Always Love You

Always Love You

ALY 1

Jerman

Hampir tiga tahun berada di negara orang membuat tak membuat seorang Ayesha berubah, ia tetap Ayesha yang sama, ramah terhadap siapa pun dan mudah mengenal orang lain, bahkan ia banyak berteman dengan mereka yang tidak berasal dalam satu negara. Tetap saja ia selalu bersama dua sahabat hebohnya yaitu Elsa dan Laura, meski berbeda keyakinan dengan keduanya Laura tampak nyaman-nyaman saja berteman dengan mereka.

Laura yang selalu bergonta-ganti pacar, tak pernah membuat Ayesha atau yang sering di sapa Kia oleh kedua sahabatnya itu terusik dengan sikap Laura, meski ia selalu menasehati Laura, tapi tetap saja Laura ya Laura, hanya mendengar ketika ia sedang patah hati, dan akan kembali bermain-main dengan para lelaki bule.

Sedangkan Elsa yang tak kalah heboh dengan sahabatnya yang berada di Indonesia juga tak pernah membuat seorang Yesha risih atau ingin meninggalkan Elsa, ia justru bahagia melihat dua sahabat yang saling mendukung satu sama lain itu.

Sore ini ketiga gadis cantik itu berjanjian akan bertemu di sebuah pantai, ingin menyaksikan matahari tenggelam di negara orang, sekaligus menghilangkan penat yang sering kali hadir karena tugas kuliah yang makin hari makin bertambah banyak.

"Lau Lo di mana sih? Kita udah nungguin Lo dari tadi nih!" ucap Elsa ketika seseorang di seberang sana menjawab telfonnya.

"Bentar lagi sampai," jawab Laura dari seberang sana. "Cepetan dong, temen gue udah nungguin," terdengar Laura menggerutu dengan seseorang yang ada di dekatnya.

"Lo sama siapa Lau? Balikan lagi sama Nathan?" tanya Elsa yang samar-samar mendengar suara seorang laki-laki di seberang sana.

"Ngaco aja Lo, enggak lah. Emang dia bisa bahasa kita? Udah ya, gue tutup telfonnya," setelah itu Laura benar-benar memutus sambungan telfonnya.

"Tadi Laura sempet bilang sama gue, dia bareng sepupunya yang dari Indo, katanya sih baru dateng dua Minggu lalu," sepertinya Yesha sudah mengetahui jika Laura akan datang bersama sepupunya.

Dua gadis itu menunggu Laura dengan duduk di tepi pantai, terlihat banyak wisatawan yang juga ingin menyaksikan matahari tenggelam sama seperti dua gadis itu.

"Gue cari di mana-mana ternyata kalian di sini!" seru Laura saat mendapati dua sahabatnya duduk dengan santai di tepi jalan.

"Lo sih, lama banget. Eh mana sepupu Lo? Penasaran gue, siapa tahu dia jodoh gue gitu," ucap Elsa dengan pedenya.

"Ih, mana mau dia sama Lo, gue juga ogah kali sepupuan sama Lo," gerutu Laura.

Yesha hanya menyimak perdebatan kedua sahabatnya itu, ia memang tidak pernah mau ikut berdebat dengan mereka, palingan dirinya yang selalu menengahi. Meski begitu mereka tidak pernah merasa sakit hati dengan ejekan satu sama lain, menganggap hal tersebut sudah biasa.

"Sini, gue di sini!" Laura berseru pada seseorang yang jaraknya sekitar seratus meter dari mereka, sambil melambaikan tangan.

Seorang pemuda mendekat ke arah mereka, Elsa melihat pemuda itu dengan mulut menganga, takjub akan keindahan di hadapannya, 'benar-benar sempurna' batinya.

Sedangkan Yesha tampak acuh tak acuh, gadis berjilbab itu justru tidak menoleh ke arah sepupu Laura, ia asyik memandangi lautan yang membentang luas di hadapannya dengan matahari yang hampir tenggelam di makan oleh kegelapan.

"Kenalan dong, nama ku Elsa." Elsa mengulurkan tangan tanpa rasa malu sedikit pun di hadapan sepupu Laura.

Pemuda itu melihat tangan Elsa bergantian dengan menatap wajah sepupunya.

Plak

Laura memukul tangan Elsa, dan sang empunya mengaduh merasakan panas di tangannya bekas pukulan Laura.

"Gue Rangga, sepupunya Laura," Rangga tidak membalas uluran tangan Elsa dia justru mengatupkan kedua tangan di depan dadanya.

Yesha seperti mengenal nama tersebut dan suara yang sepertinya juga tidak asing, ia pun menoleh u tuk memastikan jika orang yang datang bersama sahabatnya itu adalah orang yang ia kenal.

"Kak Rangga?"

"Eh, Ayesha?"

Ucap mereka berdua secara bersamaan, sama-sama terkejut saat melihat satu sama lain.

"Eh, kalian saling kenal?" kini Laura dan Elsa yang terkejut saat mengetahui dua orang itu saling mengenal.

Keduanya mengangguk menjawab pertanyaan dua gadis itu

"Kak Rangga senior gue di kampus dulu," jelas Yesha.

"Gimana kabarnya Kak? Kok bisa sih sepupuan sama Laura? Enggak nyangka banget," celetuk Yesha.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana? Menghilang dari kampus dan enggak ada yang tahu pergi kemana, ternyata ke sini? Tau gitu aku ke sini dari dulu," Rangga terkekeh saat mengatakan itu, ia memang telah lulus dari universitas itu saat Yesha pindah ke Jerman, tapi ia tahu tentang menghilangnya Yesha dari teman-teman satu organisasinya.

Yesha ikut terkekeh mendengar penuturan Rangga.

"Kalian berdua benar-benar melupakan kehadiran kita ya?" protes Laura dan Elsa secara bersamaan. Merasa di abaikan oleh Ayesha dan Rangga.

Kedua orang itu hanya terkekeh menanggapi protes dua gadis itu.

Mereka berempat berjalan beriringan di pinggir pantai, sambil menikmati matahari tenggelam, dan sesekali mereka ber-swafoto mengabadikan momen langka tersebut. Karena pantai yang mereka kunjungi saat ini letaknya lumayan jauh dari tempat tinggal mereka.

Rangga dan Yesha mengobrol banyak hal terutama tentang pendidikan masing-masing. Yesha mengambil banyak hal dari cerita Rangga, mulai dari dia magang di berbagai rumah sakit selama dua tahu lebih ini dan sekarang Rangga memutuskan untuk menambah ilmu di Jerman. Lelaki itu ingin menjadi dokter bedah seperti yang ia cita-citakan sejak dahulu.

"Kayaknya udah masuk waktu Maghrib, kita cari tempat buat sholat dulu gimana?" Rangga memperhatikan jam di pergelangan tangannya, sambil melihat matahari yang sudah benar-benar tenggelam.

Mencari tempat ibadah untuk sholat di daerah sana memang sulit, tidak seperti di negara sendiri.

Yesha mengernyitkan dahi, "Tapi aku sama Elsa sedang berhalangan," ucap Yesha. Ia mengira Rangga ingin mencarikan tempat sholat untuk keduanya, karena selama ini ia tahu jika seniornya itu non muslim.

"Yaudah, kalian nikmati dulu aja di sini, aku mau cari tempat sholat," Rangga baru akan beranjak meninggalkan mereka, tapi urung karena Yesha lebih dahulu bersuara.

"Kak Rangga?" tanyanya sambil menatap Rangga yang tersenyum dan selanjutnya mengangguk, seakan tahu apa yang ada dalam pikiran Yesha.

Setelah itu Rangga benar-benar meninggalkan mereka, tak memperdulikan keterkejutan Yesha. Tapi setelah kepergian Rangga, Yesha mengucap syukur dalam hati, ternyata salah satu temannya di berikan hidayah oleh Allah untuk memeluk agamanya.

"Udah lama Kak Rangga jadi mualaf?" tanya Elsa pada Laura yang ternyata juga penasaran sama seperti Yesha.

"Belum ada satu tahun sih, kurang lebih enam bulanan. Waktu itu Om sama Tante keberatan, tapi setelah Kak Rangga jelasin akhirnya mengerti dan memberi kebebasan pada Kak Rangga," jelas Laura.

"Dia Islam sendiri di keluarga Lo dong?" Elsa kembali bertanya.

"Ya begitulah, dan setelah mualaf Kak Rangga milih tinggal di apartemen sendiri, karena di rumah Tante melihara gug-gug, sekarang sih udah enggak lagi bahkan Nenek aja sudah ngejual semua gug-gugnya, sebelum Kak Rangga ke sini, tapi tetep aja Kak Rangga enggak mau tinggal di rumah Nenek, dia milih tinggal di apartemen," jawab Laura panjang lebar.

"Eh iya baru inget, Kak Rangga kayaknya satu apartemen sama kalian deh, tapi enggak tahu apartemen lantai berapa," tambahnya.

"Kayaknya Kak Rangga ada hati deh sama Lo Ki, gagal dong gue mengejar cintanya," ucap Elsa mendramatisir.

"Ngaco," Yesha tak mempercayai ucapan Elsa yang sukanya menebak-nebak.

"Kalo gue lebih setuju Kak Rangga sama Kia, dari pada sama Lo," kini Laura yang berkomentar.

"Kalian berdua enggak jelas banget deh, dah ah yok cari makan, laper gue." Yesha beranjak dari duduknya meninggalkan dua sahabatnya itu, yang sepertinya masih ingin melanjutkan perdebatan.

.

.

.

Bertemu kembali dengan cerita Ayesha ya, selamat membaca semuanya😍😍

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℓσℓιρσρ 𝓰𝓲𝓻𝓵🍬

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℓσℓιρσρ 𝓰𝓲𝓻𝓵🍬

kayaknya sih Rangga emang punya rasa sama. Ayesha...

2023-06-21

0

desita

desita

mampir

2023-05-13

0

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

mampir dulu biar kenal... kan klo tak kenal tak sayang 🤭🤭🤭

2022-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!