Seperti biasa setiap pagi Yesha dan Elsa berbagi tugas di apartemen. Karena sejak setahun yang lalu Yesha mengajak Elsa untuk tinggal di apartemennya saja, dari pada menyewa apartemen lagi. Itung-itung membantu Elsa karena apartemen yang ia tempati adalah apartemen milik papinya sendiri.
Pagi ini Yesha bertugas memasak sarapan untuk mereka berdua, sedangkan Elsa bertugas membersihkan seluruh apartemen, termasuk kamar Yesha. Mereka berganti tugas sehari sekali yang sudah menjadi kesepakatan mereka berdua.
"El, sarapan dulu, masih pagi banget enggak bakalan telat deh, percaya sama gue," ucap Yesha saat mendapati sahabatnya melewati meja makan tanpa berminat mengambil makanan, hanya meneguk segelas susu yang sudah tersedia.
"Enggak keburu Ki, udah ya gue berangkat," ucap Elsa, ia bergegas ke luar dari ruang makan.
Yesha berinisiatif mengisi bekal makanan dan memberikan pada Elsa, ia tahu sahabatnya itu paling malas jajan di kampus, mungkin karena makanan nya yang tidak sesuai lidahnya.
Yesha menghampiri Elsa yang berada di depan, entah sedang berbicara dengan siapa.
"El, ini nanti buat sarapan di kampus," ucap Yesha, ia masih berada di dalam apartemen belum melihat Elsa berbicara dengan siapa. Ia terkejut saat mendapati Elsa berbicara dengan orang yang ia kenal.
"Eh, kak Rangga. Apartemennya di sini juga?" tanyanya setelah tahu Elsa berbicara dengan siapa.
Belum juga Rangga menjawab pertanyaan Yesha, Elsa sudah berpamitan sambil berlari. "Gue duluan ya Kak, sarapannya buat Kak Rangga aja Ki." ucap Elsa yang sudah melesat masuk ke dalam lift.
"Kebiasaan, nanti kalau penyakitnya kambuh, batu nyesel," gerutu Yesha, saat menyadari sahabatnya pergi tanpa mengambil sarapan yang ia siapkan tadi.
"Jadi ini apartemen kamu Ay?" tanya Rangga, setelah Elsa menghilang di balik lift.
"Iya Kak, apartemen Kak Rangga yang mana?"
"Itu, kita tetangga ya ternyata, padahal aku udah dua mingguan di sini, tapi baru kali ini liat kamu," jawab Rangga.
"Biasalah Kak, aku sering berangkat pagi pulangnya tidak menentu sih, mungkin Kakak masih di rumah sakit waktu aku pulang,"
"Iya juga sih,"
"Ini Kak Rangga baru pulang kerja berarti?" tanya Yesha saat menyadari Rangga masih berpakaian kerja meskipun sudah sedikit kusut kemeja yang dipakainya.
"Iya, biasalah masih anak magang. Yaudah aku pulang dulu ya, mau istirahat, kapan-kapan aku main ke sini, kalau Elsa juga ada," Rangga berpamitan pada Yesha, ia merasakan letih karena begadang semalaman.
"Iya Kak, eh tunggu Kak, ini buat Kak Rangga aja deh, dari pada terbuang mubadzir, Kakak pasti belum sarapan, kan?" Yesha menyerahkan kotak makan yang tadi ia siapkan untuk Elsa pada Rangga, dan pemuda itu pun menerimanya dengan senang hati.
"Makasih ya Ay," Rangga mengucapkan terimakasih setelah kotak makan itu berada di tangannya.
"Eh iya satu lagi Kak, panggil aku Yesha atau Kia aja seperti yang lain, nanti banyak yang salah mengartikan panggilan itu," celetuk Yesha yang merasa tidak enak saat di panggil 'Ay' oleh Rangga, padahal sebelumnya Rangga memanggil Yesha sama seperti teman-temannya di kampus saat masih di Indonesia.
Rangga tersenyum, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu melambaikan tangan pada Yesha berjalan menjauhi Yesha menuju unit apartemennya.
Yesha menghela nafas panjang setelah kepergian Rangga, ia pun masuk ke dalam apartemen bersiap untuk pergi ke kampus.
🌻🌻🌻
Sejak pagi Yesha di sibukkan dengan kegiatan kampusnya, bahkan hingga siang menjelang sore gadis itu belum sempat mengisi perutnya. Banyak tugas yang harus ia kerjakan, tapi ia selalu menjaga kesehatannya supaya tidak jatuh sakit, karena akan sangat sulit jika sakit jauh dari orang tua, apalagi di saat banyak sekali tugas kampus yang harus di kerjakan.
"Ra, balik yuk, udah sore ini," Yesha merapikan buku-buku di hadapannya.
Saat ini ia sedang berada di perpustakaan kampus.
"Anter gue ke toko buku dulu ya, buku yang gue cari enggak ada di sini," Laura juga merapikan beberapa buku yang ia baca.
"Siap, gue telfon Elsa dulu, dia udah pulang apa belom, kalo belom kita ajak bareng,"
Laura menanggapi ucapan Yesha hanya dengan anggukan, karena ia sibuk mengembalikan beberapa buku yang ia pinjam tadi.
"Gimana?" tanya Laura saat mendapati Yesha memasukkan kembali ponselnya setelah menelfon Elsa.
"Ikut katanya, dia nungguin di tempat biasa," jawab Yesha.
Keduanya pun ke luar dari perpustakaan menuju tempat di mana Elsa berada. Setelah bertemu dengan Elsa mereka sama-sama berjalan ke parkiran.
Laura melajukan mobil kesayangannya dengan kecepatan sedang menuju toko buku terbesar di kota itu. Karena ia memang membutuhkan banyak referensi untuk skripsinya nanti.
Setelah sampai di toko buku tersebut mereka bertiga berjalan beriringan, mencari buku yang mereka inginkan.
"Untung buku yang gue cari ada," celetuk Laura setelah menemukan buku yang ia cari.
"Gue juga lagi butuh buku, tapi belum ketemu nich, bantuin cari dong Ki, buku yang kemaren gue tunjukin itu," ucap Elsa sambil mencari buku yang ia inginkan.
Yesha mengernyitkan dahi, ia lupa sahabatnya itu menginginkan buku apa. "Buku apa sih El? Gue lupa," ucapnya.
"Novel terbaru karya author kesayangan gue," jawab Elsa tanpa dosa.
"Elsa!" seru Yesha dan Laura secara bersamaan, sambil menatap tajam Elsa yang terlihat cengar-cengir tanpa merasa berdosa sedikit pun.
Elsa menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal, "Habisnya gue bosen baca buku referensi melulu, sekali-kali pengen baca novel gitu," ucapnya.
"Iya kalo sekali-kali boleh, tapi gue enggak percaya kalo Lo cuma baca sekali-kali," ucap Yesha. Ia hafal betul jika sahabatnya itu sudah membaca novel, maka akan melupakan segalanya sampai buku yang ia baca habis. Melupakan makan, tidur, bahkan tugas skripsinya pasti bakalan terbengkalai.
"Iya deh, enggak jadi kalo gitu, pulang aja," Elsa akhirnya mengubur jauh-jauh pikirannya membaca novel terbaru yang menjadi incarannya.
"Makasih ya kalian berdua, tanpa kalian berdua gue kayaknya bakalan lama tinggal di sini." Elsa merangkul pundak kedua sahabatnya, ia sadar kedua sahabatnya melakukan itu demi kebaikannya.
"Kita harus lulus dan wisuda bareng, yang terpenting semangat dan saling mensuport, kita pasti bisa," timpal Laura.
"Tumben omongannya bener," Yesha dan Elsa berbicara bersamaan, setelah itu ketiganya tertawa menertawakan diri mereka sendiri.
"Eh, itu Kak Rangga deh," Laura menunjuk seseorang yang tak jauh dari hadapan mereka.
"Samperin yuk," tambahnya.
Mereka pun mendekati Rangga yang juga sedang memilih buku. Entah buku apa yang sedang di pilih oleh pemuda itu.
"Woi, Kak." Laura menepuk pundak Rangga dan sang empunya terkejut bahkan sampai mengelus dada dan beristighfar.
"Ngagetin aja sih Lau," gerutunya, "Eh ada kalian berdua, cari buku juga?" tanyanya setelah menyadari jika Laura tidak sendirian.
"Nganter Laura Kak, ya sekalian beli juga," jawab Elsa, sedangkan Yesha hanya tersenyum.
"Cari buku apa sih Kak?" tanya Laura.
"Cari buku panduan baca Al-Qur'an, kemarin pas di Indo lupa beli, eh di sini enggak ada, yaudahlah entar goegling aja," keluh Rangga.
"Baca Al-Qur'an nya minta di ajarin Kia aja Kak, dia jago tuh, bacaannya juga bagus," celetuk Elsa.
Seketika Yesha menyenggol tubuh Elsa, ia malu sahabatnya itu mengatakan hal seperti itu, lagian ia juga belum mampu jika harus mengajari orang lain membaca Al Qur'an.
"Wah pas banget, bisa ajarin aku kan Ay?" tanya Rangga antusias. Entah kenapa ia menjadi sangat antusias saat berhubungan dengan Yesha, ia juga tidak tahu apa alasannya.
"Gimana ya Kak?" Yesha sebenarnya mau menolak tapi ia merasa tidak enak hati, apalagi Rangga mualaf dan masih butuh banyak bimbingan, ia ragu karena mereka dua insan yang berbeda. Akan tidak baik nantinya jika mereka saling bertemu meskipun dalam rangka belajar.
"Kamu kabarin aku kalau pas waktu luang," ternyata Rangga tidak menerima penolakan, buktinya ia mengucapkan kata-kata seperti itu.
"Baiklah Kak," dengan mantap Yesha mengucap bismillah dalam hatinya, semoga ia bisa melakukan apa yang di minta oleh Rangga.
Rangga tersenyum bahagia. Setelah itu mereka pun pulang ke apartemen dan tidak mampir ke tempat lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
lanjut
2022-10-15
0
Devi Erisanti
kisahnya seru niii
2021-12-21
0
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
sudah masu vaforit mbak
2021-10-28
1