit grogi, mencoba bersikap lebih tenang sambil menghela nafasnya dan membuangnya pelan.
Sementara itu, Sela mulai mengerti akan gerak-gerik Aldo. Sela hanya tersenyum melihat ekspresi sepupunya itu. Setau Sela, Aldo bukanlah tipe laki-laki yang mudah dekat dengan seorang wanita, apalagi yang namanya jatuh cinta.
"Cika, Aldo, aku ke toilet dulu ya!" ucap Sela sambil melangkah mendekati Aldo.
"Kamu suka?" tanya Sela sambil berbisik di daun telinga Aldo dan berlalu meninggalkan mereka berdua.
Mendengar ucapan Sela, Aldo sedikit berkeringat karena malu. Aldo yang dari tadi berusaha tenang, menjadi semakin salah tingkah melihat Cika yang tengah berjalan di sampingnya.
Jantungnya berdetak begitu kencang dan mukanya seketika memerah. Aldo bahkan tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya. Dia tidak pernah merasa secanggung ini bersama seorang wanita sebelumnya.
Melihat Cika yang hanya terdiam mengikuti setiap langkah kakinya, Aldo mencoba untuk memberanikan diri membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kita belum sempat berkenalan, namaku Aldo!" ucap Aldo sambil mengulurkan tangannya ke arah Cika.
"Cika," jawab Cika dengan singkat sambil membalas uluran tangan Aldo.
Aldo semakin gelisah saat menyentuh tangan wanita cantik itu. Dia mulai merasa aneh dengan perasaannya sendiri.
Sela yang masih berada di toilet, sengaja berlama-lama agar sepupunya itu bisa lebih dekat dengan Cika. Sela yakin, Cika adalah wanita yang tepat untuk sepupunya.
Sela berpikir, dia tidak ingin Aldo menikah dengan wanita yang telah dipilihkan oleh om dan tantenya. Sela tau pasti kalau pilihan om dan tantenya itu bukanlah wanita yang baik karena beberapa kali Sela sempat memergokinya bersama laki-laki lain.
Kecanggungan antara Aldo dan Cika tiba-tiba mereda setelah Sela kembali dari kamar mandi dan mendekati mereka berdua.
"Sudah belanja nya?" tanya Sela sambil menatap ke arah Aldo.
"Belum Sel, aku bingung." sahut Aldo sambil melihat-lihat pakaian yang cocok untuk dirinya.
"Dasar bodoh, ditinggalin dari tadi malah gak bisa memanfaatkan keadaan!" batin Sela dengan raut wajah kesal terhadap Aldo yang masih saja malu berhadapan dengan Cika.
"Ini bagus gak Sel?" tanya Aldo sambil memperlihatkan baju yang ada di tangannya kepada Sela.
"Auu ah gelap!" ketus Sela yang kemudian melangkah menjauh dari mereka berdua dan memilih untuk duduk di sofa.
Cika yang merasa tidak enak hati, bergegas melangkah menghampiri Sela ke tempat duduknya.
"Kamu kenapa Sel, kok jadi jutek gitu?" tanya Cika heran.
"Gak apa-apa Cika, aku hanya sedikit pusing. Tolong bantuin Aldo dulu ya, aku gak kuat berdiri lama-lama!" pinta Sela sambil berusaha menahan tawanya di hadapan Cika.
Cika berjalan meninggalkan Sela di sofa sendirian. Dia kembali melangkah mendekati Aldo. Di dalam benaknya berpikir, mereka harus segera pulang setelah menemukan pakaian yang cocok buat Aldo. Cika merasa kasihan melihat Sela yang sedang tidak enak badan. Sementara dari kejauhan Sela hanya tersenyum melihat Cika bersama Aldo.
Aldo terlihat semakin kebingungan. Selama ini dia tidak pernah membeli pakaian sendirian. Dia selalu ditemani mamanya ataupun Sela jika ingin membeli pakaian.
"Ini bagus." ucap Cika sambil memperlihatkan beberapa pakaian yang ada di tangannya kepada Aldo.
Dengan senang hati Aldo menerima bantuan dari Cika. Aldo segera mengambil pakaian yang ada di tangan Cika dan bergegas masuk ke ruang ganti untuk mencoba beberapa pakaian yang telah di ambilnya dari tangan Cika.
Aldo yang sedang berada di ruang ganti, hanya tersenyum setelah mencoba semua pakaian yang dipilihkan Cika untuknya. Semua pakaian yang dia coba sangat cocok di tubuhnya yang kekar itu.
Aldo keluar dari ruang ganti dengan muka yang berseri-seri. Dia berjalan menghampiri Cika kembali.
"Semua pakaian yang kamu pilihkan bagus Cika, aku ambil yang ini saja!" ucap Aldo berbisik di daun telinga Cika.
Cika seketika terkejut mendengar suara Aldo yang begitu dekat dengan kupingnya. Dia menoleh ke arah Aldo dan tanpa di sengaja bibir Cika menyentuh pipi bagian kanan Aldo.
"Ma... Maafkan aku!" ucap Cika sedikit bergetar karena malu dengan apa yang baru saja terjadi.
Aldo hanya tersenyum, dia semakin menyadari ada sesuatu yang telah bermain-main di dalam hatinya. Tanpa bersuara Aldo melangkah menuju kasir dan membayar barang belanjaannya.
Sementara di sofa sana, Sela sudah tidak kuat menahan tawanya melihat apa yang telah terjadi dengan Aldo dan Cika barusan.
"Yes, misi berhasil." batin Sela sambil berdiri dan melangkah menghampiri sahabat dan sepupunya itu.
"Sudah selesai?" tanya Sela pura-pura tidak mengetahui apa yang telah terjadi.
"Sudah Sel, ayo kita pulang!" ajak Cika sambil menggandeng tangan Sela.
"Kita makan dulu ya, aku lapar banget nih!" ajak Sela sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan.
Tanpa menunggu lama, mereka bertiga melangkah meninggalkan mall dan berjalan menuju parkiran. Mereka naik ke mobil dan melaju ke sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari mall tersebut.
Sesampainya di restoran, mereka segera memesan makanan. Mereka mulai menikmati setiap hidangan yang sudah tersedia di atas meja.
Mata Aldo tak pernah lepas memandangi Cika yang duduk di depannya. Aldo benar-benar terpesona dengan kecantikan Cika yang sudah membius hatinya.
Dia semakin merasakan getar-getar cinta yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Aldo telah jatuh cinta kepada Cika? Iya... Aldo telah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Cika meminta izin untuk pergi ke toilet. Dia segera melangkah dan meninggalkan Sela dan Aldo berdua di meja restauran.
"Cie, cie, ada yang lagi jatuh cinta nih ye." goda Sela kepada sepupunya yang tengah berbunga-bunga itu.
"Apaan sih Sela, gak lucu tau." ketus Aldo yang merasa malu mendengar ucapan Sela.
"Gak usah malu sama aku. Aku ini sepupu kamu Aldo. Aku suka kalau kamu bersama Cika, dia itu gadis yang baik!" goda Sela lagi sambil menepuk lengan Aldo.
"Bisa diam gak. Nanti Cika dengar, malu tau." sahut Aldo yang terlihat semakin salah tingkah di hadapan Sela.
"Hahaha... Aldo, Aldo, kalau suka tuh jangan di pendam, nanti jadi penyakit!" goda Sela lagi sambil tertawa melihat ekspresi sepupunya itu.
Cika kembali ke meja mereka setelah selesai dari toilet. Dia merasa ada yang aneh dengan raut wajah Aldo dan Sela. Namun Cika lebih memilih diam karena tidak ingin mengetahui apa yang terjadi dengan mereka berdua.
"Kamu sudah punya pacar belum Cika?" tanya Sela dengan santai kepada Cika yang duduk di sampingnya.
"Gak ada Sel. Jangankan punya pacar, pacaran aja gak pernah!" jawab Cika dengan polosnya yang seketika membuat Aldo tersenyum dan semakin penasaran.
"Oh, bagus dong." sahut Sela sambil mengedipkan matanya ke arah Aldo.
Cika hanya bisa tersenyum. Dia sedikit bingung dengan pertanyaan Sela yang membuat pikirannya menjadi sedikit gelisah.
"Aku hanya seorang gadis kampung yang tidak punya apa-apa. Mana ada laki-laki yang mau menerima aku apa adanya?" batin Cika dengan wajah terlihat sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Putri Putri
cihuy 😁
2021-11-08
3
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
wah ada kesempatan besar ni 😁
2021-11-07
2
Adellieach
harusnya jgn dalam hati ngomongnya.. langsung aja.. 🤭
2021-09-19
8