Bertemu Pria Tampan

Sang surya sudah terbit dari ufuk timur dan semburannya memancarkan aura indah kepada semua insan.

Cika terbangun dari tidur lelapnya. Sambil mengumpulkan nyawanya kembali, dia bergegas membuka kedua mata indahnya.

Hari sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Cika dengan segera membangunkan Sela yang masih tertidur pulas.

"Sela bangun, Sela!" ucap Cika sambil menggoyangkan tubuh Sela.

"Hmm," Sela hanya bergumam.

"Katanya pagi ini mau ke kantor, bukannya ada rapat penting ya?" ucap Cika sambil menarik selimut yang digunakan Sela.

Sela seketika tersentak dan mencoba untuk bangun dari tempat tidurnya.

"Cepat sekali pagi ini datang, aku masih ngantuk banget Cika!" sahut Sela yang masih menguap dan mencoba bangkit untuk segera ke kamar mandi.

Cika yang tinggal sendiri di atas kasur, segera bangkit dari tempat tidur. Dia dengan sigap mulai membersihkan tempat tidur itu dan merapikannya kembali. Cika memang sudah terbiasa hidup mandiri sedari kecil.

Tidak lama kemudian Sela pun keluar dari kamar mandi.

Cika mengambil pakaian gantinya di dalam koper. Dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi, tubuhnya terasa begitu segar dan dia melangkah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Gak ada yang bisa di masak Sela?" teriak Cika dari arah dapur.

"Ada mie instan di dalam kulkas. Masak itu saja dulu, nanti kita belanja ke supermarket!" teriak Sela dari pintu kamar.

Dengan sigap Cika langsung memasak mie instan tersebut. Sementara Sela masih bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Setelah semua persiapannya selesai, Sela langsung berjalan menuju dapur menemui Cika.

"Ayo sarapan dulu, ini buat kamu!" ucap Cika sambil memberikan semangkok mie rebus lengkap dengan telur dan sosis kepada Sela.

"Hmm, harum sekali. Kelihatannya juga lezat." ucap Sela yang segera menyantapnya.

"Hari ini kamu istirahat di rumah dulu ya. Nanti aku coba tanyain lowongan pekerjaan sama teman-teman aku!" ucap Sela sambil menghabiskan makanannya.

"Aku gak punya keahlian apa-apa Sela. Mungkin aku akan cari pekerjaan di toko-toko atau rumah makan saja!" jawab Cika sambil meneguk segelas air putih yang ada ditangannya.

"Gak apa-apa Cika, yang penting kita usaha dulu. Jangan menyerah sebelum bertanding!" ucap Sela memberi semangat kepada Cika.

"Iya Sel, terimakasih. Kamu juga yang semangat ya kerja nya." ucap Cika kembali sambil membawa piring kotor ke tempat cucian piring.

"Ya sudah, aku pergi dulu ya. Hati-hati di rumah!" teriak Sela sambil berlalu pergi meninggalkan apartemen miliknya.

"Iya Sela, kamu juga hati-hati di jalan ya!" sahut Cika yang sedang asyik membersihkan dapur yang sudah berantakan.

Setelah semuanya beres, Cika berjalan menuju ruang tamu. Dia menyalakan televisi agar tidak terlalu merasa bosan sendirian di rumah.

Sesekali Cika membuka ponselnya untuk melihat pesan masuk. Namun hatinya kembali merasa sedih karena tidak ada satupun pesan yang masuk di ponselnya. Bahkan Ibunya sendiri tidak mencoba untuk menghubunginya ataupun menanyakan kabarnya.

"Ya sudahlah, apa lagi yang bisa aku harapkan dari mereka?" batin Cika dari dalam hatinya.

Sementara itu, Sela sudah sampai di kantor dan bergegas masuk ke ruangannya. Dia mempersiapkan segala keperluan untuk meeting yang akan diadakan beberapa menit lagi.

"Kamu sudah pulang Sela?" tanya Aldo sambil berjalan memasuki ruangan Sela.

"Sudah semalam, kamu kemana saja aku hubungi gak bisa-bisa?" ucap Sela tanpa melihat Aldo sedikitpun.

"Aku ketiduran, kamu sudah siap untuk meeting kan?" tanya Aldo sambil melangkah meninggalkan ruangan Sela.

"Sudah, tenang saja!" sahut Sela sambil memeriksa berkas yang ada ditangannya.

Aldo adalah sepupu Sela, adik dari Ilham. Wajahnya sangat tampan dan mempesona. Namun sayangnya pria satu ini tidak pernah membuka hatinya untuk seorang wanita. Dia merasa nyaman dengan kesendiriannya karena belum bertemu dengan wanita yang cocok dengan dirinya.

Meeting selesai. Semua orang keluar meninggalkan ruangan. Aldo kemudian berjalan menghampiri Sela.

"Sela, kamu masih banyak pekerjaan gak? Temani aku dong cari pakaian buat nanti malam!" pinta Aldo sambil membantu Sela mengumpulkan berkas yang ada di atas meja.

"Aku mau aja sih, tapi aku harus cepat pulang. Kasihan Cika sendirian di apartemen." sahut Sela.

"Siapa Cika?" tanya Aldo sedikit bingung.

"Cika itu sahabat aku dari Surabaya, kasihan dia kabur dari rumah. Aku membawanya pulang biar aku ada teman." sahut Cika kembali.

"Oh, ajak dia saja kalau gitu. Nanti kita mampir dulu ke apartemen kamu buat jemput dia!" ucap Aldo sambil melangkah meninggalkan ruangan bersama Sela.

"Ya sudah kalau begitu, aku coba hubungi dia dulu!" jawab Sela sambil berjalan kembali menuju ruangan mereka masing-masing.

Setelah sampai diruangannya, Sela segera mengeluarkan ponsel dan langsung menghubungi Cika.

"Halo Sela, ada apa?" jawab Cika dari balik telepon.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Sela.

"Lagi diluar nonton, memang nya ada apa?" tanya Cika balik.

"Aku mau ke mall, kamu ikut ya. Sebentar lagi aku jemput!" ucap Sela dan memutuskan telpon yang tadi tersambung.

Cika bergegas masuk ke dalam kamar. Dia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tidak lama, dia pun keluar dan langsung mengganti pakaian. Dia tidak lupa juga memoles wajahnya dengan makeup secukupnya.

Cika memang tidak suka berdandan berlebihan. Menurutnya tampil natural itu lebih enak dipandang mata.

"Titt...Titt...Titt..."

Terdengar bunyi klakson mobil dari arah parkiran apartemen. Ponsel Cika pun ikut berbunyi tanda ada pesan masuk.

"Cika, aku sudah di bawah. Kalau sudah selesai, cepat turun ya!" isi pesan dari Sela.

"Iya Sela, aku segera turun!" balas Cika sambil berjalan menuju luar.

Cika segera turun dan melangkahkan kaki meninggalkan apartemen. Sesampainya di luar Cika melambaikan tangannya saat melihat Sela yang sudah menunggunya di dalam mobil.

"Hai Sel, kita mau kemana?" tanya Cika yang masih berdiri di samping mobil.

"Gak usah banyak tanya, ayo masuk!" ajak Sela.

"Ya Tuhan, cantik sekali wanita ini. Ini orang atau jelmaan bidadari sih?" batin Aldo yang seketika merasakan getaran di dalam hatinya.

Setelah Cika berada di dalam mobil, Aldo pun segera melajukan mobilnya menuju mall tempat dia biasa berbelanja.

"Kamu cantik banget sih Cika." puji Sela sambil menatap Cika dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Apaan sih Sela, biasa aja kali. Jangan berlebihan!" sahut Cika sambil tersenyum malu.

Aldo yang tengah mengemudi, merasa ada sesuatu yang aneh pada hatinya. Sesekali dia mencuri pandang ke arah belakang dengan tatapan yang sedikit berbeda. Sela pun dengan cepat menyadari tatapan Aldo yang tak biasa itu. Dia pun mulai bersuara untuk memperkenalkan mereka berdua.

"Cika, kenalin ini Aldo sepupu aku. Dia adiknya kak Ilham yang semalam mengantar kita pulang!" ucap Sela memperkenalkan mereka berdua.

Cika kemudian melemparkan senyum ke arah Aldo. Aldo yang memandanginya dari kaca spion, juga membalas senyuman dari Cika.

Aldo merasa sedikit canggung karena baru kali ini dia merasakan sesuatu yang lain ketika melihat wanita secantik Cika berada di dalam mobilnya.

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

cie"... banyak lope" ni 😍🤭

2021-10-28

2

Aza Azalea

Aza Azalea

hadir 😁

2021-10-23

4

Putri Putri

Putri Putri

hadir

2021-10-18

4

lihat semua
Episodes
1 Meninggalkan Rumah
2 Bertemu Sahabat Baru
3 Bertemu Pria Tampan
4 Perasaan Aneh
5 Kejadian Buruk
6 Nyaris Kehilangan Masa Depan
7 Los Kontrol
8 Mengungkapkan Perasaan
9 Keputusan Bodoh
10 Bab 10. Kekecewaan Sela
11 Bab 11. Makan Malam Keluarga Aldo
12 Bab 12. Cemburu Buta
13 Bab 13. Tidur Di Kamar Yang Sama
14 Bab 14. Perasaan Yang Sama
15 Bab 15. Memasak Di Dapur
16 Bab 16. Masakan Yang Nikmat
17 Bab 17. Ikut Ke Butik
18 Bab 18. Bakat Yang Terpendam
19 Bab 19. Ganggu Cika Tidur
20 Bab 20. Ketangkap Basah
21 Bab 21. Sedih Ditinggal Cika
22 Bab 22. Nyaris Kebablasan
23 Bab 23. Restu Orang Tua
24 Bab 24. Hari Pertama Kerja Di Butik
25 Bab 25. Tercium Bau Pelakor
26 Bab 26. Berkunjung Ke Rumah Kakak
27 Bab 27. Minta Restu Kakak Tertua
28 Bab 28. Terpancing
29 Bab 29. Penolakan
30 Bab 30. Kesalahpahaman
31 Bab 31. Terluka
32 Bab 32. Berbaikan
33 Bab 33. Pemotretan
34 Bab 34. Membeli Perhiasan
35 Bab 35. Hadiah Untuk Cika dan Sela
36 Bab 36. Cemburu
37 Bab 37. Bumbu Bumbu Cinta
38 Bab 38. Tuduhan Yang Menyakitkan
39 Bab 39. H-1 Pernikahan
40 Bab 40. Hari Bahagia
41 Bab 41. Malam Pertama
42 Bab 42. Hasrat Yang Tertunda
43 Bab 43. Penantian Aldo
44 Bab 44. Candaan Sela
45 Bab 45. Minta lagi
46 Bab 46. Kembalinya Melia
47 Bab 47. Kepergian Cika
48 Bab 48. Mengandung
49 Bab 49. Secercah Harapan
50 Bab 50. Kelahiran cucu pertama
51 Pencarian
52 Penjelasan
53 Buka Puasa
54 Ikatan Persaudaraan Yang Terkuak
55 Kena PHP
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Calon Untuk Sela
59 Sosok Hans Yang Menjadi Tanda Tanya
60 Laki-laki Misterius
61 Sosok Hans
62 Tersudutkan
63 Hans Dan Sela
64 Perasaan Hans
65 Kesempatan
66 Bertamu
67 Cemburu
68 Panas
69 Ketakutan Aldo
70 Rasa Cemburu Hans
71 Kepergian Hans
72 Penyesalan
73 Rencana Lukman
74 Perubahan Hans
75 Anak Asuh
76 Hilang Kesadaran
77 Kejujuran Sela
78 Salah Paham
79 Menerima
80 Jalan-Jalan
81 Bagian Cika
82 Keberanian Sela
83 Kepanikan Sela
84 Kekonyolan Lukman
85 Pulang
86 Sambutan Hangat
87 Rencana Pernikahan
88 Hasrat Aldo
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Meninggalkan Rumah
2
Bertemu Sahabat Baru
3
Bertemu Pria Tampan
4
Perasaan Aneh
5
Kejadian Buruk
6
Nyaris Kehilangan Masa Depan
7
Los Kontrol
8
Mengungkapkan Perasaan
9
Keputusan Bodoh
10
Bab 10. Kekecewaan Sela
11
Bab 11. Makan Malam Keluarga Aldo
12
Bab 12. Cemburu Buta
13
Bab 13. Tidur Di Kamar Yang Sama
14
Bab 14. Perasaan Yang Sama
15
Bab 15. Memasak Di Dapur
16
Bab 16. Masakan Yang Nikmat
17
Bab 17. Ikut Ke Butik
18
Bab 18. Bakat Yang Terpendam
19
Bab 19. Ganggu Cika Tidur
20
Bab 20. Ketangkap Basah
21
Bab 21. Sedih Ditinggal Cika
22
Bab 22. Nyaris Kebablasan
23
Bab 23. Restu Orang Tua
24
Bab 24. Hari Pertama Kerja Di Butik
25
Bab 25. Tercium Bau Pelakor
26
Bab 26. Berkunjung Ke Rumah Kakak
27
Bab 27. Minta Restu Kakak Tertua
28
Bab 28. Terpancing
29
Bab 29. Penolakan
30
Bab 30. Kesalahpahaman
31
Bab 31. Terluka
32
Bab 32. Berbaikan
33
Bab 33. Pemotretan
34
Bab 34. Membeli Perhiasan
35
Bab 35. Hadiah Untuk Cika dan Sela
36
Bab 36. Cemburu
37
Bab 37. Bumbu Bumbu Cinta
38
Bab 38. Tuduhan Yang Menyakitkan
39
Bab 39. H-1 Pernikahan
40
Bab 40. Hari Bahagia
41
Bab 41. Malam Pertama
42
Bab 42. Hasrat Yang Tertunda
43
Bab 43. Penantian Aldo
44
Bab 44. Candaan Sela
45
Bab 45. Minta lagi
46
Bab 46. Kembalinya Melia
47
Bab 47. Kepergian Cika
48
Bab 48. Mengandung
49
Bab 49. Secercah Harapan
50
Bab 50. Kelahiran cucu pertama
51
Pencarian
52
Penjelasan
53
Buka Puasa
54
Ikatan Persaudaraan Yang Terkuak
55
Kena PHP
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Calon Untuk Sela
59
Sosok Hans Yang Menjadi Tanda Tanya
60
Laki-laki Misterius
61
Sosok Hans
62
Tersudutkan
63
Hans Dan Sela
64
Perasaan Hans
65
Kesempatan
66
Bertamu
67
Cemburu
68
Panas
69
Ketakutan Aldo
70
Rasa Cemburu Hans
71
Kepergian Hans
72
Penyesalan
73
Rencana Lukman
74
Perubahan Hans
75
Anak Asuh
76
Hilang Kesadaran
77
Kejujuran Sela
78
Salah Paham
79
Menerima
80
Jalan-Jalan
81
Bagian Cika
82
Keberanian Sela
83
Kepanikan Sela
84
Kekonyolan Lukman
85
Pulang
86
Sambutan Hangat
87
Rencana Pernikahan
88
Hasrat Aldo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!